Karakteristik Termal Karakterisasi Sifat Listrik a. Konduktivitas Listrik

4.4. Karakteristik Termal

Untuk menentukan karakteristik termal film plastik dalam hal ini digunakan Differentia Thermal AnalisDTA yang berfungsi menghitung temperatur kritis dari material tersebut. Gambar di bawah ini menunjukkan hasil analisis DTA. Gambar 4.1 Variasi komposisi 75:25 Tabel 4.3 menunjukkan data temperatur terjadinya endoterm dan eksoterm. Tabel 4.3Data Hasil Analisis DTA Label Komposisi massa Endoterm o Eksoterm C o C 1 95 : 5 90 280 2 90 : 10 90 290 3 85 : 15 90 430 4 80 : 20 90 260 5 75 : 25 90 410 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Hubungan antara Temperatur Eksoterm terhadap Variasi Komposisi Pada varaisi komposisi tersebut kurva DTA ke kanan dengan nilai 90 o C menunjukkan material mengalami reaksi endoterm yaitu material menerima panas dari termokopel sehingga ikatan yang terdapat pada material pecah. Dalam reaksiendoterm, energy pemecahan ikatan reaktan lebih tinggi dari total energy pembentukan ikatan produk. Oleh karena itu, perubaha nentalpi adalah bernilai positif dan reaksi terjadi tidak spontan dan material mengalami perubahan bentuk dari padat menjadi lelehan plastik. Pada temperatur 410 o Terjadi hal yang sama pada variasi komposisi yang lainnya, hanya saja berbeda pada reaksi eksoterm. Semakin besar variasi pati maka material semakin cepat terbakar, hal ini menandakan kandungan air yang terdapat pada variasi tersebut lebih sedikit. Gambar variasi komposisi yang lainnya bisa dilihat pada lampiran C. C kurva DTA berbelok ke arah kiri, hal ini mengindikasikan bahwa material mengalami reaksi eksoterm yaitu bahan melepaskan panas sehingga suhu disekitarnya menjadi panas. Reaksi eksoterm terjadi secara spontan. Dalam keadaan ini, material sudah manjadi abu. 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 1 2 3 4 5 6 T em p er at u r E k so ter m Label Variasi Komposisi Variasi Komposisi Vs Temperatur Eksoterm Universitas Sumatera Utara

4.5 Karakterisasi Sifat Listrik a. Konduktivitas Listrik

Konduktivitas listrik merupakan kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik dimana nilai konduktivitas listrik dipengaruhi oleh kerapatan struktur atom material yang menyusunnya, jumlah muatan elektron dan tingkat kemurniannya. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan persamaan dan contoh penghitungan dapat dilihat dilampiran A. Dari hasil perhitungan maka dapat dibuat tabel sebagai berikut: Tabel 4.4 Data Hasil Pengukuran Konduktivitas Film Plastik Pati-CuSO label 4 Komposisi Pati-CuSO R 4 Ω rata-rata L m A m 2 σ Sm 1 95:5 0,980 x 10 2,1 x 10 6 3 x 10 -4 0,7 x 10 -4 -2 2 90:10 0,705 x 10 2,3 x 10 6 1,1 x 10 -4 -2 3 85:15 0,536 x 10 2,2 x 10 6 1,4 x 10 -4 -2 4 80:20 0,388 x 10 2,1 x 10 6 1,8 x 10 -4 -2 5 75:25 0,0823 x 10 1,8 x 10 6 7,3 x 10 -4 -2 Dari tabel 4.4 dapat dibuat grafik hubungan antara kondukvitas listrik terhadap variasi komposisi pati-CuSO 4 . Gambar4.3 Hubungan antara Konduktivitas Listrik terhadap Variasi Komposisi 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 K ondukt ivi ta s 10 2 Label Variasi Komposisi Variasi Komposisi Vs Konduktivitas Universitas Sumatera Utara Dari gambar 4.3 dapat dianalisis bahwa kenaikan nilai konduktivitas seiring dengan persentase komposisi bahan pengisi yang semakin banyak. Nilai optimum yang diperoleh adalah pada variasi kompisi 75:25 sedangkan nilai minimum yang diperoleh terdapat pada variasi 95:5. Komposisi pati yang kecil mengakibatkan atom Cu semakin banyak sehingga mengakibatkan elektron konduksi lebih banyak lagi. Kondisi ini bisa dibuktikan dengan nilai densitas atau kerapatan antar atom pada film plastik semakin besar pada sampel 1-5 dapat dilihat lampiran A. Maka dari itu, sudah jelas bahwa bahwa CuSO 4 memiliki peranan penting dalam peningkatan nilai konduktivitas film plastik. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Material yang berhasil dibuat pada penelitian ini adalah lembaran plastik yang diuji nilai konduktivitasnya. Material ini dapat dikatakan sebagai material semikonduktor karena nilai yang diperoleh yaitu 0,7 x 10 -2 Sm – 7,3 x 10 -2 2. Mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya dimana material ini dibuat dengan cara sederhana yaitu dengan mencampurkan kemudian memanaskan atau disebut dengan melt intercalation sehingga dihasilkan lembaran plastik yang dapat diuji sifat-sifatnya. Sm. 3. Dilihat dari data yang dihasilkan, penambahan CuSO 4 mempengaruhi nilai konduktivitasnya, semakin banyak penambahan CuSO 4 4. Nilai maksimum pada pengujian sifat mekanik dilihat dari kekuatan tarik sampel terdapat pada sampel 1 95:5 sedangkan nilai maksimum pada untuk sifat termal terdapat pada sampel 3 80:85. maka semakin besar nilai konduktivitasnya.

5.2. Saran

1. Untuk menghasilkan pemanasan yang lebih merata dan suhu yang lebih stabil saat pembuatan film plastik seperti yang telah dilakukan, penggunaan water bath dapat menjadi pilihan. 2. Untuk meningkatkan konduktivitas,pengukuran dapat dilakukan diruangan yang sudah terstandardisasi. 3. Pemakaian peralatan harus sesuai dengan standar penelitian agar menghasilkan bahan yang benar-benar berkualitas. Universitas Sumatera Utara