Seksi Pakan Ternak Situs Resmi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat BAB.VI. Budidaya-06

 Mesin pencampur mixer  Mesin Pengering dryer  Genset  Mesin tetas  Mesin pemotong Ayam peralatan TPA 3. Ayam Ras. Khusus peternakan ayam ras di Sumatera Barat pemakaian alat dan mesin sudah cukup maju sesuai dengan kebutuhan dari usaha itu sendiri. Dinas hanya berfungsi membina dalam hal spesifikasi dan standarisasi yang sesuai dengan kemajuan dan kebutuhan setempat. b. Workshop Pengelola Bengkel Alat dan Mesin Peternakan Dalam rangka memacu penggunaan alsinnak peternakan, kami juga melaksanakan pembinaan kepada Bengkel yang memproduksi alsinnak tersebut. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah workshop pengelola bengkel yang diadakan tanggal 27 Desember 2006 di hotel Bundo Kandung, Payakumbuh. Jumlah peserta yang di minta 10 orang yang terdiri 5 KabupatenKota dimana masing-masing membawa tehnisi bengkel dan petugas Kabupaten yang membidangi Alsinnak guna mensinergikan kegiatan ini. Kegiaatan ini dimaksud untuk mensosialisasikan standart peralatan dan mesin yang baku untuk peternakan, dan beberapa peralatan lain yang akan disosialisasikan sehingga bengkel-bengkel yang ada dapat memproduksi, dinas dan Perguruan tinggi dapat memberikan prototipe standart, dan Dinas Peternakan sebagai fasilitator menjembatani kepada kelompok tani dalam bidang pemasaran.

C. Seksi Pakan Ternak

Kegiatan yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2006 antara lain : 1. Pelatihan Petugas di bidang Pakan Ternak. Untuk menambah wawasan aparatur yang mengurusi bidang pakan di Dinas Peternakan se Sumatera Barat Pakan tentang Perkembangan Pengetahuan Pakan Ternak terutama mengenai Pembuatan ransum komplit. Pada kegiatan ini juga peserta dibimbing sebagai formulator pakan nantinya di daerah dengan 11 menggunakan bahan baku lokal, dengan jumlah peserta 20 orang dari 19 KabKota dan UPTD. Nara sumber yang hadir pada acara pelatihan ini 2 orang dari perguruan tinggi yaitu Prof.Dr.Ir. Lili Warli,M.Agr, Dosen Fakultas Peternakan Unand, yang memaparkan tentang Potensi Bahan Baku Lokal Sumbar dan kandungan Nutrisinya yang akan digunakan untuk ternak Ruminansia dan Sistem komputerisasi Penyusunan Ransum Ternak oleh Dr. Ir.Nachrowi, M.Sc, Dosen pada Dept. Ilmu Nutrisi Makanan Ternak IPB. Peserta yang telah dilatih diharapkan nantinya akan dapat membantu kelompok yang ada di daerah tersebut untuk menyusun ransum sesuai dengan kebutuhannya. 2. Melaksanakan Pembinaan Pakan Ternak ke KabupatenKota . Kegiatan yang dilaksanakan antara lain; Melihat potensi pakan hijauan dan konsentrat sebagai sumber bahan pakan lokal untuk dimanfaatkan secara optimal, serta secara sampling mengambil sampel pakan pabrikan maupun bahan baku pakan unggas untuk diuji kadar protein dan energi serta kandungan zat lainnya sesuai standart yang ditetapkan SNI dan dikirim ke lab. yang ditunjuk. Untuk tahun 2006 telah dilakukan analisa sebanyak 15 sample makanan ternak yang diambil di Lapangan melalui dana APBN Sampel tersebut diambil dari beberapa Poultry Shop dan peternak, kemudian sampel ini dikirim untuk dianalisa di Labor Pengujian Mutu Pakan di Bekasi. Dari hasil analisa diperoleh bahwa untuk data ransum yang diaduk oleh peternak yaitu peternak telah sesuai standar yang ditetapkan. Sementara untuk pakan yang dijual oleh Poultry Shop telah sesuai dengan standart yang ditetapkan Persyaratan Teknis Minimal yang dikeluarkan oleh Dirjen Peternakan. 3. Studi Banding ke Bengkululu Tujuan untuk menambah wawasan aparatur tentang Perkembangan Pengetahuan Pakan Ternak,terutama mengenai Sistim Integrasi Pemeliharaan Ternak Sapi dengan kebun kelapa sawit yang telah lama dilaksanakan di Bengkulu oleh 12 Perusahaan Perkebunan Sawit PT. Agricinal . Mereka telah mengaplikasikan metoda beternak sapi yang diintegrasikan dengan perkebunan kelapa sawit. Diharapkan dari kunjungan ini petugas punya wawasan baru mengenai pengembangan pengetahuan tentang alternatif sumber bahan pakan ternak dalam hal ini pemanfaatan Limbah Sawit daun, pelepah untuk bahan Pakan sapi. Selanjutnya diharapkan juga penyuluh yang ikut dalam kegiatan ini dapat mensosialisasikan dan menerapkan pengetahuan ini di lokasi masing-masing.

D. Seksi Teknologi Peternakan