Komunikasi Communication Kerangka Teori

11

1.5. Kerangka Teori

Penelitian ini akan meneliti tentang persepsi para skater yang ada di Indonesia. Penelitian ini akan melihat persepsi yang ada di kalangan skater di Indonesia dalam melihat brand lokal seperti Puppets Skateboarding yang baru di kalangan skater lokal yang bersaing dengan brand global yaitu Element Skateboarding. Sebelum masuk lebih dalam pembahasan ini, perlu dipahami elemen-elemen yang terkandung dalam penelitian ini, yaitu : 1. Brand Penelitian ini akan menerangkan tentang brand global dan brand lokal di Indonesia untuk produk skateboard. 2. Komunikasi Proses komunikasi yang dilakukan brand lokal dan brand lokal dalam menjangkau audience. 3. Persepsi Persepsi yang dibangun dalam proses komunikasi terhadap audience yang terdapat dalam website komunitas skater di Indonesia.

1.5.1. Komunikasi Communication

Komunikasi adalah salah satu aktivitas penting yang dilakukan oleh manusia, dimana didalamnya terdapat proses pembentukan, penyampaian dan 12 pengolahan pesan untuk tujuan tertentu. Jadi, komunikasi merupakan sebuah tindakan yang berupa pengiriman informasi dari pikiran seseorang kepada pikiran orang lain. Komunikasi yang baik dapat terjadi apabila prosesnya berjalan secara berkelanjutan dengan adanya umpan balik sebagai hasilnya. Communication is an exchange process in which thoughts or ideas are exchange. The communication process includes a sender who encodes a message, which is then transmitted through a message channel, and a receiver who decodes the message and provides feedback to the sender. Lusch and Lusch, 1987 : 400. Dari definisi diatas, sebuah proses komunikasi melibatkan adanya komponen - komponen pembentuknya, antara lain : a. Sender pengirim pesan Pihak yang mengirimkan pesan dengan melakukan proses menyandikan pesan encoding dan berperan sebagai sumber. b. Message pesan Sinyal apapun atau kombinasi dari sinyal yang dikirimkan sumber kepada penerima. Sebuah pesan dapat berupa pesan verbal maupun non- verbal. Terdapat dua kategori utama dari sinyal yang dikirimkan seseorang, yakni tanda sign dan simbol symbol. Sebuah tanda adalah kejadian alami yang berhubungan langsung otomatis dengan apa yang dimaksudkan. Tanda adalah elemen-elemen non verbal seperti nada dari suara, karakteristik wajah dan tubuh, memiliki kelekatan, hubungan alami 13 dengan apa yang direpresentasikan.’ Brilhart; Galanes; Adams, 2000 : 47 Pemaknaan semua tanda bersifat langsung dan menghubungkan apa adanya dengan apa yang terjadi, seperti misalnya mimik wajah; gesture; keadaan alam. Sebuah simbol mungkin dipakai untuk merujuk sesuatu yang bersifat tidak nyata; konsep-konsep abstrak, atau gagasan yang tidak dapat diamati oleh panca indera. Sebuah simbol adalah sinyal yang dibuat seseorang secara sengaja untuk mewakili sesuatu seperti pengalaman, objek, atau konsep. Brilhart; Galanes; Adams, 2000 : 47 Semua ‘kata’ juga merupakan simbol untuk mewakili setiap arti benda atau perilaku yang dimaksud. Pemberian makna sebuah simbol mengalami proses interpretasi yang berbeda - beda dari setiap individu. c. Channel saluran Media yang digunakan untuk menyalurkan pesan yang disampaikan oleh sender kepada receiver. d. Receiver penerima pesan Pihak yang menerima pesan dengan melakukan proses penyandian balik. e. Feedback umpan balik Informasi yang disandikan balik dan dikirimkan kembali dari receiver kepada sumber. 14 Disamping beberapa komponen komunikasi diatas, Wilbur Schramm juga menambahkan sebuah konsep lagi dalam model komunikasinya, yakni melibatkan bidang pengalaman field of experience antara sumber dan penerima pesan, seperti yang digambarkan pada model berikut ini : Field of Experience Field of Experience Source Encoder Decoder Destination Gambar 1.1. Bagan Model Proses Komunikasi Schramm Mulyana, 2002 : 141 Menurut Schramm, sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi balik pesan berdasarkan pengalaman yang dimilikinya masing-masing. Bila kedua lingkaran memiliki wilayah bersama yang besar, maka komunikasi mudah dilakukan. Semakin besar wilayah tersebut, semakin miriplah bidang pengalaman field of experience yang dimiliki kedua pihak yang berkomunikasi. Sedangkan apabila wilayah yang berimpit itu kecil, artinya pengalaman sumber dan pengalaman sasaran sangat jauh berbeda, akan sangat sulit untuk menyampaikan makna dari seseorang kepada yang lainnya. Signal 15

1.5.2. Persepsi

Dokumen yang terkait

Analisis Brand Association CocaCola dalam Pembentukan Brand Image Konsumen (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

11 55 105

Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Brand Image Sikat Gigi Oral-B Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 25 91

Pengaruh Perceived Quality, Brand Association, dan Brand Loyalty Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Merek Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

1 38 124

Ekuitas Merek Dan Brand Loyalty Blackberry (Studi Deskriptif tentang Pengaruh Ekuitas Merek Blackberry terhadap Brand Loyalty pada Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

1 44 136

Analisis pengaruh event sponsorship dan persepsi konsumen dalam membentuk brand image produk PT. astra honda motor (AHM); studi kasus pada konsumen sepeda motor honda di wilayah Karang Mulya Ciledug

2 49 120

Pengaruh brand knowledge, persepsi kualitas, dan innovativeness terhadap minat beli: studi kasus pada pengguna smartphone android lenovo di Wilayah Jakarta Selatan

0 8 139

PERSEPSI SKATER TENTANG FUNCTIONAL BRAND DALAM BRAND LOKAL DAN BRAND GLOBAL PERSEPSI SKATER TENTANG FUNCTIONAL BRAND DALAM BRAND LOKAL DAN BRAND GLOBAL (Studi Netnography tentang Persepsi Functional Brand Skateboard “Element” dan “Puppets” dalam Website

0 2 15

PENUTUP PERSEPSI SKATER TENTANG FUNCTIONAL BRAND DALAM BRAND LOKAL DAN BRAND GLOBAL (Studi Netnography tentang Persepsi Functional Brand Skateboard “Element” dan “Puppets” dalam Website Skateboard www.skate.indonesianforum.net di Indonesia).

0 3 26

SKRIPSI PERSEPSI AUDIENS TERHADAP BRAND PLACEMENT DALAM PERSEPSI AUDIENS TERHADAP BRAND PLACEMENT DALAM MEDIA FILM (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Audiens Terhadap Brand Placement Sony Ericsson Dalam Film James Bond Casino Royale).

0 5 12

PENDAHULUAN PERSEPSI AUDIENS TERHADAP BRAND PLACEMENT DALAM MEDIA FILM (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Audiens Terhadap Brand Placement Sony Ericsson Dalam Film James Bond Casino Royale).

0 2 13