Perencanaan Campuran Beton Pembuatan Benda Uji Pengujian Nilai

commit to user 42

3.6. Perencanaan Campuran Beton

Mix Design Perencanaan campuran beton yang tepat dan sesuai dengan proporsi campuran adukan beton sangat diperlukan untuk mendapatkan kualitas beton yang baik. Penelitian ini menggunakan trial rancang campur beton yang mengacu pada Sambowo,2003 dengan target kuat desak f’c target 50 MPa. Secara lengkap dapat dilihat pada lampiran B. Perhitungan trial mix design pada penelitian ini tetap menggunakan agregat kasar pada hitungan, tetapi pada proses pengecoran agregat kasar tersebut tidak dimasukkan. Hal ini dikarenakan belum ada referensi terkait yang menggunakan mix design tanpa agregat kasar.

3.7. Pembuatan Benda Uji

Langkah-langkah pembuatan benda uji: a. Menyiapkan dan menimbang bahan-bahan campuran adukan beton sesuai dengan rancang campur adukan beton mix design . b. Mencampur bahan-bahan tersebut sampai homogen dengan cara dimasukkan ke dalam alat aduk beton secara berurutan mulai dari kerikil, semen, pasir, serat, dan air. c. Mengukur nilai slump adukan setelah tercampur homogen. d. Memasukkan adukan ke dalam cetakan balok berukuran 10x10x40 cm hingga penuh sambil dipadatkan dengan menggunakan vibrator. e. Setelah cetakan penuh dan padat, permukaannya diratakan dan diberi kode benda uji di atasnya, kemudian didiamkan selama 24 jam. f. Setelah 24 jam cetakan dibuka dan dilakukan curing selama 25hari. commit to user 43

3.8. Pengujian Nilai

Slump Slump beton adalah besaran kekentalan viscosity plastisitas dan kohesif dari beton segar. Menurut SK-SNI M-12-1989-F, cara pengujian nilai slump adalah sebagai berikut : a. Membasahi cetakan dan pelat. b. Meletakkan cetakan diatas pelat dengan kokoh. c. Mengisi cetakan sampai penuh dengan 3 lapisan, tiap lapis berisi kira-kira 13 isi cetakan, kemudian setiap lapis ditusuk dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan secara merata. d. Segera setelah selesai penusukan, ratakan permukaan benda uji dengan tongkat dan semua sisa benda uji yang ada disekitar cetakan harus disingkirkan. e. Mengangkat cetakan perlahan-lahan tegak lurus keatas. f. Mengukur slump yang terjadi.

3.9. Perawatan Benda Uji