s pgsd kelas 1100436 chapter4

(1)

68 BAB IV

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data Awal

Data awal yang diperoleh pada penelitian ini berdasarkan pada observasi yang telah dilakukan kepada guru kelas V dan siswa kelas V SDN Gandawesi pada tanggal 21 September 2014. Berdasarkan observasi tersebut didapat beberapa permasalahan yang berkaitan dengan proses pembelajaran mengenai materi jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan, permasalahan tersebut berkenaan dengan kinerja guru dan aktivitas siswa pada saat proses belajar berlangsung. Hal ini terjadi karena beberapa faktor antara lain :

1. Kinerja guru

a. Tidak adanya perencanaan pembelajaran dalam setiap pertemuanPenyajian materi pelajaran masih didominasi dengan menggunakan model konvensional dan guru banyak mendominasi dalam pembelajaran (teacher centered)

b. Ketergantungan pada buku paket dan tidak menggunakan media dalam pembelajaran dengan ketersediaan buku serta media yang terbatasGuru tidak menyampaikan beberapa materi yang terdapat pada tujuan pembelajaran.

c. Guru tidak melakukan penekanan pada diri siswa terkait kedisplinan dalam berbagai aspek.

d. Penekanan guru yang memaksa siswa untuk memahami dirinya, dalam artian siswa dituntut untuk masuk dalam dunia guru.

2. Aktivitas siswa

a. Pembelajaran yang dilakukan tidak secara sistematis dan teraturSiswa hanya duduk statis mendengar apa yang dikatakan guru, tidak ikut serta dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan simpulan sendiri.


(2)

b. Siswa merasa kesulitan dalam memahami isi materi, karena tidak adanya media serta model yang dapat membuat pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan

c. Siswa menjadi ketinggalan pelajaran, karena adanya materi yang belum tersampaikan

d. Banyak siswa yang tidak mengerjakan PR, berpenampilan tidak rapi dan gaduh pada saat pembelajaran berlangsung.

e. Dalam belajar siswa merasa tidak mengerti, mudah bosan, kurangnya motivasi belajar dan pemahaman dalam setiap materi pembelajaran tidak optimal.

Untuk mengatasi pemasalahan di atas, terlebih dahulu peneliti akan melakukan pelaksanaan evaluasi untuk mencari data awal sekaligus mengukur kemampuan pemahaman siswa kelas V SDN Gandawesi terhadap materi Jasa dan perana tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan. Berikut data hasil pelaksanaan evaluasi yang sudah dilakukan tercantum pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Daftar Nilai Tes Awal Hasil Belajar Siswa

Materi : Materi Jasa Dan Peranan Tokoh Di Sekitar Proklamasi Kemerdekaan

No. Nama Nilai akhir Ketuntasan

Tuntas Belum Tuntas

1. Acen Endri Cahyadi 50 √

2. Ade Olih Solihin 62 √

3. Andin Nugraha 65 √

4. Angga Permana 59 √

5. Ary Hassan Harriry 49 √

6. Cahya Muhamad Ripky 64 √

7. Della Nur Hidayah 55 √

8. Devana Fitriana 69 √

9. Diwa Septian 80 √

10. Ira Monika 54 √

11. Fitri Widiawati 62 √

12. Indra Raharja 59 √

13. Kharisma Amelia Putri 87 √

14. Nova Mardana 77 √

15. Nurbaeni Yusuf Anwar 62 √

16. Ririn Riyani 58 √

17. Ryan Rosmana 79 √

18. Sri Juwita Fitriah 69 √

19. Yayan Ardiansyah 54 √

20. Fitri Rohmawati 66 √

21. Agung Krisna Wardana 30 √

Jumlah 6 orang 15 orang


(3)

Siswa diberikan soal sesuai dengan materi Jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan. Kriteria penskorannya sebagai berikut :

Skor ideal = 100

Nilai = x 100

T = Tuntas

BT = Belum Tuntas Rumus Persentase % =

Keterangan. % = Persentase

X = Jumlah perolehan skor N = Jumlah siswa keseluruhan

Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 68. KKM tersebut didapat dari hasil musyawarah KKG dengan mengacu pada kriteria 1) komplesksitas, 2) Daya dukung, dan 3) Intake siswa.

Jika siswa mendapat nilai ≥ 68 dinyatakan tuntas.

Jika siswa mendapatkan nilai < 68 dinyatakan belum tuntas.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan sebesar 68, maka siswa yang dinyatakan tuntas adalah sebanyak 6 orang atau 17,2% , dan siswa yang belum tuntas sebanyak 15 orang atau 82,8% dari total jumlah siswa 21 orang siswa.

Gambar 4.1

Diagram Hasil Belajar Siswa DataAwal Data Awal

Siswa

Target 95%

Tuntas 17%

Belum Tuntas 83% 0%

20% 40% 60% 80% 100%

A

x

is

T

it

le

Hasil Belajar siswa Data Awal


(4)

Melihat kenyataan di atas, hal itu menunjukan bahwa perlu adanya inovasi pembelajaran sebagai bentuk usuha memperbaiki proses pembelajaran yang berkenaan dengan kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar maka dengan begitu peneliti menerapkan model Role Playing sebagai upaya memperbaiki proses pembelajaran yang tentu saja hal itu akan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan. Menurut

Sapriya, dkk. (2008, hlm. 110) “Model role playing atau bermain peran adalah model pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasikan berbagai peristiwa perubahan sosial budaya, mengkreasikan peristiwa-peristiwa aktual atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada

masa yang akan datang”

Bedasarkan pendapat di atas, kita dapat memahami bahwa dengan menggunakan model Role Playing siswa dapat mengkreasikan berbagai peristiwa-peristiwa penting yang terjadi sebagai bentuk pembelajaran yang berdasarkan pada pengalaman untuk mewujudkan makna pada setiap diri siswa sehingga pembelajaran tidak lagi kaku dan hanya mengacu pada imajinasi masing-masing siswa. Pembelajaran berdasarkan pengalaman dengan memerankan berbagai settingan peristiwa-peristiwa penting itulah yang menjadi acuan peneliti menggunkan model Role Playing, Karena model ini sangat cocok untuk menjembatani materi yang terdapat pada kurikulum sampai kepada pemahaman siswa secara utuh sebagai bentuk solusi-solusi dari berbagai permasalahan yang terjadi.

B. Paparan Data Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan melalui beberapa siklus. Adapun pelaksanaan setiap siklusnya mengacu pada pola yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2006, hlm. 66) yang dilaksanakan beberapa siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, banyaknya siklus tergantung dari tingkat keberhasilan pada siklus sebelumnya. Berdasarkan pola tersebut ada beberapa tahapan yang harus dilakukan demi terwujudnya penelitian tindakan kelas (PTK) ini.


(5)

1. Paparan Data Siklus I

Paparan data siklus I data yang didapatkan akan divalidasi dengan menggunakan teknik member chek, triangulasi, expert opinion, dan audit trail.

Member check dilakukan dengan mengecek keakuratan data pada sumber pemberi

data. Misalnya mengecek data pada observer. Triangulasi dilakukan dengan mengecek keakuratan data melalui tiga instrumen pengumpul data. Misalnya melalui lembar observasi aktivitas siswa, lembar penilaian hasil belajar siswa dan lembar catatan lapangan

Dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ini dibagi menjadi beberapa siklus sesuai dengan target yang telah dicapai oleh siswa, dalam satu siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Dari hasil refleksi ini dapat ditemukan hal-hal yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya. Perbaikan itu dilakukan pada beberaps sampai tujuan yang telah ditargetkan tercapai

a. Paparan data perencanaan siklus I

Paparan data perencanaan siklus I dilakukan dua hari sebelum pelaksanaan siklus ini yaitu pada hari Selasa, tanggal 5 Mei 2014.Paparan data perencanaan siklus ini merupakan langkah awal memulai kegiatan siklus, pada tahap perencanaan peneliti melakukan rencana pelaksanaanpembelajaran yang dikemas dalam model Role Playing sebagai bentuk inovasi dan solusi terhadap permasalahan di atas, berikut ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus I adalah sebagai berikut :

1) Membuat dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun perencanaan pembelajaran untuk pelakasanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:

Memposisikan siswa untuk berkelompok

a) Siswa dibagi kedalam kelompok secara heterogen berdasarkan hasil data awal setiap kelompok terdiri dari 6-7 orang siswa


(6)

Tahap menghangatkan suasana kelompok

a) Setiap siswa dalam kelompok diberi materi mengenai peristiwa proklamasi sebagai bahan permasalahan

b) Setiap siswa dalam kelompok mengidentifikasi dan mempelajari peristiwa proklamasi

c) Siswa mendiskusikan permasalahan mengenai peristiwa proklamasi

d) Siswa diberi waktu untuk memaparkan penafsirannya mengenai gambaran peritiwa proklamasi kemerdekaan.

e) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai aturan Role Playing

Tahap memilih partisipan

f) Siswa dalam kelompok menganalisis peran dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan

g) Siswa menunjuk dua sampai tiga orang teman sekelompok untuk ditugaskan sebagai pemeran

Tahap men-setting pentas

h) siswa yang terpilih sebagai pemeran maju depan kelas untuk dibagi naskah drama yang telah disiapkan guru.

i) Siswa dibagi-bagi pemerannya sesuai dengan watak yang ada dalam toko drama.

j) Siswa dengan bimbingan guru mengatur rangkaian tindakan pemeranan peritiwa proklamasi kemerdekaan

k) Siswa menyederhanakan peran yang terdapat pada peristiwa proklamasi kemerdekaan

l) Siswa mempelajari situasi-situasi permasalahan dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan

Tahap menyiapkan peneliti

m) Siswa yang bertugas sebagai pengamat, mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pengamatan teman-temannya yang bertugas sebagai pemeran

n) Siswa diberikan LKS (lembar kerja Siswa), kemudian mendengarkan penjelasan guru mengenai aturan pengisian LKS tersebut


(7)

o) Siswa mengobservasi atau mengamati gambaran peritiwa proklamasi kemerdekaan

Tahap memerankan

p) Siswa yang bertugas sebagai pemeran mulai bermain peran (Role Playing)

peritiwa proklamasi kemerdekaan

q) Siswa melakukan pemantapan pemeranan dengan bantuan guru, guru mencotohkan adegan, watak, mimik muka dan gestur setiap tokoh

r) Siswa melakukan apa yang guru contohkan, kemudian menyudahi kegiatan Role Playing

Tahap berdiskusi dan mengevaluasi

s) Siswa yang bertugas sebagai pemeran berdiskusi mengnai fokus-fokus utama dalam dalam peritiwa proklamasi

t) Siswa yang betugas sebagai pengamat memberikan masukan-masukan kekurangan dari drama yang telah dilakukan tadi, kemudian mengembangkanya sebagai suatu skenario yang utuh

Tahapmemerankannya kembali

u) siswa yang bertugas sebagai pemeran melakaukan pemeran secara menyeluruh tanpa bimbingan guru, sampai selesai

v) siswa yang bertugas sebagai pengamat menuliskan berbagai hasil pengamatnya pada LKS yang telah diberikan

Tahap berbagi dan mengembangkan pengalaman

w) siswa yang telah selesai berperan kembali bergabung dengan kelompoknya, sedangkan siswa sebagai pengamat di masing-masing kelompoknya menunjuk orang untuk mempersentasikan hasil pengamatnya di depan kelas

x) siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai prilaku yang positif guna menghormati para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan Indonesia.

