commit to user 24
G. DEFINISI KONSEPTUAL
Definisi konsep adalah definisi yang dipakai untuk variabel – variabel yang dipilih untuk diteliti. Pada penelitian ini variabelnya sebagai berikut:
1. Tindakan perilaku sosial Tindakan perilaku sosial yang dimaksudkan Homans adalah tindakan yang
berkenaan dengan suatu kemauan yang mengakibatkan adanya suatu ganjaran dan hukuman dari orang lain. Homans dalam Irving M Zeitlin,
1995; 97
2. Pertukaran yang adil Pertukaran yang adil menurut Homans adalah pertukaran itu saling dapat
menguntungkan atau sepanjang dianggap saling menguntungkan oleh kedua belah pihak.Homans dalam Irving M Zeitlin, 1995; 100
3. Pertukaran sosial Pertukaran sosial adalah suatu hubungan sosial dalam masyarakat antara
satu orang dengan orang lainnya dan dalam hubungan sosial terdapat ganjaran dan imbalan yang saling mempengaruhi. Jadi orang berhubungan
dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya.
commit to user 25
4. Ganjaran Ganjaran adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang
dari suatu hubungan.
5. Imbalan reward Ganjaran reward adalah segala hal yang diperoleh melalui adanya
pengorbanan.
6. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas Adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini diselenggarakan secara nasional agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan
kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin.
H. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan atau memberikan
uraian mengenai suatu gejala sosial yang diteliti.
commit to user 26
2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan,
Surakarta karena di Kelurahan Sondakan terdapat banyak peserta Jamkesmas yang menggunakan Jamkesmas untuk berobat pada waktu sakit.
3. Sumber Data a. Data Primer
Data yang diperlukan untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari
informan dengan menggunakan pedoman wawancara. Informan yang diwawancarai sebagai sumber data antara lain: Petugas Puskesmas,
petugas Kelurahan, dan peserta Jamkesmas. b. Data Sekunder
Yaitu data yang dikumpulkan untuk mendukung dan melengkapi data primer adalah yang berkenaan dengan masalah penelitian. Data ini
berupa kepustakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan program Jamkesmas, arsip data Kelurahan Sondakan, arsip data Puskesmas
Pajang, arsip data PT. Askes Cabang Surakarta
4. Teknik Pengumpulan Data a.
Wawancara Adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik percakapan
dengan informan dengan maksud untuk mencari informasi yang
commit to user 27
berkaitan dengan kajian dalam penelitian ini. Dalam hal ini peneliti akan melakukan wawancara dengan petugas Kelurahan Sondakan,
petugas Puskesmas Pajang, dan peserta Jamkesmas di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Surakarta. Pelaksanaan wawancara di
lapangan peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pada pelaksanaannya daftar pertanyaan bisa
berkembang sesuai dengan keadaan yang terjadi. b.
Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan fenomena
yang diteliti. Observasi memungkinkan melihat dan mengamati sendiri perilaku dan kajian sebagaimana keadaan yang sebenarnya. Dalam
penelitian ini peneliti datang ke lokasi untuk melihat tentang bagaimana pertukaran sosial dalam pelaksanaan program Jamkesmas.
Hanya saja dalam hal ini peneliti tidak terlibat secara langsung dengan kegiatan yang ada melainkan hanya mengamati saja.
Dalam penelitian ini peneliti mengamati perilaku peserta Jamkesmas dalam memanfaatkan program Jamkesmas di Puskesmas.
c. Dokumentasi.
Adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara mencatat arsip-arsip, surat-surat dan dokumen lain yang mendukung. Dokumen
berupa data-data monografi Kelurahan Sondakan, data-data dari Puskesmas Pajang, data-data dari PT. Askes Cabang Surakarta.
commit to user 28
5. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling atau sampel bertujuan. Yaitu sampel yang ditarik dengan maksud dan tujuan penelitian. Selain itu dengan teknik tersebut
berguna untuk mendapatkan informan yang tepat yang mengurai permasalahan yang menjadi obyek penelitian. Dalam hal ini peneliti akan
memilih informan yang dipandang paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informasi akan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti
dalam memperoleh data. Teknik pengambilan sampel ditujukan pada peserta Jamkesmas, petugas Kelurahan, petugas Puskesmas yang menangani masalah
Jamkesmas.
6. Validitas data Validitas data menunjukkan bahwa apa yang diamati peneliti
sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada di lokasi penelitian dan penjabaran dari deskripsi permasalahan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk
memperoleh dan menjamin validitas data proses penelitian maka akan digunakan:
a. Triangulasi
Triangulasi data digunakan dari sumber informan yang berbeda. Triangulasi digunakan untuk keperluan pengecekan atau pembanding
terhadap data tersebut. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan
commit to user 29
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut. Terdapat empat
macam triangulasi data yaitu meliputi: pemeriksaan sumber, metode, teori atupun penyelidik. Dari keempat macam triangulasi tersebut, maka peneliti
menggunakan sumber data yang berlainan dengan tujuan untuk pengumpulan data yang sama. Triangulasi dengan sumber berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat berbeda dengan jalan:
· Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara
· Membandingan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakan setiap waktu ·
Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang di depan umum dengan apa yang informan katakan
· Membandingkan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat
dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan, orang pemerintahan dan sebagainya.
· Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen secara
kontinyu. Tujuannya jelas yaitu untuk bisa mengetahui adanya alasan terjadinya perbedaan-perbedaan tidak hanya mengharap
bahwa hasil perbandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat, ataupun pemikiran. Moleong : 2007:330
commit to user 30
b. Informan Review
Data sebelum dianalisis diperiksa kembali oleh sumber data key informan barangkali ada jawaban-jawaban yang kurang sesuai dengan apa
yang dimaksud dengan informan.
7. Teknik analisis data Analisis data yang digunakan adalah analisis data model Spradley.
Spradley membagi analisis data dalam penelitian kualitatif berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif. Tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian
kualitatif antara lain analisis domain, taksonomi, komponen dan analisis tema. a.
Analisis Domain Analisis domain merupakan langkah pertama dalam penelitian
kualitatif. Analisis domain pada umumnya dilakukan untuk memperoleh data yang umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti atau obyek
penelitian. Analisis domain dilakukan terhadap data yang diperoleh dari pengamatan atau wawancara atau pengamatan deskriptif yang terdapat dalam
catatan lapangan. Ada enam tahap yang dilakukan dalam analisis domain yaitu:
1. Memilih salah satu hubungan semantik untuk memulai dari sembilan
hubungan semantik yang tersedia yaitu hubungan termasuk, spasial, sebab akibat, rasional, lokasi tempat bertindak, fungsi, alat tujuan,
urutan, dan memberi atribut atau memberi nama. 2.
Menyiapkan lembar analisis domain.
commit to user 31
3. Memilih salah satu sampel catatan lapangan yang dibuat terakhir, untuk
memulainya. 4.
Mencari istilah acuan dan istilah bagian yang cocok dengan hubungan semantik dari catatan lapangan.
5. Mengulangi usaha pencarian domain sampai semua hubungan semantik
habis. 6.
Membuat daftar domain yang ditemukan teridentifikasi b. Analisis Taksonomi
Setelah selesai analisis domain, dilakukan pengamatan dan wawancara terfokus berdasarkan fokus yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti. Hasil
terpilih untuk memperdalam data telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras. Data hasil wawancara terpilih dimuat dalam catatan lapangan.
Tujuh langkah yang dilakukan dalam analisis komponen yaitu: 1.
Memilih satu domain untuk dianalisis. 2.
Mencari kesamaan atas dasar hubungan semantik yang sama yang digunakan untuk domain itu.
3. Mencari tambahan istilah bagian.
4. Mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat
dimasukkan sebagai sub bagian dari domain yang sedang dianalisis. 5.
Membentuk taksonomi sementara 6.
Mengadakan wawancara terfokus untuk mengecek analisis yang telah dilakukan
7. Membangun taksonomi secara lengkap.
commit to user 32
c. Analisis Komponen. Setelah analisis taksonomi, dilakukan wawancara terpilih untuk
memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras. Data hasil wawancara terpilih dimuat dalam catatan lapangan.
Delapan langkah yang dilakukan dalam analisis komponen yaitu: 1.
Memilih domain yang akan dianalisis. 2.
Mengidentifikasi seluruh kontras yang telah ditemukan. 3.
Menyiapkan lembar paradigma. 4.
Mengidentifikasikan dimensi kontras yang memiliki dua nilai. 5.
Menggabungkan dimensi kontras yang berkaitan erat menjadi satu 6.
Menyiapkan pertanyaan kontras untuk ciri yang tidak ada. 7.
Mengadakan pengamatan terpilih untuk melengkapi data. 8.
Menyiapkan paradigma lengkap.
d. Analisis Tema Analisis tema merupakan seperangkat prosedur untuk memahami
secara holistik pemandangan yang sedang diteliti. Sebab setiap kebudayaan terintegrasi dalam beberapa jenis pola yang lebih luas.
Tujuh cara untuk menemukan tema yaitu: 1.
Melebur diri 2.
Melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan. 3.
Perspektif yang lebih luas melalui pencarian domain dalam pemandangan budaya.
commit to user 33
4. Menguji dimensi kontras seluruh domain yang telah dianalisis.
5. Mengidentifikasi domain terorganisir
6. Membuat gambar untuk memvisualisasi hubungan antar domain.
7. Mencari tema universal. Moleong, 2007: 302-307
commit to user 34
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. SURAKARTA
1. Kondisi Geografis
Kota Surakarta terletak di daerah Provinsi Jawa Tengah bagian selatan dan merupakan penghubung antara daerah Provinsi Jawa Tengah bagian Timur
dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah ini berbatasan dengan daerah – daerah sebagai berikut :
Sebelah utara : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Karanganyar
Sebelah timur : Kabupaten Karanganyar dan kabupaten Sukoharjo
Sebelah selatan : Kabupaten Sukoharjo
Sebelah barat : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo
2. Kondisi Demografis
Penduduk merupakan faktor yang sangat menentukan bagi kemajuan suatu daerah. Pengetahuan mengenai kondisi dan potensi penduduk di suatu
daerah bermanfaat sebagai bahan dalam pertimbangan pengambilan kebijakan oleh pemerintah kota sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Jumlah
penduduk yang besar apabila dimanfaatkan secara optimal akan bermanfaat bagi pembangunan suatu daerah. Namun sebaliknya, apabila penduduk yang berjumlah
besar itu kurang dimanfaatkan dan mempunyai kualitas yang rendah, maka akan menimbulkan berbagai kendala di daerah tersebut.