Google Maps Routing Module

akan dianalisis bobot dari node yang belum terpilih, lalu dipilih node dengan bobot terkecil. Algoritma Djikstra mencari jarak terpendek dari node asal ke vertex terdekatnya, kemudian ke vertex kedua, dan seterusnya. Ada beberapa cara pencarian rute terpendek yang diselesaikan menggunakan algoritma Dijkstra, yaitu: 1. Pencarian rute terpendek antara dua buah simpul tertentu a pair shortest path 2. Pencarian rute terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain single source shortest path 3. Pencarian lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul tertentu intermediate shortest path

2.5. Google Maps

Google Maps merupakan suatu aplikasi yang disediakan oleh google secara gratis untuk melihat dunia secara lebih dekat di dalam internet. Dalam hal ini, google maps diperuntukkan untuk para pengguna internet yang ingin mengetahui suatu lokasi yang tempat dia berada ataupun lokasi suatu alamat yang ingin diketahui letak pasti lokasiya. Google Maps adalah suatu peta dunia yang dapat kita gunakan untuk melihat suatu daerah. Dengan kata lain, Google Maps merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan menggunakan suatu browser. Kita dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web yang telah kita buat atau pada blog kita yang berbayar maupun gratis sekalipun dengan Google Maps API. Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript. Universitas Sumatera Utara Server Client Computer Network Web server apache Scripting Langunge PHP Server Database MySQL Web Browser Gambar 2.1. Alur Proses Google Maps Pada gambar 2.1 interaksi antara klien dengan server berdasarkan skenario request dan respon. Admin akan melakukan pengolahan map, berdasarkan kebutuhan. Kemudian file map script yang bersangkutan akan dikirim atau ditanam di web server yang kemudian akan menjadi bahan informasi aplilkasi website bagi user yang akan menggunakan aplikasi penentuan rute terpendek menuju suatu rumah makan di kota Medan.

2.6 Routing Module

Routing dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pencarian jalur terpendek Shortest Path dan juga Travelling Salesman Problem TSP. Alasan Penggunaan modul routing ini karena pada aplikasi Web GIS ini terdapat sebuiah fungsi untuk menyelesaikan pencarian jalur terpendek menggunakan algoritma Dijkstra. Permasalahan mengenai rute atau jalur yang menghubungkan tempat-tempat tertentu maka dapat kita gambarkan dengan bulatan untuk memvisualisasikan tempat, dan garis untuk memvisualisasikan jalan rute. Representasi semacam ini merupakan suatu representasi dari graf. Sehingga dapat diselesaikan dengan Algoritma Dijkstra. Universitas Sumatera Utara Pada perancangan sistem informasi geografis ini Algoritma Dijkstra yang telah diimplementasikan ke dalam bahasa PHP akan dipergunakan dalam mencari rute terpendek bagi untuk menuju lokasi rumah makan yang menjadi lokasi tujuan. Namun karena keterbatasan data yang ada, maka sample data yang dipergunakan hanya 7 tempat verteksnode yakni dengan masing-masing memiliki bobot pada link-nya panjang jalan. Tabel 2.1 Analisis Panjang Rute Tujuan A B C D E F G A 6 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ B 6 6 ∞ ∞ ∞ ∞ C ∞ 6 4 7 ∞ ∞ D ∞ ∞ 4 20 ∞ ∞ E ∞ ∞ 7 20 9 ∞ F ∞ ∞ ∞ ∞ 9 9 G ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 9 Tabel 2.1 digunakan sebagai acuan dalam penghitungan rute terpendek pada rute yang ditentukan menggunakan Metode Dijkstra sesuai node asal dan node tujuan dari sebuah rute. Berdasarkan tabel analisis, maka gambar dari graf yang akan diselesaikan dijkstra apabila verteks asal ialah A dan verteks tujuan ialah G, adalah sebagai berikut : A D B C E F G ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 6 6 20 ∞ 7 4 9 9 Universitas Sumatera Utara a b c d A D B C E F G 6 12 16 ∞ ∞ 6 6 20 19 7 4 9 9 ∞ 4+ ∞ + A D B C E F G 6 12 ∞ ∞ ∞ 6 6 20 ∞ 7 4 9 9 ∞ 6+6 A D B C E F G 6 ∞ ∞ ∞ ∞ 6 6 20 ∞ 7 4 9 9 ∞ 6+0 Universitas Sumatera Utara e f g A D B C E F G 6 12 16 28 37 6 6 20 19 7 4 9 9 ∞ + A D B C E F G 6 12 16 28 ∞ 6 6 20 19 7 4 9 9 ∞ + A D B C E F G 6 12 16 ∞ ∞ 6 6 20 19 7 4 9 9 19 16+20 Universitas Sumatera Utara h Gambar 2.2 Graf Langkah-Langkah Perhitungan Dijkstra Algoritma Dijkstra mencari jarak terpendek dari verteks asal ke verteks terdekatnya, kemudian ke verteks berikutnya, dan seterusnya dengan ketentuan : di baru = min { di lama , d j +m ji } Maka program akan berhenti karena semua node verteks sudah terpilih. Dan menghasilkan jalur terpendek dari verteks A ke verteks G, sehingga akan didapat : A→G : A-B-C-E-F-G : 37 Atau pada dunia nyatanya, rute terpendek dari verteks A menuju ke verteks G adalah melewati B, C, E, F hingga sampai ke G dengan total jarak tempuh adalah 37 km. Client Side Web Browser Minta Data Data Routing Kirim data Transfer data Web Server Google Maps Server Data Admin Server Setting Routing Laporan Import Koordinat X-Y Gambar 2.3. Alur Proses Routing Map A D B C E F G 6 12 16 28 37 6 6 20 19 7 4 9 9 Universitas Sumatera Utara Pada gambar 2.2 alur proses sebuah routing rute terpendek adalah dengan membuat titik koordinat X dan Y untuk penempatan sebuah titik lokasi yang kemudian akan diinputkan kedalam database aplikasi website yang sudah terhubung dengan Google Maps sehinngga akan menjadi sebuah informasi routing untuk penggunaan aplikasi website penentu rute terpendek menuju sebuah rumah makan di kota Medan.

2.7. Teori Graf