3D Modeling Rancang Bangun Aplikasi Virtual Tour Komplek Istana Kesultanan Langkat Menggunakan Teknologi Virtual Reality

gambar digital. Komputer grafis 2D terutama digunakan dalam aplikasi yang awalnya dikembangkan pada pencetakan gambar dan teknologi gambar tradisional seperti typography, cartography, technicak drawing, dan adverstising. Dalam aplikasi tersebut, gambar 2 dimensi bukan hanya representasi dari objek dunia nyata, tetapi memliki nilai tambah semantik. Oleh karena itu model 2D lebih disukai karena memberikan kontrol yang lebih langsung dari komputer grafis 3D. 2.2.2. Komputer grafis 3D Komputer grafis 3D berbeda dengan komputer grafis 2D, komputer grafis 3D adalah grafis yang menggunakan representasi data geometri 3 dimensi seperti sistem koordinasi cartesian yang disimpan dalam komputer untuk melakukan perhitungan dan rendering gambar 2D. Komputer grafis 2D bergantung pada banyak algoritma yang sama seperti grafis vektor 2D dalam model wire-frame diakhir tampilan yang diberikan.

2.3. 3D Modeling

3D modelling atau pemodelan tiga dimensi adalah proses pengembangan dari representasi matematis dari setiap permukaan obyek tiga dimensi baik statis atau dinamis melalui perangkat lunak khusus. Produk yang dihasilkan disebut dengan model 3D. Obyek dapat ditampilkan sebagai gambar 2 dimensi melalui proses yang disebut 3D rendering atau digunakan dalam simulasi fenomena fisik pada komputer. Obyek model juga dapat secara fisik dibuat menggunakan perangkat 3D printing. Model dapat dibuat secara otomatis atau manual. Proses pemodelan manual membutuhkan persiapan data geometris untuk komputer grafis 3 dimensi seperti pada seni mematung atau sculpting. Model 3D merupakan bentuk fisik dari koleksi poin ruang 3D, dihubungkan dengan berbagai entitas geometris seperti segitiga, garis, dan permukaan melengkung. Menjadi kumpulan data poin geometri dan informasi lainnya, model 3D dapat dibuat dengan tangan, secara algoritmik, atau scan. Hampir semua model 3D dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu : 1. Solid atau padat, model ini menentukan volume dari objek yang mereka gambarkan seperti batu. Objek dapat menjadi lebih realistis, tetapi lebih sukar untuk dibuat. Model padat ini banyak digunakan untuk simlasi non visual seperti simulasi medis dan simulasi teknik. 2. Shellboundary atau batas, model ini merepresentasikan permukaan, misalnya batas obyek tidak pada volumenya. Objek ini lebih mudah diolah dari pada model padat. Hampir semua model visual yang digunakan dalam game dan film adalah shell models. 2.3.1. Image-based modeling Foto-foto objek penelitian menjadi bahan dasar dalam proses pemodelan dengan menggunakan metode ini. Hasil dari metode ini berupa model 3D awal yang sangat sederhana berdasarkan foto-foto yang ada. Image-based modelling adalah metode dengan mengunakan set image suatu lokasi berbentuk dua dimensi 2D untuk menghasilkan objek tiga dimensi 3D. Objek 3D tersebut dihasilkan dengan analisis bentuk geometri set image 2D. Namun dalam memodelkan bangunan yang sudah punah, dimana kemungkinan set image yang tersedia tidak banyak, maka tidak dapat dihasilkan perwakilan image untuk setiap sisi geometri. Penelitian untuk menghasilkan objek 3D dari sebuah foto historis bangunan yang telah punah Kalisperakis, 2007, dimana digunakan model penyesuaian manual dan otomatis. Model otomatis memiliki kelemahan apabila terjadi kesalahan dalam pembacaan perspektif geometris atau pembacaan sumber pencahayaan. Pada model manual digunakan permodelan perspektif yang menggunakan point of view dan vanishing point. Dalam melakukan analisa terhadap posisi vanishing point dan point of view digunakan metode single view photo grammetry, dimana objek dikaitkan dengan bentuk perspektif, seperti terlihat pada gambar 3, terlihat persingungan point of view S dengan tiga kutub geometri XYZ menghasilkan tiga vanishing point VPx,VPy,VPz, sehingga membentuk piramida perspektif. S= Point of view, VP = Vanishing Point, P = Principal Points, Vpy-VPz = Horizon Line, PVPz = Maximum Slope Line, Q = Persinggungan Maximum Slope dengan Horizon Line. Gambar 2.4. Image-Based Modelling Hasil dari metode Image-Based Modelling IBM ini masih berupa model 3D awal. Pada gambar 3, ditunjukkan proses implementasi beberapa gambar 2D dengan perspektif yang berbeda menjadi model 3D menggunakan metode IBM ini. Walaupun dapat menghasilkan model 3D, metode ini masih menghasilkan model 3D yang belum valid, dikarenakan keterbatasan sumber gambar yang ada, dengan kualitas kurang baik dan tidak memenuhi semua perpektif bangunan. Walaupun belum valid, metode IBM ini sangat membantu dalam proses modelling tahap awal daripada harus membangun model 3D dari awal plain. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan model 3D tersebut berdasarkan wawancara dan tinjauan kondisi lapangan langsung. 2.3.2. 3D Modeling software 3D modelling software adalah kelas dari 3D computer graphic software yang digunakan unutk menghasilkan model 3D. Program individu dari kelas ini disebut dengan apalikasi pemodelan atau modellers.Beberapa diantaranya bersifat open source dan mendukung proses 3D rendering. Pada tabel 2.1 memperlihatkan beberapa aplikasi pemodelan 3D. Tabel 2.1. Daftar dari beberapa aplikasi pemodelan 3D Nama Lisensi Mendukung 3D rendering AutocCAD Commercial software Ya Autodesk 123D Freeware Tidak Autodesk Maya Commercial software Ya Blender GNU GPLv2+ Ya BRL-CAD GNU LGPL Ya .

2.4. 3D Rendering