reagen Nessler lalu dikocok dan didiamkan selama 10 menit. Diukur transmitansinya pada
maks
= 410 nm dengan spektofotometer visibel.
3.3.2 Pengambilan Sampel Zeolit
Penelitian dimulai dari pengambilan sampel zeolit alam yang tersedia di daerah Sarulla Kec. Pahae Kabupaten Tapanuli Utara. Sampel zeolit yang berwarna abu-abu
kekuningan tersebut masih termasuk pada lapisan permukaan tanah dan dapat dilihat jelas perbedaannya dari mineral lain yang ada di dalam tanah. Oleh karena itu,
pengambilannya dapat langsung dari permukaan tanah dengan tangan atau menggunakan alat penggali. Zeolit dibersihkan dengan cara memisahkannya dari
tanah, pasir dan kerikil atau sisa-sisa tumbuhan. Zeolit yang bersih dibungkus dengan plastik, dalam pengambilan zeolit dan transportasi sampai ke laboratorium tidak
memerlukan perlakuan khusus.
3.3.3 Pengambilan Sampel Limbah Cair Peternakan Babi
Pengambilan Sampel Limbah Cair Peternakan Babi dilakukan secara purposif. Yaitu sampel diambil langsung dari kandang peternakan babi tanpa membagi populasi
berdasarkan kelompok-kelompok. Jadi dengan tehnik ini sampel dianggap mewakili populasinya. Sampel limbah cair yang digunakan berasal kandang peternakan babi di
Simalingkar B Medan. Sampel ditampung di dalam botol tanpa gelembung dan diawetkan dengan penambahan HCl 10, kemudian disimpan pada suhu ± 4
C. 3.3.4 Preparasi Zeolit Alam Sarulla dan Aktivasi
Zeolit alam Sarulla dibuat ganular dengan cara mekanik selanjutnya dicuci dengan air biasa hingga air sisa pencucian tidak terlihat keruh, kemudian dibilas dengan aquades
dan dikeringkan didalam oven pada suhu 100 – 110
C selama 3 jam. Zeolit kering yang sudah bersih dari kotoran secara fisika, ditumbuk dan diayak dengan pengayak
berukuran 100 mesh. Zeolit hasil pengayakan sebanyak 1000 g diaktivasi dengan cara pemanasan dalam oven kontroller pada suhu 300
C selama 3 jam.
3.3.5 Preparasi Sampel limbah cair peternakan babi
Sebanyak 500 ml limbah cair peternakan babi yang sudah ditambahkan dengan larutan HCl 10, diencerkan kemudian ditambahkan NaOH 6N sampai pH menjadi 6.
Kemudian diambil 100 ml sampel limbah cair tersebut diencerkan dengan faktor pengenceran 500 kali kemudian ditambahkan 2,0 ml reagen Nessler lalu
dihomogenkan dan didiamkan selama 10 menit untuk ditentukan konsentrasi ammonia awal. Penentuan konsentrasi ammonia awal pada limbah cair dengan spektofotometer
UVVis sebelum diimpregnasi zeolit.
3.3.6 Penentuan Ammonia yang diserap oleh zeolit aktif