xviii
Sumber : Icuk Tri Kurniawan 2006
Wardoyo 2010
Gambar 4.10. Perbandingan nilai densitas
Berdasarkan gambar 4.10 di atas terlihat densitas campuran dingin aspal porus dengan
cutback crumb rubber asphalt
RC-800 1,948 grcc lebih besar daripada campuran dingin aspal porus dengan
cutback asphalt
RC-70 1,856 grcc dan juga lebih besar daripada campuran panas aspal porus 1,912 grcc. Hal ini
disebabkan karena bensin yang terperangkap di dalam benda uji memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap berat benda uji. Selain itu penambahan
crumb rubber
turut berpengaruh pada kepadatan bitumen. Sehingga nilai densitas yang dihasilkan lebih besar.
4.10.4. Perbandingan nilai porositas
Porositas adalah prosentase pori atau rongga udara yang terdapat dalam suatu campuran dan merupakan indikator utama dalam campuran aspal porus karena
pori-pori inilah yang akan menjadi tempat jalannya air menuju saluran drainase.
Berdasarkan gambar 4.2e
dengan memasukkan nilai kadar aspal optimum 7,47 didapat nilai
Porositas sebesar 19,317. Sedangkan, penelitian campuran dingin
aspal porus dengan
cutback asphalt
RC-70 oleh Wardoyo didapat nilai Porositas
xix sebesar 24,43 dan pada penelitian campuran panas aspal porus oleh Icuk Tri
Kurniawan didapat nilai Porositas sebesar 25,342. Perbandingan Porositas tersebut dapat dibuat grafik dalam gambar 4.4d sebagai berikut:
Sumber : Icuk Tri Kurniawan 2006
Wardoyo 2010
Gambar 4.11. Perbandingan nilai porositas
Dari gambar 4.11. terlihat bahwa nilai porositas campuran dingin aspal porus dengan
cutback crumb rubber asphalt
RC-800 19,317 lebih kecil daripada campuran dingin aspal porus dengan
cutback asphalt
RC-70 24,43 dan
campuran panas aspal porus 25,342. Hal ini terjadi karena dengan adanya
crumb rubber
tersebut maka luas permukaan akan bertambah dan luas bidang kontak yang dihasilkan juga bertambah luasnya, sehingga dengan adanya
crumb rubber
tersebut maka agregat yang terselimuti aspal akan lebih tebal dan merata sehingga pori-pori yang ada akan semakin berkurang.
4.10.5. Perbandingan Nilai ITS Indirect Tensile Strenght
Untuk mengetahui besarnya nilai gaya tarik dari campuran aspal porus dilakukan uji ITS. Gaya tarik dapat digunakkan untuk mengevaluasi potensi terjadinya
retakan
fatigue
pada campuran aspal.
xx
Sumber : Icuk Tri Kurniawan 2006
Wardoyo 2010
Gambar 4.12. Perbandingan nilai ITS
Dari gambar 4.12 terlihat bahwa campuran panas aspal porus mempunyai nilai ITS sebesar 366,3039 Kpa dan campuran dingin aspal porus dengan
cutback asphalt
RC-70 mempunyai nilai ITS sebesar 76,1049 KPa, sedangkan campuran dingin aspal porus dengan
cutback crumb rubber asphalt
RC-800 mempunyai nilai ITS sebesar 13,4422 KPa. Banyaknya penurunan nilai ITS disebabkan
karena masih adanya bensin yang terperangkap di dalam campuran yang diakibatkan masa
curing
yang kurang, yang berpengaruh mengurangi kohesi aspal. Semakin lemah kohesi aspal maka akan semakin mudah agregat
melepaskan diri dari agregat yang lain sehingga campuran aspal akan semakin mudah retak.
4.10.6. Perbandingan Nilai UCS