2) Merumuskan tujuan pembelajaran yang dikemas dalam model Role Playing.

Adapun tujuan pembelajarannya adalah sebagai berikut: Melalui model Role Playing, siswa dapat:


(8)

a) Menjelaskan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi dengan benar.

b) Mengurutkan garis waktu tentang tahapan-tahapan peristiwa menjelang proklamasi dengan benar.

c) Mengkategorikan contoh cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan dengan benar.

3) Menyiapkan materi ajar yaitu materi Jasa dan peranan tokoh proklamasi kemerdekaan dari buku sumber mata pelajaran IPS sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.

4) Mempersiapkan sumber belajar mencangkup buku paket IPS dan lingkungan sekolah, membuat naskah drama, dan mempersiapkan berbagai media pendukung model Role Playing.

5) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) tujuan pembelajaran yang akan dipelajari berkenaan dengan materi Jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan

6) Menrancang alat evaluasi yang digunakan sebagai alat ukur ketercapaian tujuan pembelajaran materi Jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan

7) Menyusun instrumen penelitian yang telah ditentukan yaitu lembar observasi untuk kinerja guru dan aktivitas siwa, lembar wawancara untuk siswa dan guru, dan catatan lapangan.

Berikut ini adalah hasil observasi dari kinerja guru tahap perencanaan siklus I pada materi Jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan melalui model penerapan Role Playing.

Tabel 4.2

Data Hasil Penilaian Kinerja Guru Tahap Perencanaan Siklus I

No Komponen Rencana Pembelajaran

Penilaian

0 1 2 3

I PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Rumusan tujuan pembelajaran

2. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus

3. Kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai

Jumlah Skor Perolehan 9

Persentase 100%


(9)

II PEMILIHAN DAN PENGORGANISASIAN MATERI AJAR

4. Pemilihan materi ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai

5. Pemilihan materi ajar sesuai dengan karakteristik dari siswa

Jumlah Skor Perolehan 5

Persentase 83%

Kriteria Baik

III PEMILIHAN SUMBER BELAJAR/MEDIA PEMBELAJARAN

6. Sumber belajar/media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran

7. Sumber belajar/media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan materi pembelajaran

8. Sumber belajar/media pembelajaran disesuaikan dengan

karakteristik dari siswa.

Jumlah Skor Perolehan 9

Persentase 100%

Kriteria Sangat Baik

IV SKENARIO/KEGIATAN PEMBELAJARAN

9. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan tahapan Model Role

Playing.

10. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan tahapan sesuai

dengan materi ajar yang akan disampaikan.

11. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan tahapan Model Role

Playing sesuai dengan karakteristik siswa.

12. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan tahapan Model Role

Playing sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan.

Jumlah Skor Perolehan 11

Persentase 91%

Kriteria Sangat Baik

V PENILAIAN HASIL BELAJAR

13. Teknik Penilaian Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran

14. Terdapat Instrumen Penilaian yang Lengkap dan Mengukur Tujuan

Pembelajaran

Jumlah Skor 5

Persentase 83%

Kriteria Baik

Penilaian Akhir

1. Penilaian akhir 39

2. Nilai akhir 92,8%

3. Persentase Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 4.2, aspek kinerja guru dalam penerapan model Role

Playing ini belummaksimal. Dapat dilihat dari tahap perencanaan mencapai

ketercapaian perencanaan sebesar 92,8%, guru belummencapai target yang telah ditetapkan yaitu ≥95%.


(10)

Gambar 4.2

Diagram Kinerja Guru Tahap PerencanaanSiklus I

b. Paparan data pelaksanaan siklus I

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 Mei 2015 pada jam pelajaran kesatusampai ketiga yaitu pukul 07.30-09.15, mengalokasikan waktu 3x35 menit dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai praktikan dan guru kelas V SDN Gandawesi sebagai observer.

1) Kegiatan awal

Pada kegiatan awal, guru mempersiapkan materi ajar, LKS, instrumen penilaian sikap, soal evaluasi dan instrumen pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian ini. Kemudian guru membuka kegiatan pembelajaran dengan

mengucapkan salam, menugaskan Ketua Mudri untuk memimpin baca doa‟a

bersama-sama,mengkondisikan siswa agar siap belajar pada, setelah itu guru mengecek kehadiran siswa, melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi IPS dengan materi yang sebelumnya dan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa, memberitahukan tujuan pembelajaran, memaparkan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa. Apersepsi dilakukan untuk membuka pengetahuan atau pemahaman awal siswa, dan bertujuan untuk menjadi alat bagi guru mengaitkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang akan diajarkan. Pada kegiatan

apersepsi, guru memberikan pertanyaan “anak-anak, siapa yang tahu tanggal Siklus I

Target 95%

Perolehan 93% 91%

92% 93% 94% 95% 96%

A

x

is

T

it

le

Kinerja Guru Perencanaan siklus I


(11)

kemerdekaan Negara kita ?”. Berikut ringkasan percakapan guru dan siswa pada

kegiatan apersepsi.

Guru : “sebelum bapak memulai pembelajaran, bapak mau bertanya,

siapa yang tahu tanggal kemerdekaan Negara kita ?”.

Siswa : “Tanggal 17 Agustus pak..” (sambil berteriak serentak dan mengacungkan tangan)

Guru : “Pintar. Nah sekarang, siapa yang tahu ada peristiwa apa

ditanggal 17 Agustus itu ?”

Siswa : (siswa berebut mengacungkan tangan dan menjawab)

“pengibaran bendera merah putih pak, upacara pak, membaca teks proklamasi pak, ”.

Guru : “semua jawaban kalian betul semua, nah, untuk membakar semangat sebelum belajar di pagi cerah ini, bagaimana kalau kita menyanyikan lagu 17 agustus 1945?

Siswa : ayoooo pak, (semuanya siswa antusias bernyayi sambil berdiri dan mengepalkan tangannya di dada mereka masi-masing) Guru : “okeee, tepuk tangan buat kita semua silahkan anak-anakku

duduk kembali. (sambil menyuruh anak-anak duduk). Nah pembelajaran kali ini kita akan membahas tentang peristiwa-peristiwa persiapan kemerdekaan Indonesia. Jadi sebelum teks proklamasi dibacakan, ada rangkaian peristiwa sebelum itu.

Kira-kira ada yang mau tahu tidak ?”.

Siswa : “Mau pa... (menjawab serentak)”.

Guru : “Oke, kalau mau. Simak baik-baik apa yang akan bapak sampaikan dan kalian tulis bagian yang penting-pentingnya. Are you ready ?”.

Siswa : “Ready...(menjawab serentak)”.

(Catatan Lapangan tahap Apersepsi, siklus I, 7 Mei 2015)

Kelebihan apersepsi ini adalah ketika guru melakukan apersepsi, siswa terlihat antusias dan berlomba-lomba menjawab pertanyaan dari guru. Bukan hanya itu, rasa ingin tahu siswa pun tinggi serta dampak yang ditimbulkan dari apersepsi dengan cara menyanyikan lagu 17 Agustus 1945 dapat membakar semangat siswa untuk belajar.Namun dibalik kelebihan apresiasi yang telah dilakukan ada beberapa kekurangan pada apersepsi ini antara lain ketika hampir semua siswa menjawab dengan suara keras, masih ada beberapa siswa yang menjawab dengan menunduk dan sambil bercanda dengan temannya, pada saat bernyanyi masih ada diantaranya siswa yang memukul-mukul meja serta bernyanyinya sambil bersenda gurau. Setelah itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran


(12)

Pada kegiatan inti pembelajaran, kegiatan belajar mengajar dimulai dengan siswa dibagi menjadi tiga kelompok masing-masing kelompok beranggotakan enam-tujuh orang siswa dengan memperhatikan komposisi dari setiap kelompok yang mewajibkan dalam satu kelompok itu harus bercampur antara laki-laki dan perempuan (Heterogen). Selanjutnya guru menjelaskan aturan permainan Role Playing, menjelaskan secara rinci materi jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan selanjutnya siswa mengindentifikasi masalah yang diangkat terkait dengan materi proklamasi yang telah diberikan kepada semua siswa padamasing-masing kelompok. Setelah selesai siswa secara berkelompok dengan bimbingan guru memilih dan memilah perwakilan kelompoknya untuk menjadi pemeran.

Setiap masing-masing siswa yang bertugas sebagai pemeran memisahkan diri dengan cara maju ke depan kelas untuk mengatur serangkaian peristiwa-peristiwa proklamasi, mempelajari setiap situasi-situasi yang terjadi dalam proses pemeranan serta siswa mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Pada kelompok yang bertugas sebagai observer atau pengamat guru memberikan lembar observasi yang berupa LKS dengan memberikan penjelasan-penjelasan secara rinci dan sederhana untuk mengisi lembar LKS sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Selanjutnya siswa di beri kesempatan untuk bertanya mengenai permasalahan yang belum dipahami oleh siswa. Berikut ini adalah petikan percakapan guru dengan siswa dalam mendiskusikan permasalahan yang belum dipahami.

Guru : “baik anak-anak, sebelum memulai melakukan pemeranan dan pengamatan, apakah diantara kalian ada yang belum mengerti

?”.

Siswa : “ada pak”. (sambil mengacungkan tangan)

Guru : “iya, silahkan, apa yang belum kamu pahami Fitri?”.

Siswa : “ini Pak pada lembar observasi atau LKS pada kolom peritiwa, apa saja yang perlu kami catat?”

Guru : “pertanyaan bagus, dengarkan semuanya, pada kolom peristiwa kalian secara individu mengisi setiap kejadian hasil pengamatan kalian terhadap teman kalian yang sedang melakukan pemeranan, contoh pada kolom peritiwa 15 Agustus 1945 kalian menuliskan peritiwa apa saja yang terjadi pada hari hari tersebut. Bagaimana mengerti semuanya?”

Siswa : (secara serentak) “mengerti Pak”.


