Beton Beton Serat Landasan Teori

commit to user 9

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Beton

Beton diperoleh dengan caramencampurkan semen, air, dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan admixture tertentu. Material pembentuk beton tersebut dicampur merata dengan komposisi tertentu menghasilkan suatu campuran yang homogen sehingga dapat dituang dalam cetakan untuk dibentuk sesuai keinginan. Campuran tersebut bila dibiarkan akan mengalami pengerasan sebagai akibat reaksi kimia antara semen dan air yang berlangsung selama jangka waktu panjang atau dengan kata lain campuran beton akan bertambah keras sejalan dengan umurnya. Istimawan Dipohusodo, 1994

2.2.2. Beton Serat

Beton serat adalah bahan komposit berupa campuran beton konvensional dengan bahan serat yang terdistribusi acak. Penambahan serat ke dalam beton akan meningkatkan kuat tarik beton yang umumnya sangat rendah. Menurut As’ad2008, beton serat memberi banyak keuntungan antara lain: - Serat terdistribusi secara acak di dalam volume beton pada jarak yang relatif dekat satu sama lain. Hal ini akan memberi tahanan berimbang ke segala arah dan memberi keuntungan material struktur yang dipersiapkan untuk menahan beban gempa dan angin. - Perbaikan perilaku deformasi seperti ketahanan terhadap impak, daktilitas yang lebih besar,kuat lentur, dan kapasitas torsi yang lebih baik. - Meningkatkan ketahanan beton terhadap formasi dan pembentukan retak. - Peningkatan ketahanan pengelupasan spalling dan retak pada selimut beton akan membantu menghambat korosi besi tulangan dari serangan kondisi lingkungan yang berpotensi korosi. commit to user 10 Dosis penggunaan yang umum adalah 0,25-2 takaran volume atau sekitar 20-50 kg serat baja per meter kubik produksi beton.Serat sintetik adalah serat buatan yang diperoleh dari pengembangan produk petrokimia dan industri tekstil.Material ini di kenal dalam banyak jenis seperti acrylic,aramid,carbon,nylon,polyethilene,polypropylene .Serat sintetik umumnya cocok digunakan untuk ketahaan terhadap retak,khususnya di umur dini Braunch,J et.al, 2002.Dosis penggunaan serat sintetik beragam dari 0,1 hingga 0,8 takaran volume.

2.2.3. Teknologi Nano