meningkat seiring turunnya subsidi BBM

Indonesian Economic Review and Outlook 8 Sementara itu, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM bersubsidi pada 18 November 2014 diperkirakan akan meningkatkan angka kemiskinan di Indonesia. BPS mencatat, garis kemiskinan pada Maret 2014 adalah IDR 302.735 per kapita per bulan dan ukuran hampir miskin mencapai IDR 363.282 per kapita per bulan. Sementara itu menurut , publikasi Bank Dunia yang mengolah data Survei Sosial Ekonomi Nasional per September 2014 27,4 penduduk sekitar 68 juta penduduk di Indonesia rentan terhadap kemiskinan. Artinya, apabila terjadi shocks seperti kenaikan harga BBM, kelompok penduduk hampir miskin ini dapat dengan mudah jatuh kebawah garis kemiskinan dan pada akhirnya akan meningkatkanangkakemiskinan di Indonesia.

2. meningkat seiring turunnya subsidi BBM

Fiscal space Subsidi energi pada tahun 2015 mengalami penurunan. Subsidi energi pada APBN tahun 2015 sebesar IDR 344,7 triliun mengalami penurunan bila dibandingkan dengan subsidi energi dalam usulan RAPBN 2015 awal sebesar IDR 363,5 triliun. Penurunan subsidi energi terjadi karena adanya penurunan subsidi BBM sebesar IDR 276 triliun atau turun IDR 15 triliun dari yang direncanakan pada RAPBN 2015 sebesar IDR 291 triliun. Realisasi subsidi BBM tahun ini hingga akhir Oktober 2014, penyaluran BBM subsidi telah mencapai 39,07 juta kl atau 86,1 dari kuota. Oleh karena itu pengalihan subsidi bahan bakar minyak BBM di tahun ini, diharapkan memberikan tambahan alokasi anggaran untuk belanja produktif untuk Kenaikan harga BBM berpotensi tingkatkan angka kemiskinan di Indonesia Catatan: = ukuran hampir miskin adalah 1,2 kali dari garis kemiskinan Sumber: BPS dan CEIC 2014, diolah Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 9 tahun depan. Anggaran tersebut nantinya dapat dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan APBN-P 2015. Konsekuensi dari penurunan subsidi BBM adalah penetapan harga baru bahan bakar minyak BBM bersubsidi yang lebih tinggi. Terhitung 18 November 2014 pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM pada solar dan premium masing-masing naik sebesar IDR 2000. Dalam APBN-P 2014 telah disepakati besaran subsidi BBM yang besar hingga mencapai IDR 284,7 triliun namun bila dibandingkan dengan subsidi BBM 2015 sudah relatif lebih rendah yaitu sebesar IDR 276 triliun. Pengurangan subsidi yang dilakukan nantinya akan dialihkan pada sektor yang lebih produktif seperti pertanian dan infrastruktur. Namun angka besaran subsidi yang dialihkan ke sektor tersebut belum ada nominal yang jelas dan masih dibicarakan oleh pemerintah. Proporsi penyerapan APBN-P per September kuartal III-2014 tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan APBN-P per September kuartal III-

2013. Pada kuartal III September 2014, belanja negara sudah mencapai