3. Pendekatan
RME Lebih
BaikDibandingkan dengan
Metode Konvensional dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa
Untuk melihat apakah pendekatan RME lebih baik atau lebih buruk dari metode konvensional dalam meningkatkan komunikasi matematis ini, harus
dilakukan penghitungan data pretes dengan postes terlebih dahulu. Hasil uji data pretes dan postes ini akan mempengaruhi uji statistika yang akan dilakukan untuk
melihat apakah RME lebih baik dibandingkan metode konvensional atau tidak. Namun, terlebih dahulu akan disajikan diagram mengenai perbedaan rata-rata
nilai pretes dan postes di kelas eksperimen dan di kelas kontrol.
Diagram 4.1 Rata-Rata Nilai Pretes dan Postes di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
a. Data hasil pretes
Pretes adalah suatu tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan awal siswa terhadap materi luas dan keliling jajargenjang. Soal yang diberikan dalam
pretes ini adalah soal yang dapat mengukur kemampuan komunikasi awal siswa terhadap materi yang akan disampaikan. Pretes ini dilakukan di kelas eksperimen
dan kelas kontrol dengan tipe soal yang sama. Hasil uji statistika untuk data pretes ini akan berpengaruh pada jenis uji statistik perbedaan rat-rata. Berikut adalah
hasil pretes siswa di kelas kontrol dan di kelas eksperimen.
Pretes Postes
20 40
60 80
100
Kelas Kontrol Kelas
Eksperimen Pretes
Postes
Tabel 4.7 Data Hasil Pretes Kelas Kontrol
No. Nama
Skor Nilai
1 Siswa 1
14 61
2 Siswa 2
13 57
3 Siswa 3
12 52
4 Siswa 4
10 43
5 Siswa 5
15 65
6 Siswa 6
16 70
7 Siswa 7
16 70
8 Siswa 8
12 52
9 Siswa 9
13 57
10 Siswa 10
14 61
11 Siswa 11
13 57
12 Siswa 12
12 52
13 Siswa 13
15 65
14 Siswa 14
13 57
15 Siswa 15
13 57
16 Siswa 16
16 70
17 Siswa 17
11 48
18 Siswa 18
14 61
19 Siswa 19
13 57
20 Siswa 20
11 48
21 Siswa 21
13 57
22 Siswa 22
12 52
23 Siswa 23
14 61
24 Siswa 24
15 65
25 Siswa 25
15 65
26 Siswa 26
16 70
27 Siswa 27
12 52
28 Siswa 28
12 52
29 Siswa 29
13 57
30 Siswa 30
13 57
31 Siswa 31
15 65
32 Siswa 32
14 61
Jumlah 430
1870 Rata-rata
13.4375 58.42391
Tabel 4.8 Data Hasil Pretes Kelas Eksperimen
No. Nama
Skor Nilai
1 Siswa 1
16 70
2 Siswa 2
12 52
3 Siswa 3
17 74
4 Siswa 4
14 61
5 Siswa 5
13 57
6 Siswa 6
13 57
7 Siswa 7
13 57
8 Siswa 8
13 57
9 Siswa 9
15 65
10 Siswa 10
14 61
11 Siswa 11
15 65
12 Siswa 12
14 61
13 Siswa 13
13 57
14 Siswa 14
13 57
15 Siswa 15
16 70
16 Siswa 16
16 70
17 Siswa 17
15 65
18 Siswa 18
16 70
19 Siswa 19
15 65
20 Siswa 20
16 70
21 Siswa 21
14 61
22 Siswa 22
17 74
23 Siswa 23
14 61
24 Siswa 24
16 70
25 Siswa 25
15 65
26 Siswa 26
15 65
27 Siswa 27
16 70
28 Siswa 28
14 61
29 Siswa 29
17 74
30 Siswa 30
17 74
Jumlah 444
1930 Rata-rata
14.8 64.34783
Dari kedua tabel di atas diperoleh rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 64,35 dan kelas kontrol adalah 58,42, sehingga selisih rata-rata pretes kedua
kelompok tersebut adalah 5,93 dengan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi.
1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data hasil pretes pada kelas ekperimen dan kontrol termasuk data yang normal atau tidak
normal.Uji normalitas data pretes ini dilakukan dengan menggunakan uji liliefors Kolmogorov-Smirnov.Perhitungan uji normalitas ini menggunakan bantuanSPSS
versi16.0 for windows
.
Adapun hipotesis pengujian normalitas data pretes sebagai berikut.
