Data Gain Kelas Eksperimen

menyamakan hasil diskusi kelompok masing-masing. Guru menutup pembelajaran dengan merefleksi dan menyimpulkan materi ajar.

b. Data Gain Kelas Eksperimen

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk melihat apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan RME dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa adalah dengan menghitung gain dari kelas eksperimen. Gain merupakan peningkatan nilai dari pretes menjadi postes. Berikut adalah hasil perhitungan gain di kelas eksperimen. Tabel 4.1 Data Nilai Pretes, Postes, dan Gain di kelas Eksperimen No. Nama Pretes Postes Gain Interpretasi 1 Siswa 1 70 83 0.43 Sedang 2 Siswa 2 52 83 0.64 Sedang 3 Siswa 3 74 83 0.33 Sedang 4 Siswa 4 61 83 0.56 Sedang 5 Siswa 5 57 83 0.60 Sedang 6 Siswa 6 57 83 0.60 Sedang 7 Siswa 7 57 87 0.70 Tinggi 8 Siswa 8 57 74 0.40 Sedang 9 Siswa 9 65 83 0.50 Sedang 10 Siswa 10 61 83 0.56 Sedang 11 Siswa 11 65 78 0.38 Sedang 12 Siswa 12 61 83 0.56 Sedang 13 Siswa 13 57 83 0.60 Sedang 14 Siswa 14 57 91 0.80 Tinggi 15 Siswa 15 70 78 0.29 Rendah 16 Siswa 16 70 74 0.14 Rendah 17 Siswa 17 65 83 0.50 Sedang 18 Siswa 18 70 87 0.57 Sedang 19 Siswa 19 65 87 0.63 Sedang 20 Siswa 20 70 74 0.14 Rendah 21 Siswa 21 61 74 0.33 Sedang 22 Siswa 22 74 87 0.50 Sedang 23 Siswa 23 61 83 0.56 Sedang 24 Siswa 24 70 74 0.14 Rendah 25 Siswa 25 65 74 0.25 Rendah 26 Siswa 26 65 78 0.38 Sedang 27 Siswa 27 70 83 0.43 Sedang 28 Siswa 28 61 83 0.56 Sedang 29 Siswa 29 74 78 0.17 Rendah 30 Siswa 30 74 78 0.16 Rendah Jumlah 1930 2430 13 Rata-rata 64.34783 81.0058 0.4457333 Sedang Berdasarkan Tabel 4.1, rata-rata peningkatan nilai siswa dari pretes menjadi postes ada di taraf sedang dengan nilai 0,45. Setelah dihitung nilai gain dari setiap siswa dan secara keseluruhan, maka pengolahan data dilanjutkan dengan menghitung normalitas, homogenitas dan uji perbedaan rata-rata. 1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data hasil pretes dan postes di kelas eksperimen termasuk data yang normal atau tidak normal.Uji normalitas untuk data kelas eksperimen menggunakan uji liliefors Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 16.Adapun hipotesis pengujian normalitas data kelas eksperimen sebagai berikut. H o = Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 = Data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria untuk menolak atau menerima hipotesis pengujian H berdasarkan P- value yaitu dengan α = 0,05 jika nilai signifikansi ≥ α, maka H diterima, sedangkan jika nilai signifikansi , maka H ditolak. Hasil perhitungan uji normalitas data kelas eksperimen dengan menggunakan uji liliefors Kolmogorov-Smirnovdapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas di Kelas Eksperimen Tests of Normality Nilai Kolmogorov-Smirnov a Kelas Statistic Df Sig. Eksperimen Pretes .175 30 .020 Postes .285 30 .000 a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan tabel di atas, nilai Sig. untuk data pretes di kelas eksperimen adalah 0,020 sedangkan untuk nilai postesnya adalah 0,000. Nilai Sig. di kedua kelas tersebut bernilai kurang dari α, dengan nilai α = 0.05. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk data pretes dan postes berlaku H yang ditolak dan H 1 yang diterima.Jadi dapat disimpulkan bahwa data nilai pretes dan postes di kelas eksperimen keduanya berdistribusi tidak normal. 2 Uji Homogenitas Telah diketahui bahwa data nilai pretes dan postes di kelas eksperimen berdistribusi tidak normal, maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas.Pada langkah selanjutnya, pengolahan data dilakukan dengan uji perbedaan rata-rata. 3 Uji Perbedaan Rata-rata Untuk melihat nilai signifikansi peningkatan nilai pretes dan postes di kelas eksperimen menggunakan uji Wilcoxon. Taraf signifikansi dalam uji Wilcoxon adalah α = 0,05. Pengolahan data untuk uji wilcoxon ini dibantu oleh SPSS versi 16.0.Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H = Tidak terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis pada materi luas dan keliling jajargenjang di kelas eksperimen. H 1 = Terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis pada materi luas dan keliling jajargenjang di kelas eksperimen. Kriteria hipotesis diterima atau ditolak adalah jika nilai signifikansi maka diterima, jika nilai signifikansi maka ditolak.Berikut adalah tabel hasil uji Wilcoxon di kelas eksperimen. Tabel 4.3 Hasil Uji Wilcoxon di Kelas Eksperimen Test Statistics b Postes – Pretes Z -4.794 a Asymp. Sig. 2-tailed .000 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Berdasarkan tabel di atas, nilai Sig. 2-taileduntuk nilai pretes dan postes di kelas eksperimen adalah 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari α, dengan nilai α = 0,005, maka H ditolak sedangkan H 1 diterima. Sehingga,dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi luas dan keliling jajargenjang di kelas eksperimen.

2. Pembelajaran Matematika dengan Metode Konvensional dapat