mengirim 2 orang peserta dari Sub Dinas Budidaya ke BLP Cinagara, Bogor yang dilaksanakan di Padang melalui dana APBN.
e. Pelatihan manajemen sapi potong ; Perah dan Ayam buras untuk Penyuluh Pelatihan Manajement Sapi potong Sapi Perah dan Ayam buras untuk
penyuluh ini merupakan refreshing bagi penyuluh untuk mengaktifkan kembali ingatan mereka ke seluk-beluk peternakan guna membimbing
peternak melaksanakan pengelolaanmanage ternak sapi yang di punyai. Untuk itu secara bertahap, masing-masing 19 Anggota.
f. Workshop Budidaya Ternak Kambing Workshop Budidaya Ternak Kambing suatu kegiatan yang menghadirkan
pakar dan praktisi dalam rangka mencari solusi dalam pelaksanaan budidaya ternak kambing. Kegiatan ini diadiri oleh penyuluh dalam rangka menambah
wawasan. Untuk itu secara bertahap, dan pada tahap ini baru bisa terlaksana sebanyak 19 org.
Diharapkan dapat mentransfer ilmu kepada petugas dan peternak lainnya 8. Penyusunan PetunjukModel untuk disebar luaskan keKabupatenKota
Pada tahun 2006 ini telah disusun 4 buah petunjuk teknis sebagai pedoman aparat maupun petugas di lapangan.
Adapun buku yang telah disusun tahun anggaran 2006 dapat dirinci sbb: - Buku Perbibitan Model VBC untuk Kawasan Sapi Potong
- Pedoman Dan Pola Sistem Budidaya Sapi Potong - Pedoman Dan Pola Sistem Budidaya Ternak Ayam.
- Pedoman Pelaksanaan IB
B. Seksi Alat dan Mesin Peternakan Alsinak
Alsin Alat dan Mesin Khususnya untuk Peternakan dapat diartikan sebagai kegiatan Sarana Produksi Peternakan baik langsung maupun tidak langsung dalam proses
peningkatan Produksi, untuk mempercepat operasionalisasi mengurangi keterlambatan 9
kerja serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha. Selama ini penanganan alat dan mesin khususnya peternakan sangat lambat, tuntutan baik dari segi jumlah, mutu
maupun standar belum terpenuhi sebagaimana mestinya. Bagi usaha peternakan di Sumatera Barat alat dan mesin ini perlu dikembangkan untuk
mengangkat peternakan rakyat menjadi usaha yang mampu memberi kesejahteraan bagi peternak. Diketahui bahwa alat dan mesin ini sifatnya Indivisible, sehingga ada kalanya
kurang cocok untuk perorangan karena kurang dapat memenuhi skala ekonomi, akan tetapi dapat dimanfaatkan melalui kelompok. Dengan ketersediaan sumber daya yang
dimiliki oleh para peternak masih dapat ditingkatkan melalui Infroduksi alat dan mesin. Artinya nilai tambah dan produksifitasnya masih dapat ditingkatkan dengan sendirinya
akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat peternak pengguna alat dan mesin. Kesediaan pihak swasta ikut serta dalam pengembangan alat dan mesin peternakan
perlu disambut dengan baik mengingat keterlibatan mereka baik produsen maupun konsumen sebagai pengguna alat dan mesin pada usahanya akan menentukan jenis alat
atau mesin yangt akan dikembangkan. Kegiatan Alat Dan Mesin Tahun 2006.
a. Melakukan Inventarisasi dan Identifikasi alat dan mesin peternakan yang ada di KabupatenKota di Sumatera Barat serta melakukan pembinaan.
Hasil kegiatan tersebut alat dan mesin peternakan yang telah terdata a.l.
1. Sapi Potong
Chopper bagi kelompok ternak yang sudah ber skala ekonomi.
Timbangan ternak dan pita ukur yang ada di pasar ternak maupun di kelompok ternak
Peralatan IB.
Pembinaan RPH
2. Ayam Buras Dengan adanya bantuan RRMC pada 5 KabKota maka dibuat pabrik pakan
mini yang dilengkap setiap unit dengan :
Mesin giling pakan Grider 10
Mesin pencampur mixer
Mesin Pengering dryer
Genset
Mesin tetas
Mesin pemotong Ayam peralatan TPA
3. Ayam Ras. Khusus peternakan ayam ras di Sumatera Barat pemakaian alat dan mesin sudah
cukup maju sesuai dengan kebutuhan dari usaha itu sendiri. Dinas hanya berfungsi membina dalam hal spesifikasi dan standarisasi yang sesuai dengan
kemajuan dan kebutuhan setempat. b. Workshop Pengelola Bengkel Alat dan Mesin Peternakan
Dalam rangka memacu penggunaan alsinnak peternakan, kami juga melaksanakan pembinaan kepada Bengkel yang memproduksi alsinnak tersebut. Salah satu
kegiatan yang dilaksanakan adalah workshop pengelola bengkel yang diadakan tanggal 27 Desember 2006 di hotel Bundo Kandung, Payakumbuh. Jumlah peserta
yang di minta 10 orang yang terdiri 5 KabupatenKota dimana masing-masing membawa tehnisi bengkel dan petugas Kabupaten yang membidangi Alsinnak guna
mensinergikan kegiatan ini. Kegiaatan ini dimaksud untuk mensosialisasikan standart peralatan dan mesin yang
baku untuk peternakan, dan beberapa peralatan lain yang akan disosialisasikan sehingga bengkel-bengkel yang ada dapat memproduksi, dinas dan Perguruan tinggi
dapat memberikan prototipe standart, dan Dinas Peternakan sebagai fasilitator menjembatani kepada kelompok tani dalam bidang pemasaran.
C. Seksi Pakan Ternak