H
o
= Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H
1
= Data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Syarat untuk menolak atau menerima hipotesis H
berdasarkan P-value yaitu dengan α = 0,05 jika nilai signifikansi ≥ α, maka H
diterima, sedangkan jika nilai signifikansi , maka H
ditolak.Jika H ditolak berarti H
1
diterima.Beriku hasil uji normalitas data pretes dengan menggunakan SPSS 16.
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Kolmogorov-Smirnov
a
Statistic Df
Sig. Nilai Pretes
Kontrol .151
32 .061
Eksperimen .175
30 .020
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai uji normalitas di kelas kontrol memiliki nilai P-value Sig. adalah 0,061. Hal tersebut menunjukkan
bahwa untuk uji normalitas Liliefors Kolmogorov-Smirnov pada kelas kontrol lebih besar
nilainya dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H diterima
sedangkan H
1
ditolak. Hal tersebut berarti menunjukan pula bahwa dapat pretes di kelas kontrol berdistribusi normal.
Nilai uji normalitas pada Tabel 4.9 menunjukan pula nilai uji normalitas di kelas eksperimen.Berdasarkan data yang diperoleh, nilai uji normalitas di kelas
eksperimen memiliki nilai P-vallue Sig. sebesar 0,020. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk uji normalitas Liliefors Kolmogorov-Smirnov pada
kelas eksperimen lebih kecil nilainya dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa H ditolak sedangkan H
1
diterima. Hal tersebut berarti menunjukan pula bahwa dapat pretes di kelas eksperimen berdistribusi tidak normal.
Berikut histogram yang menunjukkan data pretes kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Diagram 4.1 dan 4.2
Diagram 4.2 Histogram Hasil Uji Normalitas Pretes
Kemampuan Komunikasi Siswa di Kelas Kontrol
Diagram 4.3 Histogram Hasil Uji Normalitas Pretes
Kemampuan Komunikasi Siswa di Kelas Eksperimen
2 Uji Homogenitas
Hasil uji normalitas yang telah dilakukan akan menentukan uji statistika pada tahap selanjutnya. Jika hasil uji normalitas data kedua kelompokberdistribusi
normal, maka dapat dilanjutkan dengan uji homogenitas dan perbedaan rata-rata. Namun, jika salahsatu data atau keduanya tidak berdistribusi normal, maka perlu
dilakukan uji statistik non parametrik dengan uji
Mann-Whitney. Data h
asil uji normalitas menunjukkan bahwa kelas eksperimen berdistribusi tidak normal
sedangkan kelas kontrol berdistribusi normal. Karena hasil uji normalitas menunjukkan bahwa salah satu datanya berdistribusi tidak normal, maka tidak
harus ada uji homogenitas, uji statistika dilanjutkan dengan uji perbedaan rata-rata non parametrik
Mann-Whitney.
Dalam pengolahan data digunakan bantuan SPSS 16.0 for windows.
3 Uji Perbedaan Rata-Rata
Berdasarkan data uji normalitas yang telah diketahui, maka uji perbedaan rata- rata yang digunakan adalah Uji-U atau Uji Mann Whitney. Taraf signifikasi dalam
uji Man Whitney ini dinyatakan dengan α = 0,05. Untuk mempermudah
melakukan perhitungan Uji Mann Whitney digunakan program SPSS 16.0 for windows.Hipotesis uji perbedaan rata-rata dalam Uji Mann Whitney yaitu sebagai
berikut.
H = Tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan siswa
kelas kontrol. H
1
= Terdapat perbedaan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol.
Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu H ditolak apabila nilai Sig. 2-
tailed α taraf signifikansi=0,05 dan H
diterima apabila nilai Sig. 2-tailed ≥ α taraf
signifikansi=0,05.Data hasil perhitungan uji perbedaan rata-rata dengan menggunakan Uji Mann Whitney dapat dilihal pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Uji
Mann Whitney pada Data Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis
Test Statistics
a
Pretes Mann-Whitney U
259.000 Wilcoxon W
787.000 Z
-3.165 Asymp. Sig. 2-tailed
.002 a. Grouping Variable: Kontrol_Eksperimen
Berdasarkan Tabel 4.10, sebagai hasil uji Mann Whitneymenunjukan bahwa nilai Sig. 2-tailed adalah kurang dari
α=0,05 yaitu sebesar 0,002, sehingga H ditolak sedangkan H
1
diterima. Karena H
1
diterima, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara kemampuankomunikasi awal siswa di kelas kontrol
dengan kelas eksperimen. Hasil uji perbedaan rata-rata ini juga akan menentukan uji perbedaan rata-rata di langkah selanjutnya untuk melihat apakah pendekatan
RME lebih baik dari metode konvensional atau tidak dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.
b. Hasil Postes