Belajar Merokok dan Penurunan Prestasi Belajar

commit to user 6 hanya merokok 1 – 2 batang saja Eysenck et al ., 1960. Namun menurut Kaplan dan Sadock 1997 merokok satu bungkus yang berisi sekitar 12 batang, sudah termasuk dalam kriteria perokok berat.

2. Belajar

a. Definisi Belajar adalah sebuah proses yang mengandung tiga unsur yakni tujuan pengajaran, proses atau pengalaman belajar mengajar, dan hasil belajar. Proses belajar mengajar dilakukan bertujuan agar tujuan pengajaran tercapai. Hasil belajar adalah suatu tindakan menilai sejauh mana tujuan pengajaran itu dicapai oleh siswa. Hasil belajar dapat dilihat dan diukur dengan indeks prestasi, nilai-nilai ulangan harian dan raport Sudjana, 1990. Belajar merupakan suatu proses berpikir dan salah satu fungsi luhur dalam otak yakni kemampuan bahasa. Guyton 2007 menerangkan bahwa Area Wernicke di Hipotalamus adalah area yang mengatur kemampuan tersebut. Proses berpikir ini terkait dengan kemampuan intelegensi yang merupakan salah satu komponen dari fungsi kognitif. commit to user 7 b. Peranan fungsi kognitif Kognisi terkait dengan fungsi otak yang lebih kompleks, mencakup kemampuan persepsi, ingatan, perhatian, penerimaan dan pengolahan informasi serta intelegensi atau kecerdasan yang lebih dominan pada otak kiri Ginsberg, 2005. Seperti diuraikan dalam definisi, belajar merupakan proses mencapai tujuan pengajaran dan ditunjang oleh kemampuan intelegensi seseorang. Sebenarnya untuk mencapai hasil belajar yang baik tidak hanya diperlukan intelegensi saja, akan tetapi seorang siswa perlu mengandalkan perhatian saat belajar di kelas, menggunakan ingatan dan kemampuan- kemampuan kognitif, serta kesehatan badan dan mental pada umumnya Suharnan, 2005. Selanjutnya, tujuan pengajaran dapat dilihat dari hasil belajar, penilaian atau evaluasi belajar. Menurut Sudjana 1990 penilaian sumatif adalah cara penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program seperti catur wulan dan semester. Mahasiswa mendapat hasil belajar berupa indeks prestasi setiap akhir semester. commit to user 8

