Karakterisasi Sifat Mekanik a. Kuat Tarik

4.3. Karakterisasi Sifat Mekanik a. Kuat Tarik

Salah satu parameter yang dapat menentukan kualitas film plastik adalah sifat mekanik yaitu elastisitas bahan.Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, nilai kuat tarik yang dapat dicari dengan menggunakan persamaan 2.4: ��� = �� � yang mengacu pada standar pengujian ASTM D638. Dari hasil perhitungan dapat dibuat tabel pengukuran nilai kuat tarik sebagai berikut: Tabel 4.2 Data Hasil Pengukuran Kuat Tarik Film Plastik Pati-CuSO Label 4 Komposisi Pati-CuSO 4 TS Mpa massa E MoE Mpa 1 95 : 5 0,751 0,189 3,939 2 90 : 10 0,294 0,314 1,243 3 85 : 15 0,425 0,320 1,427 4 80 : 20 0,425 0,094 4,606 5 75 : 25 0,229 0,222 1,033 Gambar 4.2 menunjukkan hubungan antara variasi komposisi terhadap kuat tarik dimana nilai maksimum terdapat pada variasi 90:10 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Grafik hubungan antara Kuat Tarik terhadap Variasi Komposisi Gambar 4.2 menunjukkan nilai kuat tarik yang cenderung menurun sesuai dengan penurunan komposisi pati atau penambahan CuSO 4 Sedangkan gambar 4.3 menunjukkan hubungan antara variasi komposisi terhadap pamanjangan saat putus atau elongation dimana nilai maksimum terdapat pada variasi 85:15. dengan nilai maksimum terdapat pada variasi komposisi no 1 dan nilai minimum terdapat pada variasi komposisi no 5 namun terdapat titik yang menurun tajam yang terdapat pada sampel 2 hal ini dikarenakan campuran baik pati, gliserol dan CuSO4 tidak terdistribusi merata. 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 1 2 3 4 5 6 Ku at T ar ik Variasi Komposisi Variasi Komposisi Vs Kuat Tarik 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 1 2 3 4 5 6 P em an jan g an S aat P u tu s Variasi Komposisi Variasi Komposisi Vs Pemanjangan Saat Putus Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Grafik hubungan antara Pemanjangan Saat Putus terhadap Variasi Komposisi Gamar 4.3 menunjukkan pemanjangan saat putus yang cenderung meningkat seiring dengan jumlah pati yang semakin sedikit dan penambahan CuSO 4 , hal ini disebabkan penambahan CuSO 4 meningkatkan persentase saat putus. Nilai inilah yang akhirnya dikatakan bahwa pada titik akhir material ini putus pada saat itu titik keelastisan material tersebut. Hasil akhir yang diperoleh dari perhitungan adalah nilai modulus elastisitas material seperti yang tergambar di bawah ini. Jika ditarik garis lurus maka grafik dianggap meningkat jika komposisi bahan pengisi diturunkan. Gambar 4.4 Grafik hubungan antara MoE terhadap Variasi Komposisi Gambar 4.4 menunjukkan nilai modulus elastisitas material dengan nilai maksimum terdapat pada variasi no 4 dengan nilai 4,606 Mpa dan nilai minimum terdapat pada variasi no 5 dengan nilai 1,033 Mpa. Gambar tersebut hampir menunjukkan keadaan yang linear yang dapat dilihat dari 3 komposisi yaitu sampel no 2, 3 dan 4 artinya penurunan jumlah pati dan penambahan CuSO 4 dapat meningkatkan nilai modulus elastisitas material. 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 1 2 3 4 5 6 Mo E Mp a Variasi Komposisi Variasi Komposisi Vs MoE Universitas Sumatera Utara

4.4. Karakteristik Termal