(13)

Selanjutnya bagi kelompok pemeran siswa diberikan beberapa waktu untuk melakukan simulasi proses pemeranan dengan bimbingan guru serta masukan-masukan dari siswa lain terhadap kekurangan-kekurangan pada saat pementasan bermain drama. Secara bersama-sama siswa dan guru melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kekurangan-kekurangan pada saat simulasi bermain drama dan memberikan perbaikan-perbaikan yang dapat memudahkan observer mangamati dan mencerna isi dari pementasan drama tersebut. Kemudian kelompok pemeran mulai melakukan pemantapan bermain drama secara bersama-sama, percaya diri, dan penuh tanggung jawab, kepada siswa yang bertugas sebagai observer guru mulai membimbing apa-apa saja yang perlu dicantumkan dan dituliskan pada lembar observasi atau LKS yang nantinya akan dipresentasi dengan percaya diri, bekerja sama dan bertanggung jawab setelah pementasan drama selesai.

Untuk menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa proklamasi dan menghubungkan segala sesuatunya kedalam kehidupan nyata guru menjelaskan apa-apa saja yang bisa kita lakukan untuk menghormati jasa para pahlawan proklamasi kemrdekaan Indonesia. Berikut ini merupakan percakapan singkat aktivitas siswa berkenaan dengan penanaman diri pada diri siswa.

Guru : “baik anak-anak, sekarang bapak mau bertanya kepada seseorang diantara kalian. Kira-kira siapa ya ? nah, acungkan tangan bagi yang bisa menjawab pertnayaan dari bapak. Dari pementasan drama tadi bagaimana cara kita dapat menghargai

para pahlawan sebagai pelajar?”

Siswa : “saya pak , saya pak”. (siswa cepat-cepat mengacungkan tangan, ada sebagaian sambil berbicara)

Guru : “nahh, bagus silahkan Ryan”.

Siswa : “belajar dengan sungguh-sungguh pak, terus rajin membantu

orang tua”

Guru : “baik, jawaban yang tepat, ada lagi”

Siswa : “mengikuti upacara bendera dan ikutan lomba pada saat 17

agustus pak”

Guru : “bagus, sekarang beri tepuk tangan bagi teman kalain yang

telah menjawab”

(Catatan Lapangan tahap Kegiatan Inti, siklus I, 07 Mei 2015) Siswa sangat bersemangat ketika melakukan pemeranan dan melakukan pengamatan serta tanya jawab seputar nilai-nilai yang perlu kita lakukan untuk menghormati para pahlawan. Walaupun begitu, masih ada kekurangan pada tahap ini yaitu masih ada siswa yang salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyan dari


(14)

guru yang terdapat pada lembar kerja siswa. Dan yang guru lakukan pada waktu itu adalah membetulkan jawaban siswa yang masih salah sehingga tidak menimbulkan kesalah kriteria tentang materi yang telah diajarkan. Setelah semuanya selesai, guru memberikan pujian kepada seluruh kelompok yang telah mempresentasikan hasil jawabannya.

3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru melakukan refleksi dengan membahas kembali materi yang telah diajarkan karena takut ada siswa yang belum mengerti materi yang telah diajarkan sekaligus membetulkan pemahaman siswa yang masih salah. Setelah selesai melakukan refleksi guru memberikesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran. Kemudian guru dan siswa lain menanggapi dengan baik semua kesimpulan yang dikemukakan salah satu siswa. Selanjutnya menyimpulkan materi pembelajaran bersama-sama. Setelah menyimpulkan siswa secara acak ditanya kesan-kesan apa saja yang telah di dapat pada pembelajaan kali ini terhahirnya melakukan umpan balik terhadap apa yang telah disampaikan pada pembelajaran kali ini. Setelah dirasa cukup, guru langsung melakukan evaluasi dengan membagikan lembaran soal kepada setiap siswa. dan siswa mengerjakannya dengan sendiri-sendiri. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa efektifnya pembelajaran, seberapa besar pemahaman siswa, dan ukur mengukur hasil belajar siswa. Pada saaat mengerjakan soal dan waktunya hampir habis, terjadi sebuah percakapan seperti ini:

Guru : “oke anak-anak, waktu tinggal 5 menit lagi” Siswa : (kompak berkata)“haaaaahh, bapa maah”

Guru : “makanya cepet, keburu abis waktunya. Ayo-ayo yang

sudah selesai segera kumpulkan kedepan”

Siswa : “bentar pak”

(Catatan Lapangan tahap Evaluasi, siklus I, 07 Mei 2015)

Siswa langsung ribut dan terlihat kurang siap dengan alokasi waktu untuk evaluasi yang hanya 10 menit. Harus ada perubahan alokasi waktu untuk evaluasi pada siklus selanjutnya agar siswa bisa leluasa mengerjakan soal yang diberikan guru. Namun kelebihan dari kegiatan evaluasi ini adalah, walaupun semua siswa berkata seperti belum siap untuk mengumpulkan jawabannya, tapi masih ada siswa yang langsung mendatangi guru dan ingin mengumpulkan jawabannya.


(15)

Berikut adalah hasil dari observasi kinerja guru siklus I pada materi jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan melalui penerapan model

Role Playing

Tabel 4.3

Data Hasil Observasi Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan Siklus I

NO TAHAP PELAKASANAAN 0 1 2 3 Target

A KEGIATAN AWAL

90%

1 Membuka kegiatan pembelajaran

2 Mengkondisikan siswa dalam situasi pembelajaran. 3 Menjelaskan langkah-langkah, tujuan, dan manfaat

pembelajaran.

4 Menyampaikan apersepsi

Jumlah Skor 11

Persentase 92%

Kriteria Sangat Baik

Berdasarkan hasil yang didapat pada Tabel 4.2 observasi kinerja guru siklus I telah terlihat diantaranya ada yang telah memenuhi kriteria target yang telah direncanakan tetapi ada sebagian diantaranya yang belum memenuhi kriteria

No Aspek yang Dinilai Skor Target

0 1 2 3 95 %

B KEGIATAN INTI

5 Memposisikan siswa untuk berkelompok

6 Tahap Memanaskan Suasana Kelompok

7 Tahap memilih partisipan

8 Tahap men-setting pentas

9 Tahap menyiapkan peneliti.

10 Tahap memerankan

11 Tahap diskusi dan evaluasi

12 Tahap berbagi danmengembangkan pengalaman

Jumlah Skor 21

Persentase 87%

Kriteria Sangat baik

KEGIATAN AKHIR 0 1 2 3

13 Menutup pembelajaran

14 Melaksanakan evaluasi.

Jumlah Skor 5

Persentase 83%

Kriteria Sangat Baik

C TAHAP EVALUASI 0 1 2 3

15 Kejelasan penilaian

16 Kelengkapan instrumen

Jumlah Skor 4

Persentase 66%

Kriteria Baik

Penilaian akhir

Nilai akhir 41

Persentase

85,4%


(16)

target yang telah direncanakan. Telah terlihat jelas dari target yang telah ditentukan adalah ≥95% untuk pelaksanaan dan perencanan adalah ≥95%.Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I guru belum mencapai target namun jika dilihat pada tabel klasifikasi presentase kinerja guru, baik perencanaan maupun

pelaksanaan sudah dikategorikan “Baik” dan “Sangat baik”. Walaupun belum seluruhnya mencapai target, tetapi pada siklus selanjutnya peneliti akan berusaha keras agar pembelajaran lebih efektif dan semua terget bisa terpenuhi dengan maksimal. Berikut hasil kinerja guru yang dimasukkan ke dalam diagram di bawah ini.

Gambar 4.3

Diagram Kinerja Guru Pelaksanaan Siklus I

c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus I

Setelah melakukan observasi pada kinerja guru, peneliti juga melakukan observasi terhadap aktivitas siswa yang diarahkan pada penilaian proses pembelajaran dengan menerapkan model Role Playing. Adapun aspek yang dinilai meliputi aspek kemampuan bekerja sama, aspek percaya diri, dan aspek tanggung jawab dari diri siswa baik bagi siswa yang bertugas sebagai pemeran maupun siswa yang bertugas sebagai pengamat. Berikut data hasil dari aktivitas siswa pada siklus I, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada materi jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan melalui penerapan model Role Playing dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Siklus I Target 95% Perolehan 85%

80% 85% 90% 95% 100%

A

x

is

T

it

le

Kinerja Guru Pelaksanaan Siklus I


(17)

Tabel 4.4

Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Pada Saat Pembelajaran Jasa Dan Peranan Tokoh Di sekitar Proklamasi

PEMERAN

No Nama siswa

Aspek yang di Amati

Jmlh skor

Kriteria Tanggung

Jawab Percaya Diri Kerjasama B C K 3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 Acen Endri Cahyadi √ √ √ 6 √

2 Ade Olih Solihin √ √ √ 6 √

3 Andin Nugraha √ √ √ 6 √

4 Angga Permana √ √ √ 9 √

5 Ary Hassan Harriry √ √ √ 9 √

6 Cahya Muhamad R. √ √ √ 6 √

7 Della Nur Hidayah √ √ √ 8 √

8 Devana Fitriana √ √ √ 8 √

JUMLAH 5 3 0 4 4 0 2 5 1 4 4 0

RATA-RATA 0 ,6 2 0 ,3 8 0 0 ,5 0 0 ,5 0 0 0 ,2 5 0 ,6 3 0 ,1 2 0 ,5 0 0 ,5 0 0

PERSENTASE (%) 62 38 0 50 50 0 25 63 12 50 50 0 PENGAMAT

No Nama siswa

Aspek yang di Amati

Jmlh skor

Kriteria

Tanggung

Jawab Percaya Diri

Kerja

Sama B C K

3 2 1 3 2 1 3 2 1

9 Diwa Septian √ √ √ 9 √

10 Ira Monika √ √ √ 9 √

11 Fitri Widiawati √ √ √ 6 √

12 Indra Raharja √ √ √ 6 √

13 Kharisma Amelia √ √ √ 9 √

14 Nova Mardana √ √ √ 8 √

15 Nurbaeni Yusuf √ √ √ 6 √

16 Ririn Riyani √ √ √ 8 √

17 Ryan Rosmana √ √ √ 9 √

18 Sri Juwita Fitriah √ √ √ 8 √

19 Yayan Ardiansyah √ √ √ 7 √

20 Fitri Rohmawati √ √ √ 9 √

21 Agung Krisna Wardana √ √ √ 8 √

JUMLAH 8 4 1 9 4 0 10 2 2 10 3 0

RATA-RATA 0 ,6 2 0 ,3 0 0 ,0 8 0 ,7 0 0 ,3 0 0 0 ,7 7 0 ,0 6 0 ,1 5 0 ,7 7 0 ,2 3 0

PERSENTASE (%) 62 30 8 70 30 0 77 15 8 77 23 0 PERSENTASE PENGAMAT DAN PEMERAN

6 6 % 1 4 % 0

Berdasarkan tabel 4.4 terdapat tiga aspek yang dinilai hal itu antara lain tanggung jawab, percaya diri, dan kerja sama.Pada aspek tanggung jawab dari 21 siswa 13 siswa mendapat skor tiga, tujuh siswa mendapat skor dua dan satu siswa


(18)

mendapat skor satu. Pada aspek percaya diri 13 siswa mendapat skor tiga, delapan siswa mendapat skor satu dan tidak asa siswa yang mendapat skor satu.

