xvi yang menyengat. Bensin yang terperangkap di dalam campuran akan
mengakibatkan kohesi aspal yang sebenarnnya sudah baik menjadi berkurang serta mengurangi
interlock
antar agregat. Sehingga pada saat terjadi pembebanan, agregat akan mudah bergeser dan kemudian mengisi pori yang ada. Hal inilah
yang menyebabkan stabilitas campuran dingin aspal porus dengan
cutback crumb
rubber asphalt
RC-800 lebih kecil dibandingkan campuran panas aspal porus.
4.10.2 Perbandingan nilai
flow
Flow
merupakan keadaan perubahan bentuk suatu campuran akibat suatu beban sampai batas runtuh. Nilai
flow
menunjukkan tingkat kelenturan atau kekakuan campuran.
Flow
yang tinggi menunjukkan tingkat kelenturan yang tinggi, sehingga retakan yang timbul karena pembebanan dapat terhindari. Sebaliknya
flow
yang rendah menunjukkan tingkat kelenturan lapisan rendah dan bersifat getas, sehingga mudah mengalami pecah akibat terjadinya pemisahan antar
partikel butiran.
Berdasarkan gambar 4.2b
dengan memasukkan nilai kadar aspal optimum sebesar 7,47 didapat nilai
flow
sebesar 4,183 mm. Sedangkan, penelitian campuran dingin aspal porus dengan
cutback asphalt
RC-70 oleh Wardoyo sebesar 3,386 mm serta pada penelitian campuran panas aspal porus oleh Icuk Tri Kurniawan
sebesar 3,837 mm.. Perbandingan nilai
flow
tersebut dapat dibuat grafik dalam gambar 4.9 berikut :
xvii
Sumber : Icuk Tri Kurniawan 2006
Wardoyo 2010
Gambar 4.9. Perbandingan nilai flow
Berdasarkan gambar 4.9 di atas, nilai
flow
campuran dingin aspal porus dengan
cutback crumb rubber asphalt
RC-800 lebih tinggi bila dibandingkan dengan campuran dingin aspal porus
cutback asphalt
RC-70 maupun dengan campuran panas aspal porus. Hal ini disebabkan karena dengan adanya
crumb rubber
maka aspal tersebut akan lebih kenyal dan elastis sehingga lebih mampu mengikuti
deformasi akibat beban.
4.10.3. Perbandingan nilai densitas
Densitas
adalah perbandingan antara berat dengan volume. Berdasarkan gambar
4.2d dengan memasukkan nilai kadar aspal optimum 7,47 didapat nilai
Densitas
sebesar 1,948 grcm³. Sedangkan, penelitian campuran dingin aspal porus dengan
cutback asphalt
RC-70 oleh Wardoyo didapat nilai
Densitas
sebesar 1,856 grcm³ serta pada penelitian campuran panas aspal porus oleh Icuk Tri Kurniawan didapat
nilai
Densitas
sebesar 1,912 grcm³. Perbandingan
Densitas
tersebut dapat dibuat grafik dalam gambar 4.10 sebagai berikut :
xviii
Sumber : Icuk Tri Kurniawan 2006
Wardoyo 2010
Gambar 4.10. Perbandingan nilai densitas
Berdasarkan gambar 4.10 di atas terlihat densitas campuran dingin aspal porus dengan
cutback crumb rubber asphalt
RC-800 1,948 grcc lebih besar daripada campuran dingin aspal porus dengan
cutback asphalt
RC-70 1,856 grcc dan juga lebih besar daripada campuran panas aspal porus 1,912 grcc. Hal ini
disebabkan karena bensin yang terperangkap di dalam benda uji memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap berat benda uji. Selain itu penambahan
crumb rubber
turut berpengaruh pada kepadatan bitumen. Sehingga nilai densitas yang dihasilkan lebih besar.
4.10.4. Perbandingan nilai porositas