membantu dalam mengembangkan kurikulum dalam kelas serta satuan pendidikan yang berbeda.
c. Model pembelajaran sebagai penempatan bahan-bahan pembelajaran yakni,
menentukan secara rinci bahan ajar yang diperlukan dalam suatu pembelajaran.
d. Model pembelajaran sebagai perbaikan dalam proses pembelajaran yakni,
dengan penggunaan model pembelajaran dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran, serta mempermudah dalam memperbaiki pembelajaran.
3. Karakterstik model pembelajaran
Model pembelajaran memiliki karakteristik yang khas sebagai berikut. a.
Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. b.
Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil. d.
Lingkungan belajar yang kondusif serta nyaman diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai Giri, 2012, hlm. 12.
Model pembelajaran dapat dianalogikan suatu bangunan yang posisinya sebagai kerangka, bangunan yang hanya kerangka belum dikatakan suatu
bangunan yang utuh, ia butuh tambahan-tambahan material lain untuk dapat disempurnakan, begitupun model pembelajaran tidak terlepas dari aspek lain yang
disebut sistem dukungan yang berupa keterampilan, sarana, prasarana, sumber ajar media, dan sebagainya. Agar model pembelajaran tepat guna, guru harus
membuat analisis, diagnosa, dan hipotesis dari pengaruh suatu model pembelajaran jika model tersebut diterapkan dalam pembelajaran.
4. Model discovery learning
a. Pengertian model discovery learning
Discovery learning adalah suatu model pembelajaran yang dirancang untuk siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya dengan menyuguhkan
masalah kemudian dipecahkan oleh siswa dengan bantuan guru dengan tujuan mencapai suatu konsep tertentu Queen, 2008.
Sedangkan Bruner, Goodnow, dan Austin dalam Huda, 2013, hlm. 81 menjelaskannya discovery learning
sebagai “Proses mencari dan mendaftar sifat-
sifat yang dapat digunakan untuk membedakan contoh-contoh yang tepat dengan contoh-
contoh yang tidak tepat dari berbagai kategori”. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa model discovery
learning merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk dapat berpikir kritis melalui pembangunan pengetahuan sendiri dan pencarian konsep
dari suatu permasalah yang disuguhkan. Kemudian mencocokkan berbagai data melalui proses penemuan. Model discovery learning menciptakan pembelajaran
bermakna karena siswa aktif dalam pembelajaran untuk menemukan konsep melalui percobaan atau cara lainnya. Hal ini berdasar pada pendapat Flewelling
Higginson dalam Suyono Hariyanto, 2011, hlm. 103 bahwa indikasi pembelajaran bermakna meaningful learning adalah
“Murid aktif “.
b. Kelebihan model discovery learning
1 Usaha dalam penemuan membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan
kognitifnya. 2
Proses penemuan menggiring siswa untuk menyelidiki sehingga akan menimbulkan rasa senang pada siswa.
3 Siswa menggunakan akalanya sendiri dalam kegiatan belajaranya.
4 Berpusat pada siswa student centered.
5 Karena siswa menemukan sendiri, maka akan terhindar dari keragu-raguan
dalam memahami suatu konsep. 6
Karena siswa menemukan sendiri, maka siswa akan mengerti konsep lebih baik.
7 Siswa merumuskan hipotesis sendiri.
8 Mendorong siswa untuk mengembangkan bakat dan kecakapanya
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.
c. Kekurangan model discovery learning