dengan larutan ekstraksi dan ketika mencapai bagian atas tabung sifon, larutan tersebut akan kembali ke dalam labu.
3. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan kamar, yaitu secara umum
dilakukan pada temperatur 40 - 50
o
4. Infundasi C.
Infundasi adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air menggunakan bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur
90
o
5. Dekoktasi C selama 15 - 20 menit.
Dekoktasi adalah infus pada waktu yang lebih lama 30 menit pada suhu 90
o
C - 98
o
2.4 Siklofosfamid
C menggunakan pelarut air.
Siklofosfamid sebagai agen alkilasi bekerja lewat timbulnya efek sitotoksik melalui pemindahan gugusan alkilnya ke berbagai unsur sel. Alkilasi
DNA di dalam nukleus merupakan interaksi utama yang menyebabkan kematian sel. Tempat alkilasi utama di dalam DNA adalah posisi N
7
guanin. Sistem sitokrom P
450
mixed function axidase mikrosoma hati mengubah siklofosfamid menjadi 4-hidroksisiklofosfamid yang seimbang dengan aldofosfamid. Metabolit-
metabolit aktif ini dibawa aliran darah ke jaringan tumor dan jaringan sehat, dimana pemecahan non enzimatik dari aldofosfamid menjadi bentuk sitotoksik
fosforamid mustard dan akrolein. Hati terlindung oleh adanya pembentukan 4- ketosiklofosfamid dan karboksifosfamid, metabolit inaktif yang terbentuk secara
enzimatik Salmon dan Sartorelli, 1998.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Mutasi 2.5.1 Definisi Mutasi
Mutasi merupakan perubahan turun temurun pada materi genetik yang menimbulkan berbagai bentuk kelainan gen. Secara garis besar terdapat dua tipe
mutasi yaitu yang mempengaruhi gen dan mempengaruhi seluruh kromosom menyebabkan kerusakan kromosom. Mutasi dapat terjadi secara spontan
maupun memalui induksi Gardner, et al., 1984. Mutasi sebenarnya terjadi pada sel secara terus menerus, namun frekuensinya sangat rendah dalam kondisi
normal, dan banyak mutasi yang berbahaya namun beberapa tidak menyebabkan pengaruh apa-apa pada sel Postlethwait, et al., 2006. Kesalahan pada saat
replikasi gen pada molekul Deoxyribo Nucleic Acid DNA dapat menyebabkan terjadinya insersi penyisipan, delesi penghapusan, dan substitusi penggantian
satu atau lebih basa akan menimbulkan mutasi Stansfield, et al., 2003.
2.5.2 Jenis-jenis mutasi
A. Menurut Kejadiannya Mutasi dapat terjadi secara spontan alamiah dan juga dapat terjadi secara buatan.
1. Mutasi spontan adalah perubahan yang terjadi secara alamiah atau dengan
sendirinya, diduga faktor penyebabnya adalah panas, radiasi sinar kosmis, sinar ultraviolet matahari, radiasi dan ionisasi internal mikroorganisme serta
kesalahan DNA dalam metabolisme. 2.
Mutasi buatan adalah mutasi yang disebabkan oleh usaha manusia antara lain karena faktor fisika, kimia dan biologi.
B. Berdasarkan Sel yang Bermutasi Berdasarkan jenis sel yang mengalami mutasi, mutasi dibedakan atas
mutasi somatik dan mutasi gametik atau germinal.
Universitas Sumatera Utara
1. Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik. Mutasi jenis
ini dapat diturunkan dan dapat pula tidak diturunkan. 2.
Mutasi gametik atau germinal adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet. Karena terjadinya di sel gamet, maka akan diwariskan oleh keturunannya
Warianto, 2011. C. Berdasarkan Bagian yang Bermutasi
Berdasarkan bagian yang bermutasi, mutasi dibedakan menjadi mutasi DNA, mutasi gen dan mutasi kromosom.
1. Mutasi DNA
a. Mutasi transisi, yaitu suatu pergantian basa purin dengan basa purin lain
atau pergantian basa pirimidin dengan basa pirimidin lain. b.
Mutasi tranversi, yaitu suatu pergantian antara purin dengan pirimidin pada posisi yang sama.
c. Insersi, yaitu penambahan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu
gen. d.
Delesi, yaitu pengurangan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen
2. Mutasi Gen
Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi dalam lingkup gen. Peristiwa yang terjadi pada mutasi gen adalah perubahan urutan-urutan DNA dan disebut juga
mutasi titik. Mutasi titik point mutation merupakan perubahan kimiawi pada satu atau beberapa pasangan basa dalam satu gen. Adapun jenis-jenis mutasi gen
adalah sebagai berikut: a.
Mutasi salah arti missens mutation, yaitu perubahan suatu kode genetik umumnya pada posisi 1 dan 2 pada kodon sehingga menyebabkan asam
Universitas Sumatera Utara
amino terkait pada polipeptida berubah. Perubahan pada asam amino dapat menghasilkan fenotip mutan apabila asam amino yang berubah merupakan
asam amino esensial bagi protein tersebut. Jenis mutasi ini dapat disebabkan oleh peristiwa transisi dan tranversi.
b. Mutasi diam silent mutation, yaitu perubahan suatu pasangan basa dalam gen
pada posisi 3 kodon yang menimbulkan perubahan satu kode genetik tetapi tidak mengakibatkan perubahan atau pergantian asam amino yang dikode.
Mutasi diam biasanya disebabkan karena terjadinya mutasi transisi dan tranversi.
c. Mutasi tanpa arti nonsense mutation, yaitu perubahan kodon asam amino ter
tentu menjadi kodon stop. Hampir semua mutasi tanpa arti mengarah pada inaktifnya suatu protein sehingga menghasilkan fenotip mutan. Mutasi ini
dapat terjadi baik oleh tranversi, transisi, delesi, maupun insersi. d.
Mutasi perubahan rangka baca frameshift mutation, yaitu mutasi yang terjadi karena delesi atau insersi satu atau lebih pasang basa dalam satu gen sehingga
ribosom membaca kodon tidak lengkap. Akibatnya akan menghasilkan fenotip mutan.
3. Mutasi kromosom
Mutasi kromosom yaitu mutasi yang disebabkan karena perubahan struktur kromosom atau perubahan jumlah kromosom. Mutasi kromosom sering
terjadi karena kesalahan pada meiosis maupun pada mitosis Warianto, 2011.
2.6 Mutagen