sifat yang dapat digunakan untuk membedakan contoh-contoh yang tepat dengan contoh-
contoh yang tidak tepat dari berbagai kategori”. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa model discovery
learning merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk dapat berpikir kritis melalui pembangunan pengetahuan sendiri dan pencarian konsep
dari suatu permasalah yang disuguhkan. Kemudian mencocokkan berbagai data melalui proses penemuan. Model discovery learning menciptakan pembelajaran
bermakna karena siswa aktif dalam pembelajaran untuk menemukan konsep melalui percobaan atau cara lainnya. Hal ini berdasar pada pendapat Flewelling
Higginson dalam Suyono Hariyanto, 2011, hlm. 103 bahwa indikasi pembelajaran bermakna meaningful learning adalah
“Murid aktif “.
b. Kelebihan model discovery learning
1 Usaha dalam penemuan membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan
kognitifnya. 2
Proses penemuan menggiring siswa untuk menyelidiki sehingga akan menimbulkan rasa senang pada siswa.
3 Siswa menggunakan akalanya sendiri dalam kegiatan belajaranya.
4 Berpusat pada siswa student centered.
5 Karena siswa menemukan sendiri, maka akan terhindar dari keragu-raguan
dalam memahami suatu konsep. 6
Karena siswa menemukan sendiri, maka siswa akan mengerti konsep lebih baik.
7 Siswa merumuskan hipotesis sendiri.
8 Mendorong siswa untuk mengembangkan bakat dan kecakapanya
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.
c. Kekurangan model discovery learning
1 Siswa yang asor akan mengalami kesulitan mengungkapkan kesulitan untuk
menghubungkan peristiwakonsep. 2
Berhubung membutuhkan waktu yang lama, model ini kurang efektif digunakan pada kelas dengan jumlah siswa yang banyak.
3 Hanya cocok untuk pembelajaraan yang mengembangkan pemahaman
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.
d. Langkah-langkah model discovery learning
Adapun langkah-langkah penggunaan model discovery learning menurut Syah dalam Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 yakni: stimulation
stimulasipemberian rangsangan, problem statement pernyataanidentifikasi masalah, data collection pengumpulan data, data processing pengolahan data,
verification pembuktian, dan generalization menarik kesimpulangeneralisasi. 1
Stimulation stimulasipemberian rangsangan Guru menghadapkan siswa pada suatu keadaan dimana siswa akan memulai
menemukan masalah, dan memunculkan keinginan pada siswa untuk menemukan sendiri masalahnya. Hal ini dilakukan dengan memulai mengajukan pertanyaan-
pertanyaan. 2
Problem statement pernyataan identifikasi masalah Guru membiarkan siswa untuk mengidentifikasi masalah untuk kemudian
merumuskan hipotesis. 3
Data collection pengumpulan data Siswa melakukan penemuan dan mencari informasidata melalui percobaan
untuk memecahkan permasalahan dan membuktikan hipotesis. 4
Data processing pengolahan data Siswa melakukan kegiatan mengolah datainformasi yang telah diperoleh
para siswa. Semua data dan informasi hasil perolehan siswa diolah, ditabulasi, serta ditafsirkan sesuai dengan kemampuan siswa dengan bantuan guru.
5 Verification pembuktian
Pada tahap ini siswa melakukan pembuktian dari hipotesis yang mereka buat pada tahap problem statement dengan kesimpulan data hasil olahan, apakah
hipotesisnya terbukti atau sebaliknya. Hal ini akan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.
6 Generalization menarik kesimpulangeneralisasi
Menarik kesimpulan sebagai penegasan dari tahap pembuktian dan disinilah siswa mendapatkan pengetahuan tentang suatu konsep baru.
D. Teori Belajar yang Mendukung Terhadap Penerapan Model Discovery