20
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Gambar 2.12 dapat dilihat bahwa LFIB merupakan struktur data yang mengatur operasi forwarding menujualamat tujuan dan incoming label
mana yang berkaitan dengan outgoing interface dan label. LIB memiliki struktur data terdiri dari alamat tujuan, alamat LSR dan outgoing label. LDP Peer
menunjukkan identitas label lokal suatu LSR ke semua prefix dari routing Interior Gatewar Protocol IGP dan menyebarkan identitas LDP dari setiap LSR yang
berdekatan dengan LSR tersebut[1]. Pengaturan struktur data dari LSR dan IP
router pada jaringan memiliki perbedaan yang dirangkum pada Tabel 2.1[9].
Tabel 2.1 Perbandingan Struktur Data yang Diatur pada Router IP dengan Router LSR MPLS
IP router MPLS Label Switching Routers
Routing Information Base
Forwarding Information Base
Label Information Base
Label Forwarding Information Base
Dibangun oleh routing protocol,
dalam IP control plane
Diperoleh dari tabel routing, dalam IP
data plane Dibangun oleh
protokol label distribusi, dalam
control plane MPLS Diperoleh dari LIB
dalam data plane MPLS
Berisikan jalur route terbaik ke
router lain Berisikan hanya
labelseperti LSP tunnels,tanpa
routes ke LSR lain dalam domain
MPLS yang sama Berisikan ikatan
antara label dan LSP
Bertukar paket route-advertising
Sebuah paket IP selalu di-lookup
dalam tabel forwarding
2.4.7 Metode MPLS Label Forwarding pada Paket Data
IP forwarding konvensional paket data diteruskan dari satu router ke router selanjutnya dengan membuat keputusan secara independen untuk
meneruskan paket tersebut. Setiap router dalam sebuah jaringan selalu menganalisis alamat tujuan dan alamat asal dari header paket tersebut kemudian
Universitas Sumatera Utara
21
Universitas Sumatera Utara
menjalankan algoritma routing protocol dalam menentukan next hop dari paket tersebut berdasarkan pemeriksaan pada routing table. Keputusan forwarding
paket data merupakan hasil dari pengelompokan paket data dalam FEC berdasarkan longest-match address prefix dan pemetaan FEC ke sebuah next hop.
Jaringan MPLS yang menggunakan label forwarding menjadikan label sebagai identifier yang digunakan pada paket dalam suatu jaringan MPLS terdiri
atas 20 bit, berbeda dengan penggunaan IP sebagai identifier pada jaringan IP konvensional yang melakukan IP forwarding terdiri atas 32 bit sehingga
memberikan waktu proses komputasi oleh router yang lebih sedikit dibanding IP konvensional saat melakukan mekanisme look up terhadap header paket data.
Label dari paket tersebut digunakan sebagai indeks pada routing table yang berisi next hop dan label baru yang selalu diganti setiap kali menuju next hop. Selain itu
tugas pengelompokan paket data dalam FEC dilakukan hanya satu kali ketika paket memasuki jaringan. FEC dari paket tersebut disisipkan label yang
panjangnya tetap. Pada next hop router sepanjang jaringan dari paket yang berlabel tersebut tidak dilakukan analisis terhadap header paket data atau
mengabaikan IP header dan mengoperasikan forwarding berdasarkan label paket data tersebut. Router pada IP forwarding konvensional juga menganalisis header
paket data untuk menetapkan class of service CoS. MPLS menyediakan pengelolaan QoS berdasarkan IP precedence atau CoS sepenuhnya berdasarkan
label[10]. Proses penerusan paket berlabel dengan domain MPLS diperlihatkan pada Gambar 2.13[9].
Universitas Sumatera Utara
22
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.13 Operasi Forwarding Paket Berlabel: a Paket Data Diteruskan Berdasarkan Labelnya, b Paket Diteruskan Berdasarkan IP.
Gambar 2.13 diatas menjelaskan proses perjalanan sebuah paket data dalam sebuah LSP yangditeruskan berdasarkan label dengan penentuan FEC dan
nilai label yang sudah disepakati sebelumnya untuk masing-masing incoming dan outgoing link tiap router berdasarkan tabel LFIB pada saat paket data melewati
router Bsebagai LSR ingress yang diperlihatkan pada Gambar 2.13a. Kemudian pada Gambar 2.13b paket ini diteruskan kembali hingga ke alamat tujuan
sepanjang intermediate LSR, yakni LSR C dengan mekanisme look up berdasarkan incoming label, outgoing label dan outgoing interface. hingga egress
LSR atau edge Router paket tersebut akan menghapus label dari header paket data tersebut dan meneruskannya ke host tujuan berdasarkan IP address[9].
Universitas Sumatera Utara
23
Universitas Sumatera Utara 2.4.8. Maximum Transmission Unit dan Maximum Receive Unit
Maximum Transmission Unit MTU adalah ukuran maksimum dari paket IP yang masih dapat diteruskan pada suatu jaringan tanpa melakukan fragmentasi.
Data link pada jaringan MPLS juga memiliki MTU khusus untuk paket berlabel. Paket IPv4 yang memiliki satu header label atau lebih akan membuat ukuran
paket yang sedikit lebih besar daripada paket IP karena setiap header label yang terdiri dari 4 bytes ditambahkan pada paket, sehingga jika n jumlah header label,
n x 4 bytes ditambahkan pada ukuran paket saat paket diberi label. Cisco IOS memiliki konfigurasi MTU untuk interface MPLS yang menentukan seberapa
besar paket berlabel yang dapat diteruskan pada sebuah data link tanpa harus melakukan fragmentasi. Misalkan, enkapsulasi ethernet yang menggunakan
maksimum dua header label 8 bytes untuk forwarding label dan MTU maksimum interface default dari ethernet sebesar 1500 bytes. Dengan
melakukan konfigurasi MTU pada interface MPLS maka MTU akan menjadi 1508 bytes sehingga semua paket berlabel berukuran 1508 bytes termasuk header
label dapat dikirimkan pada link jaringan tanpa melakukan fragmentasi. Maximum Receive Unit MRU adalah parameter khusus dari Cisco IOS
yang aktif saat fitur MPLS pada interface perangkat diaktifkan tanpa harus melakukan konfigurasi. MRU hanya memberikan informasi mengenai ukuran
maksimum paket berlabel yang diterima dari suatu FEC yang masih dapat diteruskan ke LSR berikutnya tanpa melakukan fragmentasi[1].
Universitas Sumatera Utara
24
Universitas Sumatera Utara 2.4.8.1 Fragmentasi pada Paket MPLS
Jika LSR menerima sebuah paket berlabel yang terlalu besar untuk dikirim pada sebuah data link, maka paket tersebut harus difragmentasi seperti
fragmentasi pada paket IP. Jika paket berlabel yang diterima dan LSR mengetahui bahwa MTU pada outgoing link tidak cukup besar untuk paket tersebut, LSR akan
melepaskan label stack, melakukan fragmentasi pada paket IP, menyisipkan label stack setelah operasi pop, push dan swap pada semua fragment dan
meneruskannya ke outgoing link. Proses fragmentasi menyebabkan overhead saat
melakukan reassembly datagram pada jaringan[1].
2.4.9 Prinsip Kerja MPLS