C. Tujuan Sekolah
1. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa antara lain dengan CTL, PAKEM, Life Skill serta
layanan bimbingan dan konseling. 2. Mengoptimalkan peranan pendidikan agama dengan lebih menekankan pada
kegiatan praktik , bakti sosial serta melatih diri dalam mencintai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
3. Menumbuhkembangkan hidup gotong royong serta peduli kepada sesama dengan berorientasi pada rasa kesetiakawanan dan “melu handarbeni, mulat
sarira hangrasa wani”. 4. Melestarikan budaya daerah melalui pelajaran muatan lokal bahasa Jawa
dengan indikator siswa dapat berbahasa Jawa dengan baik dan benar sesuai dengan falsafah “ Bahasa menunjukkan jati diri bangsa” disamping itu
mengembangkan bahasa Inggris untuk menghadapi tantangan global. 5. Menjadikan keluarga sekolah memiliki kesadaran terhadap kelestarian
lingkungan hidup dan alam sekitarnya. 6. Mengoptimalkan peranan sekolah dalam memberikan pelayanan terhadap
masyarakat dengan semboyan “ hari ini lebih baik daripada hari kemarin, dan hari esok lebih baik daripada hari ini”.
7. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui kegiatan upacara dan pramuka serta mendorong siswa memiliki toleransi antarumat beragama
dan melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.
D. Analisis SWOT
Analisis SWOT SWOT Analysis adalah suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan Strengths,
Kelemahan Weaknesses, Peluang Opportunities, dan Ancaman Threats yang mungkin terjadi dalam mencapai suatu tujuan dari kegiatan proyekkegiatan usaha
atau institusilembaga dalam skala yang lebih luas. Analisis SWOT merupakan bagian dari proses perencanaan. Hal utama yang
ditekankan adalah bahwa dalam proses perencanaan tersebut, suatu institusi membutuhkan penilaian mengenai kondisi saat ini dan gambaran ke depan yang
mempengaruhi proses pencapaian tujuan institusi. Dengan analisis SWOT akan didapatkan karakteristik dari kekuatan utama, kekuatan tambahan, faktor netral,
kelemahan utama dan kelemahan tambahan berdasarkan analisa lingkungan internal dan eksternal yang dilakukan. Dari analisis tersebut potensi dari suatu
institusi untuk bisa maju dan berkembang dipengaruhi oleh bagaimana institusi
14
memanfaatkan pengaruh dari luar sebagai kekuatan tambahan serta pengaruh lokal dari dalam yang bias lebih dimaksimalkan.
Dalam konteks ini, analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui tingkat kesiapan setiap fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Gambaran tentang analysis
SWOTT di Sekolah Dasar Negeri 2 Ngrandu dapat dilihat pada table berikut :
TABEL ANALISIS SWOTT SD NEGERI 2 Ngrandu
KECAMATAN GEYER
No Fungsi dan faktor
Kondisi Kesiapan
Ideal Nyata
Siap Tidak
A. Perencanaan
1 Faktor Internal a
b c
d e
Komite Sekolah Tenaga Pendidik
Kependidikan Sarana Prasarana
Biaya Mendukung
Berpendidikan S-1 Berijazah min D-II
Lengkap, memadahi Terpenuhi
Mendukung Belum semua S-1
Masih ada D-II Belum memadahi
Terpenuhi x
x x
- X
- -
- x
- 2 Faktor Eksternal
a b
c d
Dinas P dan K Dewan penddkan
Assosiasi Profesi Lingk masyarakat
Mendukung Mendukung
Mendukung Mendukung
Mendukung Mendukung
Mendukung Mendukung
x x
x x
- -
- -
B. Pelaksanaan
1 Faktor Internal a
b c
d e
Komite Sekolah Tenaga Pendidik
Kependidikan Sarana Prasarana
Biaya Mendukung
Berpendidikan S-1 Berijazah min D-II
Lengkap, memadahi Terpenuhi
Mendukung Belum semua S-1
Masih ada D-II Belum memadahi
Terpenuhi x
x x
- X
- -
- x
- 2 Faktor Eksternal
a b
c d
Dinas P dan K Dewan penddkan
Assosiasi Profesi Lingk masyarakat
Mendukung Mendukung
Mendukung Mendukung
Mendukung Mendukung
Mendukung Mendukung
x x
x x
- -
- -
C. Evaluasi Pelaksanaan
1 Faktor Internal a
b c
d e
Komite Sekolah Tenaga Pendidik
Kependidikan Sarana Prasarana
Biaya Mendukung
Berpendidikan S-1 Berijazah min D-II
Lengkap, memadahi Terpenuhi
Mendukung Belum semua S-1
Masih ada D-II Belum memadahi
Terpenuhi x
x x
- X
- -
- x
-
15
2 Faktor Eksternal a
b c
d Dinas P dan K
Dewan penddkan Assosiasi Profesi
Lingk.masyarakat Mendukung
Mendukung Mendukung
Mendukung Mendukung
Mendukung Mendukung
Mendukung x
x x
x -
- -
-
16
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran. Dalam Kurikulum 2013, istilah SK-KD digantikan menjadi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kompetensi Inti merupakan terjemahan
atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenaan dengan sikap spiritual KI-1, sikap sosial KI-2, pengetahuan KI-3, dan keterampilan KI-4. Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi
Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap spiritual dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung indirect teaching yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan dan keterampilan penerapan pengetahuan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah DasarMadrasah Ibtidaiyah dapat dilihat pada Tabel berikut.
Kompetensi Inti Kelas I Kompetensi Inti Kelas IV
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah 3. Memahami pengetahuan faktual dengan
cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
Kompetensi Inti Kelas I Kompetensi Inti Kelas II
17