49
Universitas Sumatera Utara BAB IV
HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM
4.1 Umum
Kualitas kinerja suatu jaringan sangat perlu diketahui sebagai salah satu upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja suatu jaringan guna
meningkatkan produktivitas kerja pada jaringan tersebut. Baik atau tidaknya kualitas kinerja jaringan tersebut akan menghasilkan tingkat kepuasan user yang
berbeda-beda dalam menggunakan suatu layanan. Dalam komunikasi data, kualitas dari kinerja ini dapat dinilai dari keutuhan paket data yang dikirim sama
persis dengan paket data yang diterima dan waktu tunda pengiriman tiap paket data seminimal mungkin. Kinerja dari jaringan dipengaruhi oleh banyak faktor
termasuk metode forwarding data. Pada bab ini akan membahas analisis kinerja jaringan backbone
USUNETA yang menggunakan teknologi MPLS. Parameter kinerja yang dianalisis yakni throughput, delay dan packet loss akan dibandingkan dengan
kinerja jaringan USUNETA yang tidak menggunakan teknologi MPLS.
4.2 Analisis Throughput
Untuk pengujian throughput dengan melakukan proses capture menggunakan software WireShark saat melakukan pengiriman paket data hingga
pengiriman berakhir. Data hasil throughput dihitung secara matematis berdasarkan pengujian menurut software WireShark yang dapat dilihat pada
Lampiran IV.
Universitas Sumatera Utara
50
Universitas Sumatera Utara 4.2.1 Pengujian Kinerja
pada Backbone USUNETA yang Tidak Menggunakan Teknologi MPLS
Pengujian throughput
pada backbone
USUNETA yang
tidak menggunakan teknologi MPLS dengan trafik rendah, 60 dan trafik tinggi paket
data yang secara berturut diperlihatkan pada Tabel 4.1, Tabel 4.2 dan Tabel 4.3.
Tabel 4.1 Pengujian Throughput pada Backbone USUNETA yang Tidak Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Rendah
Pengujian Jaringan Rata-rata
Besar data bytes
Rata-rata Transfer
Time s Rata-rata
Throughput kbps
DSW-USU1 ke Server-PSI 302.172
42,096 58,454
DSW-FE ke Server-PSI 301.969,2
55,413 45,065
DSW GELANGGANG ke Server PSI
303.186 36,52
67,823 DSW -FASILKOMTI
G.DEKANAT ke Server PSI 300.955,2
45,348 53,707
DSW-RSP USU ke Server PSI 301.360,8
47,706 51,949
DSW-SPS ke Server PSI 301.766,4
43,101 56,762
DSW-S2MESIN ke Server PSI 301.158
53,783 45,4
Rata-rata Throughput keseluruhan 54,166
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa rata-rata throughput dari backbone yang tidak menggunakan teknologi MPLS untuk trafik rendah
dengan lima kali pengujian adalah 54,166 kbps. Nilai throughput tertinggi terdapat pada pengujian jaringan DSW-GELANGGANG ke server PSI, yaitu
67,823 kbps sedangkan nilai throughput terendah terdapat pada pengujian jaringan dari DSW-FE ke server PSI, yaitu 45,065 kbps.
Universitas Sumatera Utara
51
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Pengujian Throughput pada Backbone USUNETA yang Tidak Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Sedang
Pengujian Jaringan Rata-rata
Besar data bytes
Rata-rata Transfer
Time s Rata-rata
Throughput kbps
DSW-USU1 ke Server-PSI 301.969,2
47,702 50,983
DSW-FE ke Server-PSI 300.752,4
66,378 37,941
DSW GELANGGANG ke Server PSI
302.780,4 38,158
64,694 DSW -FASILKOMTI
G.DEKANAT ke Server PSI 301.766,4
44,281 55,478
DSW-RSP USU ke Server PSI 300.752,4
52,429 48,593
DSW-SPS ke Server PSI 301.766,4
43,499 56,354
DSW-S2MESIN ke Server PSI 301.158
58,641 42,783
Rata-rata Throughput Keseluruhan 50,975
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa rata-rata throughput dari backbone yang tidak menggunakan teknologi MPLS untuk trafik sedang
dengan lima kali pengujian adalah 50,975 kbps. Nilai throughput tertinggi terdapat pada pengujian jaringan DSW-GELANGGANG ke server PSI, yaitu
64,694 kbps sedangkan nilai throughput terendah terdapat pada pengujian jaringan DSW-FE ke server PSI, yaitu 37,941 kbps.