Pada aspek kerjasama13 siswa mendapat skor tiga, enam siswa mendapat skor dua dan tiga siswa mendapat skor satu. Untuk kriteria 13 siswa mendapat kriteria baik, delapan siswa mendapat kriteria cukup dan tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang. Berikut ini merupakan hasil aktivitas siswa dalam bentuk diagram.

Gambar 4.4

Diagram Hasil Aktivitas Siswa Siklus I

d. Paparan data hasil belajar siswa siklus I

Pada data awal hasil belajar siswa sebelum diterapkannya model Role

Playing ini diketahui bahwa hasil belajar siswa masih kurang dan masih banyak

yang belum memenuhi KKM yang telah ditentukan. Dari 21siswa, hanya enam siswa yang tuntas atau 17,2 % dan siswa yang tidak tuntas mencapai 15 siswa atau 82,8% dengan kriteria sangat baik.

Setelah dilakukannya tes pada siklus I dengan menerapkan model Role Playing, terjadi perubahan pada hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa lebih baik atau mengalami peningkatan dibanding dengan data awal siswa. Adapun hasil belajar siswa siklus I yang sudah diolah dan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Siklus I

Target 90%

Perolehan 66% 0%

50% 100%

A

x

is

T

it

le

Hasil Aktivits Siswa Siklus I


(19)

Tabel 4.5

Daftar Nilai Tes Siklus I Hasil Belajar Siswa

Materi : Materi Jasa Dan Peranan Tokoh Di Sekitar Proklamasi Kemerdekaan

No Nama Nilai akhir Ketuntasan

Tuntas Belum Tuntas

1. Acen Endri Cahyadi 62,5 √

2. Ade Olih Solihin 75 √

3. Andin Nugraha 43,7 √

4. Angga Permana 65,6 √

5. Ary Hassan Harriry 60 √

6. Cahya Muhamad R. 81,2 √

7. Della Nur Hidayah 81,2 √

8. Devana Fitriana 70,5 √

9. Diwa Septian 81,2 √

10. Ira Monika 59 √

11. Fitri Widiawati 63,7 √

12. Indra Raharja 66 √

13. Kharisma Amelia Putri 93,3 √

14. Nova Mardana 86,6 √

15. NurbaeniYusuf Anwar 69,6 √

16. Ririn Riyani 62,7 √

17. Ryan Rosmana 93 √

18. Sri Juwita Fitriah 77,5 √

19. Yayan Ardiansyah 31,2 √

20. Fitri Rohmawati 92,7 √

21. Agung Krisna W. 37,5 √

Jumlah 11orang 10 orang

Persentase 52,3 % 47,6%

Berdasarkan hasil dari data Tabel 4.5di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua siswa bisa mengerjakan soal dengan benar. Terlihat masih ada siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 68. Dari 21 siswa, hanya 11 siswa yang dikatakan tuntas atau 52,3% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 10 siswa atau 47,6% Penyebab dari adanya siswa yang belum mencapai KKM, bisa disebabkan oleh tingkat pemahaman siswa yang masih kurang terhadap materi yang telah diajarkan. Dari data tabel di atas Simpulannya bahwa pelaksanaan siklus 1 menunjukan ada perubahan baik walaupun dalam kegiatan siklus I masih banyak kekurangan kekurangan yang harus diperbaiki. Berikut ini penyajian data hasil belajar siswa dalam bentuk diagram.


(20)

Gambar 4.5

Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I

e. Analisis dan Refleksi Siklus I 1) Analisis siklus I

Setelah memaparkan data dilakukan analisis. Berikut analisis data berdasarkan hasil temuan pada pelaksanaan pembelajaran IPSmateri jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan yang telah dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut.

a) Kinerja Guru

(1) Guru kurang komunikatif dalam mengintruksikan siswa untuk menafsirkan deskripsi proklamasi yang telah diberikan.

(2) Guru kurang menyesuaikan siswa dalam kelompok untuk memilih dan memilah peran.

(3) Guru lebih mendominasidalam mengatur rangkaian tindakan pemeranan proklamasi daripada siswa.

(4) Guru kurang menyiapkan media untuk siswa yang berperan sehingga siswa yang bertugas sebagai pengamat kesulitan untuk mengenali setiap tokoh yang diperankan.

(5) Guru kurang memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk memerankan peristiwa proklamasi.

(6) Guru kurang membimbing siswa dalam melakukan pemantapan pemeranan.

b) Aktivitas Siswa

(1) Siswa masih bercanda meskipun tidak membuat kegaduhan yang berarti. Siklus I

Target 95%

Tuntas 52%

Belum Tuntas 48% 0%

50% 100%

A

x

is

T

it

le

Hasil Belajar Siswa Siklus I


(21)

(2) Pada saat proses pembelajaran satu siswa masih kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugasnya.

(3) Siswa kurang bekerjasama dalam mengerjakan LKS. (4) Pada saat evaluasi ada dua siswa yang mencontek.

c) Tes Hasil Belajar Siswa

(1) Siswa kesulitanmengurutkan peristiwa proklamasi berdasarkan garis waktu yang telah ditentukan.

(2) Siswa kesulitan menetukan sikap menghargai jasa para pahlawan

2) Refleksi siklus I

Dengan memperhatikan hal tersebut, refleksi yang dilakukan terhadap pembelajaran siklus I yang kemudian harus diperbaiki pada siklus selanjutnya yaitu sebagai berikut :

a) Kinerja Guru

(1) Guru kurang komunikatif dalam mengintruksikan siswa untuk menafsirkan deskripsi proklamasi. Pada siklus II guru tidak hanya menginstruksikan siswa secara lisan dalam mendeskripsikan peristiwa proklamasi melainkan guru juga akan memberikan gambaran secara garis besar peristiwa proklamasi dalam bentuk slide show sehingga siswa tidak memiliki penafsiran ganda terhadap peristiwa proklamasi..

(2) Guru kurang menyesuaiakan siswa dalam kelompok untuk memilih dan memilah peran.Pada siklus II guru akan memilih siswa yang berkemampuan dibawah rata-rata untuk dijadikan pemeran.

(3) Guru lebih mendominasidalam mengatur rangkaian tindakan pemeranan proklamasi daripada siswa. Pada siklus II guru akan membimbing pemeran untuk menentukan rangkaian tindakan pemeranan dengan cara masing-masing pemeran harus menyampaikan idea atau gagasannya. Pemeran yang menyampaikan gagasan akan mendapatkan bintang yang pada akhir siklus bintang tersebut bisa ditukarkan dengan hadiah.

(4) Guru kurang menyiapkan media untuk siswa yang berperan sehingga siswa yang bertugas sebagai pengamat kesulitan untuk mengenali setiap


(22)

tokoh yang diperankan. Pada siklus II guru membuat media nama tokoh yang besar dan ditempelkan pada kepala setiap pemeran sehingga siswa yang bertugas sebagai pengamat tidak akan kesulitan dalam mengamati jalannya pementasan drama.

(5) Guru kurang memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk memerankan peristiwa proklamasi. Pada siklus II guru akan menambahkan waktu dari waktu asal 10 menit menjadi 20 menit dalam pemeranan. (6) Guru kurang membimbing siswa dalam melakukan pemantapan

pemeranan.Pada siklus II guru akanmendemonstrasikan watak dan intonasi nada setiap tokoh dalam pemeranan.

b) Aktivitas Siswa

(1) Untuk siswa masih bercanda meskipun tidak membuat kegaduhan yang berarti pada siklus II guru akan memberikan bintang merah yang pada akhir siklus akan mendapatkan hukuman.

(2) Untuk siswa yang kurang memiliki rasa tanggung jawab, pada siklus II guru akan memberikan pengalihan tugas menjadi pemeran.

(3) Untuk siswa yang kurang bekerjasama dalam mengerjakan LKS, pada siklus II guru akan mempertegas aturan dan memberikan bintang merah pada siswa yang kurang aktif, selain itu guru juga akan memeriksa hasil pekerjaan setiap siswa dalam kelompok di depan kelas sehingga akan terlihat siswa yang tidak mengerjakan.

(4) Untuk siswa yang mencontek pada saat evaluasi, pada siklus II guru akan memberikan bintang merah dan mengurangi bintang yang sudah mereka dapatkan bila mencontek.

c) Hasil Belajar Siswa

(1) Siswa kesulitan mengurutkan peristiwa proklamasi berdasarkan garis waktu yang telah ditentukan. Pada siklus II guru akan memberikan arahan yang lebih rinci dalam bentuk tabel.

(2) Siswa kesulitan menetukan sikap menghargai jasa para pahlawan. Pada siklus II guru akanmemberikan gambar mengenai menghargai jasa para


(23)

pahlawan sehingga akan memudahkan siswa dalam menentukan sikap menghargai jasa para pahlawan.

Berikut ini disajikan kesimpulan hasil analisis siklus 1. Tabel 4.6

Rangkuman hasil analisis data siklus I

No Kegiatan Temuan Target Keterangan

1 Kinerja Guru:

Perencanaan.

Tahap perencanaan pada siklus I sudah mencapai target. Pada tahap perumusan tujuan pembelajaran guru sudah mendapat skor tiga. Tapi dalam tahap pemilihan dan pengorganisasian materi ajar pada aspek Pemilihan materi ajar sesuai dengan karakteristik dari siswaguru hanya mendapat skor dua dari skor

maksimal tiga. Pada tahap

pemilihan sumber belajar/media pembelajaran guru sudah mencapai skor maksimal. Namun pada tahap

skenario/kegiatan pembelajaran

dalam aspek Kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan tahapan

Model Role Playing sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan guru hanya mendapat skor dua dari skor maksimal tiga. Begitu juga pada tahap penilaian hasil belajar dalam aspek teknik penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran guru hanya mendapat skor dua dari skor maksimal tiga. Target yang ditentukan sebesar ≥95% Sudah Mencapai target Pelaksanaan. a. Kegiatan Awal

Pada tahap pelaksanaan ini,

kegiatan awal masih belum optimal karena hanya mencapai 92% dari

empat aspek yang telah

dilaksanakan. Adapun tahap yang belum mencapai target yaitu pada

tahap menjelaskan

langkah-langkah, tujuan, dan manfaat

pembelajaran.

