3.4 Bagan  Penelitian
3.4.1. Pengolahan Zeolit 3.4.1.1. Preparasi Zeolit
3.4.1.2. Aktivasi Zeolit Anita S. 1994
Batuan zeolit alam Sarulla
Serbuk zeolit 100 mesh Dipanaskan di dalam oven pada suhu
100 ± 10 C selama 3 jam
didinginkan dihaluskan
diayak dengan ayakan 100 mesh
1000 gram serbuk zeolit alam Sarulla 100 mesh
Zeolit aktif Dipanaskan pada suhu
300 C selama 3 jam
3.4.1.3.
Pembuatan kurva kalibrasi larutan seri standar ammonia Cole, D.J.A, 1996
Catatan :  -    Dilakukuan prosedur yang sama untuk larutan seri standar 4,0 ; 6,0 ; 8,0; 10,0 mgL.
- Pengukuran juga dilakukan untuk blanko yang mendapat perlakuan yang sama.
50 mL larutan seri standar 2,0 mgL
Hasil dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL
ditambahkan 2,0 mL larutan reagen Nessler ditambahkan 2,0 mL larutan reagen Nessler
dikocok didiamkan selama 10 menit
diukur  transmitansi pada 
maks
= 410 nm
3.4.1.4
Penentuan ammonia yang Diserap oleh Zeolit Aktif
Catatan  :    -  Dilakukuan  prosedur  yang  sama  untuk  penambahan  zeolit  aktif sebanyak 10 g, 20 g, 30 g, 40 g, 50 g, 60 g, 80 g, dan 100 g.
100 mL sampel limbah cair peternakan babi
dimasukkan ke dalam labu ukur 250 mL diatur pH-nya = 6 dengan penambahan
NaOH 6 N dimasukkan 10 g zeolit aktif
diaduk didiamkan selama 3 jam
Disaring dengan menggunakan kertas saring Whatman no. 42
Filtrat Zeolit
dipipet  sebanyak 25 mL dan dimasukkan ke dalam labu ukur ukuran 50 mL
ditambahkan dengan 2,0 mL larutan reagen Nessler dikocok
didiamkan selama 10 menit diukur  transmitansi pada
maks
= 410 nm Hasil
dinetralkan dengan penambahan NaOH 6 N Karakterisasi
Spektofotometer –
FTIR
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Penentuan persamaan garis regresi denganmetode kurva kalibrasi Hasil  pengukuran  absorbansi  dari  larutan  seri  standar  ammonia  diplotkan  terhadap
konsentrasi  larutan  standar  sehingga  diperoleh  kurva  kalibrasi  berupa  garis  linear seperti  pada  lampiran  1.  Persamaan  garis  regresi  untuk  kurva  kalibrasi  dapat
diturunkan dengan metode Least Square dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel  4.1.  Data  Hasil  Pengukuran  Persamaan  Regresi  untuk  larutan  seri  standar
ammonia No
Xi Yi
Xi –  Xi   Xi –  Xi
2
Yi - Y Yi - Y
2
Xi –  Xi Yi - Y
1 2
3 4
5 6
∑ 0,5
1 1,5
2 2,5
7,5 0,236
0,334 0,414
0,535 0,617
0,713 2,849
-1,25 -0,75
-0,25 0,25
0,75 1,25
1,5625 0,5625
0,0625 0,0625
0,5625 1,5625
4,375 -0,2388
-0,1408 -0,0608
0,0602 0,1422
0,2382 0,0002
0,057025 0,019528
0,003697 0,003624
0,020221 0,056739
0,161131 0,2985
0,1056 0,0152
0,015 0,1066
0,2977 0,08386
Dari tabel diatas diperoleh :
25 ,
1 6
5 ,
7 
 
n xi
X
4748 ,
8 849
, 2
 
n Yi
Y
4.1.1.1 Penurunan Persamaan Garis Regresi
Persamaan garis regesi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis : b
X a
Y 
 Dimana :
a = slope
b = intersept
 
 
1917 ,
375 ,
4 8386
,
2
 
 
 
X Xi
X Xi
a
Harga intersept b diperoleh melalui substitusi harga a ke persamaan berikut : b
X a
Y 
  
2352 ,
25 ,
1 1917
, 4748
, 
 
 
X a
Y b
Sehingga diperoleh harga intersept b = 0,2352 Maka persamaan garis regesi yang diperoleh adalah :
2352 ,
1917 ,
 
X Y
4.1.1.2 Perhitungan Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi r untuk kurva kalibrasi ammonium dapat ditentukan :
 
 
  
 
 
 
998 ,
839 ,
2985 ,
7045 ,
4 8386
, 1611
, 375
, 4
8386 ,
2 1
2 1
2 1
2 2
 
 
 
 
 
y yi
x xi
y yi
x xi
r
Jadi  koefisien  korelasi  r  pada  penetapan  konsentrasi  Ammonia  dengan spektofotometer UVVis adalah r = 0,998.
4.1.2 Hasil data pengukuran kapasitas adsorpsi zeolit alam Sarulla Analisis  mengenai  kapasitas  adsorpsi  zeolit  alam  Sarulla  terhadap  ammonia  dalam
limbah  cair  peternakan  babi  dengan  menggunakan  spektofotometer  visibel  diperoleh signal  berupa  absorbansi.  Konsentrasi  ammonia  ditentukan  dengan  menggunakan
metode kurva kalibrasi dengan cara mengsubsitusikan nilai  Y  sebagai absorbansi yang
diperoleh dari  hasil pengukuran terhadap persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi
2352 ,
1917 ,
 
X Y
, sehingga diperoleh konsentrasi ammonia seperti pada tabel 4.2. Tabel  4.2.  Konsentrasi  ammonia  dalam  sampel  limbah  cair  peternakan  babi  sebelum
penambahan zeolit
Label Sampel Rata-rata Absorbansi
 
 
A
Konsentrasi ammonium mgL Sebelum
penambahan zeolit 0,399
427,23 mg  L Hasil  pengukuran  penyerapan  zeolit  alam  Sarulla  aktif  dalam  100  ml  sampel  limbah
cair peternakan babi dengan variasi massa zeolit alam Sarulla aktif 10 g, 20 g, 30 g, 40 g,  50  g,  60  g,  80  g,  dan  100  g  dan  waktu  perendaman  selama  3  jam  diperoleh
penyerapan  optimum  dengan  massa  zeolit  alam  Sarulla  100  g  sebesar  8,2  mgL  atau 98,08 dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel  4.3  Konsentrasi  ammonia  dalam  sampel  limbah  cair  peternakan  babi  dengan penambahan zeolit alam Sarulla
Massa zeolit alam Sarulla
gram Waktu
kontak jam
Rata-rata absorbansi
 
 
A
Konsentrasi ammonium
mgL Persen penurunan
kadar ammonia
10 20
30 40
50 60
80 100
3
0,340 0,666
0,370 0,337
0,309 0,307
0,396 0,298
281,684 224,730
175,143 132,760
96,244 92,984
52,426 8,203
34,19 47,39
59,00 68,93
77,47 78,24
87,73 98,08
4.1.3 Perhitungan