Indonesian Economic Review and Outlook 24
dan PDBmasihrelatiftinggihinggamencapai 135,98 dan 34,68.
3. Tren peningkatan surplus neraca pembayaran dan perdagangan masih berlanjut
Pada kuartal III-2014, surplus Neraca Pembayaran kembali meningkat.
Pada kuartal III-2014 surplus tumbuh 50,71 q-to-q menjadi USD 6,47 miliar atau secara absolut bertambah sebesar USD 2,18 miliar dari kuartal II-
2014. Berlanjutnya tren kenaikan surplus tersebut disebabkan karena penurunan defisit Neraca Transaksi Berjalan yang cukup besar. Defisit
Neraca Transaksi Berjalan turun sebesar USD 1,85 miliar dari kuartal II- 2014. Namun demikian perbaikan kinerja Neraca Transaksi Berjalan tidak
diikuti dengan kenaikan surplus Neraca Transaksi Modal dan Finansial yang justru turun sebesar USD 0,66 miliar.
Neraca Transaksi Berjalan mengalami penurunan defisit di kuartal III- 2014.
Defisit turun dari USD 8,69 miliar di kuartal II-2014 menjadi defisit USD 6,84 miliar. Secara relatif, defisit turun sebesar 21,32
dan q-to-q
20,84 . Perbaikan kinerja tersebut ditopang oleh meningkatnya
y-o-y surplus Neraca Perdagangan Barang terutama dari komoditas non migas
serta penurunan defisit pada Neraca Jasa-Jasa dan Pendapatan Primer. Defisit Neraca Jasa-Jasa turun sebesar USD 0,38 miliar terutama dipengaruhi
oleh menurunnya pembayaran jasa pelayaran yang mengikuti penurunan pada kegiatan impor. Selain itu adanya lonjakan surplus Neraca Jasa
September 2011-September 2014 Debt service ratio Indonesia mengalami penurunan meskipun rasio utang
luar negeri terhadap ekspor dan PDB meningkat
Sumber: Bank Indonesia 2014
Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 25
Perjalanan sebesar USD 0,28 miliar juga turut berpengaruh. Adapun penurunan defisit Neraca Pendapatan Primer sebesar USD 0,14miliar lebih
disebabkankarenakinerjaNeracaPendapatanInvestasimembaik.
Surplus Neraca Transaksi Modal dan Finansial menurun tipis pada kuartal III-2014.
Surplus turun tipis 4,59 dari sebelumnya sebesar USD 14,33 miliar di kuartal II-2014 menjadi USD 13,67 miliar. Namun demikian
secara , surplus justru tumbuh pesat lebih dari dua ratus persen
year on year yakni 202,76surplus tahun 2013 hanya sebesar USD 4,52 miliar.
Memburuknya kinerja Neraca Transaksi Modal dan Finansial dikarenakan banyaknya investasi portofolio yang keluar dari Indonesia. Pada kuartal III-
2014 aliran masuk investasi portofolio di Indonesia adalah sebesar USD 5,79 miliar, sedangkan di kuartal sebelumnya sebesar USD 9,31 miliar. Hal lain
yang juga turut berpengaruh terhadap kinerja Neraca Transaksi Modal dan Finansial adalah menurunnya surplus Neraca Investasi Lainnya sebesar USD
1,06miliar yang dipicuolehdefisitpadasisiaset.
q-to-q
Indonesia mencatat surplus Neraca Perdagangan Barang sebesar USD 1,55 miliar pada kuartal III-2014.
Angka tersebut jauh lebih tinggi daripada kuartal sebelumnya yang defisit USD 0,13 miliar. Surplus Neraca
P erdagangan Barang didorong oleh ekspansi surplus Neraca Non Migas dan
Neraca Barang Lainnya. Sementara itu defisit Neraca Migas masih relatif besar dan tidak banyak berubah dibandingkan kuartal sebelumnya.
Penurunan subsidi BBM akhir tahun ini diharapkan membawa perbaikan pada Neraca Migas pada kuartal I-2015 nanti. Secara
, year on year pada
kuartal III-2014 surplus Neraca Perdagangan Barang meningkat sebesar
Surplus Neraca Pembayaran Indonesia meningkat
Sumber: Bank Indonesia dan CEIC 2014
Indonesian Economic Review and Outlook 26
USD 1,47 miliar, lebih rendah dibanding peningkatan surplus sebesar
q-to-q USD 1,68 miliar.
