2.5.3. Sifat-Sifat Pati
Daya kembang pati atau swelling power didefinisikan sebagai pertambahan volume dan berat maksimum yang dialami pati dalam air Swelling power dan
kelarutan terjadi karena adanya ikatan non-kovalen antara molekul-molekul pati. Ketika pati dipanaskan dalam air, sebagian molekul amilosa akankeluar
dari granula pati dan larut dalam air. Ketikamolekul pati sudah benar-benar terhidrasi, molekul-molekulnya mulaimenyebar ke media yang ada di luarnya
dan yang pertama keluar adalahmolekul-molekul amilosa yang memiliki rantai pendek. Semakin tinggisuhu maka semakin banyak molekul pati yang
akan keluar dari granulapati. Selama pemanasan akan terjadi pemecahan granula pati, sehinggapati dengan kadar amilosa lebih tinggi, granulanya akan
lebih banyakmengeluarkan amilosa. Kelarutan pati semakin tinggi denganmeningkatnya suhu, serta
kecepatan peningkatan kelarutan adalah khasuntuk tiap pati. Pola kelarutan pati dapat diketahui dengan cara mengukurberat supernatan yang telah
dikeringkan dari hasil pengukuranswellingpower. Solubilitas atau kelarutan pati tapioka lebih besar dibandingkan pati dari umbi-umbi yang lain
Muhammad, 2007.
2.6. CuSO
4
Copper II Sulphat
Tembaga Cu merupakan unsur yang jarang ditemukan di alam precious metal. Tembaga umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa yaitu bijih
mineral, chalcopyrite CuFeS
2
, copper glance atau chalcolite Cu
2
S, cuprite Cu
2
O, malachite Cu
2
OH
2
CO
3
dan malaconitetenorite CuO. Logam tembaga bereaksi hanya dengan campuran asam sulfat dan asam nitrat pekat
panas aqua regia. Bilangan oksidasi tembaga adalah +1 dan +2. Ion Cu
+
kurang stabil dan cenderung mengalami disproposionasi yaitu reaksi redoks yang reduktor dan oksidatornya merupakan zat yang sama. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
2Cu
+ aq
Cu
s
+ Cu
2+
Tembaga II bersifat paramagnetik dan berwarna sedangkan untuk senyawa hidrat yang mengandung ion Cu
aq 2+
berwarna biru. Beberapa contoh senyawa yang mengandung tembaga II adalah CuSO
4
.5H
2
O biru, CuS hitam, CuO hitam. Tembaga dioksida merupakan senyawa yang terdiri dari Cu dan O
dalam senyawa mineral CuO atau tenorite, salah satu dari senyawa oksida tembaga disamping Cu
2
Karakteristik tembaga dioksida dapat dilihat dari Tabel 2.2.
O cupric. Tembaga dioksida ini termasuk tembaga yang bereaksi dengan oksigen membentuk oksidanya, berwarna kristal hitam
yang diperoleh melalui pirolisis dari garam yang lain, dan memiliki struktur kristal monoklinik.
Tabel 2.2 Karakteristik tembaga dioksida. Karakteristik
Nilai
Rumus molekul CuO
Struktur kristal dan parameter kisi
Monoklinik : a = 4,653 Å
b = 3,4106 Å c = 5,108 Å
Energi gap eV 1,2, tidak tembus cahaya
Massa molar grmol 79,545
Kerapatan grcm3 6,31
Titik lebur °C 1134
Pita konduksi me 0,16-0,46
Permitivitas relatif 12,0
Pita valensi lubang masa me 0,54-3,7 Resistivitas ohmcm
105
2.7. Pembuatan Film Plastik Polimer Pati-CuSO
4
Dalam proses pembuatan film plastik polimer harus memperhatikan aturan- aturan yang telah ditetapkan serta mampu meningkatkan efektivitas biaya
hingga sampai bentuk akhirnya. Untuk menyatakan hubungan antara struktur
Universitas Sumatera Utara
dan sifat mekanis serta membakukan mutu bahan polimer yang diperlukam teknik analisis dan karakterisasi yang cermat dan teliti Wirjosentono, dkk.
Polimer-polimer pada umumnya dibentuk melalui salah satu dari tiga teknik dasar, yaitu pencetakan, ekstrusi, atau penuangan. Ketiga teknik ini
dikerjakan pada suhu-suhu yang lebih rendah daripada yang dibutuhkan untuk membentuk baja, aluminium, atau kaca, dan oleh karenanya efisiensi
merupakan salah satu ciri yang menarik dari pembuatan polimer. Akan tetapi polimer-polimer memiliki satu kekurangan yang inheren, yaitu konduktivitas
termalnya yang jelek dan lembar meleburnya.Untuk memperkecil masalah ini, peralatan ban berjalan digunakan untuk mengangkut polimer, dengan
demikian memungkinkan serbuk-serbuk polimer dipanaskan secara merata melalui kombinasi pemanas luar dan pemanas gesekan yang ditimbulkan
selama pengangkutan Stevens, 2001.
2.8.Karakterisasi Plastik 2.8.1. Karakterisasi Sifat Fisis
a. Densitas