besar sehingga dapat menahan gaya-gaya geser yang bekerja pada batuan. Selain itu tekstur kasar juga memberikan adhesi lebih baik antar aspal dan
batuan. Batuan yang halus lebih mudah terselimuti aspal namun tidak bisa menahan kelekatan aspal dengan baik. Bila tekstur permukaan semakin kasar
umumnya stabilitas dan durabilitas campuran akan semakin tinggi.
d. Kekuatan dan kekerasan
Agregat dalam campuran harus tahan terhadap tumbukan atau gesekan antar batuannya
interparticle friction
karena agregat akan menjadi pendukung utama dalam campuran aspal porus sebagai lapis perkerasan.
e. Berat jenis agregat
Berat jenis agregat adalah perbandingan volume agregat dan berat volume air. Besarnya berat jenis agregat penting dalam perencanaan campuran agregat
dan aspal, karena pada umumnya digunakan untuk merencanakan perbandingan berat dan untuk menghitung banyaknya pori.
f. Kelekatan terhadap aspal
Daya lekat terhadap aspal sangat dipengaruhi oleh sifat agregat yang mengandung air. Air yang diserap oleh agregat sukar dihilangkan seluruhnya
walaupun melalui proses pengeringan. Agregat yang bersifat
hidrophilic
senang air tidak baik digunakan sebagai bahan campuran perkerasan.
2.2.6.3. Bahan Pengisi
F iller
Filler adalah agregat yang lolos saringan No. 200 75 µm, bersifat non plastis.
Filler bersifat mendukung agregat kasar bersama dengan agregat halus dan binder.
Filler
pada campuran aspal diperlukan memberikan kohesi yang cukup pada aspal sehingga aspal dapat mempertahankan agregat pada tempatnya, tetapi
filler
tidak boleh terlalu banyak agar tidak menyebabkan campuran terlalu keras
harsh
dan sulit untuk dikompaksi.
Filler
dapat berfungsi ganda dalam campuran aspal yaitu :
· Sebagai bagian dari agregat,
filler
akan mengisi rongga dan menambah bidang kontak antar butir agregat sehingga akan menimbulkan kekuatan campuran.
· Apabila dicampur dengan aspal,
filler
akan membentuk bahan pengikat yang berkonsistensi tinggi sehingga mengikat butir agregat secara bersama-sama.
Totomihardjo, 1993.
2.2.6.4. Bahan Tambah
Additive
Semakin meningkatnya beban perkerasan, dituntut bahan lapis keras yang lebih baik dalam arti lebih mampu meneruskan dan menyebarkan beban ke lapis yang
ada di bawahnya. Untuk itu salah satu usahanya adalah dengan meningkatkan kualitas aspal dengan menambah additive modifikasi binders.
Kriteria bahan tambah untuk campuran bitumen. Bahan tambah tersebut harus
dapat :
· Menghasilkan stabilitas yang lebih tinggi pada jalan dengan temperature tinggi
untuk mengurangi rutting ·
Meningkatkan fleksibilitas pada jalan dengan temperatur rendah untuk mengurangi retak-retak
· Meningkatkan workabilitas untuk mempermudah pelaksanaan, penyemprotan,
pencampuran dan pemadatan ·
Meningkatkan daya tahan atau durabilitas ·
Meningkatkan kohesi ·
Meningkatkan daya ikat bitumen terhadap agregat Pemberian bahan tambah
additive
tidak boleh terlalu banyak agar tidak menyebabkan campuran terlalu keras Robert D. Kerbs, Ricard D. Walker
Dalam penelitian ini bahan tambah yang digunakan adalah karet serbuk
crumb rubber
, sehingga diharapkan bahan tambah tersebut dapat meningkatkan karakteristik aspal sebagai bahan ikat yang lebih baik. Karet serbuk
crumb rubber
diperoleh dari hasil pengolahan limbah ban bekas.
2.2.7. Metode Pencampuran Pada Perkerasan