Tabel 4.3 Pengujian Throughput pada Backbone USUNETA yang Tidak Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Tinggi
Pengujian Jaringan Rata-rata
Besar data bytes
Rata-rata Transfer
Time s Rata-rata
Throughput kbps
DSW-USU1 ke Server-PSI 300.752,4
61,811 41,527
DSW-FE ke Server-PSI 298.318,8
76,125 31,539
Universitas Sumatera Utara
52
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Lanjutan Pengujian Jaringan
Rata-rata Besar data
bytes Rata-rata
Transfer Time s
Rata-rata Throughput
kbps DSW GELANGGANG ke Server
PSI 302.983,2
42,68 57,371
DSW -FASILKOMTI G.DEKANAT ke Server PSI
300.955,2 44,874
54,326 DSW-RSP USU ke Server PSI
299.941,2 53,754
44,905 DSW-SPS ke Server PSI
302.577,6 44,975
53,973 DSW-S2MESIN ke Server PSI
300.752,4 61,937
39,924 Rata-rata Throughput Keseluruhan
46,224
Berdasarkan data pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rata-rata throughput dari backbone yang tidak menggunakan teknologi MPLS untuk trafik tinggi
dengan lima kali pengujian adalah 46,224 kbps. Nilai throughput tertinggi terdapat pada pengujian jaringan DSW-GELANGGANG ke server PSI, yaitu
57,371 kbps sedangkan nilai throughput terendah terdapat pada pengujian jaringan DSW-FE ke server PSI, yaitu 31,539 kbps.
4.2.2 Pengujian Kinerja pada Backbone USUNETA yang Menggunakan Teknologi MPLS
Pengujian throughput pada backbone USUNETA yang menggunakan teknologi MPLS dengan trafik rendah, sedang dan tinggi yang secara berturut
diperlihatkan pada Tabel 4.4, Tabel 4.5 dan Tabel 4.6.
Universitas Sumatera Utara
53
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Pengujian Throughput pada Backbone USUNETA yang Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Rendah
Pengujian Jaringan Rata-rata
Besar data bytes
Rata-rata Transfer
Time s Rata-rata
Throughput kbps
DSW-USU1 ke Server-PSI 303.388,8
40,676 61,177
DSW-FE ke Server-PSI 302.577,6
54,293 46,218
DSW GELANGGANG ke Server PSI
303.388,8 33,063
75,231 DSW -FASILKOMTI
G.DEKANAT ke Server PSI 302.577,6
44,132 56,997
DSW-RSP USU ke Server PSI 302.983,2
46,796 59,57
DSW-SPS ke Server PSI 303.591,6
40,579 62,183
DSW-S2MESIN ke Server PSI 302.577,6
54,112 46,292
Throughput Rata-rata 58,238
Berdasarkan data pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa rata-rata throughput dari backbone yang menggunakan teknologi MPLS untuk trafik rendah dengan
lima kali pengujian adalah 58,238 kbps. Nilai throughput tertinggi terdapat pada pengujian jaringan DSW-GELANGGANG ke server PSI, yaitu sebesar 75,231
kbps sedangkan nilai throughput terendah terdapat pada pengujian jaringan DSW- FE ke server PSI, yaitu 46,218 kbps.
Tabel 4.5 Pengujian Throughput pada Backbone USUNETA yang Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Sedang
Pengujian Jaringan Rata-rata
Besar data bytes
Rata-rata Transfer
Time s Rata-rata
Throughput kbps
DSW-USU1 ke Server-PSI 302.983,2
43,917 56,095
DSW-FE ke Server-PSI 302.172
53,526 45,423
Universitas Sumatera Utara
54
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Lanjutan Pengujian Jaringan
Rata-rata Besar data
bytes Rata-rata
Transfer Time s
Rata-rata Throughput
kbps DSW GELANGGANG ke Server
PSI 302.780,4
42,238 58,394
DSW -FASILKOMTI G.DEKANAT ke Server PSI
302.172 45,292
53,83 DSW-RSP USU ke Server PSI
302.172 45,141
54,067 DSW-SPS ke Server PSI
303.186 42,539
57,491 DSW-S2MESIN ke Server PSI
303.186 53,767
45,505 Throughput Rata-rata
52,972
Berdasarkan data pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa rata-rata throughput dari backbone yang menggunakan teknologi MPLS untuk trafik sedang dengan
lima kali pengujian adalah 52,972 kbps. Nilai throughput tertinggi terdapat pada pengujian jaringan DSW-SPS ke server PSI, yaitu 58,394 kbps sedangkan nilai
throughput terendah terdapat pada pengujian jaringan DSW-FE ke server PSI, yaitu 45,423 kbps.
