Data hasil pretes 64.34783 Pendekatan

3. Pendekatan

RME Lebih BaikDibandingkan dengan Metode Konvensional dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Untuk melihat apakah pendekatan RME lebih baik atau lebih buruk dari metode konvensional dalam meningkatkan komunikasi matematis ini, harus dilakukan penghitungan data pretes dengan postes terlebih dahulu. Hasil uji data pretes dan postes ini akan mempengaruhi uji statistika yang akan dilakukan untuk melihat apakah RME lebih baik dibandingkan metode konvensional atau tidak. Namun, terlebih dahulu akan disajikan diagram mengenai perbedaan rata-rata nilai pretes dan postes di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Diagram 4.1 Rata-Rata Nilai Pretes dan Postes di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

a. Data hasil pretes

Pretes adalah suatu tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan awal siswa terhadap materi luas dan keliling jajargenjang. Soal yang diberikan dalam pretes ini adalah soal yang dapat mengukur kemampuan komunikasi awal siswa terhadap materi yang akan disampaikan. Pretes ini dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tipe soal yang sama. Hasil uji statistika untuk data pretes ini akan berpengaruh pada jenis uji statistik perbedaan rat-rata. Berikut adalah hasil pretes siswa di kelas kontrol dan di kelas eksperimen. Pretes Postes 20 40 60 80 100 Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pretes Postes Tabel 4.7 Data Hasil Pretes Kelas Kontrol No. Nama Skor Nilai 1 Siswa 1 14 61 2 Siswa 2 13 57 3 Siswa 3 12 52 4 Siswa 4 10 43 5 Siswa 5 15 65 6 Siswa 6 16 70 7 Siswa 7 16 70 8 Siswa 8 12 52 9 Siswa 9 13 57 10 Siswa 10 14 61 11 Siswa 11 13 57 12 Siswa 12 12 52 13 Siswa 13 15 65 14 Siswa 14 13 57 15 Siswa 15 13 57 16 Siswa 16 16 70 17 Siswa 17 11 48 18 Siswa 18 14 61 19 Siswa 19 13 57 20 Siswa 20 11 48 21 Siswa 21 13 57 22 Siswa 22 12 52 23 Siswa 23 14 61 24 Siswa 24 15 65 25 Siswa 25 15 65 26 Siswa 26 16 70 27 Siswa 27 12 52 28 Siswa 28 12 52 29 Siswa 29 13 57 30 Siswa 30 13 57 31 Siswa 31 15 65 32 Siswa 32 14 61 Jumlah 430 1870 Rata-rata 13.4375 58.42391 Tabel 4.8 Data Hasil Pretes Kelas Eksperimen No. Nama Skor Nilai 1 Siswa 1 16 70 2 Siswa 2 12 52 3 Siswa 3 17 74 4 Siswa 4 14 61 5 Siswa 5 13 57 6 Siswa 6 13 57 7 Siswa 7 13 57 8 Siswa 8 13 57 9 Siswa 9 15 65 10 Siswa 10 14 61 11 Siswa 11 15 65 12 Siswa 12 14 61 13 Siswa 13 13 57 14 Siswa 14 13 57 15 Siswa 15 16 70 16 Siswa 16 16 70 17 Siswa 17 15 65 18 Siswa 18 16 70 19 Siswa 19 15 65 20 Siswa 20 16 70 21 Siswa 21 14 61 22 Siswa 22 17 74 23 Siswa 23 14 61 24 Siswa 24 16 70 25 Siswa 25 15 65 26 Siswa 26 15 65 27 Siswa 27 16 70 28 Siswa 28 14 61 29 Siswa 29 17 74 30 Siswa 30 17 74 Jumlah 444 1930 Rata-rata

