Eksfolasiadsorbsi Polimerisasi in Situ Interkalati Interkalasi larutanInterkalasi Prepolimer dari Larutan Melt Intercalation

tingkat kestabilan yang tinggi, sama sekali tidak dapat diuraika oleh mikrooragnisme Nugroho, 2012. Film plastik yang bersifat konduktif juga bersifat alami atau disebut biodegradabel adalah material polimer yang berubah kedalam senyawa yang berat molekul rendah dimana paling sedikit satu tahap pada proses degradasinya melalui metabolisme organisme secara alami. Plastik biodegradabel biasanya dibuat dengan menggabungkan plastik dengan bahan yang bersumber dari alam. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat plastik biodegradabel adalah pati Tutty dkk, 2013.

2.4. Preparasi Film Plastik

Berbagai metode dalam pembuatan film plastik dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.4.1. Eksfolasiadsorbsi

Sekumpulan lapisan mengalami pengelupasan dalam pelarut air, toluena, dll. yang polimernya dapat larut pada pelarut tersebut. Setelah itu, polimer diadsorbsi ke dalam permukaan lapisan satu demi satu dan setelah pelarut menguap ketika pengendapan, lapisan tersebut satu demi satu teratur kembali.

2.4.2. Polimerisasi in Situ Interkalati

Pada metode ini, polimer dibentuk antara lapisan dengan mengembangkan kumpulan lapisan dalam monomer cair atau larutan monomer sehingga pembentukan polimer dapat terjadi antara lembar yang terinterkalasi. Pembentukan polimer dapat dimulai dengan panasradiasi difusi Zhao, 2008.

2.4.3. Interkalasi larutanInterkalasi Prepolimer dari Larutan

Metode ini didasarkan pada pengembangan sistem pelarut dimana biopolimer atau bio-prepolimer, seperti pati dan protein terlarut dan nanofillers anorganik Universitas Sumatera Utara biasanya silikat. Pertama silikat berlapis dikembangkan di dalam suatu pelarut seperti air, kloroform, atau toluena. Kedua, ketika biopolimer dan larutan nanopartikel yang mengembang dicampur, rantai polimer akan terinterkalasi dan menggantikan pelarut dalam interlayer dari silikat. Ketiga, setelah penghilangan pelarut, struktur yang telah terinterkalasi akan tertinggal dan akan membentuk bio-polimersilikat berlapis bionanokomposit Zhao, 2008.

2.4.4. Melt Intercalation

Proses pembuatan bionanokomposit pada metode ini tidak memerlukan penambahan pelarut. Silikat berlapis dicampur dengan matriks polimer dalam molten state, ikatan polimer akan bergerak perlahan-lahan ke dalam ruang antar lapisannya. Proses penyebaran ikatan polimer ke dalam galeri lapisan silikat menjadi bagian penting pada proses melt intercalation. Melt intercalation merupakan metode yang ramah lingkungan karena tidak digunakannya pelarut organik yang nantinya dapat menjadi limbah, sementara metode eksfoliasi, polimerisasi in situ interkalatif dan interkalasi larutan menggunakan pelarut tersebut. Selain itu, melt intercalation juga kompetibel dengan proses industri seperti pada injection molding. Pada melt intercalation, pembuatan bionanokomposit dilakukan dengan tujuan untuk menguatkan material, yaitu dengan cara memanaskan dan mendinginkan material.

2.5. Pati Starch