Tabel 4.6 Pengujian Throughput pada Backbone USUNETA yang Menggunakan Teknologi MPLS untuk Pembangkitan Trafik Tinggi
Pengujian Jaringan Rata-rata
Besar data bytes
Rata-rata Transfer
Time s Rata-rata
Throughput kbps
DSW-USU1 ke Server-PSI 302.577,6
61,365 40,516
DSW-FE ke Server-PSI 301.969,2
62,395 40,369
DSW GELANGGANG ke Server PSI
303.591,6 45,368
56,847 DSW -FASILKOMTI
G.DEKANAT ke Server PSI 303.388,8
45,711 55,201
Universitas Sumatera Utara
55
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Lanjutan Pengujian Jaringan
Rata-rata Besar data
bytes Rata-rata
Transfer Time s
Rata-rata Throughput
kbps DSW-RSP USU ke Server PSI
301.158 52,104
47,206 DSW-SPS ke Server PSI
302.983,2 46,807
55,225 DSW-S2MESIN ke Server PSI
302.172 57,901
42,496 Throughput Rata-rata
48,266
Berdasarkan data pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa rata-rata throughput dari backbone yang menggunakan teknologi untuk trafik tinggi dengan lima kali
pengujian adalah 48,266 kbps. Nilai throughput tertinggi terdapat pada pengujian jaringan DSW-GELANGGANG ke server PSI, yaitu 56,847 kbps sedangkan nilai
throughput terendah terdapat pada pengujian jaringan DSW-FE ke server PSI, yaitu 40,369 kbps.
4.3 Pengujian Delay Latency
Untuk melakukan pengujian delay dengan melakukan proses capture
menggunakan software WireShark saat melakukan pengiriman paket data hingga pengiriman berakhir. Data hasil delay dihitung secara matematis berdasarkan hasil
pengujian menurut software WireShark yang dapat dilihat pada Lampiran IV.
4.3.1 Pengujian Delay
pada Backbone
USUNETA yang
Tidak Menggunakan Teknologi MPLS
Pengujian delay pada backbone USUNETA yang tidak menggunakan teknologi MPLS dengan trafik rendah, sedang dan tinggi yang secara berturut
diperlihatkan pada Tabel 4.7, Tabel 4.8 dan Tabel 4.9.
Universitas Sumatera Utara
56
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Pengujian Delay pada Backbone USUNETA yang Tidak Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Rendah
Pengujian Jaringan Rata-rata
Paket Diterima
Rata-rata Transfer
Time s Rata-rata
Delay ms DSW-USU1 ke Server-PSI
298 42,096
141,283 DSW-FE ke Server-PSI
297,8 55,413
186,259 DSW GELANGGANG ke Server
PSI 299
36,52 122,143
DSW -FASILKOMTI G.DEKANAT ke Server PSI
296,8 45,538
153,45 DSW-RSP USU ke Server PSI
297,2 47,706
160,615 DSW-SPS ke Server PSI
297,6 43,101
144,844 DSW-S2MESIN ke Server PSI
297 53,783
181,14 Rata-rata Delay Keseluruhan
155,676
Berdasarkan data pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata delay dari backbone yang tidak menggunakan teknologi MPLS untuk trafik rendah dengan
lima kali pengujian adalah 155,676 ms dan tergolong dalam kategori sangat bagus menurut standarisasi TIPHON pada Tabel 2.2. Nilai delay tertinggi terdapat pada
pengujian jaringan DSW-FE ke server PSI, yaitu 186,249 ms sedangkan nilai delay terendah terdapat pada pengujian jaringan DSW-GELANGGANG ke server
PSI, yaitu 122,143 ms.