14.8 64.34783

Dari kedua tabel di atas diperoleh rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 64,35 dan kelas kontrol adalah 58,42, sehingga selisih rata-rata pretes kedua kelompok tersebut adalah 5,93 dengan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi. 1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data hasil pretes pada kelas ekperimen dan kontrol termasuk data yang normal atau tidak normal.Uji normalitas data pretes ini dilakukan dengan menggunakan uji liliefors Kolmogorov-Smirnov.Perhitungan uji normalitas ini menggunakan bantuanSPSS versi16.0 for windows . Adapun hipotesis pengujian normalitas data pretes sebagai berikut. H o = Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 = Data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Syarat untuk menolak atau menerima hipotesis H berdasarkan P-value yaitu dengan α = 0,05 jika nilai signifikansi ≥ α, maka H diterima, sedangkan jika nilai signifikansi , maka H ditolak.Jika H ditolak berarti H 1 diterima.Beriku hasil uji normalitas data pretes dengan menggunakan SPSS 16. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Kolmogorov-Smirnov a Statistic Df Sig. Nilai Pretes Kontrol .151 32 .061 Eksperimen .175 30 .020 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai uji normalitas di kelas kontrol memiliki nilai P-value Sig. adalah 0,061. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk uji normalitas Liliefors Kolmogorov-Smirnov pada kelas kontrol lebih besar nilainya dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H diterima sedangkan H 1 ditolak. Hal tersebut berarti menunjukan pula bahwa dapat pretes di kelas kontrol berdistribusi normal. Nilai uji normalitas pada Tabel 4.9 menunjukan pula nilai uji normalitas di kelas eksperimen.Berdasarkan data yang diperoleh, nilai uji normalitas di kelas eksperimen memiliki nilai P-vallue Sig. sebesar 0,020. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk uji normalitas Liliefors Kolmogorov-Smirnov pada kelas eksperimen lebih kecil nilainya dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H ditolak sedangkan H 1 diterima. Hal tersebut berarti menunjukan pula bahwa dapat pretes di kelas eksperimen berdistribusi tidak normal. Berikut histogram yang menunjukkan data pretes kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Diagram 4.1 dan 4.2 Diagram 4.2 Histogram Hasil Uji Normalitas Pretes Kemampuan Komunikasi Siswa di Kelas Kontrol Diagram 4.3 Histogram Hasil Uji Normalitas Pretes Kemampuan Komunikasi Siswa di Kelas Eksperimen 2 Uji Homogenitas Hasil uji normalitas yang telah dilakukan akan menentukan uji statistika pada tahap selanjutnya. Jika hasil uji normalitas data kedua kelompokberdistribusi normal, maka dapat dilanjutkan dengan uji homogenitas dan perbedaan rata-rata. Namun, jika salahsatu data atau keduanya tidak berdistribusi normal, maka perlu dilakukan uji statistik non parametrik dengan uji Mann-Whitney. Data h asil uji normalitas menunjukkan bahwa kelas eksperimen berdistribusi tidak normal sedangkan kelas kontrol berdistribusi normal. Karena hasil uji normalitas menunjukkan bahwa salah satu datanya berdistribusi tidak normal, maka tidak harus ada uji homogenitas, uji statistika dilanjutkan dengan uji perbedaan rata-rata non parametrik Mann-Whitney. Dalam pengolahan data digunakan bantuan SPSS 16.0 for windows. 3 Uji Perbedaan Rata-Rata Berdasarkan data uji normalitas yang telah diketahui, maka uji perbedaan rata- rata yang digunakan adalah Uji-U atau Uji Mann Whitney. Taraf signifikasi dalam uji Man Whitney ini dinyatakan dengan α = 0,05. Untuk mempermudah melakukan perhitungan Uji Mann Whitney digunakan program SPSS 16.0 for windows.Hipotesis uji perbedaan rata-rata dalam Uji Mann Whitney yaitu sebagai berikut. H = Tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. H 1 = Terdapat perbedaan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu H ditolak apabila nilai Sig. 2- tailed α taraf signifikansi=0,05 dan H diterima apabila nilai Sig. 2-tailed ≥ α taraf signifikansi=0,05.Data hasil perhitungan uji perbedaan rata-rata dengan menggunakan Uji Mann Whitney dapat dilihal pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Uji Mann Whitney pada Data Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis Test Statistics a Pretes Mann-Whitney U 259.000 Wilcoxon W 787.000 Z -3.165 Asymp. Sig. 2-tailed .002 a. Grouping Variable: Kontrol_Eksperimen Berdasarkan Tabel 4.10, sebagai hasil uji Mann Whitneymenunjukan bahwa nilai Sig. 2-tailed adalah kurang dari α=0,05 yaitu sebesar 0,002, sehingga H ditolak sedangkan H 1 diterima. Karena H 1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara kemampuankomunikasi awal siswa di kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hasil uji perbedaan rata-rata ini juga akan menentukan uji perbedaan rata-rata di langkah selanjutnya untuk melihat apakah pendekatan RME lebih baik dari metode konvensional atau tidak dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

b. Hasil Postes