commit to user 49
Perhitungan proporsi campuran adukan beton untuk setiap variasi secara lengkap terdapat pada lampiran B.
4.3. Hasil Pengujian Benda Uji
4.3.1.Hasil Pengujian Agregat Halus
4.3.1.1. Pemeriksaan Kandungan Zat Organik
Syarat dari pemeriksaan kandungan zat organik adalah agregat yang mengandung bahan organik dapat dipakai, asal kekuatan tekan pada umur 7 hari dan 28 hari
tidak kurang dari 95 dari kekuatan adukan yang sama tetapi dicuci dalam larutan NaOH 3 sesuai dengan Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI NI-2,
1971. Warna pasir yang telah direndam larutan NaOH 3 tidak boleh lebih tua dari warna standar sesuai standar Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium, warna larutan hasil pengamatan adalah kuning muda. Hal ini menunjukkan bahwa pasir mengandung zat organik
yang dapat menurunkan kekuatan beton, akan tetapi karena masih dalam batas warna yang diperbolehkan sehingga pasir tidak perlu dicuci bila digunakan.
4.3.1.2. Pemeriksaan Kandungan Lumpur
Syarat dari pemeriksaan kandungan lumpur adalah kandungan lumpur dalam agregat halus tidak boleh lebih dari 5 sesuai dengan PBI NI-2, 1971. Hasil
pengujian di laboratorium dan perhitungan diperoleh kandungan lumpur dalam pasir sebesar 9,5 sehingga pasir perlu dicuci bila akan digunakan sebagai
agregat halus dalam campuran adukan beton.
4.3.1.3. Pengujian Gradasi Agregat Halus
commit to user 50
Syarat dari pengujian gradasi agregat halus adalah modulus agregat halus berkisar antara 2,3-3,1 Tjokrodimuljo, 1996. Hasil perhitungan modulus halus agregat
halus sebesar 2,54 sehingga masih memenuhi syarat sebagai agregat halus.
Tabel 4.2. dan Gambar 4.1. tentang hasil pengujian gradasi agregat halus bisa
diketahui bahwa pasir yang digunakan masih memenuhi syarat sebagai agregat halus untuk beton kedap air menurut SK-SNI S-36-1990-03.
4.4. Hasil Pengujian
Slump
Hasil pencampuran adukan beton pada beton bermutu tinggi didapatkan nilai
slump
yang sama. Nilai
slump
dipergunakan untuk mengetahui kelecakan atau
workability
beton dengan beberapa variasi kadar
filler
. Nilai
slump
dari masing- masing beton dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.5.Nilai
slump
campuran adukan beton No
Jenis beton Nilai
slump
cm Workabilitas
1 FN-0
8 Sedang-Rendah
2 FN-1
7 Sedang-Rendah
3 FN-2
5 Sedang-Rendah
4 FN-3
2,5 Rendah
5 FN-4
2 Rendah
commit to user 51
P ½P
½P
100 mm 100 mm
100 mm
A B
A B
A B
SFD
BMD
Momen maksimum
Gambar 4.2.Grafik hubungan variasi kadar
filler
dengan nilai
slump
4.5. Hasil Pengujian