3. Merokok dan Penurunan Prestasi Belajar

Banyak uraian tentang dampak negatif merokok pada kesehatan fisik seperti penyakit sistem kardiovasuler, sistem pernapasan dan kanker. Namun, dampak negatif merokok juga terdapat pada fungsi otak seperti kecanduan oleh karena kandungan nikotin. Kesehatan psikis pernah dilaporkan terganggu dengan adanya pajanan rokok yang lama. Sebuah penelitian longitudinal menyebutkan merokok dapat menyebabkan gangguan dan perubahan fungsi kognitif menjadi turun ketika dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok Haustein, 2010; Perkins et al. , 2008. Kemampuan mengingat yang merupakan salah satu fungsi kognitif memiliki peran dalam kemampuan bahasa atau proses berpikir dan belajar. Kebiasaan merokok dihubungkan dengan risiko kemampuan ingatan yang buruk. Sebuah penelitian cross sectional memberi hasil bahwa didapatkan hasil yang lebih rendah dalam tes fungsi kognitif pada perokok dibandingkan dengan orang yang tidak merokok serta mantan perokok. Mantan perokok memiliki risiko lebih rendah karena mereka melakukan penghentian perilaku merokok sehingga memiliki peningkatan perilaku gaya hidup yang akan berimbas juga pada perbaikan fungsi kognitif setelah sekian lama terpajan dengan kebiasaan merokok Sabia, 2008; McEwen, 2006; Elwood et al ., 1999. commit to user 9 Deary et al. 2003 menyebutkan bahwa fungsi kognitif yang ada pada usia 11 tahun akan dapat berubah menjadi seperti usia 80 tahun. Orang-orang yang termasuk dalam kategori perokok aktif dan sudah lama memiliki kebiasaan buruk tersebut memiliki fungsi kognitif dan kecepatan psikomotor yang jelek. Efek langsung merokok pada penurunan fungsi kognitif dihubungkan dengan adanya unsur-unsur biokimia pada rokok dan kelainan- kelainan otak terkait dengan rokok. Menurut Perkins et al. 2008, Mc Ewen 2006, serta Kaplan dan Sadock 1997 nikotin yang merupakan kandungan dalam tembakau, merupakan suatu zat kimia yang sangat toksik. Pada dosis rendah sekalipun, termasuk dalam kebiasaan merokok secara umum zat ini dapat menyebabkan gejala toksisitas seperti mual, pusing, peningkatan denyut nadi, tremor, bahkan kesulitan berkonsentrasi. Apalagi jika perokok sudah mengalami ketergantungan, maka ketika perokok tidak menambah dosis nikotin, hal yang akan muncul adalah gejala putus nikotin seperti ganguan mood , frustasi, cemas, gangguan konsentrasi serta gelisah karena kadar nikotin yang drop . Hal ini terjadi karena salah satu efek nikotin pada fungsi otak adalah menyebabkan otak ingin terus mencari dan mengulangi pemaparan nikotin tersebut, terkait dengan lepasnya dopamin pada jalur area tegmental ventral ke korteks serebri dan sistem limbik. Nevid et al. 2003 menjelaskan bahwa apabila nikotin menyebabkan commit to user 10 peningkatan kewaspadaan dan mood yang bagus, perlu diketahui bahwa hal itu hanya terjadi secara singkat. Hal itu bukan merupakan manfaat yang bisa dipertahankan. Efek ketergantunganlah yang akan menyebabkan hal tersebut. Kesehatan mental dan psikologi menjadi tidak sehat. Cakupan fungsi kognitif tersebut di atas berdampak satu sama lain. Intelegensi atau kecerdasan dapat terpengaruh oleh karena terganggunya fungsi kognitif secara umum sehingga kemampuan bahasa atau proses belajar akan terganggu pula seperti yang dikemukakan oleh Suharnan 2005. Guyton 2007 menjelaskan bahwa fungsi Area Wernicke tergantung pada fungsi- fungsi area di dekatnya yang merupakan fungsi kognitif itu sendiri ditambah fungsi bicara dan pendengaran. Penelitian tentang perilaku berisiko terhadap prestasi belajar juga diungkapkan oleh Mananta 2008 bahwa ada hubungan merokok terhadap penurunan prestasi belajar siswa sebesar 5.505 kali dengan menggunakan analisis data C hi Square . Penelitian tersebut berbicara tentang perilaku beresiko seperti mengkonsumsi napza, kebiasaan menonton film porno, dan merokok yang berisiko terhadap prestasi belajar pada siswa SMA. Pada penelitian ini, dikhususkan untuk perilaku merokok yang memiliki imbas pada prestasi belajar pada mahasiswa. commit to user 11 Untuk mengetahui hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar yang merupakan tindakan mengevaluasi proses belajar itu sendiri dalam mencapai tujuan pengajarannya, hal ini disebut juga prestasi belajar atau penguasaan pengetahuan terhadap mata pelajaran. Hasil belajar tersebut bisa dalam bentuk perolehan indeks prestasi atau penilaian sumatif tiap semester. Prestasi belajar yang baik diukur dengan IP di atas 2,50, sedangkan prestasi belajar yang kurang baik ditunjukkan dengan IP kurang dari 2,50 Sudjana, 1990. commit to user 12

B. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan tentang Bahaya Merokok di Kalangan Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan Stambuk 2010

1 60 65

Perbedaan Rasio D2:D4 antara Laki-laki dan Perempuan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU

3 53 62

Pengetahuan Dan Sikap Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kebiasaan Merokok Dikalangan Mahasiswa Laki-Laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 38 53

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA LAKI-LAKI FAKULTAS ILMU KESEHATAN Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Laki-Laki Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 7 17

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA LAKI-LAKI Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Laki-Laki Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Laki-Laki Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 7 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Laki-Laki Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 4

PERBEDAAN KETAHANAN TERHADAP STRES LAKI-LAKI DENGAN PEREMPUAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PERBEDAAN KETAHANAN TERHADAP STRES LAKI-LAKI DENGAN PEREMPUAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2007 dan 2008.

0 0 13

Tingkat Pengetahuan tentang Bahaya Merokok di Kalangan Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan Stambuk 2010

0 0 19

Perbedaan Rasio D2:D4 antara Laki-laki dan Perempuan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU

0 0 13