Universitas Sumatera Utara
57
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Pengujian Delay pada Backbone USUNETA yang Tidak Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Sedang
Pengujian Jaringan Rata-rata
Paket Diterima
Rata-rata Transfer
Time s Rata-rata
Delay ms DSW-USU1 ke Server-PSI
297,8 47,702
160,179 DSW-FE ke Server-PSI
296,6 66,378
223,914 DSW GELANGGANG ke Server
PSI 298,6
38,158 127,815
DSW -FASILKOMTI G.DEKANAT ke Server PSI
297,6 44,281
148,838 DSW-RSP USU ke Server PSI
296,6 52,429
176,824 DSW-SPS ke Server PSI
297,6 43,499
146,171 DSW-S2MESIN ke Server PSI
297,4 58,641
197,099 Rata-rata Delay Keseluruhan
168,691
Berdasarkan data pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa rata-rata delay dari backbone yang tidak menggunakan teknologi MPLS untuk trafik sedang dengan
lima kali pengujian adalah 168,691 ms dan tergolong dalam kategori bagus menurut standarisasi TIPHON pada Tabel 2.2. Nilai delay tertinggi terdapat pada
pengujian jaringan DSW-FE ke server PSI, yaitu 223,914 ms sedangkan nilai delay terendah terdapat pada pengujian jaringan DSW-GELANGGANG ke server
PSI, yaitu 127,815 ms.
Tabel 4.9 Pengujian Delay pada Backbone USUNETA yang Tidak Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Tinggi
Pengujian Jaringan Rata-rata
Paket Diterima
Rata-rata Transfer
Time s Rata-rata
Delay ms DSW-USU1 ke Server-PSI
296,6 61,811
209,309
Universitas Sumatera Utara
58
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Lanjutan Pengujian Jaringan
Rata-rata Paket
Diterima Rata-rata
Transfer Time s
Rata-rata Delay ms
DSW-FE ke Server-PSI 294,2
76,125 258,825
DSW GELANGGANG ke Server PSI
299 42,68
142,742 DSW-FASILKOMTI
G.DEKANAT ke Server PSI 296,8
44,874 151,253
DSW-RSP USU ke Server PSI 295,8
53,754 181,716
DSW-SPS ke Server PSI 298,4
44,975 150,729
DSW-S2MESIN ke Server PSI 296,6
61,937 208,982
Rata-rata Delay Keseluruhan 186,222
Berdasarkan data pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa rata-rata delay dari backbone yang tidak menggunakan teknologi MPLS untuk trafik tinggi dengan
lima kali pengujian adalah 186,222 ms dan tergolong dalam kategori bagus menurut standarisasi TIPHON pada Tabel 2.2. Nilai delay tertinggi terdapat pada
pengujian jaringan DSW-FE ke server PSI, yaitu 258,825 ms sedangkan nilai delay terendah terdapat pada pengujian jaringan DSW-GELANGGANG ke server
PSI, yaitu 142,742 ms.
4.3.2 Pengujian Delay pada Backbone USUNETA yang Menggunakan Teknologi MPLS
Pengujian delay pada backbone USUNETA yang menggunakan teknologi MPLS dengan trafik rendah, sedang dan tinggi yang secara berturut diperlihatkan
pada Tabel 4.10, Tabel 4.11 dan Tabel 4.12.
Universitas Sumatera Utara
59
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Pengujian Delay pada Backbone USUNETA yang Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Rendah
Pengujian Jaringan Rata-rata
Paket Diterima
Rata-rata Transfer
Time s Rata-rata
Delay ms DSW-USU1 ke Server-PSI
299,2 40,676
135,938 DSW-FE ke Server-PSI
298,4 54,293
182,027 DSW GELANGGANG ke Server
PSI 299,2
33,063 110,527
DSW -FASILKOMTI G.DEKANAT ke Server PSI
298,4 44,132
147,956 DSW-RSP USU ke Server PSI
298,8 46,796
156,775 DSW-SPS ke Server PSI
299,4 40,579
135,521 DSW-S2MESIN ke Server PSI
298,4 54,112
181,387 Rata-rata Delay Keseluruhan
150,019
Berdasarkan data pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa rata-rata delay dari backbone yang menggunakan teknologi MPLS untuk trafik rendah dengan lima
kali pengujian adalah 150,019 ms dan tergolong dalam kategori sangat bagus menurut standarisasi TIPHON pada Tabel 2.2. Nilai delay tertinggi terdapat pada
pengujian jaringan DSW-FE ke server PSI, yaitu 182,027 ms sedangkan nilai delay terendah terdapat pada pengujian DSW-GELANGGANG ke server PSI,
yaitu 110.527 ms.
