59
2. Limbah berwujud cair yang berasal dari proses analisis unit laboratorium
urea yakni limbah hasil titrasi dengan kareteristik bersifat basa dan berwarna hijau.
Jika evaluasi dilakukan dengan pemahaman sederhana maka pengelolaan limbah cair ini dapat dilakukan dengan sederhana melalui proses
penetralan. Demikian halnya dengan pengelolaan sedikit limbah cair dari unit laboratorium analisis gas yakni limbah hasil titrasi penetralan
antaraasam sulfat sebagai pengikat Ammonia dan dititrasi dengan NaOH dalam penetapan kadar ammonia, dan hal ini tetap tidak langsung dibuang
tapi perlu dilakukan pengelolaan sederhana. 3.
Limbah berwujud padat yang berasal dari proses analisis unit laboratorium urea dengan kareteristik berwarna putih serta memiliki sifat hygroskopis
yang tinggi yakni limbah bahan kimia sisa analisis berupa urea prill dan granular.
4.3 Pengelolaan Limbah Laboratorium Proses saat ini.
4.3.1 Pengambilan Sampel Sampling
Pengelolaan terhadap limbah bahan kimia sisa analisa dari laboratorium proses dilakukan sejak tahap pelaksanaan mulai dari proses pengambilan sample
di lapangan pabrik Kaltim-1, Kaltim-2, Kaltim-3, POPKA, dan Kaltim-4. Pada saat proses pengambilan sample ini didasarkan pada ketentuan dan
keterwakilan sample yang akan di analisis dan diharapkan akan mendapatkan data hasil pengukuran sesuai dengan kondisi operasional yang riil, akurat, serta
memiliki ketelitian yang tinggi. Pembilasan pada unit proses pabrik utilitas diantaranya Boiler Water, air
umpan boiler BFW, air kondensate desalinasi, Mix Bed, air pendingin sampai dilakukan satu kali dan dimasukkan dalam penampungan limbah melalui saluran
pembuangan terbuka open ditch. Dalam pengamatan dan evaluasi metode ini cukup baik untuk
dilaksanakan namun tetap selalu mendapat perhatian apabila arah angin dan debu
60
urea sekitar pabrik akan merubah kareteristik pH, kadar amoniak meningkat dan bereaksi dengan air laut yang mengandung garam kalsium, magnesium dan sulfat
membentuk endapan putih yang dapat menghambat laju aliran air dan menutupi aliran pipa buangan lainnya.
Memperhatikan keadaan ini pegelolaan tetap dapat dilakukan namun khusus untuk pengelolaan sisa pembilasan sampel dari unit air pendingin cooling
water yang mengandung bahan kimia senyawa Nitrit harus diupayakan untuk dilakukan pengelolaan yakni dengan ditampung dengan wadah tertentu dan
dicampur dengan sisa sample untuk analisa kemudian dapat digunakan kembali reuse limbah sekaligus diperoleh keuntungan nilai ekonomis. Adapun alasan
mengapa hal ini harus dilakukan karena senyawa nitrit dengan konsentrasi cairan tertentu menyebabkan gangguan pada iritasi pada kulit dan mata dan dari sifat
reaktifnya menjadi bahan yang amat korosif terutama akan merusak instalasi yang terbuat dari logam.
Demikian pula dengan pengambilan sampel dari unit pabrik urea pembilasan sampel dapat selalu dilakukan dengan aman serta sampel pembilas
tidak dilakukan karena proses pengambilan dengan cara tertutup dengan air sebagai pengikat ammonia water dan juga urea prillgranular.
4.3.2 Pendinginan Sampel