33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Umum
Motor induksi merupakan motor arus bolak balik yang paling sering digunakan dalam dunia industri maupun rumah tangga. Hal ini dikarenakan motor
induksi sangat mudah dalam pengoprasiannya. Permasalahan tegangan tidak seimbang yang menyuplai motor induksi tiga
phasa merupakan salah satu masalah dalam pengoprasian motor induksi tiga phasa. Tegangan tidak seimbang dapat disebabkan karena berbagai macam
gangguan asimetri pada sistem tenaga dan kegagalan studi peramalan beban sehingga distribusi beban disetiap phasanya tidak sama.
Dalam bab ini akan dibahas pengaruh suplai tegangan tidak seimbang terhadap temperature motor induksi tiga phasa. Adapun metode pengukuran
temperature motor induksi tiga phasa tersebut menggunakan thermometer infrared dan menggunakan metode pengukuran resistansi.
4.2 Data Percobaan
Dari hasil penelitian di Laboratorium Konversi Energi Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik USU diperoleh data pengujian sebagai berikut:
4.2.1 Motor Induksi Tiga Phasa dengan Suplai Tegangan Seimbang
Dari percobaan yang dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik FT USU untuk motor induksi 3 phasa dengan suplai tegangan seimbang dengan
34
pengukuran suhu menggunakan thermometer infrared dan metode pengukuran resistansi didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data hasil pengukuran suhu dengan thermometer infrared
Vab = 380 volt ; Vbc = 380 volt ; Vac = 380 volt t menit
suhu C
31.7 5
32.8 10
33.8 15
34.5 20
34.8 25
35.2 30
35.4
Tabel 4.2 Data hasil percobaan DC test pada motor induksi tiga phasa
Vab = 380 volt ; Vbc = 380 volt ; Vac = 380 volt
t menit Vdc volt
Idc amp 19
6,24 5
19,097 6,24
10 19,198
6,24 15
19,269 6,24
20 19,338
6,24 25
19,398 6,24
30 19,426
6,24
4.2.2 Motor Induksi Tiga Phasa dengan Suplai Tegangan Tidak Ieimbang
Dari percobaan yang dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik FT USU untuk motor induksi 3 phasa dengan suplai tegangan tidak seimbang
seimbang dengan pengukuran suhu menggunakan thermometer infrared dan metode pengukuran resistansi didapatkan data sebagai berikut :
35
Tabel 4.3 Data hasil pengukuran suhu dengan suplai tegangan tidak seimbang 1
menggunakan thermometer infrared Vab = 379 volt ; Vbc = 365 volt ; Vac = 379 volt
t menit suhu
C 29,8
5 32,7
10 35,5
15 37,9
20 40,1
25 42,2
30 43,9
Tabel 4.4 Data hasil pengukuran suhu dengan suplai tegangan tidak seimbang 3
menggunakan thermometer infrared Vab = 377 volt ; Vbc = 347 volt ; Vac = 379 volt
t menit suhu
C 30,1
5 34,2
10 37,8
15 41,5
20 44,9
25 48,2
30 51,2
36
Tabel 4.5 Data hasil pengukuran DC test dengan suplai tegangan tidak seimbang
1
Vab = 379 volt ; Vbc = 365 volt ; Vac = 379 volt t menit
Vdc volt Idc amp
18,8 6,24
5 19,098
6,24 10
19,381 6,24
15 19,623
6,24 20
19,847 6,24
25 20,056
6,24 30
20,203 6,24
Tabel 4.6 Data hasil pengukuran DC test dengan suplai tegangan tidak seimbang
3 Vab = 377 volt ; Vbc = 347 volt ; Vac = 379 volt
t menit Vdc volt
Idc amp 18,9
6,24 5
19,354 6,24
10 19,679
6,24 15
19,982 6,24
20 20,258
6,24 25
20,497 6,24
30 20,696
6,24
4.3 Analisa Data