Kerangka Pemikiran Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

34 Pada Perusahaan yang masuk Dalam Kelompok Jakarta Islamic Indeks Masa tahun 2005- 2007. ukuran perusahaan, dan pertumbuhan aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

2.3 Kerangka Pemikiran

Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan Cluster propotional random sampling atau sampel kelompok. Metode ini digunakan karena emiten manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia heterogen, pengambilan sampel agar dapat mewakili masing-masing unsur dilakukan dengan pembagian terhadap unsur-unsur saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan jenis usaha. Penelitian ini menggunakan periode pengamatan tahun 2008-2010. Berdasarkan uraian di atas, maka faktor-faktor yang diidentifikasi berpengaruh terhadap struktur modal antara lain ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva, dan profitabilitas terhadap struktur modal. Sehingga kerangka pemikiran penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 35 H 1 + H 2 + H 3 + H 4 - Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.4 Hipotesis 2.3.1 Hubungan Ukuran Perusahaan Dengan Struktur Modal

Dalam teori agensi yang menyatakan terdapat keterbatasan rasional bounded ratiponality bahwa para manajer mempunyai kecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya pihak lain, maka semakin besar suatu perusahaan akan mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi, sehingga perusahaan tersebut akan lebih berani mengeluarkan saham baru dan cenderung untuk menggunakan jumlah pinjaman juga semakin besar, menurut penelitian yang dilakukan para ahli yang menyatakan bahwa ukuran perusahan mempunyai pengaruh yang positif, yang berarti kenaikan ukuran perusahaan akan diikuti dengan kenaikan struktur modal. Perusahan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses untuk mendapatkan sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk Ukuran Perusahaan X 1 Profitabilitas X 4 Struktur Modal Y Pertumbuhan Aktiva X 3 Risiko Bisnis X 2 Universitas Sumatera Utara 36 mendapat pinjaman dari kreditur akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki probabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan dalam industri, sebaliknya perusahaan dengan skala kecil akan lebih menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Oleh karena itu, memungkinkan perusahaan besar tingkat leverage akan lebih besar dari pada perusahaan yang berukuran kecil. H 1 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur go public di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010.

2.3.2 Hubungan Risiko Bisnis Dengan Struktur Modal

Dalam teori agensi juga disebutkan bahwa manajer cenderung tidak menyukai risiko risk aversion karena terdapat ketidakpastian di dalamnya dan terdapat asumsi sifat manusia yang mementingkan dirinya sendiri self interest. Maka manajer lebih cenderung untuk menggunakan hutang sebagai pembiayaan perusahaan. Brigham dan Houston 2006 menyatakan bahwa dalam perusahaan resiko bisnis akan meningkat jika menggunakan hutang yang tinggi. Hal ini juga akan meningkatkan kemungkinan kabangrutan. Hasil penelitian membuktikan bahwa perusahaan dengan resiko yang tinggi seharusnya menggunakan hutang yang lebih sedikit untuk menghindari kemungkinan kebangrutan. Apabila risiko bisnis yang tinggi terjadi cenderung mempunyai pengaruh yang positif terhadap rasio hutang. Universitas Sumatera Utara 37 H 2 : Risiko bisnis berpengaruh positif terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur go public di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010.

2.3.3 Hubungan Pertumbuhan Aktiva Dengan Struktur Modal

Weston dan Brigham 1991 mengatakan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada modal eksternal. Biaya emisi untuk penjualan saham biasa lebih besar daripada biaya untuk penerbitan hutang. Oleh karena itu, perusahaan yang bertumbuh pesat cenderung lebih banyak menggunakan hutang daripada perusahaan yang tumbuh dengan lambat. Dalam menghadapi pertumbuhan perusahaan ini, teori agensi mengasumsikan bahwa manusia yang memiliki sifat mementingkan dirinya sendiri self interest dan memiliki keterbatasan rasionalitas bounded rationality menyebabkan manajer mempunyai kecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya pihak lain.Dari uraian diatas maka peneliti mengambil hipotesis ketiga: H 3 : Pertumbuhan aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur go public di Bursa Efek Indonesia tahun 2008- 2010. Universitas Sumatera Utara 38

2.3.4 Hubungan Profitabilitas Dengan Struktur Modal

Pecking order theory menyebukan bahwa perusahaan menyukai internal financing pendanaan dari hasil operasi perusahaan berwujud laba ditahan. Brigham dan Houston 2006 mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalianyang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan dana dengan dana yang dihasilkan secara internal. H 4 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur go public di Bursa Efek Indonesia tahun 2008- 2010. Universitas Sumatera Utara 39

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah manufaktur yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2008 dan 2010. Unit sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan selama periode penelitian.Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data berupa angka – angka dan dalam data ini biasa dilakukan berbagai operasi matematika. Untuk mendapatkan landasan teori yang komprehendif mengenai masalah dalam penelitian ini, penelitian mengumpulkan data teori yang relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan melakukan studi pustaka terhadap leteratur dan bahan pustaka lain seperti jurnal, artikel, buku dan penelitian terdahulu.

