Uji Regresi Linier Berganda

0,500 ≤ r ≥ 0,790 Korelasi sedang 0,800 ≤ r ≥ 1,000 Korelasi kuat

2.6 Uji Regresi Linier Berganda

Pengujian hipoteasis bagi koefisien-koefisien regresi regresi linier berganda dapat dilakukan secara serentak atau keseluruhan. Pengujian regresi linier perlu dilakukan untuk mengetahu apakah variabel-variabel bebas secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap variabel tak bebas. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : 1. Menentukan formulasi hipotesis H : b 1 = b 2 = b 3 = … =b k = 0 X 1 , X 2 , … X k tidak mempengaruhi Y H 1 : minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan nol atau mempengaruhi Y. 2. Menentukan taraf nyata α dan nilai F tabel dengan derajat kebebasan v 1 = k dan v 2 = n – k – 1. 3. Menentukan criteria pengujian H diterima bila F hitung ≤ F tabel H ditolak bila F hitung ≥ F tabel 4. Menentukan nilai statistic F dengan rumus : F = 2.18 Dengan : JK reg = jumlah kuadrat regesi JK reg = jumlah kuadrat residu sisa n-k-1 = derajat kebebasan JK = b 1 ∑ y 1 x 1i + b 1 ∑ y 1 x 1i + …. + b k ∑ y 1 x ki Dengan : x 1i = X 1i - 1 x 2i = X 2i - 2 x ki = X ki - k JK res = ∑ Y t – Y i 2 2.19 5. Membuat kesimpulan apakah H diterima atau ditolak. 2.7 Uji Koefisien Regresi Berganda Keberartian adanya variabel-variabel bebas dalam regresi linier ganda perlu diuji untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh yang diberikan pada variabel tak bebas. Dan cara yang tepat untuk mengujinya adalah dengan menggunakan uji statistik t t- student. Dimisalkan populasi mempunyai model regresi berganda sebagai berikut : µ y,x = β + β 1 X 1 β 2 X 2 … + β k X k 2.20 yang akan ditaksir oleh regresi berbentuk : Ŷ = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + … + b k X k . Adanya kriteria bahwa variabel-variabel tersebut memberikan pengaruh yang berarti atau tidak terhadap variabel tak bebas akan diuji hipotesis H ,melawan hipotesis tandingan H 1 dalam bentuk : H = βi = 0,i = 1,2,…,k H 1 = βi ≠ 0,i = 1,2,…,k Untuk menguji hipoteis digunakan kekeliruan baku taksiran S 2 y1,2,…,k . Jadi untuk melihat kekeliruan baku dari koefisien b 1 adalah : S b1 = 2.20 Dengan : S 2 y.1,2,…k = 2.21 ∑ = ∑ X ij - ij 2.22

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kualitas telah menjadi karakteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar dapat berkembang lebih baik lagi dalam bidang produksi di suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini yang ditandai oleh perkembangan yang cepat dan menuntut keahlian dalam mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi dalam aktivitas ekonomi dunia. Dalam dunia industri, mutu atau kualitas barang yang dihasilkan merupakan faktor yang sangat penting. Barang yang dihasilkan antara lain ditentukan kualitasnya berdasarkan pada pengukuran karakteristik-karakteristik tertentu. Dengan adanya kualitas yang akan menentukan perkembangan dalam produktivitas dan pelayanan yang baik dari sisi kesesuaian standar maupun kesesuaian keinginan serta harapan pelanggan. Dalam bidang industri khususnya dalam pengolahan kelapa sawit, tentunya pihak produsen selalu mempertahankan aspek mutu dari kelapa sawit yang dihasilkan. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam bidangnya akan sangat dibutuhkan dalam menjalin kerjasama antara pihak perusahaan dengan perguruan tinggi. Sumber daya manusia yang berkualitas akan memegang kendali dalam melakukan analisis mutu suatu produk atau menciptakan inovasi produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, penulis memilih judul: “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV KEBUN ADOLINA PERBAUNGAN SERDANG BEDAGAI”