Pada kuartal III-2014 surplus Neraca Non migas meningkat dua kali lipat dibandingkan kuartal sebelumnya. Indonesia mencatat
pertumbuhan surplus sebesar 102,7 q-to-q dari USD 2,72 miliar menjadi USD 4,33 miliar. Ekspansi surplus tersebut disebabkan adanya penurunan
impor komoditas non migas sebanyak USD 2,26 miliar di kuartal III-2014. Penurunan nilai impor terbesar terjadi pada komoditas produk logam dasar
yang mencapai USD 0,53 miliar. Kemudian diikuti berturut-turut oleh komoditas peralatan listrik, alat ukur dan optik USD 0,28 miliar serta
komoditas tekstil dan produk turunannya USD 0,26 miliar. Sedangkan dari sisi ekspor,
komoditas non migas justru sekitar USD 0,
nilai ekspor turun
65 miliar
. darikuartalsebelumnya
Defisit Neraca Minyak dan Gas sedikit berkurang di kuartal III-2014 dipengaruhi turunnya nilai impor minyak. Defisit Neraca Migas pada
kuartal ini mencapai USD 3,14 miliar. Berkurangnya defisit Neraca Migas dipicu oleh turunnya nilai impor komoditas minyak mentah sekitar 16,64
q-to-q, meskipun pada saat yang bersamaan surplus Neraca Gas turun sebesar USD 0,05 miliar akibat nilai impor yang tumbuh besar hingga
mencapai 14,63.
Ekspor bersih Indonesia bernilai positif pada kuartal III-2014 setelah pada kuartal sebelumnya negatif.
Di kuartal III-2014, Indonesia memperoleh surplus dari aktivitas perdagangan internasional sebesar USD
1,56 miliar. Indonesia surplus perdagangan internasional dengan
memiliki
Kinerja Neraca Perdagangan Barang membaik
Sumber: Bank Indonesia dan CEIC 2014
Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 27
semua kawasan kecuali terhadap kawasan Australia-Oseania yang kembali membukukan defisit dari defisit USD 0,10 miliar
pada kuartal II-2014 menjadi defisit USD 0,25 miliar
. di kuartal III-2014 Pada kuartal III-2014,
kenaikan nilai surplus terbesar secara q-to-q terjadi pada aktivitas perdagangan dengan kawasan Asia yakni sebesar USD 1,08 miliar. Terhadap
kawasan ASEAN, ekspor bersih Indonesia pada kuartal III-2014 adalah sebesar USD 2,30 miliar dengan pertumbuhan q-to-q 9,54. Ekspor bersih
dengan ASEAN secara persentase mencakup 36,38 dari total ekspor bersih denganseluruhnegara-negarakawasan Asia lainnya.
Nilai ekspor Indonesia mengalami kontraksi dengan beberapa kawasan.
Kawasan-kawasan tersebut adalah Asia -2,76, Australia- Oseania -15,30, dan Afrika -2,98. Sementara ekspansi nilai ekspor
Indonesia terjadi pada perdagangan dengan kawasan Amerika 0,86 dan Eropa 5,13. Selain itu dengan kawasan ASEAN, nilai ekspor Indonesia
juga turun dari USD 10,05 miliar menjadi USD 9,60 miliar. Secara
keseluruhan ekspor Indonesia turun sebesar 1,94 dari USD 44,50 miliar Kuartal I-2014 menjadi USD 43,64 miliar Kuartal II -2014.
I I
Pada kuartal III-2014 nilai impor Indonesia turun 5,71 q-to-q.
Secara persentase penurunan terbesar dialami oleh kawasan Asia yakni mencapai 7,54. Kemudian diikuti berturut-turut oleh kawasan Amerika -
6,71, Eropa -6,08, dan Australia-Oseania -5,69. Kenaikan impor hanya terjadi pada perdagangan dengan kawasan Afrika yakni tumbuh
sebesar 0,05. Adapun dengan kawasan ASEAN, sebagaimana halnya terhadap kawasan Asia lainnya, juga mengalami pertumbuhan negatif 4,71
dari sebelumnya impor sebesar USD 7,95 miliar menjadi USD 7,29 miliar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penurunan nilai impor
Indonesia pada kuartal III-2014 yang lebih besar dibanding penurunan nilai ekspormengakibatkannilaieksporbersih Indonesia bernilaipositif.
USD Miliar Ekspor bersih Indonesia positif
Sumber: Bank Indonesia 2014 Situasi Moneter dan Pasar Keuangan
Indonesian Economic Review and Outlook 28
1. GAMA Leading Economic Indicator