Tabel 4.11 Pengujian Delay pada Backbone USUNETA yang Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Sedang
Pengujian Jaringan Rata-rata
Paket Diterima
Rata-rata Transfer
Time s Rata-rata
Delay ms DSW-USU1 ke Server-PSI
298,8 43,917
147,008
Universitas Sumatera Utara
60
Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Lanjutan
Pengujian Jaringan Rata-rata
Paket Diterima
Rata-rata Transfer
Time s Rata-rata
Delay ms DSW-FE ke Server-PSI
298 53,526
179,638 DSW GELANGGANG ke Server
PSI 298,4
42,238 141,624
DSW -FASILKOMTI G.DEKANAT ke Server PSI
298 45,292
151,979 DSW-RSP USU ke Server PSI
298 45,141
151,482 DSW-SPS ke Server PSI
299 42,359
141,649 DSW-S2MESIN ke Server PSI
299 53,767
179,881 Rata-rata Delay Keseluruhan
156,18
Berdasarkan data pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa rata-rata delay dari backbone yang menggunakan teknologi MPLS untuk trafik sedang dengan lima
kali pengujian adalah 156,18 ms dan tergolong dalam kategori bagus menurut standarisasi TIPHON pada Tabel 2.2. Nilai delay tertinggi terdapat pada
pengujian jaringan DSW-GELANGGANG ke server PSI, yaitu 179,638 ms sedangkan nilai delay terendah terdapat pada pengujian jaringan DSW-SPS ke
server PSI, yaitu 141,624 ms.
Tabel 4.12 Pengujian Delay pada Backbone USUNETA yang Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Tinggi
Pengujian Jaringan Rata-rata
Paket Diterima
Rata-rata Transfer
Time s Rata-rata
Delay ms DSW-USU1 ke Server-PSI
298,4 61,365
205,732 DSW-FE ke Server-PSI
297,8 62,395
209,668 DSW GELANGGANG ke Server
PSI 299,2
45,368 151,644
Universitas Sumatera Utara
61
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Lanjutan Pengujian Jaringan
Rata-rata Paket
Diterima Rata-rata
Transfer Time s
Rata-rata Delay ms
DSW -FASILKOMTI G.DEKANAT ke Server PSI
299,2 45,711
152,808 DSW-RSP USU ke Server PSI
297,8 52,104
174,966 DSW-SPS ke Server PSI
298,8 46,807
156,612 DSW-S2MESIN ke Server PSI
298 57,901
194,391 Rata-rata Delay Keseluruhan
177,974
Berdasarkan data pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa rata-rata delay dari backbone yang menggunakan teknologi MPLS untuk trafik tinggi dengan lima
kali pengujian adalah 177,974 ms dan tergolong dalam kategori bagus menurut standarisasi TIPHON pada Tabel 2.2. Nilai delay tertinggi terdapat pada
pengujian jaringan DSW-FE ke server PSI, yaitu 209,668 ms sedangkan nilai delay terendah terdapat pada pengujian jaringan DSW-GELANGGANG ke server
PSI, yaitu 151,644 ms.
4.4 Analisis Packet Loss
Untuk melakukan pengujian packet loss dengan melakukan proses capture menggunakan software WireShark saat melakukan pengiriman paket data hingga
pengiriman berakhir. Data hasil packet loss dihitung secara matematis berdasarkan hasil pengujian menurut software WireShark yang dapat dilihat pada
Lampiran IV.
Universitas Sumatera Utara
62
Universitas Sumatera Utara 4.4.1 Pengujian Packet Loss pada Backbone USUNETA yang Tidak
Menggunakan Teknologi MPLS
Pengujian packet loss pada backbone USUNETA yang tidak menggunakan teknologi MPLS dengan trafik rendah, sedang dan tinggi yang secara berturut
diperlihatkan pada Tabel 4.13, Tabel 4.14 dan Tabel 4.15.