3.1.1 Variabel Dependen

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu struktur modal. Struktur Modal adalah perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri Bambang Riyanto, 2001. Struktur Modal = Hutang jangka panjang Modal Sendiri Universitas Sumatera Utara 40

3.1.2 Variable Independen

1. Ukuran perusahaan Size X1 Mengacu penelitian yang dilakukan Vina Ratna dan Saifudin et.al 2010 ukuran perusahaan diprokasi dengan logaritma dari total asset selama satu tahun. Ukuran Perusahaan = Log Total Asset 2. Risiko Bisnis Risik Bisnis adalah Ketidakpastian yang melekat dalam proyeksi tingkat pengebalian aktiva masa depan. Pengukuran risiko bisnis dalam penelitian menggunakan cara yang digunakan oleh Indriyo 2002 yaitu dengan rumus DOL Degree Of Operating Leverage. Skala variabel yang digunakan pada risiko bisnis adalah variabel rasio yang merupakan variabel perbandingan dapat diukur dengan. DOL = Pertumbuhan profit before taxes Pertumbuhan net sales keterangan: DOL = Tingkat Leverage Operasi Degree of Operating Leverage EBIT = Earnings Before Interest and Taxes laba sebelum bunga dan pajak 3. Pertumbuhan Aktiva Pertumbuhan asset adalah perubahan peningkatan atau penurunan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Pertumbuhan asset dihitung sebagai Universitas Sumatera Utara 41 persentase perusahaan asset pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya Bhaduri, 2002. Skala variabel yang digunakan adalah variabel rasio yang merupakan variabel perbandingan. Pertumbuhan = Total aset priode t – Total asset priode t-1 Total asset priode t-1 4. Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba ukuran profitabilitas mengacu pada Saidi 2004 yaitu menggunakan Net Profit Margin. Skala varibel yang digunakan adalah variabel rasio yang merupakan variabel perbandingan. Profitabilitas NPM = Net Profit Net Sales 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdapat dalam periode 2008-2010 yang terdaftar di BEI Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan studi empirik karena struktur penelitian disusun dengan tujuan membuktikan atau menguji hipotesis secara empiris.

3.2.2 Sampel

Pengambilan sampel bertujuan untuk menghemat waktu dan tenaga dalam menganalisa data, namun demikian pengambilan sampel harus bersifat Universitas Sumatera Utara 42 representative sehingga hasil analisis dapat digeneralisasikan. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode cluster propotional random sampling atau sampel kelompok. Metode ini digunakan karena emiten manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia heterogen, pengambilan sampel agar dapat mewakili masing-masing unsur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan jenis usaha. Menurut Arikunto 1997 untuk populasi lebih dari 100 jumlah sampel minimum adalah 10-15. Pengambilan sampel dari masing-masing sektor disesuaikan dengan perbadingan atau rasio jumlah emiten masing-masing sektor. Jumlah sampel setiap sektor diperoleh dengan cara populasi sektor dibagi dengan populasi seluruhnya dikalikan dengan sampel seluruhnya yaitu tiga puluh, berdasarkan perhitungan tersebut akan dapatkan hasil sampel yang cukup mewakili jenis usaha di Bursa Efek Indonesia. Jumlah sampel yang dipilih setiap sektor diperoleh dengan cara : Populasi setiap sektor x Total Sampel yang dipilih Populasi seluruhnya Sebagai contoh dalam sektor food and beverages terdapat 18 perusahaan manufaktur sedangkan jumlah semua perusahaan ada 129 maka dapat diambil sampel dari sektor food and beverage sejumlah: 18 x 20 = 2,01 dibulatkan menjadi 2 perusahaan 139 Begitu seterusnya untuk sektor perusahaan manufaktur yang lain. Universitas Sumatera Utara 43

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder dimana data tersebut adalah data yang berasal dari Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia khususnya dari Indonesian Capital Market Directory tahun 2008. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menyusun teori sebagai hasil induksi dan pengantar terhadap fakta pengumpulan informasi.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Seluruh data dalam penelitian ini adalah data sekunder, dengan demikian metode pengumpulan data adalah dengan mengumpulkan data yang dikumpulkan dari bebagai sumber antara lain data yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008- 2010, dari literatur, jurnal-jurnal dan sumber lain yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian. Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara penulis mencari data yang diperlukan yang meliputi arsip atau buku yang ada dengan struktur modal.

3.5 Metode Analisis

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

0 22 115

“ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM(Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham (Kasuspada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periodetahun 2010 - 2013).

0 2 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005-2007.

0 1 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEI Tahun 2008- 2010

0 0 12

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEI Tahun 2008- 2010

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEI Tahun 2008- 2010

0 0 19

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

0 0 16

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

0 0 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 16