Frasa Nomina Teori X-Bar

itulah yang kemudian oleh para linguist disebut dengan Tata Bahasa Generatif Transformasi. Teori X-bar adalah salah satu bidang kajian Tata Bahasa Generatif Transformasi. Teori ini pada awalnya diterapkan pada tataran frasa dengan simbol X” dan kategori antara intermediate category, yakni kategori yang lebih besar dari kata, tetapi lebih kecil dari frasa simbol X’. Dengan demikian, jelas bahwa teori Xbar adalah teori tentang struktur frasa. Tulisan ini mencoba memaparkan struktur internal FN dalam bahasa Karo. Struktur tersebut dianalisis berdasarkan teori X-bar, yaitu sebuah teori yang khusus membicarakan masalah struktur frasa. Tujuan utama penelitian ini ialah untuk menemukan properti umum FN dalam bahasa Karo

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Frasa Nomina

Dalam bidang sintaksis selalu membahas tentang kalimat, klausa, dan frasa. Kalimat merupakan satuan unit terbesar dalam struktur gramatikal dan harus terdiri dari subjek dan predikat dan ditandai dengan intonasi final. Klausa adalah satuan gramatikal, berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat, dan mempunyai potensi untuk menjadi sebuah kalimat. Sedangkan frasa adalah satu satuan gramatikal yang bisa terdiri atas satu kata atau lebih dan tidak berciri klausa, karena frasa itulah yang akan membentuk klausa. Dalam bahasa Indonesia dikenal dua kategori berikut ini, yaitu Kategori kelas kata yang terdiri atas Nomina N, Verba V, Adjektiva A, Preposisi P, Adverb ADV, Modal M, Determinator D, dll. Dan Kategori kelas frasa yang terdiri atas Frasa Nomina FN, Frasa Verba FV, Frasa Adjektival AP, Frasa Preposisi PP, Frasa Adverbial ADVP, dll. Menurut pandangan seorang penganut sintaksis generatif, Radford 1988:86, mengatakan bahwa dengan atau tanpa pendamping sebuah kata dapat menjadi sebuah frasa sebab frasa yang belum dimodifikasi memiliki distribusi dan status yang sama seperti frasa lengkap. Frasa adalah suatu konstruksi yang dibentuk dengan atau tanpa atribut sebagai pendamping dan memiliki inti leksikal Radford, 1988:86. Frasa nomina adalah frasa 3 yang bertugas menerangkan benda, biasanya menjadi subjek atau objek dalam sebuah kalimat. Menurut Elson dan Picket dalam Mulyadi, 1998:6, frasa adalah sebuah unit yang secara potensial terbentuk dari dua kata atau lebih, tetapi tidak memiliki ciri klausa dan kalimat. Frasa nomina atau benda adalah frasa yang mempunyai fungsi sama dengan kata benda biasanya menjadi subjek atau objek dalam kalimat. Misalnya: 1 Kami mendengar ceramah Kepala Sekolah. 2 Ceramah Kepala Sekolah kami dengarkan. Dalam contoh 1 dan 2 di atas, Ceramah Kepala Sekolah sebagai frasa nomina FN, dapat berfungsi sebagai subjek maupun objek.

2.2 Teori X-Bar

Teori X-bar adalah salah satu bidang kajian Tata Bahasa Generatif Transformasi. Teori ini pada awalnya diterapkan pada tataran frasa dengan simbol X” dan kategori antara intermediate category, yakni kategori yang lebih besar dari kata, tetapi lebih kecil dari frasa simbol X’. Dengan demikian, jelas bahwa teori X- bar adalah teori tentang struktur frasa. Teori ini Teori X-bar bukanlah sesuatu yang asing dalam literatur Bahasa Indonesia. Sebagai contoh, teori ini telah disinggung oleh Silitonga 1990 yang membicarakan prinsip-prinsip umum dan prosedur penerapan teori X-bar dalam sebuah bahasa. Mulyadi bahkan telah menerapkan teori tersebut pada dua jenis frasa, yaitu frasa nomina Bahasa Indonesia 1998 dan pada frasa preposisi Bahasa Indonesia 2002. Dalam menguraikan frasa nomina Bahasa Indonesia, beliau menyimpulkan adanya ketidaksesuaian perilaku frasa tersebut dalam perspektif X-bar, khususnya pada keterangan dan specifier. Keterangan dan specifier pada struktur frasa nomina Bahasa Indonesia dapat langsung dibawahi oleh N’ N- bar, sedangkan pada teori X-bar hanya komplemen yang langsung dibawahi N’ N- bar. Penyimpangan juga ditemukan pada struktur frasa preposisi FP Bahasa Indonesia. Dalam hal ini, proyeksi dalam skema X-bar dapat bersifat iteratif berulang dan akibatnya terbentuk dua proyeksi maksimal dalam struktur frasa tersebut padahal dalam teori X-bar proyeksi maksimal seharusnya tidak bersifat iteratif. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti dan menelaah struktur FN frasa nomina 4 dalam Bahasa Karo dengan menggunakan pendekatan sintaksis generatif yaitu teori X- bar. Teori X-bar pada mulanya digunakan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh kaidah struktur sintaksis Phrase Structure Syntax, PSS dan kaidah struktur frase Phrase Structure Rule, PSR dalam dua hal. Pertama, PSS dan PSR hanya dapat diterapkan pada jenis proyeksi tertentu. Kedua, PSS dan PSR terkesan terlalu luas sehingga perlu adanya pembatasan. Hanya dua proyeksi yang dikenal dalam PSS. Pertama, proyeksi leksikal yang terdiri atas N,V, P, A, Adv, Q, Aux, Det, S, dan sebagainya. Kedua, proyeksi frase yang terdiri atas FN, FV, FP, ADVP, QP, S dan sebagainya. Pada proyeksi tersebut, tidak terdapat proyeksi antara intermediate category yang membahas proyeksi lebih besar dari kata tetapi lebih kecil dari frase. Dalam sistem itu setiap konsistituen nomina haruslah N atau FN. Padahal kenyataannya pada konstruksi sintaksis dan frase terdapat proyeksi antara Radford, 1981:92--93; 1988:169—187 dan Haegeman 1992: 88--89. Kasus proyeksi antara dalam struktur frase dapat digambarkan sebagai berikut : 1 this very tall girl Radford, 1981:92 Dalam sistem PSS phrase structure syntax, frase tersebut belum digambarkan secara jelas seperti diagram berikut ini. 2a FN 2b FN Det ?? Det FN FA N FA N Det A Det A This very tall girl This very tall girl 5 Berdasarkan kenyatan tersebut akan memunculkan permasalahan dalam menentukan perbedaan FN yang mendominasi this very tall girl dan FN yang mendominasi very tall girl. Dalam teori X-bar FN yang mendominasi this very tall girl dianggap sebagai proyeksi maksimal, sedangkan FN yang mendominasi very tall girl merupakan proyeksi antara yakni proyeksi yang lebih besar dari N tetapi lebih kecil dari FN. Proyeksi antara tersebut tidak terdapat dalam sistem PSS. Proyeksi-proyeksi tersebut oleh beberapa ahli tata bahasa memberi simbol X untuk proyeksi maksimal dan X untuk proyeksi antara. Noam Chomsky merupakan orang pertama yang mengemukakan bahwa frasa mempunyai struktur yang sama yang harus dikaji secara eksplisit. Chomsky belajar dari Zellig Harris yang merupakan penggagas dari teori X-bar. Teori ini menjelaskan struktur umum frasa yang direpresentasikan pada skema X-bar. Melalui skema ini, kaidah struktur frasa sebuah bahasa dapat dideskripsikan, atau dengan kata lain, kaidah struktur frasa sebuah bahasa dapat disederhanakan Silitonga,199:30; Mulyadi, 1998:217. Dalam perkembangannya di dalam kategori frasa ternyata terdapat sebuah kategori yang lebih besar daripada kategori leksikal tetapi lebih kecil dari kategori frasa. Inilah yang disebut kategori antara intermediate category yang menjadi dasar munculnya teori X-bar. Kategori ini terdapat di antara kategori leksikal dan kategori frasanya. Misalnya di antara verba dengan frasa verba, di antara nomina dengan frasa nomina, di antara adjektiva dengan frasa adjektiva, dan di antara preposisi dengan frasa preposisi. Sebagai contoh, dapat digambarkan pada skema X-bar berikut : a menulis surat FV b boneka cantik FN FV  V+FN FN  N+FA FV FN V’ N’ V FN N FA Menulis surat Boneka cantik 6 c rajin belajar FA d di lapangan FP FA  A+FV FP  P+FN FA FP A’ P’ A FV P FN Rajin belajar di lapangan Jelaslah dari contoh di atas, bahwa di antara verba V dengan frasa verba FV terdapat kategori antara intermediate category yaitu V’V-bar, di antara nomina N dengan frasa nomina FN terdapat kategori antara yaitu N’N-bar begitu juga seterusnya. Dalam teori X-bar semua frasa didominasi oleh sebuah inti leksikal. Inti adalah simpul akhir terminal node yang mendominasi kata lihat Haegemen, 1992:95. Inti merupakan pemarkah bagi ciri kategorinya. Dengan kata lain kategori inti kategori leksikal selalu menentukan kategori frasanya. Frasa nomina, misalnya, didominasi oleh nomina sebagai inti. Inti dari frasa gadis cantik adalah nomina gadis. Pada tataran X-bar, inti terletak satu tingkat lebih rendah dari konstituen inti tersebut. Kategori ini merupakan kategori tanpa bar X. Teori X-bar direpresentasikan pada diagram pohon atau disebut juga tataran sintaksis. Pada tataran ini sebuah kategori leksikal seperti nomina, verba, atau adjektiva dalam hal ini disimbolkan dengan X, dibentuk oleh komplemen, keterangan, dan specifier. Komplemen berkombinasi dengan X membentuk proyeksi X-bar X’, keterangan berkombinasi dengan X-bar X’ membentuk proyeksi X-bar lebih tinggi X’, dan specifier berkombianasi dengan X-bar lebih tinggi membentuk proyeksi maksimal frasa X. Jadi, proyeksi X merupakan kategori bar X’, dan proyeksi maksimal dari kategori X adalah frasa dengan bar tertinggi X” atau FX. 7

2.3 Peneliti Terdahulu