Tabel 4.13 Pengujian Packet Loss pada Backbone USUNETA yang Tidak Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Rendah
Pengujian Jaringan Rata-rata
paket dikirim Rata-rata
paket diterima Rata-rata
Packet Loss
DSW-USU1 ke Server-PSI 150
148 1,333
DSW-FE ke Server-PSI 150
147,8 1,467
DSW GELANGGANG ke Server PSI
150 149
0,667 DSW -FASILKOMTI
G.DEKANAT ke Server PSI 150
146,8 2,133
DSW-RSP USU ke Server PSI 150
147,2 1.867
DSW-SPS ke Server PSI 150
147,6 1,6
DSW-S2MESIN ke Server PSI 150
147 2
Packet Loss Rata-rata 1,581
Berdasarkan data pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa rata-rata packet loss dari backbone yang tidak menggunakan teknologi MPLS untuk trafik rendah
dengan lima kali pengujian adalah 1,581 dan tergolong dalam kategori sangat
bagus menurut standarisasi TIPHON pada Tabel 2.3. Nilai packet loss tertinggi terdapat pada pengujian jaringan DSW-FASILKOMTI G.DEKANAT ke server
PSI, yaitu 2,133 sedangkan nilai packet loss terendah terdapat pada pengujian jaringan DSW-GELANGGANG ke server PSI, yaitu 0,667 .
Universitas Sumatera Utara
63
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Pengujian Packet Loss pada Backbone USUNETA yang Tidak Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Sedang
Pengujian Jaringan Rata-rata
paket dikirim Rata-rata
paket diterima Rata-rata
Packet Loss
DSW-USU1 ke Server-PSI 150
147,8 1,466
DSW-FE ke Server-PSI 150
146,6 2,267
DSW GELANGGANG ke Server PSI
150 148,6
0,933 DSW -FASILKOMTI
G.DEKANAT ke Server PSI 150
147,6 1,6
DSW-RSP USU ke Server PSI 150
146,6 2,267
DSW-SPS ke Server PSI 150
147,6 1,6
DSW-S2MESIN ke Server PSI 150
147,4 1,733
Packet Loss Rata-rata 1,695
Berdasarkan data pada Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa rata-rata packet loss dari backbone yang tidak menggunakan teknologi MPLS untuk trafik sedang
dengan lima kali pengujian adalah 1,695 dan tergolong dalam kategori sangat bagus menurut standarisasi TIPHON pada Tabel 2.3. Nilai packet loss tertinggi
terdapat pada pengujian jaringan DSW-FE dan DSW-RSPUSU ke server PSI, yaitu 2,267 sedangkan nilai packet loss terendah terdapat pada pengujian
jaringan DSW-SPS dan DSW-GELANGGANG ke server PSI, yaitu 0,933 .
Tabel 4.15 Pengujian Packet Loss pada Backbone USUNETA yang Tidak Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Tinggi
Pengujian Jaringan Rata-rata
paket dikirim Rata-rata
paket diterima Rata-rata
Packet Loss
DSW-USU1 ke Server-PSI 150
146,6 2,267
Universitas Sumatera Utara
64
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Lanjutan Pengujian Jaringan
Rata-rata paket dikirim
Rata-rata paket diterima
Rata-rata Packet
Loss DSW-FE ke Server-PSI
150 144,2
3,867 DSW GELANGGANG ke Server
PSI 150
149 0,667
DSW -FASILKOMTI G.DEKANAT ke Server PSI
150 146,8
2,133 DSW-RSP USU ke Server PSI
150 145,8
2,8 DSW-SPS ke Server PSI
150 148,4
1,067 DSW-S2MESIN ke Server PSI
150 146,6
2,267 Packet Loss Rata-rata
2,153
Berdasarkan data pada Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa rata-rata packet loss dari backbone yang tidak menggunakan teknologi MPLS untuk trafik tinggi
dengan lima kali pengujian adalah 2,153 dan tergolong dalam kategori sangat bagus menurut standarisasi TIPHON pada Tabel 2.3. Nilai packet loss tertinggi
terdapat pada pengujian jaringan DSW-FE ke server PSI, yaitu 3,867 sedangkan nilai packet loss terendah terdapat pada pengujian jaringan DSW-
GELANGGANG ke server PSI, yaitu 0,667 .
4.4.2 Pengujian Packet Loss pada Backbone USUNETA yang Menggunakan Teknologi MPLS
Pengujian packet loss pada backbone USUNETA yang menggunakan teknologi MPLS dengan trafik rendah, sedang dan tinggi yang secara berturut
diperlihatkan pada Tabel 4.16, Tabel 4.17 dan Tabel 4.18.