Dari target yang ditentukan sebesar

95%, guru hanya mendapatkan 92% Belum mencapai target yang ditentukan b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti juga masih

belum bisa memaksimalkan

pembelajaran, terlihat dari

perolehan kegiatan inti yang hanya mencapai 87% dari delapan aspek yang dilaksanakan. Adapun tahap yang belum mencapai target yaitu pada tahap :

1) Pada tahap memilih partisipan

2) Pada tahapmenyiapkan peneliti

3) Pada tahap memerankan

Dari target yang ditentukan sebesar

95, guru hanya mendapatkan 84% Belum mencapai target yang ditentukan c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir hanya

mendapat 83% dari dua aspek yang telah dilaksanakan. Adapun tahap yang belum mencapai target yaitu

Dari target yang ditentukan sebesar

95%, guru hanya mendapatkan 83%

Belum mencapai target yang ditentukan


(24)

tahap menutup pembelajaran.

Evaluasi Pada tahap penilaian ini hanya

mendapat 66% dari dua aspek yang telah dilaksanakan. Kedua tahap yang belum menacapai target yaitu tahap kejelasan penilaian dan tahap kelengkapan instrumen.

Dari target yang ditentukan sebesar

95%, guru hanya mendapatkan 66%

Belum Mencapai target yang ditentukan

2 Aktivitas Siswa Secara keseluruhan aktivitas siswa

mencapai 66% yang memiliki kriteria B

Dari target yang ditentukan sebesar

90%, guru hanya mendapatkan 66% Belum Mencapai target yang ditentukan Tes Hasil Belajar

Pada siklus I, 11 orang siswa atau

52,3% memenuhi kriteria

ketuntasan minimal (KKM)

sedangkan sepuluh siswa atau 47,6% belum memenuhi KKM pada data awal hanya enam siswa atau 17,2% yang mencapai KKM

Dari target yang ditentukan sebesar

95%, siswa hanya mendapatkan 52,3% Belum Mencapai target yang ditentukan

2. Paparan Data Tindakan Siklus II a. Paparan Data Perencanaan Siklus II

Untuk lebih memperbaiki dan mengoptimalkan pembelajaran sehingga target-target yang ditentukan bisa segera tercapai, maka akan diadakan pembelajaran selanjutnya yaitu siklus II. Perencanaanpembelajaran dilakukan tiga hari sebelum pelaksanaan yaitu pada hari Sabtu, tanggal 23 Mei 2015 yang harus disiapkan dalam pembelajaran ini adalah sebagai berikut :

1) Membuat dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II, dalam siklus II ini kegiatan pembelajarannya tidak jauh berbeda dengan siklus I. Namun ada beberapa yang ditambahkan. Perincian kegiatannya sebagai berikut :

Memposisikan siswa untuk berkelompok

a) Siswa dibagi kedalam kelompok secara heterogen berdasarkan hasil data awal setiap kelompok terdiri dari 6-7 orang siswa

b) Memposisikan tempat duduk setiap kelompok secara teratur

c) Menentukan ketua kelompok yang bisa bertanggung jawab mengkondisikan kelompoknya masing-masing.

Tahap menghangatkan suasana kelompok

d) Setiap siswa dalam kelompok diberi materi mengenai peristiwa proklamasi sebagai bahan permasalahan


(25)

e) Setiap siswa dalam kelompok mengidentifikasi dan mempelajari peristiwa proklamasi

f) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai peritiwa proklamasi melalui slide dan gambar yang di tampilkan melalui in-fokus.

g) Siswa mendiskusikan permasalahan mengenai peristiwa proklamasi

h) Siswa diberi waktu untuk memaparkan penafsirannya mengenai gambaran peritiwa proklamasi kemerdekaan.

i) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai aturan Role Playing

Tahap memilih partisipan

j) Siswa dalam kelompok menganalisis peran dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan

k) Siswa dibantu dengan bimbingan guru memilih dua perwakilannya dalam kelompok untuk bertugas sebagai pemeran

Tahap men-setting pentas

l) siswa yang terpilih sebagai pemeran maju depan kelas untuk dibagi naskah drama yang telah disiapkan guru.

m) Siswa dibagi-bagi pemerannya sesuai dengan watak yang ada dalam toko drama, kemudian diberi tanda pengenal tokoh dengan ukuuran besar yang ditempelkan pada kepala

n) Siswa dengan bimbingan guru mengatur rangkaian tindakan pemeranan peritiwa proklamasi kemerdekaan

o) Siswa menyederhanakan peran yang terdapat pada peristiwa proklamasi kemerdekaan

p) Siswa mempelajari situasi-situasi permasalahan dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan

Tahap menyiapkan peneliti

q) Siswa yang bertugas sebagai peneliti, mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pengamatan teman-temannya yang bertugas sebagai pemeran

r) Siswa diberikan LKS (lembar kerja Siswa), kemudian mendengarkan penjelasan guru menegnai aturan pengisian LKS tersebut


(26)

s) Siswa mendengarkan penjelasan guru, bagi siswa yang bertugas sebagai peneliti menggangu teman-temanya pada saat melakukan pengamatan ataupun pemeranan akan diberi bintang merah sebagai acuan bahwa siswa tersebut akan mendapatkan sanksi

t) Siswa mengobservasi atau menagmati gambaran peritiwa proklamasi kemerdekaan

Tahap memerankan

u) Siswa yang bertugas sebagai pemeran mulai bermain peran (Role Playing)

peritiwa proklamasi kemerdekaan

v) Siswa melakukan pemantapan pemeranan dengan bantuan guru, diaman guru mencotohkan adegan, watak, mimik muka dan gestur setiap tokoh w) Siswa melakukan apa yang guru contohkan, kemudian menyudahi Role

Playing

Tahap berdiskusi dan mengevaluasi

x) Siswa yang bertugas sebagai pemeran berdiskusi mengenai fokus-fokus utama dalam dalam peritiwa proklamasi

y) Siswa yang betugas sebagi pengamat memberikan masukan-masukan kekurangan dari drama yang telah dilakukan tadi, kemudian mengembangkanya sebagai suatu skenario yang utuh

Tahapmemerankannya kembali

z) siswa yang bertugas sebagai pemeran melakukan pemeran secara menyeluruh tanpa bimbingan guru, sampai selesai

aa)siswa yang bertugas sebagai pengamat menuliskan berbagai hasil pengamatnya pada LKS yang telah diberikan

Tahap berbagi danmengembangkan pengalaman

bb)siswa yang telah selesai berperan kembali bergabung dengan kelompoknya, sedangkan siswa sebagai pengamat di masing-masing kelompoknya menunjuk empat orang untuk mempersentasikan hasil pengamatannya

cc)siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai prilaku yang positif guna menghormati para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan Indonesia.


(27)

2) Merumuskan tujuan pembelajaran yang dikemas dalam model Role Playing.

Adapun tujuan pembelajarannya adalah sebagai berikut: Melalui model Role Playing, siswa dapat:

a) Menjelaskan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi dengan benar.

b) Mengurutkan garis waktu tentang tahapan-tahapan peristiwa menjelang proklamasi dengan benar.

c) Mengkategorikan contoh cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan dengan benar.

3) Menyiapkan materi ajar yaitu materi Jasa dan peranan tokoh proklamasi kemerdekaan dari buku sumber mata pelajaran IPS sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.

4) Mempersiapkan sumber belajar mencakup buku paket IPS dan lingkungan sekolah, membuat naskah drama, dan mempersiapkan berbagai media pendukung model Role Playing diantanya tanda pengenal tokoh yang bisa dihunkan pada kepala dan tanda pengenal lokasi dan tanggal peritiwa itu terjadi yang ditempalkan di papan tulis. Selain itu guru mempersiapkan bintang merah dan hijau yang digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung

5) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) tujuan pembelajaran yang akan dipelajari berkenaan dengan materi Jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan dalam LKS Siklus dua ini ada perubahan dimana tampilan LKS membentukLandscape untuk memudahkan siswa dalam menuliskan hasil pengamatannya dan LKS di beri garis agar tulisan siswa terlihat rapi

6) Menrancang alat evaluasi yang digunakan sebagai alat ukur ketercapaian tujuan pembelajaran materi Jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan

7) Menyusun instrumen penelitian yang telah ditentukan yaitu lembar observasi untuk kinerja guru dan aktivitas siwa, lembar wawancara untuk siswa dan guru, dan catatan lapangan.


(28)

Pada siklus II ini mengalami kenaikan pada beberapa aspek yaitu pemilihan materi ajar sesuai dengan karakteristik dari siswa dan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan tahapan model Role Playing sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan. Dengan begitu peneliti berhasil memeprtahankan bahakan meningkatkan presentasi nilai kinerja guru pada tahapan perencanaan. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan hasil observasi kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran pada saat siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Data Hasil Penilaian Kinerja Guru Tahap Perencanaan Siklus II

No Komponen Rencana Pembelajaran

Penilaian

0 1 2 3

I PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Rumusan tujuan pembelajaran

2. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus

3. Kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai

Jumlah Skor Perolehan 9

Persentase 100%

Kriteria Sangat Baik

II PEMILIHAN DAN PENGORGANISASIAN MATERI AJAR

1. Pemilihan materi ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai

2. Pemilihan materi ajar sesuai dengan karakteristik dari siswa

Jumlah Skor Perolehan 6

Persentase 100%

Kriteria Sangat Baik

III PEMILIHAN SUMBER BELAJAR/MEDIA PEMBELAJARAN

1. Sumber belajar/media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan

tujuan pembelajaran

2. Sumber belajar/media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan

materi pembelajaran

3. Sumber belajar/media pembelajaran disesuaikan dengan

karakteristik dari siswa.

Jumlah Skor Perolehan 9

Persentase 100%

Kriteria Sangat Baik

IV SKENARIO/KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan tahapan Model Role

Playing.

2. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan tahapan sesuai dengan

materi ajar yang akan disampaikan.

3. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan tahapan Model Role

Playing sesuai dengan karakteristik siswa.

4. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan tahapan Model Role

Playing sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan.

Jumlah Skor Perolehan 12

Persentase 100%


(29)

V PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. Teknik Penilaian Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran

2. Terdapat Instrumen Penilaian yang Lengkap dan Mengukur Tujuan

Pembelajaran

Jumlah Skor 5

Persentase 83%

Kriteria Sangat Baik

Penilaian akhir

1. Nilai akhir 41

2. Persentase 98%

3. Kriteria Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 4.9 Data Hasil Perencanaan Kinerja Guru Siklus II mengalami peningkatan dari tindakan siklus I. Perumusan tujuan pembelajaran guru memperoleh skor sembilan atau 100% dengan kriteria sangat baik. Setiap indikator dalam perumusan tujuan telah mencapai target. Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar guru memperoleh skor enam atau 100% dengan kriteria sangat baik. Setiap indikator dalam aspek ini telah mencapai target.

