xxxviii Aparat penegak hukum, terutama jajaran Kejaksaan Agung,
Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Komisi Anti Korupsi dapat memanfaatkan hasil pengawasan BPKP sebagai bahan
dalam rangka
penegakan supremasi
hukum menuju
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih.
ยง Pemberi PinjamanHibah Lenders
Pemberi pinjamanhibah lenders berkepentingan memperoleh informasi hasil pengawasan yang andal, khususnya informasi
mengenai aktivitas
pembangunan yang
dibiayai dana
pinjamanhibah dalam dan luar negeri dalam rangka penetapan kebijakan
berkait dengan
dana pinjamanhibah
yang
bersangkutan.
Sumber: www.bpkp.go.id
B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
Fungsi audit internal berperan penting dalam struktur corporate governance suatu organisasi Effendi, 2007; Daniri dan Simatupang, 2009;
Coram et al., www.ssrn.com. Agar organisasi dapat mencapai good corporate governance maka auditor internal sebagai salah satu bagian dalam
corporate governance, harus menunjukkan kinerja terbaik. Kinerja auditor dipengaruhi oleh faktor teknis dan faktor nonteknis Monica, 2007. Faktor
teknis berkaitan dengan masalah program dan prosedur audit sedangkan faktor nonteknis meliputi masalah-masalah yang berkaitan dengan sikap,
xxxix mental, emosi, faktor psikologis, moral, karakter, dan hal-hal lain yang satu
sama lainnya akan mengalami perubahan-perubahan pada setiap situasi dan kondisi yang berbeda.
Untuk kelancaran tugas dan kualitas kerja diperlukan suatu ketentuan yang mengatur sikap mental dan moral auditor, yaitu kode etik. Hal tersebut
diperlukan guna mempertahankan kualitas yang tinggi mengenai kecakapan teknis, moralitas, dan integritas Monica, 2007. Sebagai konsekuensi
profesional, auditor internal harus menjunjung tinggi kode etik profesinya. Dengan memahami dan menaati kode etik profesi, maka pelaksanaan kinerja
profesional sesuai dengan tujuan penugasan sehingga kinerja optimal dapat tercapai. Jadi, dapat diduga terdapat pengaruh persepsi auditor internal atas
kode etik terhadap kinerja auditor internal.
Penelitian mengenai persepsi auditor internal atas kode etik telah dilakukan oleh Monica 2007. Penelitiannya menguji hubungan persepsi
auditor internal atas kode etik dengan efektivitas pelaksanaan audit. Studinya dilakukan pada beberapa bank di Bandung dan hasilnya menyimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi auditor internal atas
kode etik dengan efektivitas pelaksanaan audit.
Penelitian mengenai kinerja auditor telah banyak dilakukan. Akan tetapi, belum ada penelitian yang menguji pengaruh persepsi auditor internal
atas kode etik terhadap kinerja auditor internal. Alwani 2007 melakukan penelitian tentang pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor
pada kantor akuntan publik di kota Semarang. Hasil penelitiannya
xl menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja auditor. Pengaruh yang ditimbulkan adalah positif, yaitu semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional seorang auditor, akan
semakin tinggi pula tingkat kinerja auditor tersebut.
Aryawan 2008 menguji tentang pengaruh persepsi para manajer mengenai fungsi audit internal terhadap kinerja auditor internal. Penelitiannya
merupakan studi kasus yang dilakukan di Universitas Widyatama, Bandung. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa persepsi para manajer mengenai
fungsi audit internal cukup berdampak bagi kinerja auditor internal.
Sukriah dkk. 2009 menguji tentang pengaruh pengalaman kerja, independensi, obyektifitas, integritas, dan kompetensi terhadap kualitas hasil
pemeriksaan. Responden penelitiannya adalah auditor internal pemerintah yang bekerja di Inspektorat se-Pulau Lombok. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa pengalaman kerja, obyektifitas dan kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Dengan demikian,
semakin banyak pengalaman kerja, semakin obyektif auditor melakukan pemeriksaan dan semakin tinggi tingkat kompetensi yang dimiliki auditor,
maka semakin meningkat atau semakin baik kualitas hasil pemeriksaan yang
dilakukannya.
xli Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut, hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah:
H
1
: Persepsi auditor internal atas kode etik yang terdiri atas
integritas, obyektivitas, kerahasiaan, dan kompetensi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal.
H
2
: Persepsi auditor internal atas kode etik yang terdiri atas
integritas, obyektivitas, kerahasiaan, dan kompetensi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal.
C. Kerangka Pemikiran