Pembahasan ANALISIS dan PEMBAHASAN

lintas, serta beberapa lampu penerangan yang tidak berfungsi saat malam hari, dan kurangnya rambu- rambu lalu lintas. Berikut adalah kondisi jalan Yogyakarta-Wonosari km 17,3 sampai dengan 17,6 dapat dilihat pada Gambar 5.11. dan 5.12. Gambar 5.11. Gambar koordinasi alinemen jalan Yogyakarta-Wonosari km 17,3 sampai dengan 17,6 dari arah Kota Yogyakarta menuju Kota Wonosari. Gambar 5.12. koordinasi alinemen jalan Yogyakarta- Wonosari km17,3 sampai dengan 17,6 dari arah Kota Wonosari menuju Kota Yogyakarta. 82

BAB VI KESIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi geometrik jalan Yogyakarta-Wonosari km 17,3 sampai dengan 17,6 jalan tersebut tergolong kelas jalan I yaitu arteri atau kolektor sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibu kota provinsi dan ibu kota kabupaten jalan kota atau jalan ibu kota dan jalan setrategis provinsi, sesuai kelas jalan maka digunakan Vr rencana sebesar 60 kmjam yang mana Vr 60 kmjam merupakan Vr terkecil untuk kelas jalan arteri atau kolektor, selain itu hasil dari survei juga mendapatkan data sudut tikungan sebesar 153°. Dengan sudut sebesar 153° maka didapatkan jarak pandang henti Jh sebesar 85,40, didapatkan kebebasan samping E sebesar 19 meter, dan masing-masing tepi jalan harus mendapatkan kebebasan samping sebesar 9,5m, dengan hasil E sebasar 9,5m disetiap sisi jalan maka dapat memberikan manfaat bagi pengguna jalan, terutama bagi pengemudi karena dengan bahu jalan yang lebar jarak pandang pengemudi tidak terhalang oleh bangunan yang ada disekitar tikungan dan pengemudi lebih bisa leluasa untuk melihat jarak pandang saat memasuki tikungan. Berdasarkan survei yang dilakukan mendapatkan data lebar perkerasan lentur Wn sebesar 9m, dan hasil evaluasi lebar perkersan lentur Wc didapatkan hasil sebesar 11m, sesuai dengan hasil Wc lebih besar dari hasil Wn maka sudah seharusnya lebar perkerasan lentur pada jalan mendapatkan menambahan sebasar 2 meter untuk memberikan ruang bagi kendaraan besar saat akan menikung, karena kendaraan besar saat roda depan sudah menikung maka roda belakang tidak bisa mempertahan posisisnya seperti semula sehingga mengakibatkan kendaraan bergeser keluar dan membutuhkan lebar berkerasan yang lebih besar dari kondisi awal. Berdasarkan pembahasan didapatkan koordinsi alinemen jalan Yogyakarta- Wonosari km17,3 sampai dengan 17,6 dimana kondisi jalan dari arah Kota Yogyakarta menuju Kota Wonosari jalan lurus naik lalu menikung kekiri dengan sudut tikungan sebesar 153° dimana alinemen horizontal dan alinemen vertikal berhimpit namun dengan kondisi tidak ideal karena panjang alinemen horizontal tidak lebih panjang dari alinemen vertikal, maka dapat disimpulkan bahwa koordinasi alinemen jalan Yogyakarta-Wonosari km17,3 sampai dengan 17,6 tidak memenuhi standar peraturan yang berlaku.

B. Saran

1. Untuk Dinas terkait supaya segera melakukan peninjauan lapangan untuk segera melakukan pemerbaikan. 2. Jika Dinas terkait masih ingin tetap menggunakan tikungan dengan sudut sebesar 153° alangkah lebih baiknya dilakukan pelebaran bahu jalan, dan pelebaran perkeran lentur. 3. Untuk peneliti selanjutnya supaya bisa melakukan perubahan pada sudut tikungan agar sudut tikungan tidak terlalu besar dan tikungan tidak terlalu tajam 4. Untuk Dinas terkait supaya segera memperbaiki perlengkapan jalan yang tidak memenuhi standar peraturan yang berlaku.

Dokumen yang terkait

EVALUASI GEOMETRIK JALAN BERKAITAN DENGAN TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS PADA JALAN RAYA SURABAYA – BLITAR KM. 114 – KM. 121

10 46 17

AUDIT KESELAMATAN JALAN (STUDI KASUS JALAN LAKSDA ADI SUTJIPTO KM 7,5 SIMPANG BABARSARI SAMPAI KM 12 YOGYAKARTA)

0 3 98

INSPEKSI KESELAMATAN JALAN DI YOGYAKARTA ROAD SAFETY INSPECTION IN YOGYAKARTA (Studi Kasus : Jalan Wates-Yogyakarta KM 5 sampai dengan KM 10)

7 25 71

EVALUASI GEOMETRIK JALAN (Studi Kasus Ruas Jalan Pembangkit Listrik Bumi PT. Sarula Operation EVALUASI GEOMETRIK JALAN (Studi Kasus Ruas Jalan Pembangkit Listrik Bumi PT. Sarula Operation Limited Sumatera Utara STA 0+000 Sampai STA 1+656).

1 6 16

EVALUASI GEOMETRIK JALAN ( Studi Kasus Ruas Jalan Nioga – Gubume, Kabupaten Puncak Jaya, Papua EVALUASI GEOMETRIK JALAN ( Studi Kasus Ruas Jalan Nioga – Gubume, Kabupaten Puncak Jaya, Papua STA 0+000 Sampai STA 3+500 ).

0 2 13

KAJIAN TEKNIS DAN FUNGSI JALAN MATARAM, YOGYAKARTA KAJIAN TEKNIS DAN FUNGSI JALAN MATARAM, YOGYAKARTA.

6 14 19

EVALUASI PENERANGAN JALAN (Studi Kasus : Jalan Wonosari Km 14 – Km 17, Kabupaten Bantul, DIY) EVALUASI PENERANGAN JALAN (Studi Kasus : Jalan Wonosari Km 14 – Km 17, Kabupaten Bantul, DIY).

0 2 11

PENDAHULUAN EVALUASI PENERANGAN JALAN (Studi Kasus : Jalan Wonosari Km 14 – Km 17, Kabupaten Bantul, DIY).

0 2 5

TINJAUAN PUSTAKA EVALUASI PENERANGAN JALAN (Studi Kasus : Jalan Wonosari Km 14 – Km 17, Kabupaten Bantul, DIY).

0 4 4

ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10 ANALISIS KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SOLO KM 8,8 SAMPAI KM 10.

0 2 18