27
Universitas Sumatera Utara
semua router dalam area tertentu yaitu sekumpulan router dengan identitas area yang sama.
2.6 Protokol Internet Control Message Protocol
Internet Control Message Protocol ICMP merupakan protokol pada jaringan komputer yang bertugas dalam memberitahukan kepada pengguna
tentang ada tidaknya koneksi jaringan, terjangkau atau tidaknya sebuah komputer server atau komputer tujuan, serta kemungkinan adanya balasan dari server tujuan
atau komputer tujuan tersebut. Pesan ICMP dikirim oleh IP sebagai muatan dari datagram IP. Sistem ICMP bekerja dengan cara mengirimkan ICMP echo request
dan ICMP echo reply kepada pengguna komputer melalui perintah ping dan menyediakan sebuah mekanisme untuk menghubungkan control message dan
error reports[4][13]. Gambar 2.16 menunjukkan susunan dan komposisi sebuah pesan ICMP[13].
Gambar 2.16 Susunan dari Pesan ICMP
2.7 Parameter Kinerja Jaringan
Salah satu lembaga yang menetapkan standardisasi kinerja jaringan adalah Telecommunication and Internet Protocol Harmonization Over Network
TIPHON. TIPHON mendefinisikan Quality of Service QoS sebagai pengaruh kolektif atas kinerja layanan yang menentukan tingkat kepuasan pemakai
Universitas Sumatera Utara
28
Universitas Sumatera Utara
layanan[11]. Standardisasi TIPHON memiliki klasifikasi dalam penilaian kualitas suatu jaringan,di antaranya adalah[14]:
1. Throughput Throughput adalah kemampuan sebenarnya dari suatu jaringan dalam
melakukan pengiriman data diukur dalam satuan bit per second bps dan selalu dikaitkan dengan bandwidth karna throughput dapat disebut sebagai
bandwidth sebenarnya yang dipengaruhi oleh trafik yang sedang terjadi. Persamaan untuk menghitung throughput[14]:
3.1
2. Delay latency Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke
tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau waktu proses yang lama[14]. Delay yang diperhitungkan pada penelitian ini ialah pada
proses look up terhadap header label pada tiap paket data. Ada beberapa komponen waktu tunda yang terjadi di jaringan. Berikut ini penjelasan
mengenai beberapa jenis waktu tunda yang dapat mempengaruhi kualitas layanan ialah[11]:
a. Waktu tunda pemrosesan, yakni waktu tunda yang terjadi akibat proses pengumpulan dan pengkodean sampel analog menjadi digital.
b. Waktu tunda paketisasi, yakni waktu tunda ini terjadi akibat proses paketisasi sinyal suara menjadi paket-paket yang siap ditransmisikan ke
dalam jaringan.
Universitas Sumatera Utara
29
Universitas Sumatera Utara
c. Waktu tunda antrian, yakni waktu tunda yang disebabkan oleh antrian paket data terjadinya kongesti jaringan.
d. Waktu tunda propagasi, yakni waktu tunda ini disebabkan oleh medium fisik jaringan dan jarak yang harus dilalui olah sinyal suara pada media
transmisi data antara pengirim dan penerima. e. Serialization delay, yakni waktu tunda ini terjadi karena adanya waktu
dibutuhkan untuk pentrasmisian paket IP dari sisi pengirim. Persamaan untuk menghitung delay[14]:
3.2 Nilai delay pada suatu jaringan dapat dikategorikan berdasarkan standardisasi
TIPHON pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Kategori Jaringan Berdasarkan Nilai Delay versi TIPHON[15]
Kategori Delay ms
Sangat Bagus 150
Bagus 150 sd 300
Sedang 300 sd 450
Buruk
450
3. Packet Loss Packet Loss adalah parameter yang menunjukkan jumlah total paket yang
hilang. Packet Loss terjadi karena sejumlah faktor,seperti penurunan kualitas sinyal dalam jaringan, melebihi batas saturasi jaringan dan paket yang
corrupt yang menolak untuk transit serta kesalahan pada hardware jaringan. Persamaan untuk menghitung packet loss[14]:
Universitas Sumatera Utara
30
Universitas Sumatera Utara
3.3 Nilai packet loss pada suatu jaringan dapat dikategorikan berdasarkan
standardisasi TIPHON pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Kategori Jaringan Berdasarkan Nilai Packet Loss versi TIPHON[15]
Kategori Packet Loss
Sangat Bagus Bagus
3 Sedang
15 Buruk
25
Universitas Sumatera Utara
1
Universitas Sumatera Utara BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah