Mikrokontroler Perancangan Pengendali Sistem

Anoda dan katoda dihubungkan dengan sebuah termistor dan resistor. Resistansi duaresistor ini mengubah arus yang terjadi akibat reaksi elektrokimia menjadi tegangan. Besararus yang mengalir pada dua resistor dipengaruhi oleh banyaknya oksigen yang tertangkap oleh membran elektroda. Tegangan ini digunakan sebagai keluaran sensor oksigen. Mekanisme skematik rangkaian dalam Gs Oxygen dapat dilihat dibawah ini; Oksigen elektronarus tegangan Gambar 3.4. Mekanisme Skematik Rangkaian Dalam Gs Oxygen KE25 Perancangan rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi kadar oksigen di udara. Sensor oksigen KE-25 tidak memerlukan catu daya untuk dapat mengukur kadar oksigen, keluaran output dari sensor KE-25 adalah tegangan analog sehingga dapat langsung dihubungkan ke ADC Mikrkontroller seperti rangkaiain dibawah ini. Gamabar 3.5. Sistem kerja pada rangkaian dalam sensor Gs Oxygen KE-25

3.2.3 Mikrokontroler

Mikrokontroler yang digunakan dalam rancangan ini adalah tipe ATMega16, yaitu mikrokontroler tipe AVR. Mikrokontroler berfunggsi Reaksi elektroda rangkaian resistor Universitas Sumatera Utara mengendalikan tampilan PC dan LCD berdasarkan input yang diterima dari sensor oksigen. Dari input sensor tersebut mikrokontroler dapat mengetahui apakah kondisi oksigen dalam keadaan sedikit, atau banyak. Sehingga mikrokontroler dapat menrubah tampilan kadar oksigen yang rendah atau tinggi. Jika kadar oksigen sedikit maka mikrokontroller akan menampilkan kadar oksigen yang rendah sesuai tangkapan oksigen dari membran sensor. Dan jika oksigen banyak maka mikrokontroller akan menampilkan kadar oksigen yang tinggi di tampilan display LCD dalam bentuk persen dan di PC dalam bentuk grafik., mikrokontroler diprogram pada PORT A yaitu masukan analog. Terdapat 8 input dari sensor kepadatan sehingga memakai 8 bit dari PORT tersebut. Output yaitu tampilan kadar oksigen dalam bentuk persen di LCD dan dalam bentuk grafik di PC. yang diprogram pada PORT B dan PORT D. Sedangkan output display diprogram pada PORT C. Konfigurasi pin maupun nomor pin dapat dilihat pada gambar berikut : PB0T0XCK 1 PB1T1 2 PB2AIN0INT2 3 PB3AIN1OC0 4 PB4SS 5 PB5MOSI 6 PB6MISO 7 PB7SCK 8 RESET 9 XTAL2 12 XTAL1 13 PD0RXD 14 PD1TXD 15 PD2INT0 16 PD3INT1 17 PD4OC1B 18 PD5OC1A 19 PD6ICP1 20 PD7OC2 21 PC0SCL 22 PC1SDA 23 PC2TCK 24 PC3TMS 25 PC4TDO 26 PC5TDI 27 PC6TOSC1 28 PC7TOSC2 29 PA7ADC7 33 PA6ADC6 34 PA5ADC5 35 PA4ADC4 36 PA3ADC3 37 PA2ADC2 38 PA1ADC1 39 PA0ADC0 40 AREF 32 AVCC 30 U1 ATMEGA16 X1 CRYSTAL R1 100k C1 100n C2 100n Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6. Rangkaian Skematik Sistem Minimum ATMega16 Dari gambar 3.6. Rangkaian tersebut berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC Mikrokontroler ATMega16. Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk men-download file heksadesimal kemikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke USB via programmer. Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak pada kaki 17, 18, 19, 20 dan 1. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer, maka pemrograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena mikrokontroler tidak akan dapat merespon.

3.2.4 USB-TO-TTL