Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega16 Pengujian dan Analisa Sensor Oksigen KE-25

BAB 4 PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

4.1. Pengambilan Data

Berikut ini merupakan beberapa data penting yang perlu diambil :

4.1.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega16

Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ATMega16 ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian power supply sebagai sumber tegangan. Kaki 10 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 volt, sedangkan kaki 11 dihubungkan dengan ground. Kemudian tegangan pada kaki 10 diukur dengan menggunakan Voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan pada kaki 10 sebesar 4,9 volt. Langkah selanjutnya adalah memberikan program sederhana pada mikrokontroler ATMega 16, program yang diberikan adalah sebagai berikut: include mega16.h include delay.h include stdio.h while 1 { Place your code here PORTC=0x00; Delay_ms1000; PORTC=0xFF; Delay_ms1000; }

4.1.2. Pengujian dan Analisa Sensor Oksigen KE-25

Sensor KE-25 tidak memerlukan catu tegangan untuk operasinya. Keluaran dari KE-25 untuk konsentrasi oksigen 100 adalah antara 50 sampai de-ngan 60 mV, sedangkan jangkauan tegangan untuk mikrokontroler adalah dalam orde volt, yaitu 5 volt dengan V sebagai tegangan dalam volt dan konsentrasi dalam persen . Karakteristik ini akan menjadi data proses untuk ADC internal pada mikrokontroler ATMega16. Pengujian dilakukan dengan memberikan sensor oksigen gas oksigen murni didalam sebuah wadah tertutup pada selang beberapa waktu. Universitas Sumatera Utara Dari data diatas dapat dilihat bahwa respon sensor oksigen terhadap kadar oksigen diskitar memiliki respon yang baik, semakin banyak oksigen yang diberikan didalam wadah, maka pembacaan sensor oksigen akan semakin tinggi. Tabel 4.1. Data pengujian respon sensor Oksigen KE-25 di Ruangan Gas Murni semprotan Ruangan Hasil Pembacaan Lutron Digital DO Meter DO -5510 Ralat 1 26,84 25,03 7,23 2 35,41 34,04 4,02 3 39,98 38,10 4,93 4 45,10 45,01 0,19 5 48,83 47,02 3,85 Pada pengujian sensor Oksigen di udara bebas maka dipilih beberapa lokasi terbuka sebagai sample pengujian dan pada pagi, siang dan sore hari, adapun data pada tabel berikut : Tabel 4.2. Data pengujian sensor Oksigen KE-25 di beberapa lokasi Lokasi Kadar oksigen yang terukur pagi siang Sore Malam Taman USU 20,14 19,10 19,50 20,05 Daerah Pajak Pagi Psr V Padang Bulan 19,22 18,33 19,05 19,05 Istana Maimun 19,11 19,01 19,09 19,10 Dari data diatas didapat kesimpulan bahwa pada beberapa lokasi tersbut tidak terlalu signifikan perbedaan kadar oksigen, hal ini dapat disebabkan karena lokasi terbuka sehingga pertukaran udara dapat terus berlangsung sehigga kadar oksigen tidak banyak berkurang. Universitas Sumatera Utara

4.2. Pengujian dan Analisa Interface GUI