PENDAHULUAN STUDI ANALISIS PENANGANAN ANAK PUTUS SEKOLAH DI DESA NGEPANREJO KECAMATAN BANDONGAN Studi Analisis Penanganan Anak Putus Sekolah Di Desa Ngepanrejo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang.

2 school dropouts among others: to join Packet, holding lectures, and provide skills for children out of school in order to have the provision for later life Keywords : dropout, compulsary, and education

1. PENDAHULUAN

Pendidikan pada dasarnya ialah serangkaian kegiatan yang diusahakan secara sadar yang bertujuan mengembangkan kepribadian dan kemampuan baik dilaksanakan di dalam sekolah maupun diluar sekolah. Semua warga negara berhak mendapatkan perlakuan yang sama tanpa terkecuali. Sabates 2011: 1 Menyatakan bahwa “policies to improve school progession and reduce the numbers of children dropping out of school are critical if univeral primary Education UPE is to be archieved”. Hal ini bertujuan agar masayarakat mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai melalui pendidikan yang berkualitas, hal ini sesuai dengan pendapat Sabates bahwa kebijakan wajib belajar 9 tahun di Indonesia harus terlaksana agar mengurangi anak yang berhenti putus sekolah. Pendapat lain di kemukakan oleh Kyridis, et al 2013:3 bahwa “for many years the belief that education can increase social equality and promote social justice, has been predominant”. Hal ini agar masyarakat bangsa sejahtera dan mempunyai ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta bisa meningkatkan sumber daya manusia dengan dengan ketrampilanya. Dalam jurnalnya Dewi 2014 menyatakan bahwa Pendidikan merupakan serangkaian proses yang dilakukan suatu negara dalam rangka menyiapkan kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan. Selain itu pendidikan meupakan salah satu sarana meningkatkan ketrampilan dan kecerdasan manusia, pendidikan memagang peranan penting terhadap kemajuan pembangunan bangsa. Kualitas sumber daya manusia yang mempunyai daya saing juga tidak lepas dari pendidikan, hal ini berarti mencerminkan bahwa kondisi pendidikan suatu bangsa dapat diukur dari kualitas sumber daya manusia di negara tersebut. Hal ini sejalan dengan 3 pendapat Jumali 2008:175 bahwa pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan aset-aset sumber daya manusia yang siap untuk mensukseskan progam-progam pembangunan di masa depan. Kehidupan manusia tidak akan lepas dari pendidikan. Dalam hal ini ialah pendidikan formal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang berstuktur dan berjenjang, terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi Jumali, 2008:92. Hal ini sesuai dengan teori empirisme, dimana lingkungan pendidikan akan berpengaruh terhadap perkembangan manusia Sutirna, 2013: 8. Disamping itu warga masyararakat ada yang beranggapan bahwa sekolah hanyalah menghabiskan biaya dan beranggapan bahwa setelah lulus juga masih banyak yang mengganggur. Akibatnya pandangan masyarakat terhadap pendidikan kurang begitu peduli. Seperti inilah yang masih banyak di temui di desa Ngepanrejo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Tantangan pendidikan di Indonesia masih di hadapkan pada tantangan besar untuk mencerdaskan anak bangsa terutama dalam hal pemerataan pendidikan. Penduduk di desa Ngepanrejo kebanyakan berprofesi sebagai petani, buruh bangunan, dan buruh harian lepas. Mayoritas penduduk desa Ngepanrejo berprofesi mereka tidak terlalu peduli dengan pendidikan anak-anaknya di masa mendatang, sehingga dorongan dan perhatian untuk tetap mengenyam bangku sekolah tingkat lanjutpun tidak ada, sejalan dengan yang dikatakan oleh Kulyawan 2013: 3 akibat tingkat pendidikan orang tua yang relatif rendah maka kesadaran terhadap anak otomatis akan rendah. Sebagian Masyarakat desa Ngepanrejo meskipun kehidupanya tergolong miskin tetapi mempunyai kesadaran pendidikan untuk menyekolahkan anaknya akan tetapi persoalanya adalah karena keterbatasan biaya untuk pendidikan bagi anak-anak mereka, terlebih lagi karena sekolah-sekolah kawasan desa ini terbatas, sehingga tidak memungkinkan anak-anak memilih sekolah yang sesuai dengan bakat dan minat anak tersebut, terlebih lagi transportasi ke kota yang sulit. Kenyataan yang lain di desa Ngepanrejo banyak anak-anak usia sekolah 4 mengalami drop out, hal ini terjadi karena berbagai faktor antara lain faktor ekonomi, faktor lingkungan, dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Studi Analisis Penanganan Anak Putus Sekolah Di Desa Ngepanrejo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang ”. Dipilihnya desa Ngepanrejo kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang sebagai tempat penelitan karena di lokasi tersebut masih banyak anak putus sekolah.

2. METODE PENELITIAN