penguraian decomposition, perbandingan berpasangan pair comparisons, sintesa prioritas synthesis of priority, dan konsistensi logis logical consistency.
2.3.1. Prinsip-Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process AHP
Skala ukuran panjang meter, emperatur derajat, waktu detik dan uang rupiah telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengukur bermacam-macam kejadian yang sifatnya
fisik. Kita tahu bahwa penerapan seperti itu dapar diterima secara umum. Pertanyaan adalah apakah kita dapat memperluas dan membenakan penggunaan sekala tersebut secara beralasan dan
mudah dipahami untuk mencerminkan perasaaan-perasaan kita pada bermacam-macam persoalan sosial, ekonomi, dan politik? Sulit dibayangkan, sebab disini lebih cocok bila digunakan suatu
ukuran lain yang telah Sederhana, misalnya persentase. Namun, variabel-variabel sosial, ekonoo, an politik tidak jaang
yang sulit diukur, seperti misalnya bagaimana mengukur produk yang berupa rasa aman karena tidak adanya serangan dari neara lain yang dihasilkan karena pengeluaran pemerintah dibidang
pertahanan, bagaimana mengukur kerugian yang diderita masyarakat karena bermacam-macam polusi dan kerusakan leingkungan akibat industrialisasi, bagaimana mengkuantifikasi kesenangan
karena dapat menikmati waktu senggang, dan sebagainya Mulyono,1996.
Dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP ada prinsip-prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah: decomposition, comparative judgement, synthesis of priority, dan logical
consistency .
Decomposition merupakan suatu proses memecahkan persoalan yang utuh menjadi unsur-
unsurnya. Ika ingin mendapatkan hasil yang akurat, pemecahan juga dilakukan terhadap unsur- unsur sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan beberapa
tingkatan dari persoalan tadi. Karena alasan ini maka proses analisis ini dinamakan hirarki. Ada dua jenis hirarki yaitu lengkap dan tak lengkap. Dalam hirarki lengkap, semua elemen pada suatu
tingkat memiliki semua elemen tang ada pada tingkat berikutnya. Jika tidak demikian, dinamakan hirarkin tak lengkap.
Universitas Sumatera Utara
Comporative judgement berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen
pada suatu tingkat tertentu yang dalam kaitannya dengan tingkat diatasnya. Penilaian ini merupakan ini dari AHP, karena ia akan berpengaruh terhadap prioritas elemen-elemen. Hasil dari
penilaian ini akan tampak lebih enak bila disajikan dalam bentuk matriks yang dinamakan pairwise comparison
. Agar diperoleh skala yang bermanfaat ketika membandingkan dua elemen, seseorang yang akan memberikan jawaban perlu pengertian menyeluruh tentang elemen-elemen
yang dibandingkan oleh relevansinya erhadap kriteria atau tujuan yang dipelajari.
Synthesis of priority dihasilkan dari setiap matriks pairwise comparison kemudian dicari
eigenvectornya untuk mendapatkan local priority. Karena matriks pairwise comparison terhadap pada settiap tingkat, maka untk mendapatkan global priority harus dilakukan sintesa di antara
local priority , prosedur melakukan sintes berbeda menurut bentuk hirarki. Pengurutan elemen-
elemen menurut kepentingan relatif melalui prosedur sintesa dinamakan priority setting.
Local consistency merupakan proses penghasilan konsistensi dimanan makna konsistendi
yaitu bahwa objek-objek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi.
2.4. Algoritma Dijkstra