47
bahwa pada dasarnya seorang Forwarder adalah seorang perantara atau agen dari mereka yang memerlukan adanya ruang muatan disatu pihak dan di lain pihak bagi
mereka yang memerlukan barang muatan bagi sarana angkutan yang dimilikinya. Oleh karenanya seorang Forwarder dalam posisinya yang demikian itu harus dapat
berdiri dan bertindak dengan baik bagi keuntungan atau kepentingan dari pihak- pihak yang terkait.
38
D. Pelaksanaan Perjanjian Pengangkutan Melalui Laut
Perjanjian adalah perbuatan hukum yang menimbulkan, berubahnya, hapusnya hak, atau menimbulkan suatu hubungan hukum dan dengan cara
demikian, perjanjian menimbulkan akibat hukum yang merupakan tujuan para pihak. Jika suatu perbuatan hukum adalah perjanjian orang-orang yang melakukan
tindakan hukum disebut pihak-pihak.
39
Isi perjanjian baku telah dibuat oleh satu pihak, sehingga pihak lainnya tidak dapat mengemukakan kehendak secara bebas. Singkatnya tidak terjadi tawar
menawar mengenai isi perjanjian sebagaimana menurut asas kebebasan berkontrak. Dengan demikian, dalam perjanjian baku berlaku adagium, “take it or leave it
contract”. Maksudnya apabila setuju silakan ambil dan bila tidak tinggalkan saja, artinya perjanjian tidak berlaku. Banyak isi perjanjian baku yang memberatkan
atau merugikan konsumen.
40
Dari segi hukum, khususnya hukum perjanjian, pengangkutan merupakan perjanjian timbal balik antara pengangkut dan pengirim barang danatau
38
http:newfanyaauraresta.blogspot.com201206freight-forwarding_10.html diakses 18 Januari 2014
39
Herlien Budiono, Ajaran Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan, Cetakan Ketiga, Penerbit Citra Aditya Bakti, Bandung, 2011, hlm 3
40
H. Man S. Sastrawidjaja, Bunga Rampai Hukum Dagang, Penerbit Alumni, Bandung, 2005, hlm 177
Universitas Sumatera Utara
48
penumpang dimana pihak pengangkut mengikatkan dirinya untuk menyelenggarakan dirinya untuk menyelenggarakan pengangkutan barang danatau
orang ke suatu tempat tujuan tertentu dan pihak-pihak pengirim barang danatau penumpang mengikatkan dirinya pula untuk membayar ongkos angkutan.
Berdasarkan pengertian perjanjian pengangkutan diatas, di dalam perjanjian pengangkutan terlibat dua pihak yakni:
1 Pengangkut
2 Pengirim barang atau penumpang
Penerima barang dalam kerangka perjanjian pengangkutan tidak menjadi para pihak. Penerima merupakan pihak ketiga yang berkepentingan atas
penyerahan barang.
41
41
Ridwan Khairandy, Pengantar Hukum Dagang, Cetakan Pertama, Penerbit FH UII Press, Yogyakarta, 2006, hlm 183
Para pihak dalam perjanjian pengangkutan barang melalui laut terdiri dari pihak pengangkutan dan pengirimanpenerima barang. Secara garis besarnya, pihak
pengangkut mempunyai kewajiban menjaga penyerahannya ke pelabuhan, sedangkan pemilik barangpenerima barang berkewajiban untuk membayar
ongkos-ongkos pengangkutan freight atas pengangkutan barang yang diperintahkannya untuk diangkut tersebut.
Dalam hal pengangkutan, baik pengangkutan orang maupun barang antar pulau atau Negara khususnya dalam dunia perdagangan, maka peranan kapal laut
sangat dominan. Oleh karena pengangkutan merupakan masalah yang sangat penting di dalam dunia perdagangan, maka dengan demikian akan timbul atau lahir
suatu perjanjian pengangkutan yang diadakan antara pengangkutan di satu pihak dan si pemilik barang di pihak lain.
Universitas Sumatera Utara
49
Sebagai wakil ekspotir dan importir, maka CV. Camar Indah Medan setelah menerima order pengiriman barang dari eksportir akan melakukan berbagai
persiapan, yang meliputi komoditi dagang yang akan dikirim, mencarikan pengangkutan atas barang tersebut, memperlengkapi barang muatan dengan
dokumen yang disyaratkan oleh Negara ekspor dan Negara impor, antara lain commercial invoice, packing list, certificate of origin, dokumen Pemberitahuan
Ekspor Barang PEB dan melakukan pembayaran pajak ekspor, Laporan Pemeriksaan Surveyor LPS apabila diperlukan, agar kemudian barang dapat
diserahkan kepada pengangkut, dan pengangkut akan mengeluarkan Bill of Lading. Sedangkan untuk memasukkan barang dari Negara lain impor, maka CV. Camar
Indah Medan akan mempersiapkan dokumen Pemberitahuan Impor Barang FEB, Laporan Pemeriksaan Surveyor LPS dan melakukan pembayaran pajak impor.