Pemilihan sumber belajar atau media pembelajaran memperoleh skor sembilan atau 100% dengan kriteria sangat baik. Setiap indikator dalam aspek ini telah mencapai target. Skenario atau kegiatan pembelajaran guru memperoleh skor 12 atau 100% dengan kriteria sangat baik. Semua Indikator telah mencapai target. Penilaian hasil belajar guru memperoleh skor lima atau 83% dengan kriteria baik. Indikator yang belum tercapai yaitu teknik penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran mendapat skor dua.

Secara keseluruhan perencanaan kinerja guru pada siklus II termasuk dalam kriteria sangat baik dengan persentase 97,8%. Hal tersebut telah mencapai target dengan skor ninimal 40 atau 95%. Meskipun demikian mesti perlu adanya perbaikan dalam siklus III mengenai perencanaan kinerja guru dalam rangka peningkatan proses belajar khususnya dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi jasa dan pernanan tokoh di sekitar proklamasi.


(30)

Gambar 4.6

Diagram Kinerja Guru Perencanaan Siklus II

b. Paparan data pelaksanaan siklus II

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 Mei 2015, pada jam pelajaran pertama dimulai pukul 07.30 samapi dengan pukul 09.15 mengalokasikan waktu 3x35 menit dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai praktikan dan guru kelas V SDN Gandawesi sebagai observer.

1) Kegiatan awal

Sama halnya pada siklus I setelah guru mempersiapkan materi ajar, LKS, instrumen penilaian sikap, soal evaluasi dan instrumen pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran dalam indikator kegiatan awal, guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengkondisikan siswa agar siap belajar, setelah itu guru mengecek kehadiran siswa, melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi IPS dengan materi yang sebelumnya dan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa, memberitahukan tujuan pembelajaran, memaparkan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa. Apersepsi dilakukan untuk membuka pengetahuan atau pemahaman awal siswa, dan bertujuan untuk menjadi alat bagi guru mengaitkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang akan diajarkan.Pada tahap membuka kegiatan pembelajaran guru mengucapkan salam dan membimbing siswa untuk berdo‟a, mengabsen kehadiran siswa, dan memotivasi siswa agar bisa lebih aktif berpartisipasi dalam

Siklus I siklus II

Target 95% 95%

Perolehan 91% 98%

85% 90% 95% 100%

A

x

is

T

it

le

Hasil Kinerja Guru Perencanaan Siklus II


(31)

pembelajaran kali ini. Berikut ringkasan percakapan guru dan siswa pada kegiatan awal pada tahap memberikan motivasi terhadap siswa untuk aktif belajar.

Guru : “sebelum bapak memulai pembelajaran, bapak mau

menyampaikan sesuatu, pada pembelajaran kali ini kalian harus aktif, siapapun diantara kalian yang aktif bertanya dan menjawab

akan mendapatkan bintang yang dapat ditukar dengan hadiah?”.

Siswa : “horrreeeeee, hadiahnya apa Pak?.” (sambil berteriak serentak dan mengacungkan tangan)

Guru : “eiiitttss, tidak akan dikasih tahu, pokoknya hadiahnya bagus bagus, jadi kalian harus aktif bertanya dan menjawab, bagaimana

siapp ?”

Siswa : (siswa secara serentak menjawab) “oke, siapp pak Guru ”. Guru : “Oke, kalau begitu, Are you ready for studi today?”.

Siswa : “Ready...(menjawab serentak)”.

(Catatan Lapangan tahap membuka kegaitan pembelajaran, siklus II, 26 Mei 2015)

Kelebihan dari kegiatan membuka pembelajaran kali ini adalah guru melakukan stimulus motivasi terhadap siswa agar siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran baik bertugas sebagai pengamat maupun yang bertugas sebagai pemeran sehingga hal itu berdampak pada semangat belajar siswa secara individu maupun kelompok. Namun dibalik kelebihan yang telah dilakukan guru ada beberapa kekurangan dalam membuka kegiatan pembelajaran ini, yaitu masih ada beberapa siswa yang menjawab dengan menunduk dan sambil bercanda dengan temannya, serta sibuk sendiri tanpa memperhatikan guru yang sedang berbicara di depan. Kekurangan itu yang menjadi perhatian guru agar dapat mrngoptimal berbagai rencana yang telah ditentukan dapt berjalan dengan baik.Setelah itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang diharapkan yaitu :

MelaluiPenerapan Model Role Playingsiswadapat :

a) Menjelaskan peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi dengan benar.

b) Mengurutkan garis waktu tentang tahapan peristiwa menjelang proklamasi dengan benar.

c) Mengkategorikan contoh cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan dengan benar.


(32)

Dalam kegiatan inti pembelajaran pada siklus II sama halnya yang dilakukan pada siklus I, kegiatan belajar mengajar dimulai dengan siswa dibagi menjadi tiga kelompok masing-masing kelompok beranggotakan enam sampai tujuh orang dengan memperhatikan komposisi dari setiap kelompok yang mewajibkan dalam satu kelompok itu harus bercampur antara laki-laki dan perempuan (Heterogen). Selanjutnya guru menintruksikan siswa secara berkelompok untuk menafsirkan deskripsi proklamasi yang telah diberikan melalui rangkuman materi yang telah didesain dalam bentuk naskah drama serta slide yang ditampilkan melalui infokus. Berikut ini merupkan paparan percakan siswa dan guru dalam tahap memanaskan situasi kelompok.

Guru :”baik anak-anak, bapak akan kembali membagi deskripsi singkat peristiwa proklamasi dalam bentuk naskah drama, nanati kalian baca dan pelajari yahh?”

Siswa :”(siswa secara bersama menjawab)oke siap pak ?”

Guru :”(membagikan lembar naskah drama peristiwa proklamasi)” selain ada dalam lembaran itu, kalian juga bisa melihat gambaran langsung materi proklamasi di depan melalui infokus, apabila ada yang belum jelas, coba tanyakan ke Bapak?” setelah itu kalian akan diberi pertannyaa secara mandiri bergiliran akan mendapatt

giliran jadi baca yang benar yah jangan ribut saja?”

Siswa :”iyah pak,” pak, untuk nanti pertanyaanya bisa dilemparkan tidak, terus yang bisa menjawab nanti diberi apa?”

Guru :” tentu bisa sayang, terus nanti kalo kalian bisa menjawab kalian akan mendapatkan bintang yang bisa ditukar dengan hadiah di

akhir pembelajaran.” Bagaimana kalian siap?”

Siswa :”(salah satu siswa menjawab), oke siap, cak siah pak.” Guru : ”iya, ayo cepet-cepet. Waktunya keburu abis.”

(Catatan Lapangan tahap memanaskan suasana kelompok, siklus II, 26 Mei 2014)

Pemaparan percakapan di atas merupakan pemaparan yang ideal yang harus dikakukan oleh guru sehingga bisa menstimulus siswa agar dapat mendeskripsikan peristiwa proklamasi sungguh-sungguh tanpa main-main. Kelebihan dari kegiatan ini, dimana setelah siswa selesai mendeskripsikan peristiwa proklamasi dari bacaan kemudian guru memberikn pertanyaan demi pertanyaan yang terkait dengan peristiwa proklamasi, tetapi ada kekurangan yang telah dilakukan guru, kekurangan terebut tereltak pada pertanyaan yang diberikan, pertanyaan yang diberikan tidak direncanakan terlebih dahulu secra matang sehingga terkadang guru merasa bingung dalm melontarkan pertanyaan kepada siswa.


(33)

Setelah itu guru menjelaskan aturan permainan Role Playing, menjelaskan secara rinci materi jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan selanjutnya siswa mengindentifikasi masalah yang diangkat terkait dengan materi proklamasi yang telah diberikan kepada semua siswa padamasing-masing kelompok. Setelah selesai siswa secara berkelompok dengan bimbingan guru memilih dan memilah perwakilan kelompoknya untuk menjadi pemeran.

Pada saat pemilihan siswa yang bertugas untuk berperan peneliti melakukan modifikasi dimana siswa yang kurang cepat tangkap dalam hal mengamati dipindahtugaskan menjadi bertugas sebagai pemeran dengan begitu peneliti berharap bisa meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Setelah pemilihan siswa yang berperan sebagai pemeran selesai selanjutnya masing-masing siswa yang bertugas sebagai pemeran memisahkan diri dengan cara maju ke depan kelas untuk mengatur serangkaian peristiwa-peristiwa proklamasi, mempelajari setiap situasi-situasi yang terjadi dalam proses pemeranan serta siswa mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Pada kelompok yang bertugas sebagai observer atau pengamat guru memberikan lembar observasi yang berupa LKS dengan memberikan penjelasan-penjelasan secara rinci dan sederhana untuk mengisi lembar LKS sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Selanjutnya bagi kelompok pemeran siswa diberikan beberapa waktu untuk melakukan simulasi proses pemeranan dengan bimbingan guru serta masukan-masukan dari siswa lain terhadap kekurangan-kekurangan pada saat pementasan bermain drama. Secara bersama-sama siswa dan guru melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kekurangan-kekurangan pada saat simulasi bermain drama dan memberikan perbaikan-perbaikan yang dapat memudahkan observer mangamati dan mencerna isi dari pementasan drama tersebut. Kemudian kelompok pemeran mulai melakukan pemantapan bermain drama secara bersama-sama, percaya diri, dan penuh tanggung jawab, kepada siswa yang bertugas sebagai observer guru mulai membimbing apa-apa saja yang perlu dicantumkan dan dituliskan pada lembar observasi atau LKS yang nantinya akan dipresentasi dengan percaya diri, bekerja sama dan bertanggung jawab setelah pementasan drama selesai.


(34)

Untuk menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa proklamasi dan menghubungkan segala sesuatunya kedalam kehidupan nyata guru menjelaskan apa-apa saja yang bisa kita lakukan untuk menghormati jasa para pahlawan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Siswa sangat bersemangat ketika melakukan pemeranan dan melakukan pengamatan serta tanya jawab seputar nilai-nilai yang perlu kita lakukan untuk menghormati para pahlawan. Walaupun begitu, masih ada kekurangan pada tahap ini yaitu masih ada siswa yang salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyan dari guru yang terdapat pada lembar kerja siswa. Dan yang guru lakukan pada waktu itu adalah membetulkan jawaban siswa yang masih salah sehingga tidak menimbulkan kesalah kriteria tentang materi yang telah diajarkan. Setelah semuanya selesai, guru memberikan pujian kepada seluruh kelompok yang telah mempresentasikan hasil jawabannya.

