7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Ayam
Pengetahuan tentang anatomi ayam sangat diperlukan dan penting dalam pencegahan dan penanganan penyakit. Hal ini karena pengetahuan tersebut dipakai sebagai dasar
pengamatan diagnosis terhadap kondisi ayam. Secara umum, organ tubuh ayam yang telah terserang suatu penyakit, akan mengalami perubahan baik bentuk, warna,
ukuran, maupun tekstur jika dibandingkan dengan organ yang normal.
Beberapa serangan penyakit pada ayam broiler atau unggas lainnya masih merupakan momok yang menakutkan bagi para peternak. Mengapa demikian?
Pasalnya, serangan penyakit yang sangat parah sangat merugikan peternak. Tidak jarang, peternak gulung tikar akibat peternakannya diserang penyakit. Karena itu,
sangat penting mengetahui berbagai jenis penyakit yang sering menyerang ayam.
2.2 Jaringan Syaraf Biologis
Para ahli bedah otak sering membicarakan mengenai adanya pengaktifan neuron, pembuatan koneksi baru, atau pelatihan kembali pola-pola tingkah laku pada otak
manusia. Sayangnya hingga saat ini bagaimana sesungguhnya aktivitas-aktivitas tersebut berlangsung belum ada yang mengetahui dengan pasti. Itulah sebabnya
mengapa jaringan syaraf tiruan dikatakan hanya mengambil ide dari cara kerja jaringan syaraf biologis.
Salah satu contoh pengambilan ide dari jaringan syaraf biologis adalah adanya elemen-elemen pemprosesan pada jaringan syaraf tiruan yang saling terhubung dan
Universitas Sumatera Utara
8 beroperasi secara paralel. Ini meniru jaringan syaraf biologis yang tersusun dari sel-sel
neuron. Cara kerja dari elemen-elemen pemrosesan jaringan syaraf tiruan juga sama seperti cara neuron meng-code informasi yang diterimanya[10].
Pembuatan struktur jaringan syaraf tiruan diilhami oleh struktur jaringan syaraf biologi, khususnya jaringan otak manusia. Jaringan syaraf tersusun atas unit pemroses
yang disebut neuron. Menurut Fausett, sebuah neuron pada jaringan syaraf dianalogikan sebagai neuron biologis di mana sebuah neuron biologis memiliki 3 tipe
komponen yaitu dendrit, soma dan axon.
Dendrit biasanya mendapatkan sinyal-sinyal dari neuron lain, sinyal itu berupa impuls elektrik yang ditransmisikan melalui sebuah penghubung yang disebut
synapses dengan bantuan proses kimia. Proses kimia inilah yang memodifikasi sinyal masuk atau berupa fungsi aktivasi pada jaringan syaraf. Komponen kedua, soma atau
cell body, adalah jumlah dari sinyal masuk. Di mana soma ini diperoleh dari proses aktivasi dendrit yang ada melalui jalur yang dikenal dengan axon. Jalur ini pada
jaringan syaraf disimbolkan dengan bobot, di mana bobot inilah yang membedakan nilai koneksi dari setiap jalur yang ada.
Universitas Sumatera Utara
9
Gambar 2.1 Struktur Dasar Jaringan Syaraf Tiruan dan Struktur Sederhana Sebuah Neuron