30
3.5.3 Uji Hipotesis 3.5.3.1 Uji Koefisien Determinasi
Dalam penelitian Kusuma 2013 menyatakan bahwa koefisien determinasi
�
2
mengukur sejauh mana model yang dibentuk mampu menjelaskan variasi variabel independen. Koefisien determinasi dapat dicari
dengan rumus Gujarati, 1999:101 : �
2
= ESS = 1 Besaran nilai
�
2
yaitu 0-1 0 ≤
�
2
≤ 1 koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel dependen dipengaruhi oleh variabel
independen. Jika diketahui
�
2
memiliki nilai 1 berarti semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
3.5.3.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi semua variabel independen memiliki pengaruh secara bersama-sama simultan
terhadap variabel dependen. Jika nilai probabilitas signifikansi 0.05, maka variabel independen secara bersama-sama simultan mempengaruhi variabel
dependen Ghozali, 2006.
3.5.3.3 Uji Signifikansi Parameter Individual Uji T
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa besar satu variabel independen secara individual berpengaruh dalam menjelaskan variasi variabel
dependen. Apabila nilai profitabilitas signifikansi 0.05, maka suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen
Ghozali, 2006.
31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Bursa Efek Indonesia, atau yang biasa disebut dengan Indonesia Stock Exchange disingkat dengan IDX merupakan satu-satunya perusahaan jenis bursa
saham terbesar di Indonesia. Bursa Efek Indonesia didirikan tahun 1912 di Jakarta pertama kali sebagai Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 1940, didirikan Bursa Efek
Surabaya dan berlokasi di Surabaya. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya digabungkan dan membentuk Bursa Efek Indonesia.
4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia pertama kali didirikan di Batavia oleh pemimpin Hindia Belanda dengan nama Bursa Efek Batavia pada tanggal 14 Desember
1912. Pada tahun 1914-1918, Bursa Efek Batavia ditutup selama perang dunia I, kemudian Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersamaan dengan pembukaan
bursa efek di Semarang dan Surabaya tahun 1925-1942. Berlanjut dengan adanya perang dunia ke II, Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup pada tahun
1939. Begitu juga selama perang dunia II berlangsung, tahun 1942-1952 Bursa Efek di Jakarta kembali ditutup. Kemudian menteri kehakiman dan menteri
keuangan mengaktifkan kembali Bursa Efek di Jakarta tahun 1952, instrument yang diperdagangkan adalah obligasi pemerintah RI 1950. Pada tahun 1956,
Program Nasionalisasi perusahaan belanda menjadikan Bursa Efek semakin tidak aktif.