3.2.1 Rangkaian Power Supply
Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD Liquid Crystal Display 16 x 2. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena
mikrokontroler dapat memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi
tampilan karakter. Pemasangan po tensio sebesar 5 KΩ untuk mengatur kontras
karakter yang tampil. Berikut adalah gambar rangkaian minimum pada power supply.
Gambar 3.2.Rangkaian Skematik Power Supply 5 Volt Power supply keluaran 5 Volt berfungsi untuk mencatu keseluruhan sistem
mikrokontroller, PC, dan LCD. Power supply keluaran 5 Volt ini dibentuk oleh IC regulator 7805 kapasitor 100nF25V dan 1000uF5V. Dari gambar 3.4, rangkaian
ini terhubung ke PB.0... PB.7, yang merupakan pin IO dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai TimerCounter, komperator analog dan SPI mempunyai
fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller
ATMega16.
VI 1
VO 3
G N
D
2
U2
7805 9 V
gnd 5 Volt
C4
100nF
C5
1000uF
Universitas Sumatera Utara
3.2.2 Sensor
Sensor merupakan bagian input dari sistem. Fungsi sensor adalah merubah besaran fisik suatu kondisi atau keadaan menjadi besaran listrik. Dalam rancangan
miniatur ini sensor yang digunakan adalah sensor Gs Oxygen.
•
Gs Oxygen
Sensor yang digunakan adalah sensor gas oksigen jenis KE-25 buatan Figaro Sensor. Sensor ini memiliki 2 tipe, yaitu KE-25 dan KE-50. Elektroda dibagi
menjadi anoda berupa Pb timbal dan katoda yang terbuat dari emas Ag serta elektrolit berupa asam lemah atau Alkaline. Elektroda emas merupakan sebuah
padatan yang berupa selaput yang tidak berongga non-porous membrane. Molekul oksigen masuk ke sel elektrokimia melalui selaput oksigen. Oksigen
yang masuk ke dalam sensor, direduksi pada elektroda emas dengan reaksi elektrokimia. Anoda dan katoda dihubungkan dengan sebuah termistor dan
resistor. Resistansi dua resistor ini mengubah arus yang terjadi akibat reaksi elektrokimia menjadi tegangan. Besar arus yang mengalir pada dua resistor
dipengaruhi oleh banyak oksigen yang tertangkap oleh membran elektroda. Tegangan resistansi ini digunakan sebagai keluaran sensor oksigen.
Gambar 3.3. Skematik Rangkaian Dalam Gs Oxygen KE-25
Universitas Sumatera Utara
Anoda dan katoda dihubungkan dengan sebuah termistor dan resistor. Resistansi duaresistor ini mengubah arus yang terjadi akibat reaksi elektrokimia
menjadi tegangan. Besararus yang mengalir pada dua resistor dipengaruhi oleh banyaknya oksigen yang tertangkap oleh membran elektroda. Tegangan ini
digunakan sebagai keluaran sensor oksigen. Mekanisme skematik rangkaian dalam Gs Oxygen dapat dilihat dibawah ini;
Oksigen elektronarus tegangan
Gambar 3.4. Mekanisme Skematik Rangkaian Dalam Gs Oxygen KE25 Perancangan rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi kadar oksigen di
udara. Sensor oksigen KE-25 tidak memerlukan catu daya untuk dapat mengukur kadar oksigen, keluaran output dari sensor KE-25 adalah tegangan
analog sehingga dapat langsung dihubungkan ke ADC Mikrkontroller seperti rangkaiain dibawah ini.
Gamabar 3.5. Sistem kerja pada rangkaian dalam sensor Gs Oxygen KE-25
3.2.3 Mikrokontroler