Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kondisi sarana dan prasarana laboratorium kimia siswa SMA di Kabupaten

Deli Serdang termasuk kategori baik dengan persentase 80 sesuai dengan peraturan PP Nomor 19 Tahun 2005 pasal 42 ayat 1.

2. Frekuensi pelaksanaan praktikum kimia kelas X dengan rata-rata

melaksanakan praktikum sebanyak 5 kali dalam setiap semester dan kelas XI Semester Genap siswa SMA di Kabupaten Deli Serdang rata-rata 6 kali dalam setiap semester.

3. Permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan laboratorium di Kabupaten

Deli Serdang adalah SMAN 1 Lubuk Pakam tidak memiliki laboran kimia, SMAN2 Lubuk pakam memiliki 1 orang laboran kimia tetapi laboran tersebut milik bersama dengan laboratorium fisika dan biologi, sednagkan SMA Darul Ilmi Murni, laboratorium kimia masih bergabung menjadi satu dengan laboratorium fisika dan biologi. Dari hasil wawancara dengan guru didaptkan bahwa praktikum dianggap menyita waktu dan tenaga. . 54

5.2. Saran-Saran

Berdasarkan uraian di atas, saran-saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sekolah seharusnya mewajibkan setiap laboratorium harus memiliki laboran sehingga bisa membantu guru dalam pelaksanaan praktikum khususnya praktikum kimia. 2. Untuk SMA yang belum memiliki ruangan khusus untuk laboratorium kimia sebaiknya laboratorium kimia dibuat terpisah karena bila disatukan dengan laboratorium fisika dan biologi dapat menyebabkan sulitnya membagi waktu pelaksanaan praktikum. 3. Perlu pembagian waktu yang sesuai dalam pelaksanaan praktikum kimia, sehingga setiap praktikum yang dilaksanakan benar-benar bermanfaat bagi siswa dalam menunjang pemahamannya terhadap materi pelajaran. 4. Guru dapat melaksanakan pembelajaran terpadu antara pemberian materi di kelas dan pelaksanaan praktikum sehingga siswa dapat memadukan antara teori dengan hasil praktikum. 5. Perlu diadakan pembersihan laboratorium secara berkala dan penyusunannya dibuat semenarik mungkin sehingga siswa tertarik bila mengikuti praktikum kimia. 6. Siswa diwajibkan untuk memakai jas lab bila sedang melaksanakan praktikum di laboratorium. DAFTAR PUSTAKA Aydin, S., Aydemir, N., Boz, Y., Dindar, A.C., Bektas, O., 2009, The Contribution of Constructivist Instruction Accompanied by Concept Mapping in Enhancing Pre-service chemistry teachers’ conceptual understanding of chemistry in the laboratory course, J. Sci. Edu Technol,18 :518-534 Bagci, N., Simsek, S. 1999. The influence of different teaching methods in teaching physics subjects on student’s success, The Journal of Gazi Education Faculty . 193, 7988 Situmorang 2009 Bilek, M., dan Skalicka, P., 2009, Real, Virtual Laboratories Together in General Chemistry Together in General Chemistry Education: Starting Points For Research Project, Bruner, J.S. 1990. Acts of meaning. Cambridge, MA: Harvard University Press. Bryant, R. J., Edmunt, A. M. 1987. They like lab-centered science. The Science Teacher , 548, 42-45. Feyzioglu, B. 2009. An Investigation of the relationship between Science process Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievementin Chemistry Education . Journal of Turkish Science Education 63:114-132 Marjan, J., 2014. Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.e-journal Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha volume 4 tahun 2012 Nurul, H. 2013. Pengertian dan Langkah-Langkah Saintifik. http:www.nurulhidayah .net879-pengertian-dan-langkah-pembelajaran- saintifik.htmlprettyPhoto 56