3
sangat menarik untuk diteliti. Selain itu, alasan peneliti menggunakan Return on Asset ROA
sebagai ukuran kinerja adalah Karena ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan.
Variabel independen Pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan murabahah. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas bank umum syariah yang
diproksikan dengan Return on Asset ROA. Pembiayaan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah total pembiayaan yang disalurkan bank syariah. Total pembiayaan diukur dengan logaritma natural dari nilai pembiayaan pada akhir tiap
tahun. Secara empiris hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Riyadi dan Yulianto 2014 yang menyatakan bahwa murabahah tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Wicaksana 2011, dan Rahman 2012, yang menyatakan bahwa murabahah
berpengaruh terhadap profitabilitas.
2. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Bank Syariah
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Sedangkan bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Fungsi dari bank syariah sesuai dengan UU No. 21
Tahun 2008 dan Wiroso 2005 adalah fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, fungsi jasa keuangan perbankan dengan menghimpun dan menyalurkan dana
masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, fungsi sebagai manajer investasi atas dana yang dihimpun dari pemiliki dana, serta fungsi sebagai investor dalam
penyaluran dana baik dalam prinsip bagi hasil, prinsip ujroh, maupun prinsip jual beli.
Fungsi Bank Syariah
Fungsi Bank Syariah secara garis besar tidak berbeda dengan bank konvensional, yakni sebagai lembaga intermediasi intermediary institution yang mengerahkan dana
dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Perbedaan pokoknya terletak
dalam jenis keuntungan yang diambil bank dari transaksi-transaksi yang dilakukannya. Bila Bank Konvensional mendasarkan keuntungan dari pengambilan bunga, maka
bank syariah dari apa yang disebut sebagai imbalan, baik berupa jasa maupun mark-up atau profit margin serta bagi hasil loss and profit sharing
Produk-produk Bank Syariah
Pada umumnya produk-produk bank syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
a. Produk Penghimpun Dana
4
b. Produk Penyaluran Dana
c. Produk Jasa
Pembiayaan pada Bank Syariah
Salah satu fungsi dan kegiatan bank syariah adalah menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan. Pembiayaan secara luas menurut Muhammad 2002 berarti
financing atau pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Alokasi dana dalam bentuk pembiayaan menurut Muhammad 2002 mempunyai beberapa tujuan
yaitu mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat resiko yang rendah, dan mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas tetap
aman. Pendapatan Bank Umum Syariah
Pendapatan adalah semua sumber-sumber ekonomi yang diterima oleh perusahaan dari transaksi penjualan barang penyerahan jasa kepada jasa lain. Definisi
tersebut menjelaskan bahwa sumber pendapatan adalah dari hasil penjualan barang- barang dan penyerahan jasa. Pendapatan merupakan hasil yang diterima dari
pengelolaan yang berasal dari aktivitas atau kegiatan perusahaan, tentunya pendapatan yang besar akan menghasilkan profit yang besar pula.
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa pendapatan merupakan imbalan nilai barang atau jasa. Nilai tukar dalam satuan uang yang diterima setelah
dipotong dengan perhitungan yang menyangkut transaksi sehingga dapat dimengerti bahwa pendapatan dari suatu transaksi adalah nilai nettonya.
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan dasar dari adanya keterkaitan antara efisiensi operasional dengan kualitas jasa yang dihasilkan oleh suatu bank. Tujuan analisis
profitabilitas sebuah bank adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha yang dicapai oleh bank yang bersangkutan Kuncoro, 2002. Menurut Weygandt et al
2008, rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan secara keseluruhan, yang ditunjukkan dengan besarnya laba
yang diperoleh perusahaan.
Rasio profitabilitas adalah alat untuk mengukur keefektifan dan kesuksesan manajemen dalam menghasilkan suatu laba pada suatu periode tertentu. Profitabilitas
suatu bank dapat diketahui dengan menganalisa laporan keuangannya, dan dari hasil analisa tersebut akan dapat tercermin kemampuan bank dalam memperoleh laba.
Rasio profitabilitas menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.
Return On Assets ROA
Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset kekayaan yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan
dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut Abdul dan Hanafi, 2009:157.
5
ROA adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan atau laba secara keseluruhan. Rasio
profitabilitas ini sekaligus menggambarkan efisiensi kinerja bank yang bersangkutan. Return On Assets
ROA sangat penting, karena rasio ini mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset produktif. Semakin besar ROA
suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut, dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.
3. METODE