6.2. Saran
Beberapa saran yang dapat direkomendasikan dari penelitian ini adalah : 1.
Perlu dilaksanakan penelitian yang memperdalam lebih jauh topik mengenai kebiasaan pemakaian jilbab dan
kejadian ketombe dengan cakupan jumlah responden dan lokasi penelitian yang lebih besar lagi.
2. Banyak faktor resiko yang mempengaruhi kejadian
ketombe. Oleh sebab itu, perlu dilaksanakan lebih banyak penelitian yang meneliti faktor resiko lain seperti
higienitas dan aktivitas fisik individu, 3.
Penelitian dalam topik ini lebih baik dilakukan dengan desain cohort study studi prospektif agar hasil lebih
valid dan reliabel.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ketombe 2.1.1 Definisi
Pitiriasis Kapitis atau dandruff atau Ketombe merupakan suatu kelainan yang ditandai oleh skuama yang berlebihan pada kulit kepala scalp berwarna
putih atau abu-abu yang tersebar pada rambut, terkadang dapat disertai rasa gatal, dengan atau sedikit disertai tanda-tanda inflamasi ringan serta
menimbulkan gangguan estetika. Tanda-tanda tersebut terjadi akibat adanya perubahan pada stratum korneum yang menunjukkan terganggunya kohesi
corneocyte dan
hiperproliferasi sel.
Clavaud, et,al.,2013;
Schwartz,2013.Adanya ketombe dapat menyebabkan rasa tertekan secara psikis gangguan estetika atau kosmetik dan keluhan rasa gatal yang menyertainya.
Ketombe dapat menyebabkan rasa malu,khawatir,tidak nyaman bahkan tidak jarang mengganggu kualitas hidup dan mempengaruhi kehidupan sosial
penderitanya.Pierard-Franchimont, 2006; Chen, et.al, dalam Inggrid 2012 Ketombe umunya sulit dibedakan dengan dermatitis seboroik, namun bila
didapati adanya inflamasi dan skuamasi diluar kulit kepala, seperti wajah , lipatan nasolabial, daerah retroaurikular, kanalis auditorius, dahi, alis mata dan
badan bagian atas diagnosis ketombe dapat disingkirkan.Secara klinis telah disimpulkan bahwa ketombe adalah bentuk ringan dari dermatitis seboroik,
dimana pada
ketombe dijumpai
inflamasi secara
minimal dan
subklinis.Ranganathan dan Mukhopadhyay 2010; Elewski 2005.