3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru melakukan refleksi dengan membahas kembali materi yang telah diajarkan karena takut ada siswa yang belum mengerti materi yang telah diajarkan sekaligus membetulkan pemahaman siswa yang masih salah. Setelah selesai melakukan refleksi guru memberikesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran. Kemudian guru dan siswa lain menanggapi dengan baik semua kesimpulan yang dikemukakan salah satu siswa. Selanjutnya menyimpulkan materi pembelajaran bersama-sama. Setelah menyimpulkan siswa secara acak ditanya kesan-kesan apa saja yang telah di dapat pada pembelajaan kali ini, terakhirnya guru melakukan umpan balik terhadap apa yang telah disampaikan pada pembelajaran kali ini. Setelah dirasa cukup, guru langsung melakukan evaluasi dengan membagikan lembaran soal kepada setiap siswa. dan siswa mengerjakannya dengan sendiri-sendiri. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa efektifnya pembelajaran, seberapa besar pemahaman siswa, dan ukur mengukur hasil belajar siswa.

Tahap ini sudah guru perbaiki dengan mengalokasikan waktu lebih banyak 5 menit dari siklus I, yaitu dengan menambahkan waktu menjadi 15 menit. Sehingga lebih memudahkan siswa dalam mengeksplor pemahaman dan kemampuannya dalam mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru.


(35)

Berikut ini hasil observasi kinerja guru siklus II materi jasa dan peranana tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan dengan menerapkan model Role playing.

Tabel 4.8

Data Hasil Observasi Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan Siklus II

NO TAHAP PELAKASANAAN 0 1 2 3

A KEGIATAN AWAL

95%

1 Membuka kegiatan pembelajaran

2 Mengkondisikan siswa dalam situasi pembelajaran. 3 Menjelaskan langkah-langkah, tujuan, dan manfaat

pembelajaran.

4 Menyampaikan apersepsi

Jumlah Skor 12

Persentase 100 %

Kriteria Sangat baik

Berdasarkan Tabel 4.10 Data Hasil Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II mengalami peningkatan dari tindakan siklus I. Pada kegiatan awal guru memperoleh skor 12 atau 100% dengan kriteria sangat baik, semua indikator

No Aspek yang Dinilai Skor Target

0 1 2 3 95 %

B KEGIATAN INTI

5 Memposisikan siswa untuk berkelompok

6 Tahap Memanaskan Suasana Kelompok

7 Tahap memilih partisipan

8 Tahap men-setting pentas

9 Tahap menyiapkan peneliti.

10 Tahap memerankan

11 Tahap diskusi dan evaluasi

12 Tahap berbagi danmengembangkan pengalaman

Jumlah Skor 22

Persentase 91 %

Kriteria Baik

C KEGIATAN AKHIR 0 1 2 3

13 Menutup pembelajaran

14 Melaksanakan evaluasi.

Jumlah Skor 6

Persentase 100%

Kriteria Sangat baik

D TAHAP EVALUASI 0 1 2 3

15 Kejelasan penilaian

16 Kelengkapan instrumen

Jumlah Skor 6

Persentase 100%

Kriteria Penilaian akhir

1. Nilai akhir

73 2. Persentase

96%


(36)

dalam kegiatan ini sudah mencapai target. Pada kegiatan inti guru memperoleh skor 22 atau 91% dengan kriteria sangat baik, indikator yang belum mencapai target yaitu pada tahap memansakan suasana kelompok memperoleh skor dua, dan tahap menyiapkan peneliti memperoleh skor dua.

Pada kegiatan akhir guru memperoleh skor enam atau 100% dengan kriteria sangat baik, semua indikator sudah mencapai target. Kemudian pada tahap evaluasi guru memperoleh skor enam atau 100% dengan kriteria sangat baik, semua indikator sudah mencapai target. Secara keseluruhan pelaksanaan kinerja guru pada siklus II termasuk dalam kriteria sangat baik dengan persentase 96%. Hal tersebut belum mencapai target dengan skor maksimal 48 atau 100%. Dengan demikian perlu adanya perbaikan dalam siklus III mengenai perencanaan kinerja guru dalam rangka peningkatan proses belajar khususnya dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi jasa dan pernanan tokoh di sekitar proklamasi.

Gambar 4.7

Diagram Hasil Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan

c. Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus II

Aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dari tindakan siklus I. Aspek yang diamati meliputi aspek tanggung jawab, percaya diri, dan kerjasama. Adapun secara keseluruhan gambaran aktivitas siswa saat observasi tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Siklus I siklus II

Target 95% 95%

Perolehan 85% 96%

75% 80% 85% 90% 95% 100%

A

x

is

T

it

le

Hasil Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan Siklus II


(37)

Tabel 4.9

Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Pada Saat Pembelajaran Jasa Dan Peranan Tokoh Di sekitar Proklamasi

Berdasarkan Tabel 4.8 terdapat tiga aspek yang diamati dalam proses pembelajaran yaitutanggung jawab, percaya diri, dan kerjasama. Ketiga aspek itu

PEMERAN

No Nama siswa

Aspek yang di Amati

Jmlh skor

Kriteria

Tanggung

Jawab Percaya Diri Kerjasama B C K

3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 Acen Endri Cahyadi √ √ √ 8 √

2 Ade Olih Solihin √ √ √ 8 √

3 Andin Nugraha √ √ √ 6 √

4 Cahya Muhamad R √ √ √ 9 √

5 Ririn Riyani √ √ √ 9 √

6 Yayan Ardiansyah √ √ √ 7 √

7 Della Nur Hidayah √ √ √ 8 √

8 Agung Krisna Wardana √ √ √ 6 √

JUMLAH 6 2 0 4 4 0 4 3 1 6 2 0

RATA-RATA O ,7 5 0 ,2 5 0 0 ,5 0 0 ,5 0 0 0 ,5 0 0 ,3 7 0 ,1 2 0 ,7 5 0 ,2 5 0

PERSENTASE (%) 75 25 0 50 50 0 50 37 12 50 50 0 PENGAMAT

No Nama siswa

Aspek yang di Amati

Jmlh skor

Kriteria

Tanggung

Jawab Percaya Diri Kerjasama B C K

3 2 1 3 2 1 3 2 1

9 Diwa Septian √ √ √ 9 √

10 Ary Hassan Harriry √ √ √ 9 √

11 Angga Permana √ √ √ 6 √

12 Indra Raharja √ √ √ 6 √

13 Kharisma Amelia √ √ √ 9 √

14 Nova Mardana √ √ √ 8 √

15 Nurbaeni Yusuf √ √ √ 6 √

16 Ira Monika √ √ √ 8 √

17 Ryan Rosmana √ √ √ 9 √

18 Sri Juwita Fitriah √ √ √ 8 √

19 Fitri Widiawati √ √ √ 7 √

20 Fitri Rohmawati √ √ √ 9 √

21 Devana Fitriana √ √ √ 8 √

JUMLAH 9 3 1 9 4 0 10 2 1 10 3 0

RATA-RATA 0 ,6 9 0 ,2 3 0 ,0 8 0 ,6 9 0 ,3 0 0 0 ,7 6 0 ,1 5 0 ,0 8 0 ,8 4 0, 18 0

PERSENTASE (%) 62 23 8 69 30 0 76 15 8 84 18 0 PERSENTASE JUMLAH KESELURUHAN (%) 80 20 0


(38)

muncul dalam tugas siswa dalam kelompoknya yang berbeda yaitu pemeran dan pengamat. Pada aspek tanggung jawab siswa sebagai pemeran dari delapan siswa yang bertugas sebagai pemeran hanya ada enam orang atau75% siswa yang mendapat skor tiga sedangkan dua siswa atau 25% mendapakan skor dua dan tidak ada siswa atau 0% mendapat skor satu. Pada aspek percaya diri pada siswa yang bertugas sebagai pemeran dari delapan siswa yang bertugas melakukan pemeran terdapat empat orang siswa atau 50% siswa yang mendapatkan skor tiga, empat siswa atau 50% siswa mendaptkan skor tiga, dan tidak ada siswa yang mendaptkan nilai satu. Pada aspek kerjasama siswa yang bertugas sebagai pemeran dari delapan siswa yang bertugas sebagai pemeran dari delapan orang siswa terdapat empat siswa atau 0,50% yang mendapatkan skor tiga, tiga siswa atau 0,37% mendaptkan skor dua, dan satu orang atau 0,12% siswa mendaptkan skor satu. Siswa yang bertugas sebagai pengamat sebanyak 13 orang aspekyang dinilai terhadap siswa yang bertugas sebagai pemeran yaitu tanggung jawab, percaya diri, dan kerjasama. Pada aspek tanggung jawab terdapat sembilan siswa atau 62% yang mendapatkan skor tiga, tiga orang siswa atau 0,23% yang mendapatkan skor dua, dan satu atau 0,08% siswa yang mendapatkan skor satu. Pada aspek percaya diri terdapat sembilan siswa atau 0,69% siswa yang mendapatkan skor tiga, empat orang siswa atau 0,30% yang mendapatkan skor dua, dan tidak ada siswa yang mendapatkan skor satu, pada aspek kerjasama terdapat sepuluh siswa atau 0,76% siswa yang mendapatkan skor tiga, dua sampai tiga orang siswa atau 0,15% yang mendapatkan skor dua, dan satu siswa atau 0,08% yang mendapatkan skor satu.

Berdasarkan paparan data di atas, secara akumulasi kriteria yang telah ditentukan dari kedua tugas yang diberikan yaitu pemeran dan pengamat belum mencapai target karena skor yang diperoleh adalah 80% siswa yang berkriteri Baik dari target yang ditentukan yaitu ≥90%.


(1)

Untuk menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa proklamasi dan menghubungkan segala sesuatunya kedalam kehidupan nyata guru menjelaskan apa-apa saja yang bisa kita lakukan untuk menghormati jasa para pahlawan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Siswa sangat bersemangat ketika melakukan pemeranan dan melakukan pengamatan serta tanya jawab seputar nilai-nilai yang perlu kita lakukan untuk menghormati para pahlawan. Walaupun begitu, masih ada kekurangan pada tahap ini yaitu masih ada siswa yang salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyan dari guru yang terdapat pada lembar kerja siswa. Dan yang guru lakukan pada waktu itu adalah membetulkan jawaban siswa yang masih salah sehingga tidak menimbulkan kesalah kriteria tentang materi yang telah diajarkan. Setelah semuanya selesai, guru memberikan pujian kepada seluruh kelompok yang telah mempresentasikan hasil jawabannya.