Oleh karena itu, setelah menerima intruksi pengiriman barang shipping instruction dari seorang eksportir, maka ada beberapa pelaksanaan yang harus
dilakukan oleh CV. Camar Indah Medan selaku wakil dari eksportir: 1.
Memastikan telah dilakukannya perjanjian pengangkutan melalui laut antara pemakai jasanyaeksportir dengan pembeliimportirnya di luar negeri sebagai
syarat yang terpenting dalam ekspor impor barang dan telah dibukanya LC oleh importir di luar negeri yang ditujukan eksportir.
2. Memastikan bahwa komoditi yang akan diekspor tersebut tidak termasuk di
dalam kelompok barang yanag dilarang untuk diekspor atau komditi yang diawasi.
3. Mengantarkan peti kemas container ke gudang eksportir agar eksportir dapat
memuat sendiri barang yang akan dikirim ke dalam peti kemas tersebut untuk
Universitas Sumatera Utara
50
selanjutnya akan diantarkan ke gudang ekspeditur dengan disertai berupa dokumen penunjang, antara lain faktur barang invoice packingweight list,
copy LC, dan lain-lain. 4.
Mempersiapkan berbagai sertifikat tentang standarmutu komoditi ekspor beserta dengan dokumen lain yang diperlukan, misalnya Certificate of Origin
dan lain sebagainya. 5.
Berdasarkan atas Shipping Instruction atau surat perintah pengiriman barang, serta dokumen lainnya dari eksportir antara lain invoice, packing list, copy LC
dan dokumen penunjang lainnya, maka selanjutnya akan dibuatlah dokumen Pemberitahun Ekspor Barang PEB disertai dokumen pemeriksaan surveyor
apabila diperlukan. Selanjutnya dengan dokumen PEB tadi, ekspeditur akan segera ke bank untuk membayar pajak ekspor yang terutang. Setelah
memeriksa seluruh dokumen, serta dilaksanakannya seluruh prosedur lainnya yang diperlukan, maka kantor pabean akan memberikan persetujuan agar
barang dapat segera dimuat ke atas kapal. 6.
Selanjutnya ekspeditur akan mengeluarkan barang muatan tersebut dari gudang lalu menyerahkan barang muatan tersebut kepada pengangkut dengan disertai
dokumen pengapalan barang. 7.
Setelah menerima barang muatan tersebut, pengangkut akan menerbitkan dokumen pengangkutan kepada ekspeditur yang bersangkutan, untuk kemudian
diserahkan kepada eksportir pemakaian jasa sebagai salah syarat untuk mencairkan LC pada bank devisanya.
42
42
Wawancara dengan Muhammad Taufik Bidang Staf Bagian Import CV. Camar Indah Medan Tanggal 20 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
51
CV. Camar Indah Medan selaku wakil dari eksportir atau importir maka mewajibkan untuk mempersiapkan berbagai dokumen untuk tujuan mengirimkan
barang ke luar negeri ekspor maupun memasukkan barang ke dalam negeri impor untuk mendukung kegiatan forwarding tersebut yaktu:
1. Dokumen perbankan yaitu menyangkut tata cara pembayaran yang harus
dilakukan sesuai dengan kesepakatan para pihak yang biasanya dituangkan dalam perjanjian pengangkutan agar proses jual beli dapat dilakukan dengan
sempurna. Tata cara pembayaran yang lazim dan disukai dalam perdagangan luar negeri adalah dengan melakukan pembukaan Letter of Credit yang dinilai
lebih melindungi kepentingan para pihak yang berada pada Negara yang berbeda.
2. Dokumen angkutan yaitu dokumen-dokumen yang diperlukan untuk diproses
guna pelaksanaan pengiriman barang dari tempat penjual ke tempat yang dikehendaki oleh pembeli. Dokumen ini meliputi dokumen yang dipersyaratkan
atas barang yang ingin dikirim ataupun dokumen yang dikeluarkan oleh pengangkutan sendiri.
3. Dokumen pabean yaitu dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan untuk
dapat melakukan ekspor maupun impor barang yang diatur dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara yang bersangkutan.
43
43
Wawancara dengan Muhammad Taufik Bidang Staf Bagian Import CV. Camar Indah Medan Tanggal 20 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
52
BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN OLEH PERUSAHAAN TRANSPORTASI