Universitas Sumatera Utara
65
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Pengujian Packet Loss pada Backbone USUNETA yang Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Rendah
Pengujian Jaringan Rata-rata
paket dikirim Rata-rata
paket diterima Rata-rata
Packet Loss
DSW-USU1 ke Server-PSI 150
149,2 0,534
DSW-FE ke Server-PSI 150
148,4 1,067
DSW GELANGGANG ke Server PSI
150 149,2
0,533 DSW -FASILKOMTI
G.DEKANAT ke Server PSI 150
148,2 1,2
DSW-RSP USU ke Server PSI 150
148,8 0,8
DSW-SPS ke Server PSI 150
149,6 0,267
DSW-S2MESIN ke Server PSI 150
148,4 1,067
Packet Loss Rata-rata 0,781
Berdasarkan data pada Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa rata-rata packet loss dari backbone yang menggunakan teknologi MPLS untruk trafik rendah dengan
lima kali pengujian adalah 0,781 dan tergolong dalam kategori sangat bagus menurut standarisasi TIPHON pada Tabel 2.3. Nilai packet loss tertinggi terdapat
pada pengujian jaringan DSW-FASILKOMTI ke server PSI, yaitu 1,2 sedangkan nilai packet loss terendah terdapat pada pengujian jaringan DSW-
GELANGGANG ke server PSI, yaitu sebesar 0,533 .
Tabel 4.17 Pengujian Packet Loss pada Backbone USUNETA yang Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Sedang
Pengujian Jaringan Rata-rata
paket dikirim Rata-rata
paket diterima Rata-rata
Packet Loss
DSW-USU1 ke Server-PSI 150
148,8 0,8
Universitas Sumatera Utara
66
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17 Lanjutan Pengujian Jaringan
Rata-rata paket dikirim
Rata-rata paket diterima
Rata-rata Packet
Loss DSW-FE ke Server-PSI
150 148
1,333 DSW GELANGGANG ke Server
PSI 150
148,4 1,067
DSW -FASILKOMTI G.DEKANAT ke Server PSI
150 148
1,333 DSW-RSP USU ke Server PSI
150 148
1,333 DSW-SPS ke Server PSI
150 149
0,667 DSW-S2MESIN ke Server PSI
150 149
0,667 Packet Loss Rata-rata
1,029
Berdasarkan data pada Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa rata-rata packet loss dari backbone yang menggunakan teknologi MPLS untuk trafik sedang dengan
lima kali pengujian adalah 1,029 dan tergolong dalam kategori sangat bagus menurut standarisasi TIPHON pada Tabel 2.3. Nilai packet loss tertinggi terdapat
pada pengujian jaringan DSW-FE, DSW-FASILKOMTI dan DSW-RSP USU ke server PSI, yaitu 1,333 sedangkan nilai packet loss terendah terdapat pada
pengujian jaringan DSW-SPS dan DSW-S2MESIN ke server PSI, yaitu 0,667 .
Tabel 4.18 Pengujian Packet Loss pada Backbone USUNETA yang Menggunakan Teknologi MPLS untuk Trafik Tinggi
Pengujian Jaringan Rata-rata
paket dikirim Rata-rata
paket diterima Rata-rata
Packet Loss
DSW-USU1 ke Server-PSI 150
148,4 1,067
DSW-FE ke Server-PSI 150
147,8 1,467
DSW GELANGGANG ke Server PSI
150 149,2
0,533
Universitas Sumatera Utara
67
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Lanjutan Pengujian Jaringan
Rata-rata paket dikirim
Rata-rata paket diterima
Rata-rata Packet
Loss DSW -FASILKOMTI
G.DEKANAT ke Server PSI 150
149,2 0,534
DSW-RSP USU ke Server PSI 150
147,8 1,467
DSW-SPS ke Server PSI 150
148,8 0,8
DSW-S2MESIN ke Server PSI 150
148 1,333
Packet Loss Rata-rata 1,029
Berdasarkan data pada Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa rata-rata packet loss dari backbone yang menggunakan teknologi MPLS untuk trafik tinggi dengan
lima kali pengujian adalah 1,029 dan tergolong dalam kategori sangat bagus menurut standarisasi TIPHON pada Tabel 2.3. Nilai packet loss tertinggi terdapat
pada pengujian jaringan DSW-FE dan DSW-RSP USU ke server PSI, yaitu 1,467 sedangkan nilai packet loss terendah terdapat pada pengujian jaringan DSW-
GELANGGANG ke server PSI, yaitu 0,533 .