Peningktan hasil belajar pada materi jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan tidak lepas dari penerapan model Role Playing yang efektif dan efisien, dalam kaitanya dengan sebuah pencapaian hasil belajar penciptaan model sosial Role Playing ini adalah memiliki tujuan. Adapun tujuan model Role Playingmenurut Hamalik (2001, hlm.212)ini adalah :

1) Untuk menambah rasa percaya diri dan kemampuan pelajar melalui partisipasi belajar aktif (berlawanan dengan belajar pasif)

2) Untuk menciptakan interaksi sosial yang positif guna memperbaiki hubungan sosial dalam kelas.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan model Role Playing mencakup berbagai aspek bukan hanya sekedar dari sisi kognitifnya saja atau hasil belajar secara kuantitatif tetapi tujuan urgent yang dapat ditmbulkan dari model Role Playing itu sendiri melibatkan nilai, prilaku, karakter, perasaan peserta didik, skill pemecahan masalah dan model ini mampu menciptakan kejadian yang terdahulu menjadi lebih nyata dan bermakna. Namun tujuan tersebut tidak akan di dapat apabila pada pelaksanaanya guru tidak dapat memeprsiapkan secara matang dan terencana karena pada dasarnya model ini memiliki kekurangan yang harus setiap guru minimalisir. Menurut Mukrima (2014, hlm. 150) Kelemahan metode role palying antara lain:

1) Metode bermain peranan memerlukan waktu yangrelatif panjang/banyak


(2)

2) Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini tidaksemua guru memilikinya.

3) Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeranmerasa malu untuk memerlukan suatu adegantertentu.

4) Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermainpemeran mengalami kegagalan, bukan saja dapatmemberi kesan kurang baik, tetapi sekaligusberarti tujuan pengajaran tidak tercapai

5)Tidak semua materi pelajaran dapat disajikanmelalui metode ini

Kelemahan tersebut tentu saja bisa kita tegas dengan berbagai cara, tergantung bagaimana cara kita menanggapinya, namun yang terpenting yang perlu di perhatikan dalam melaksanakan model ini adalah perencanaan yang matang dan kesiapan seorang guru untuk berperan aktif sebgai pembimbing dan

fasilitator dalam sebuah “kelas‟.

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru melakukan refleksi dengan membahas kembali materi yang telah diajarkan karena takut ada siswa yang belum mengerti materi yang telah diajarkan sekaligus membetulkan pemahaman siswa yang masih salah. Setelah selesai melakukan refleksi guru memberikesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran. Kemudian guru dan siswa lain menanggapi dengan baik semua kesimpulan yang dikemukakan salah satu siswa. Selanjutnya menyimpulkan materi pembelajaran bersama-sama. Setelah menyimpulkan siswa secara acak ditanya kesan-kesan apa saja yang telah di dapat pada pembelajaan kali ini, terakhirnya guru melakukan umpan balik terhadap apa yang telah disampaikan pada pembelajaran kali ini. Setelah dirasa cukup, guru langsung melakukan evaluasi dengan membagikan lembaran soal kepada setiap siswa. dan siswa mengerjakannya dengan sendiri-sendiri. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa efektifnya pembelajaran, seberapa besar pemahaman siswa, dan ukur mengukur hasil belajar siswa.

Simpulan yang dapat di ambil dari pembahasan pelaksanaan pembelajaran dengan manggunkan model Role Playing bahwa proses pembelajaran yang baik harus mencakup kegiatan inti yang melibatkan peran aktif siswa sebagai subjek pembelajaran sehingga siswa dapat memiliki pengalaman belajar, hal itu sesuai dengan pendapat Gagne (dalam Purwanto, 1990, hlm. 84) bahwa „belajar adalah sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat


(3)

tingkah laku seseorang merupakan akibat dari adanya pengalaman langsung yang dirasakan pembelajar yang telah melakukan aktivitas belajar.Dari aktivitas siswa sebagai pemeran atau sebagai pengamat tersebut peneliti berharapa bisa memberikan kesan yang baik serta menanamkan nilai sosial yang kaitanya dengan sifat tanggung jawab, percaya diri dan kerjasama dalam diri siswa. Oleh karenanya, peneliti mengharapkan dari pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan baik pada siklus I, siklus II, dan siklus III bisa bermanfaat bagi siswa sendiri maupun oranglain.

Kebutuhan akan peningkatan aktivitas siswa dalam setiap proses pembelajaran tidak terlepas dari peran penting guru sebagai fasilitator dan pembimbing siswa di kelas, tugas guru tersebut terangkum dalam kinerja guru pada tahap pelaksanaan. Pada siklus I kinerja guru pada tahap pelaksanaan memiliki kekurangan hal itu dapat dilihat dari adanya indikator yang belum mencapai target indikator tersebut adalah tahap memilih partisipan, tahap menyiapkan peneliti, tahap memerankan, tahap diskusi dan evaluasi, dan tahap menutup pembelajaran. Sehingga pada siklus I guru hanya mendapatkan persentasi akumulatif sebesar 85%. Pada siklus II kinerja guru mengalami peningatan yang cukup sikgnifikan karena banyaknya perbaikan-perbaikan yang dilakukan guru untuk mengoptimalkan pembelajaran, namun perbaikan tersebut masih kurang optimal karena guru hanya mendapatkan persentase akumulatif sebesar 96% meksipun telah mencapai target yang dirtentukan namun masih ada yang harus diperbaiki pada indikator memilih partisipan dan menyiapkan peneliti. Perbaikan-perbaikan terus dilakukan sehingga pada siklus III kinerja guru mencapai persentase 97% dan telah mencapai target awal sebesar 95%.

3. Pembahasan Aktivitas Siswa Pada Saat Pembelajaran dengan menerapkan Model Role Playing untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Jasa dan Peranan Tokoh Di Sekitar Proklamasi Kemerdekaan.

Dalam kaitanya dengan aktivitas siswa yang berdasarkan pemaparan hasil observasi aktivitas siswa pada aspek tanggung jawab, percaya diri dan kerjasama dengan menggunakan model Role Playing peneliti bisa langsung merasakan dan menyimpulkan sendiri bahwa aktivitas siswa pada setiap siklus meningkat, pada


(4)

siklus I hasil aktivitas siswa hanya mendapatkan 66%, pada siklus II hasil aktivitas siswa mencapai 77%, dan pada siklus III hasil aktivitas siswa mencapai 90%, angka tersebut telah mencapai target yang ditentukan yaitu 90%. Pencapaian aktivitas tersebut tidak terlepas dari peranan penerapan model Role Playing yang dapat memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk langsung berinteraksi secara sosial baik melalui tahap pemeranan atau tahap pengamatan karena dengan begitu siswa bisa secara langsung berinterkasi sosisl paling tidak dengan lingkungan sekelasnya. Hal itu sejalan dengan pendapat Vygotsky (dalam

Ratulayn, 2010) “vygotsky lebih menekankan pada peran aspek sosial dalam pengembangan intelektual atau kognitif anak. Vygotsky memandang bahwa kognitif anak berkembang melalui interaksi sosial. Anak mengalami interaksi dengan orang yang lebih tahu”.Dari pemaparan tersebut dapat dilihat bahwasannya pengetahuan siswa akan berkembang melalui sebuah interaksi social

.

4. Pembahasan Data Hasil Belajar Pembelajaran dengan menerapkan Model Role Playing untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Jasa dan Peranan Tokoh Di Sekitar Proklamasi Kemerdekaan.

Persentase hasil belajar siswa pada materi jasa dan peranan tokoh di sekitar proklamasi kemerdekaan mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada setiap siklus. Pada siklus I hasil belajar siswa hanya mencapai persentase 52% atau 11 orang yang tuntas sedangkan siswa yang belum tuntas 48% atau sepuluh orang, Pada siklus II hasil belajar siswa mencapai persentase 81% atau 16 orang yang tuntas sedangkan siswa yang belum tuntas 19% atau lima orang, dan pada siklus III hasil belajar siswa mencapai persentase 95% atau 20 orang yang tuntas sedangkan siswa yang belum tuntas 0,05% atau hanya satu orang

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa di atas terlihat pada setiap siklus mengalami peningkatan, sampai akhirnya pada siklus III persentase yang dihasilkan mencapai target yang telah ditentukan yaitu 95%. Bukan hanya menyangkut aspek kognitif saja, penerpan model Role Playing juga berdampak terhadap peningkatan aspek afektif, setelah siswa melakukan pemeranan dan pengamatan sisi percaya diri siswa mulai berkembang hal itu ditandai dengan peningkatan hasil aktivitas yang kaitanya dengan hasil belajar yang dikemukakan


(5)

oleh Suprijono (2012, hlm,7) “hasil belajar adalah perubahan prilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan

komprehensif”.

Berikut disajikan rekapitulasi peningkatan demi peningkatan yang dialami pada setiap siklus pada hasil belajar.

Tabel 4.17

Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

NO Nama siswa Nilai Akhir Peningkatan (%)

Siklus I Siklus II Siklus III

1. Acen Endri Cahyadi 62,5 68,7 87,5 12,5%

2. Ade Olih Solihin 75 81,2 87,5 9,35%

3. Andin Nugraha 43,7 37,5 68,7 12,5%

4. Angga Permana 65,6 68,7 75 4,7%

5. Ary Hassan Harriry 50 62,5 56,2 6,2%

6. Cahya Muhamad Ripky 81,2 93,7 100 9,4%

7. Della Nur Hidayah 81,2 100 100 9,4%

8. Devana Fitriana 70,5 75 81,2 5,35%

9. Diwa Septian 81,2 93,7 93,7 6,25%

10. Ira Monika 59 87,5 93,7 17,35%

11. Fitri Widiawati 63,7 56,2 87,5 11,9%

12. Indra Raharja 66 56,2 93,7 13,85%

13. Kharisma Amelia Putri 93,3 93,7 100 3,35%

14. Nova Mardana 86,6 93,7 93,7 3,55%

15. Nurbaeni Yusuf Anwar 69,6 68,7 75 2,7%

16. Ririn Riyani 62,7 68,7 68,7 3%

17. Ryan Rosmana 93 93,7 93,7 0,35%

18. Sri Juwita Fitriah 77,5 81,3 81,3 1,9%

19. Yayan Ardiansyah 31,2 81,3 87,5 28,15%

20. Fitri Rohmawati 92,7 93,7 100 1,03%

21. Agung Krisna Wardana 37,5 50 68,7 15,6%

Jumlah 178,38%


(6)

Gambar 4.14

Diagram Perbandingan Peningkatan Tiap Siklus Data

Awal Siklus I Siklus II Siklus III

Kinerja Guru Tahap

Perencanaan 0% 92% 98% 100%

Kinerja Guru Tahap

Pelaksanaan 0% 85% 96% 98%

Aktivitas Siswa 0% 66% 77% 90,00%

Hasil Belajar Siswa 17% 52% 81% 97%

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

A

x

is

T

it

le