4.5 Perbandingan Kinerja antara Jaringan Backbone yang Menggunakan
Teknologi MPLS dengan Backbone yang Tidak Menggunakan Teknologi MPLS
Berdasarkan pembahasan pada dasar teori, mengenai cara kerja dan keuntungan dari teknologi MPLS adalah tidak memerlukan mekanisme IP lookup
setiap melewati core switch pada backbone USUNETA yang menggunakan teknologi MPLS, tetapi hanya melakukan mekanisme tersebut saat sebelum paket-
paket data memasuki LSP melalui Ingress LSR dan sesudah paket-paket data melewati LSP melalui Egress LSR yang mengakibatkan kinerja jaringan pada
Universitas Sumatera Utara
68
Universitas Sumatera Utara
backbone tersebut lebih baik daripada backbone yang tidak menggunakan teknologi MPLS. Perbandingan kinerja jaringan backbone USUNETA
berdasarkan hasil pengujian melalui simulasi yang telah dilakukan baik jaringan backbone yang menggunakan teknologi MPLS maupun jaringan backbone yang
tidak menggunakan teknologi MPLS dapat dilihat pada Gambar 4.1, Gambar 4.2 dan Gambar 4.3.
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Throughput dari Backbone yang Menggunakan Teknologi MPLS dan Backbone yang Tidak Menggunakan Teknologi MPLS
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa kinerja jaringan backbone yang menggunakan teknologi MPLS yang ditinjau dari throughput untuk ketiga
kondisi kepadatan trafik pada jaringan mengalami peningkatan 7,518 untuk trafik rendah, 3,918 untuk trafik sedang dan 4,429 untuk trafik tinggi
dibandingkan dengan kinerja jaringan backbone yang tidak menggunakan teknologi MPLS. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa jaringan backbone yang menggunakan teknologi MPLS memiliki kinerja
Universitas Sumatera Utara
69
Universitas Sumatera Utara
jaringan yang lebih baik untuk meningkatkan kinerja jaringan backbone USUNETA.
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Delay dari Backbone yang Menggunakan Teknologi MPLS dan Backbone yang Tidak Menggunakan Teknologi MPLS
Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa kinerja jaringan yang ditinjau dari delay untuk kedua kondisi backbone secara keseluruhan masih tergolong
dalam kategori bagus menurut standarisasi TIPHON pada Tabel 2.2, tetapi peningkatan kinerja delay pada jaringan backbone yang menggunakan teknologi
MPLS untuk ketiga kondisi kepadatan trafik menurun 3,634 untuk trafik rendah, 7,417 untuk trafik sedang dan 4,429 untuk trafik tinggi jika
dibandingkan dengan jaringan backbone yang tidak menggunakan teknologi MPLS. Hal ini disebabkan oleh proses lookup pada jaringan MPLS dilakukan
sekali saja, yakni hanya pada node LSR pertama dari jaringan MPLS, bukan pada setiap node LSR pada jaringan MPLS seperti pada prinsip IP forwarding.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa jaringan
Universitas Sumatera Utara
70
Universitas Sumatera Utara
backbone yang menggunakan teknologi MPLS memiliki kinerja jaringan yang lebih baik untuk meningkatkan kinerja jaringan backbone USUNETA.
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Packet Loss dari Backbone yang Menggunakan Teknologi MPLS dan Backbone yang Tidak Menggunakan Teknologi MPLS
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa kinerja jaringan yang ditinjau dari packet loss untuk kedua kondisi backbone secara keseluruhan masih
tergolong dalam kategori sangat bagus menurut standarisasi TIPHON pada Tabel 2.3, tetapi peningkatan kinerja packet loss pada jaringan backbone yang
menggunakan teknologi MPLS untuk ketiga kondisi kepadatan trafik menurun 50,601 untuk trafik rendah, 39,292 untuk trafik sedang dan 52,206 untuk
trafik tinggi jika dibandingkan dengan jaringan backbone yang tidak menggunakan teknologi MPLS yang disebabkan oleh sifat unidirectional pada
LSP yang mengurangi kesibukan pada link pada jaringan MPLS. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa jaringan backbone yang
menggunakan teknologi MPLS memiliki kinerja jaringan yang lebih baik untuk meningkatkan kinerja jaringan backbone USUNETA.
Universitas Sumatera Utara
71
Universitas Sumatera Utara BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan