Pengaruh media periklanan terhadap perilaku masyarakat penabung pada PT. Bank BRI Syariah

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

NOOR MARIPING DJUWITASARI NIM: 206046103859

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H / 2010 M


(2)

PENGARUH MEDIA PERIKLANAN TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT PENABUNG PADA PT. BANK BRI SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

NOOR MARIPING DJUWITASARI

NIM. 206046103859

Di bawah bimbingan:

Drs. H. Ahmad Yani, M. Ag

NIP. 196404121994031004

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H/2010


(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Pendistribusian Kekayaan Negara Dalam Perspektif Ekonomi Islam, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 Nopember 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

Jakarta, 1 Desember 2006 Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP. 195505051982031012

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag (...) NIP. 197107011998032002

Sekretaris : H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH (...) NIP. 197407252001121001

Pembimbing I : Dr. H. Afifi Fauzi Abbas, MA (...) NIP. 1956090061982031004

Pembimbing I : Drs. H. Hamid Farihi, MA (...) NIP. 195811191986031001

Penguji I : A.M. Hasan Ali, MA (...) NIP. 150370226


(4)

(5)

Skripsi yang berjudul Pengaruh Media Periklanan Terhadap Perilaku Masyarakat Penabung Pada PT. Bank BRI Syariah, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

Jakarta, 24 September 2010 Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 195505051982031012

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Drs. Djawahir Hejazziey, SH., MA (...) NIP. 195510151979031002

Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, MA (...) NIP. 196404121994031004

Pembimbing : Drs. H. Ahmad Yani, MA (...) NIP. 196404121994031004

Penguji I : Dr. H. Ahmad Mukri Adji, MA (...) NIP. 195703121985031003

Penguji II : Dr. Jaenal Arifin, MAg (...) NIP. 197210161998031004


(6)

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan (pedoman penulisan skripsi) yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 17 September 2010

Noor Mariping Djuwitasari NIM : 206046103859


(7)

Subhanallah walhamdu lillah wa Laailaaha illallah wallahu Akbar. Puji dan syukur ke hadirat Ilahi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tercurah untuk Nabi Besar Muhammad saw, keluarga, dan sahabatnya hingga akhir zaman.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi yang berjudul "PENGARUH MEDIA PERIKLANAN TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT PENABUNG PADA PT. BANK BRI SYARIAH", ini bukan semata-mata hasil usaha penulis sendiri, tetapi juga karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya, terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H.,M.A.,M.M, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Ah. Azharudin Latief, M.Ag.M.H, Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Dr. Djawahier Hejazziey,S.H.,M.A, Koordinator Teknis Program

Non Reguler dan Bapak Drs. H. Ahmad Yani,M.Ag, Sekretaris Teknis


(8)

penulis, terima kasih atas dukungan, doa, waktu, dan motivasi bapak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Terima kasih kepada Direksi dan Staf Bank BRI Syariah yang telah banyak membantu dan meluangkan memberikan informasi dan data dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh nasabah Bank BRISyariah Jakarta, khususnya Bank BRISyariah Kantor Pusat Jakarta atas kesediaannya untuk mengisi kuesioner yang peneliti berikan.

8. Staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, terutama kepada bapak Zuhri.S.I,P. Kak Farhan, dan iis. Terima kasih atas kemudahan, arahan, dan bantuannya kepada penulis dalam memperoleh data-data kepustakaan dalam penulisan skripsi ini.

9. Staf Kordinator Teknis Program Non Reguler, Kak Syafii S.E.I dan kak Vida S. Ag, terima kasih atas semua informasi yang diberikan selama

penulisan skripsi ini berlangsung.

10. Orang tuaku tercinta. Ayahandaku Djoko Marsudi dan Ibundaku Sapinah, yang telah mengasuh, membesarkan, mendidik dan mendukung serta mendoakan agar tercapai cita-citaku.

11. Untuk kakak-kakakku, Sri Mariping Wulandari dan Sari Mariping Mayangsuri serta adik-adikku Rizki Mariping Rahmanisah dan


(9)

12. Terima kasih untuk Prayudi Budi Lesmana atas doa, dukungan, bantuan dan perhatiannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

13.Sahabat-sahabat terdekatku Mas Isal, Mas Lery, Mas Bagol, Mba Ditrut, Mas Agrei, Njum, Dpe, Wawa, Rian, Ucup, Dymen, Dana, Ardo, Atoy. Terima kasih atas segala doa, bantuan, dukungan dan perhatian kalian sampai penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

14.Untuk Teman-teman seperjuanganku, PS.C, Semangat ya semoga kalian semua secepatnya menyusul kita amien ya Rabb dan untuk sahabat-sahabatku, Du, Mitra, Sila dan Devi, dan semua teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih untuk dukungannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

15.Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini namun tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga semua pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini mendapat pahala yang melimpah dari Allah swt dan menjadi amal jariah bagi mereka. Amien.


(10)

Jakarta, 17 September 2010

Penulis  


(11)

viii

 

DAFTAR ISI ………...… viii

DAFTAR TABEL ……….. x

DAFTAR GAMBAR ……….. xiii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah………. 1

B.Perumusan dan Pembatasan Masalah………. 4

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian………... 5

D.Kajian Kepustakaan……….... 6

E.Hipotesis……….. 8

F. Metodologi Penelitian……….. 8

G.Sistematika Penulisan……….. 18

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran………. 20

B. Bauran Pemasaran dan Bauran Promosi ………. 23

C. Hakikat Periklanan………... 31

D.Pengertian Perilaku Konsumen dan Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Penabung…….. ………. 40


(12)

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH

A. Sejarah Singkat PT. Bank BRI Syariah………... 49

B. Visi dan Misi PT. Bank BRI Syariah……….. 50

C. Stuktur Organisasi PT. Bank BRI Syariah……….. 51

D. Jenis Produk PT. Bank BRI Syariah………... 52

E. Pelaksanaan Periklanan pada PT. Bank BRI Syariah………. 58

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN A.Peranan Periklanan Terhadap Perilaku Masyarakat Penabung…... 63

B. Pengaruh Periklanan Terhadap Perilaku Masyarakat Penabung…. 64 C. Analisis Penulis……… 94

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan……….. 95

B. Saran……… 96 DAFTAR PUSTAKA………. LAMPIRAN………


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Kriteria Pengukuran ………. 14

1.2 Pedoman Koefisien Kolerasi ……….………... 15

4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………... 64

4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ………... 64

4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ……… 65

4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ………... 66

4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan Perbulan ……… 66

4.6 Iklan PT. Bank BRI Syariah Menarik Perhatian ……… 68

4.7 Informasi-informasi Yang Diberikan Oleh PT. Bank BRI Syariah Sangat Menarik ……….. 69

4.8 Kalimat Kreatif Dalam Mempromosikan Produk Tabungan BRI Syariah Sangat Menarik ……… 69

4.9 Penggunaan Warna dan Gambar Pada Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Menarik Perhatian ……… 70

4.10 Slogan PT. Bank BRI Syariah Mudah Diingat………. 71

4.11 Pertama Kali Melihat Iklan Produk Tabungan PT. Bank BRI Syariah di Televisi ………. 72 4.12 Untuk Lebih Jauh Mengetahui Produk Tabungan BRI Syariah

x


(14)

Setelah Melihat Iklan Produk Tabungan BRI Syariah……… 73 4.13 Informasi Mengenai Layanan dan Fasilitas Yang Menarik Dalam

Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Mendorong Untuk Menabung

……… 74 4.14 Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Dapat Menimbulkan Keinginan

Untuk Menabung Karena Penyampaian Informasi ………. 75 4.15 Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Dapat Menimbulkan Keinginan

Untuk Menabung Karena Layanan dan Fasilitasnya Yang Menarik… 76 4.16 Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Menimbulkan Keyakinan Akan

Aplikasi dan Mekanisme Yang Sesuai Syariah ……… 77 4.17 Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Menimbulkan Tindakan

Menjadi Nasabah Produk Tabungan BRI Syariah ……….. 78 4.18 Ketertarikan Untuk Menjadi Nasabah Produk Tabungan BRI Syariah

Karena Keyakinan Bahwa Tabungan BRI Syariah Adalah Yang

Terbaik ……….. ……….. 79 4.19 Ketertarikan Untuk Menjadi Nasabah Produk Tabungan BRI Syariah

Karena Keyakinan Dengan Mekanisme Tabungan BRI Syariah ……. 80 4.20 Mekanisme dan Prinsip Syariah Yang Terdapat Pada Produk

Tabungan BRI Syariah Meyakinkan Konsumen Untuk Memiliki

Tabungan BRI Syariah ………. 81 4.21 Tabungan BRI Syariah Sudah Mencerminkan Ekonomi Islam Yang

Berkembang ……….. 82 4.22 Tabungan BRI Syariah Mempunyai Layanan dan Fasilitas Yang

   


(15)

   

Menarik ………... 83

4.23 Kelengkapan Fasilitas Tabungan BRI Syariah ……… 84

4.24 Produk Tabungan BRI Syariah Menawarkan Aplikasi Yang Tidak Rumit ……… 85

4.25 Produk Tabungan BRI Syariah Mempunyai Nilai Lebih Dibandingkan Produk Tabungan Lain ……… 86

4.26 Menemukan Kenyamanan Menjadi Nasabah Produk Tabungan BRI Syariah ……… 87

4.27 Produk BRI Syariah Menjadi Pilihan Utama Setiap Hendak Menjadi Nasabah Suatu Bank ………...……… 88

4.28 Variabel Entered ………. 89

4.29 Deskriptif Variabel ….……… 89

4.30 Hasil Koefisien Kolerasi ……… 90

4.31 Koefisien Determinasi ………...………. 91

4.32 Uji ANOVA ……….. 92

4.33 Koefisien Regresi ……….. 92  


(16)

xiii

 

1.1 Variabel Penelitian……….……. 12  


(17)

 

        A. Latar Belakang Masalah

Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.1

Bank Islam lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Dengan demikian, kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin melepaskan diri dari persoalan riba telah mendapat jawaban dengan lahirnya Bank Islam.2 Perkembangan perbankan syariah ditandai dengan disetujuinya Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan pasal 5 ayat 1 yang diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998. Dalam Undang-undang tersebut, diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh Bank Syariah. Undang-undang tersebut juga

  1

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari’ah, (Yogyakarta, Ekonisia, 2004), Cet. 1, h. 1.

2


(18)

memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka unit syariah bahkan mengkonversikan diri menjadi Bank Syariah. Yang beroperasi dengan sistem bagi hasil.

Hanya dalam kurun waktu 13 tahun sejak tahun 1992 hingga 2005, lembaga syariah di Indonesia tumbuh dengan pesat seperti Perbankan Syariah, Asuransi Syariah, Reksadana Syariah, Pegadaian Syariah, bahkan Properti dan Hotel Syariah.3 Meski perkembangan dan kinerja perbankan syariah terus meningkat, proses sosialisasi kepada masyarakat harus gencar dilakukan. Hal itu disebabkan masih banyak masyarakat yang belum mengenal dan mengetahui sistem yang diterapkan dalam perbankan syariah dan juga produk-produk perbankan yang dikembangkan, sehingga manfaat dan nilai tambah yang dapat diperoleh masyarakat dari perbankan syariah kurang begitu dipahami dan diketahui.

Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan bagi sistem perbankan yang menggunakan nilai-nilai agama dalam kegiatan sehari-hari dan dalam pengembangan usahanya. Namun, kenyataan yang terjadi masih cukup memprihatinkan. Potensi kependudukan yang mayoritas memeluk agama Islam ternyata tidak secara otomatis memuluskan sosialisasi perbankan syariah.

Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap sistem perbankan syariah merupakan kendala eksternal yang dihadapi Bank Syariah. Masyarakat umum masih memerlukan keterangan dan penjelasan tentang seluruh aspek lembaga       

3

Hermawan Kertajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan, 2006), cet. 1,h. 160.


(19)

keuangan dengan prinsip syariah, terutama fasilitas dan produk yang dapat dimanfaatkan oleh calon nasabah serta sistem dan cara menggunakan fasilitas dan produk perbankan syariah tersebut. Penggunaan istilah-istilah seperti al-ijarah (sewa), al-qardh (pinjaman kredit), al-sharf (jual beli mata uang), murabahah (keuntungan), musyarakah (pembiayaan), dan lain-lain yang terlampau Arab agaknya mengganggu sosialisasi produk syariah.4 Akibatnya, permintaan masyarakat rendah. Bank pun kesulitan memasarkan produk syariahnya.

Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya tentu mempunyai keinginan agar produknya dapat terjual seperti yang diharapkan. Dalam hal ini perusahaan menghadapi persaingan yang semakin ketat, sehingga perlu melakukan strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran meliputi bauran pemasaran (marketing mix) yaitu meliputi product, price, place, promotion, people, proses, dan phisical evidence atau yang lebih dikenal dengan konsep 7P.5

Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam bidang pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan cara mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan iklan perusahaan dalam hal ini bank syariah, dapat membangun citra perusahaan itu sendiri serta dapat digunakan sebagai pemicu penjualan. Banyak sekali media komunikasi yang dapat digunakan untuk melakukan       

4

Deni Setiawan, “Loyalitas Nasabah Pada Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada 23 Desember 2009 darihttp://www.riaupos.com

5

 Prasetyo Wibisono, “Konsep 7P Marketing Mix Pada Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada 23 Desember 2009 dari http://ekisonline.comindex.phpoption. 


(20)

promosi/pemasaran. Dengan menggunakan berbagai macam kemajuan teknologi media komunikasi, seperti media cetak, televisi, internet, telepon genggam dan TV satelit semakin memfasilitasi berkembangnya sejumlah media baru untuk berkomunikasi dengan pelanggan.

Bank sebagai lembaga keuangan perlu mengkomunikasikan setiap produk yang mereka tawarkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat luas mengetahui serta memahami fasilitas dan jenis-jenis produk perbankan syariah, sehingga menarik minat mereka untuk membeli manfaat dari produk bank yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Mengingat pentingnya aktifitas pemasaran dalam sebuah perusahaan dalam hal ini adalah Bank Syariah serta keingintahuan mengenai seberapa efektif pemasaran yang dilakukan suatu bank dalam menarik masyarakat melalui produk-produknya. Maka, berdasarkan uraian dan permasalahan tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah: “ PENGARUH MEDIA PERIKLANAN TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT PENABUNG PADA PT. BANK BRI SYARIAH ”.

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka penulis perlu membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu mengenai strategi pemasaran yang digunakan oleh Bank BRI Syariah dan kegiatan periklanan yang dilakukan oleh Bank BRI Syariah dalam menarik minat masyarakat.


(21)

Agar pembahasan dalam skripsi ini teratur dan sistematis, maka perlu dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan media periklanan terhadap perilaku masyarakat penabung pada PT. Bank BRI Syariah?

2. Bagaimana pengaruh media periklanan terhadap perilaku masyarakat penabung pada PT. Bank BRI Syariah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setelah memperhatikan judul dan pembahasan serta latar belakang masalah pada skripsi ini, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara empiris beberapa penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peranan kegiatan periklanan dengan perilaku masyarakat penabung pada PT. Bank BRI Syariah.

2. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan periklanan yang dilakukan PT. Bank BRI Syariah terhadap perilaku masyarakat penabung.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai strategi promosi perusahaan yang tepat agar dapat mempengaruhi perilaku menabung masyarakat.

2. Perusahaan

Setidaknya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan dalam mengetahui sejauhmana


(22)

keefektivitasan penerapan strategi promosi terhadap perilaku menabung masyarakat.

3. Fakultas Syariah dan Hukum

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan referensi untuk bahan perkuliahan.

4. Masyarakat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas untuk mengetahui sejauhmana strategi pemasaran yang dilakukan Bank BRI Syariah dalam memasarkan produk-produknya sehingga dapat menarik minart masyarakat.

D. Kajian Kepustakaan

1. “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadiah Pada Bank Syariah Dalam Upaya Menarik Minat Nasabah (Studi Kasus BII Syariah)”. Skripsi ini disusun oleh Fauzia. Skripsi ini membahas tentang bauran pemasaran dalam konsep 4P (product, promotion, place dan price) yang dilakukan oleh BII Syariah untuk mencapai pasar sasaran dalam strategi pemasaran produk tabungan wadiah. BII Syariah sebagai Bank Syariah selain ditujukan kepada kalangan menengah keatas, landasan sistem yang digunakan adalah prinsip syariah, dalam hal ini konsep wadiah yang tidak menggunakan sistem bunga sebagaimana yang diterapkan oleh bank-bank konvensional dalam memberikan jasa tabungan.


(23)

2. “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Mudharabah Dalam Menarik Minat Masyarakat (Studi Kasus BPR Syariah Wakalumi Ciputat Tangerang)”. Skripsi ini disusun oleh Nurhasanah. Skripsi ini memaparkan strategi pemasaran yang dilakukan BPRS Wakalumi khususnya tabungan mudharabah dengan merumuskan pasar yang dituju yaitu menggunakan strategi segmentasi, targeting, dan positioning. Selain itu dengan mengembangkan marketing mix atau bauran pemasaran yang terdiri dari 4 unsur yaitu produk, harga, distribusi dan promosi.

3. “Peranan Manajemen Pemasaran Bank Syariah Dalam Menarik Minat Nasabah (Studi Kasus BNI Syariah)”. Skripsi yang disusun oleh Maryam. Skripsi ini menuliskan ada 3 jenis strategi pemasaran yang diterapkan oleh Bank BNI Syariah yaitu pemasaran eksternal (pemasaran melalui media elektronik maupun media cetak), pemasaran internal (kualitas SDM yang dilatih secara efektif dan berkesinambungan) dan pemasaran interaktif (interaksi antara pegawai, nasabah dan calon nasabah selama pelayanan berlangsung, ketika nasabah mengemukakan keluhan mengenai produk-produk bank, maka pegawai Bank BNI Syariah secara sportif dan antusias menjawab).


(24)

E. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesisnya adalah:

Ho = tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara media periklanan yang dilakukan Bank BRI Syariah terhadap perilaku masyarakat penabung. Ha = terdapat pengaruh yang signifikan antara media periklanan yang

dilakukan Bank BRI Syariah terhadap perilaku masyarakat penabung.

F. Metodelogi Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih. Yang menunjukkan penelitian deskriptif ini dapat dilihat dari perumusan masalah yaitu bagaimana peranan media periklanan yang dilakukan PT. Bank BRI Syariah dan bagaimana perilaku menabung masyarakat. Sedangkan penelitian asosiatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.6

       6

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), cet, ke-11, h. 53-55.


(25)

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuatitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.7

3. Jenis Data dan Sumber Data

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian dalam angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistika atau permodelan matematis.8

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden berupa hasil penyebaran kuesioner, dalam hal ini penulis melakukan penyebaran kuesioner kepada nasabah PT. Bank BRI Syariah. Dan juga wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan interview kepada pihak PT. Bank BRI Syaiah. yaitu hasil pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

       7

Ibid,. h. 13.

8

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2000),, h. 4.


(26)

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang terdapat dalam buku dan dokumen. Dalam hal ini penulis mengumpulkan informasi berupa buku-buku tentang perbankan dan pemasaran bank untuk mengetahui lebih lanjut mengenai strategi pemasaran yang dilakukan sebuah bank.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang berkenaan dengan judul penelitian, penulis menggunakan jenis metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Studi Kepustakaan (Library Research).

Salah satu yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini yaitu mempelajari beberapa literatur tertulis baik itu dari buku-buku pedoman, artikel, makalah dan sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi berkaitan dengan masalah yang dibahas, yang dihimpun dari berbagai sumber mulai dari perpustakaan hingga situs internet.

b. Studi Lapangan (Field Research).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview dan penyebaran kuesioner. Interview yaitu melakukan wawancara dengan pihak Bank BRI Syariah, baik secara langsung maupun tidak langsung.  Kuesioner merupakan teknik


(27)

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.9

Kuesioner yang digunakan didesain berdasarkan skala model likert yang berisikan sejumlah pertanyaan yang menyatakan obyek yang hendak diungkap. Kuesioner lima model likert yang digunakan dalam penelitian ini menunjuk pada lima alternatif jawaban, sebagaimana yang terlihat di bawah ini:10

5 = Sangat setuju, 4 = Setuju, 3 = Ragu-ragu, 2 = Tidak setuju, 1 = Sangat tidak setuju

5. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut11. Pengambilan sampel akan dilakukan secara non probabilitas atau non acak, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Beberapa cara yang terdapat dalam metode ini adalah dengan menggunakan teknik Insidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yang ditujukan hanya kepada nasabah yang Bank BRI Syariah. Sampel dalam       

9

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, h. 199

10

Masri Singarimbun & sofyan Effendi,Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1995), edisi revisi, h. 120.

 

11

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, cet, ke-11, h. 116.


(28)

penelitian ini adalah para nasabah Bank BRI Syariah kantor pusat yang menggunakan layanan perbankan sebanyak 75 orang responden.

6. Variabel dan Indikator Penelitian a. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.1

Variabel Penelitian

X Y

Keterangan:

X : Media periklanan

Y : Perilaku masyarakat penabung

b. Indikator Penelitian

Untuk menyamakan persepsi antara pembaca dan penulis serta fokus penelitian, maka opersional variabel sebagai berikut:

X: Media Periklanan dalam penelitian ini dilihat dari 5 elemen yaitu attention (perhatian), interest (minat), desire (keinginan), conviction (keyakinan) dan action (tindakan).

Y: Perilaku Masyarakat Penabung dalam penelitian ini meliputi kognitif, afektif dan konatif.


(29)

7. Teknik Analisa Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data tersebut adalah analisis regresi dengan metode regresi linier sederhana, karena hanya melibatkan satu varibel bebas sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel terikat.

a. Untuk melihat tanggapan nasabah terhadap pengaruh media perilakanan yang dilakukan oleh Bank BRI dan perilaku masyarakat penabung, maka digunakan analisis asosiatif dengan melihat jawaban rata-rata responden. Interprestasi skor dilakukan terhadap elemen-elemen tersebut.

Pengukuran dilakukan dengan cara menghitung rata-rata skor jawaban responden terhadap elemen-elemen tersebut. Rata-rata tersebut diukur dengan rumus:

Sumber : Bilson Simamora (2004 : 237)

Ket:

X : mean (rata-rata). N

: besarnya sampel.

∑Xi : jumlah nilai seluruh data.

Untuk mengukur klasifikasi interval digunakan rumus: Skor tertinggi – Skor terendah

n

∑ Xi X =

Interval =

Jumlah kelas Skor tertinggi = 75 x 5 = 375


(30)

Skor terendah = 75 x 1 = 75

 

Berdasarkan total kumulatif yang didapat, maka hasil penelitian responden dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel 1.1 Kriteria Pengukuran

Interval Kelas Penilaian 315 – 375

255 - 314 195 - 254 135 - 194 75 - 134

Sangat Baik Baik Cukup Baik

Tidak Baik Sangat Tidak Baik 375 - 75

5

= 60 Interval =

b. Analisis deskriptif variable

Analisis ini digunakan untuk menggambarkan jumlah sampel yang dipakai, rata-rata dan standar deviasi dari variabel independen dan dependen.

c. Uji kolerasi dan koefisien determinasi 1) Uji kolerasi

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dimensi media periklanan dengan perilaku masyarakat penabung, maka dilakukan analisis data metode korelasi Product Moment r dengan uji t. Analisis korelasi Product Moment r berguna untuk


(31)

menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan variabel media periklanan dengan variabel perilaku masyarakat penabung. Berikut ini adalah rumus koefisien korelasi:

 

r =

n ∑ xy - ∑ x ∑ y

( n ∑ x2 - (∑ x)2 ) . ( n ∑ y2 - (∑ y)2 )

 

Sumber : Sugiyono (2008 : 276)

Ket :

r : koefisien korelasi X : variabel bebas Y : variabel terikat n : banyaknya sampel

∑X : jumlah pengamatan variabel X ∑Y : jumlah pengamatan variabel Y

Koefisien korelasi ini digunakan untuk melihat apakah diantara dua variabel terdapat hubungannya. Berikut pedoman intrepretasi koefisien korelasi:

Tabel 1.2

Pedoman Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,800 – 1,000 Korelasi sangat kuat 0,600 – 0,799 Korelasi kuat 0,400 – 0,599 Korelasi sedang 0,200 – 0,399 Korelasi rendah 0,000 – 0,199 Korelasi sangat rendah Sumber : Sugiyono (2008 : 250)


(32)

2) Uji Koefisien Determinasi

Uji ini digunakan untuk menjelaskan besarnya kontribusi atau pengaruh variabel independen (media periklanan) terhadap variabel dependen (perilaku masyarakat penabung). Besar koefisien determinasi (R2) didapat dari mengkuadratkan koefisien korelasi (R).

d. Uji ANOVA

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan sudah layak atau belum. Pengujian dilakukan dengan membandingkan angka taraf signifikan (sig) sebesar 0,05 (5%) dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

1) Jika probabilitas (sig penelitian) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hubungan kedua variabel linier, maka model regresi yang digunakan sudah benar dan layak digunakan.

2) Jika probabilitas (sig penelitian) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya hubungan kedua variabel tidak linier, maka model regresi yang digunakan belum benar dan tidak layak digunakan.

e. Uji koefisien regresi

Uji ini digunakan untuk membuat model persamaan regresi sehingga dapat dilakukan pengujian model untuk memprediksi besarnya variabel terikat dengan menggunakan data variabel bebas yang sudah diketahui besarnya serta untuk menguji kebenaran hipotesis.


(33)

1) Adapun bentuk persamaan regresi linier yang akan dibentuk adalah:

Y = a + bx di mana:

Y : variabel terikat (perilaku masyarakat penabung) X : variabel bebas (media periklanan)

a : konstanta

b : angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel bebas yang didasarkan pada variabel terikat.

2) Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan sebelum model persamaan yang telah terbentuk digunakan untuk melakukan estimasi atas besarnya variabel terikat yang akan dihasilkan dari variabel bebas yang besarnya telah diketahui.

Ho : koefisien regresi tidak signifikan Ha : koefisien regresi signifikan

Berdasarkan hipotesis tersebut, pengujian dapat dilakukan dengan melihat nilai t hitung yang terdapat pada tabel coefficients dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima


(34)

8. Pedoman Penulisan Laporan

Teknik penulisan skripsi ini berdasarkan buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press Tahun 2007.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah analisa materi dalam penulisan skripsi ini, maka berikut penulis menjelaskan dalam sistematika penulisan. Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang dibagi dalam sub-bab dan setiap sub-bab mempunyai pembahasan masing-masing yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian kepustakaan, , metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan teoritis

Dalam bab ini berisi mengenai pengertian pengertian pemasaran dan manajemen pemasaran, bauran pemasaran dan bauran promosi pengertian periklanan, tujuan periklanan, manfaat periklanan dan keputusan dalam menyusun program periklanan.


(35)

Serta pengertian perilaku nasabah dan faktor yang mempengaruhi perilaku nasabah dalam menabung.

BAB III : Gambaran Umum Bank BRI Syariah

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai profil Bank BRI Syariah, yang terdiri dari sejarah singkat Bank BRI Syariah, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, produk-produk yang ditawarkan Bank BRI Syariah, serta pelaksanaan periklanan yang dilakukan oleh Bank BRI Syariah dalam mempromosikan produknya.

BAB IV : Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam bab ini, penulis akan membahas peranan periklanan terhadap perilaku masyarakat penabung dan melakukan analisis mengenai pengaruh pelaksanaan periklanan terhadap perilaku masyarakat penabung.

BAB V : Penutup

Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan-kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembahasan bab-bab sebelumnya dan juga dikemukakan saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan.


(36)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Ilmu pemasaran mempunyai aspek dan pengertian yang luas. Bukan hanya menyangkut penjualan, pembelian, transaksi serta perdagangan tetapi juga segala aktivitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan barang dan jasa dan tercapainya tujuan usaha yaitu dapat memuaskan konsumen, keuntungan yang memadai, kelangsungan hidup usaha dan pengembangan usaha.

Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang penting dalam suatu perusahaan, karena melalui pemasaran, produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan akan mengalir ketangan konsumen. Melalui produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan berharap dapat mencapai tujuan perusahaan dan untuk itu perusahaan berusaha untuk melakukan usaha yang tepat agar produk-produk atau jasa yang dihasilkan dapat meningkatkan laba perusahaan.

Seorang manajer pemasaran dalam mempromosikan produk-produknya harus sesuai dengan kondisi riil dari produk-produk tersebut dengan benar, sebagaimana yang termaktub dalam Al-qur’anul karim surat At-Taubah ayat 119:

) ا ﺔﺑوﺗﻟ / ٩ : ١١٩ (

20 


(37)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (QS. At-Taubah/9 : 119).

Berikut ini adalah beberapa definisi tentang pemasaran yang dikemukakan oleh ahli ekonomi, yaitu:

Menurut Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan, melalui penciptaan dan pertukaran timbal balik produk, serta nilai dengan orang lain.1

Menurut Stanton, Etzel dan Walker, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan keinginan kepuasan produk-produk kepada pasar sasaran untuk mencapai tujuan organisasi (Marketing is a total system of business activities designed to plan, price, promote and distribute want satisfying product to target markets to achieve organizational objectives).2

Pemasaran pada dasarnya merupakan kegiatan bisnis perusahaan yang menyeluruh yang berusaha untuk memuaskan kebutuhan konsumen melalui suatu proses pertukaran dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Dan secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses       

1

Philip, Kotler, Prinsip-prinsip Pemasaran. Penerjemah Damos Sihombing, (Jakarta: Erlangga, 2001), Ed. 8, Jilid. 1, h. 7.

2

William, J. Stanton, dkk, Fudamental of Marketing, (T.tp., Mc Graw Hill, 1994), Ed. 9th, h. 5.

   


(38)

untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan.3

Sedangkan definisi manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.4

Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk:5

1. Memaksimumkan konsumsi, atau dengan kata lain, memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.

2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritanya.

3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.

4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efesien.

       3

Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta, Kencana, 2008), h. 54.

4

Philip, Kotler, Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 18.

5

Kasmir, Pemasaran Bank, h. 57 

   


(39)

B. Bauran Pemasaran dan Bauran Promosi 1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

       

Marketing mix merupakan alat bagi marketer yang terdiri dari berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. 6

Setiap pasar dituntut untuk selalu menerapkan konsep pengembangan strategi pemasaran yang berkaitan dengan masalah menetapkan pilihan bentuk penawaran bagi segmen pasar tertentu. Bauran pemasaran merupakan himpunan petunjuk aktivitas pemasaran yang menggambarkan kombinasi kegiatan pemasaran yang sebaiknya digunakan untuk mencapai sasaran perusahaan dan juga untuk memuaskan pasar sasaran.

Menurut Kotler, bauran pemasaran adalah variabel-variabel pemasaran yang terkendali yang terbaur untuk merespon keinginan pasar sasaran (Marketing mix is the set of controllable marketing variables that blend to produce response it wants in the target market).7 Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi marketing mix tersebut. Untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.

  6

Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek (Jakarta: PT. Salemba Emban Patria, 2001), ed. I, h. 58

7

Philip, Kotler, Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 8

   


(40)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah elemen-elemen utama yang dapat digunakan dalam menyusun program pemasaran suatu perusahaan untuk tujuan atau sasaran pada pasar yang dilayaninya.

Variabel marketing mix tersebut terdiri atas empat variable yang saling mempengaruhi yaitu: produk, harga, penyaluran, dan promosi. 8 Sedangkan untuk jasa keempat tersebut masih dirasakan kurang mencukupi. Para ahli pemasaran menambah tiga unsur lagi: people, physical evidence, dan process. Keempat hal ini terkait dengan sifat jasa dimana produksi atau operasi sehingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dan mengikuti sertakan konsumen dan pemberi jasa secara langsung.9

a. Product (Produk)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar sasaran agar diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi dengan tujuan memuaskan keinginan atau kebutuhan. Termasuk didalamnya yaitu produk fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan ide-ide.

Dari pengertian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi. Adapun tujuan utama suatu strategi produk adalah untuk mendapat mencapai sasaran       

8

Ibid,. h.6

9

Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005) Cet. 1,h. 31 

   


(41)

pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan. Oleh karena itu, strategi produk sebenarnya menciptakan strategi pemasaran, sehingga ide untuk melaksanakannya harus datang dari bagian atau bidang pemasaran.

b. Price (Harga)

Menentukan harga jual produk berupa jasa yang ditawarkan dalam Perbankan Syariah merupakan salah satu faktor terpenting untuk menarik minat nasabah. Menterjemahkan pengertian harga dalam Perbankan Syariah bisa dianalogikan dengan melihat seberapa besar pengorbanan yang dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan sebuah manfaat dalam bentuk jasa yang setimpal atas pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh konsumen tersebut.10

c. Placement (Tempat/Distribusi)

Penentuan lokasi suatu cabang merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank. Di samping lokasi yang strategis, hal lain yang juga mendukung lokasi tersebut adalah layout gedung dan layout ruangan bank itu sendiri. Penetapan layout yang baik dan benar akan menambah kenyamanan nasabah dalam berhubungan dengan bank.11 Setiap produsen dalam menghasilkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen hendaklah dapat menyesuaikan       

10

Prasetyo Wibisono, ”Konsep 7P Marketing Mix Pada Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada 23 Desember 2009 dari http://ekisonline.comindex.phpoption.

11

Kasmir, Pemasaran Bank, h. 145

   


(42)

dengan saat kapan dan dimana produk itu diperlukan serta oleh siapa saja produk itu dibutuhkan.

d. Promotion (Promosi)

Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relation. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang sama dengan jasa, promosi jasa sering sekali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya meningkatkan kenampakan tangibilitas jasa.

Dalam marketing, efektivitas sebuah iklan seringkali digunakan untuk menanamkan “brand image” atau agar lebih dikenal keberadaannya. Ketika “brand image” sudah tertanam dibenak masyarakat umum, maka menjual sebuah produk, baik itu dalam bentuk barang maupun jasa akan terasa menjadi jauh lebih mudah. Setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya.12

e. Orang (People)

Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Bila produksi bisa dipisahkan dengan konsumsi       

12

Ibid, h. 155

   


(43)

sebagaimana dijumpai dalam kebanyakan kasus pemasaran barang manufaktur, pihak manajemen biasanya dapat mengurangi pengaruh langsung sumber daya manusia terhadap output akhir yang diterima pelanggan. Konsumen tidak terlalu memusingkan apakah karyawan produksi berpakaian acak-acakan, berbahasa kasar di tempat kerja atau datang terlambat ke tempat kerjanya. Yang penting bagi pembeli adalah kualitas barang yang dibelinya.

Sedangkan dalam industri jasa setiap orang merupakan bagian dari pemasaran yang tindakan dan perilakunya memiliki dampak langsung pada output yang diterima pelanggan. Setiap organisasi jasa terutama yang tingkat kontraknya dengan pelanggan tinggi harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan. Untuk mencapai standar yang ditetapkan, metode-metode rekrutmen, pelatihan, pemotivasian dan penilaian kinerja karyawan tidak dapat dipandang semata-mata sebagai keputusan personalia, semua itu juga merupakan keputusan bauran pemasaran yang penting.

f. Proses (Process)

Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen pelayanan kontrak tinggi, yang sering kali juga berperan sebagai asisten produsen jasa bersangkutan. Dalam Perbankan Syariah, bagaimana proses atau mekanisme, mulai dari melakukan penawaran produk hingga proses menangani keluhan pelanggan Perbankan Syariah yang efektif dan efisien, perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Proses ini

   


(44)

akan menjadi salah satu bagian yang sangat penting bagi perkembangan Perbankan Syariah agar dapat menghasilkan produk berupa jasa yang prosesnya bisa berjalan efektif dan efisien, selain itu tentunya juga bisa diterima dengan baik oleh nasabah Perbankan Syariah.

g. Physical Evidence

Karateristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengonsumsinya. Ini menyebabkan risiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembeli semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat risiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa. Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah Perbankan Syariah ini juga merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik (phisical evidence) bagi para nasabahnya, yang suatu hari nanti diharapkan akan memberikan sebuah testimonial positif kepada mayarakat umum guna mendukung percepatan perkembangan Perbankan Syariah menuju arah yang lebih baik lagi dari saat ini.

2. Bauran Promosi

Agar pembeli atau pasar sasaran yang dituju mengetahui tentang adanya suatu produk perihal dan kelebihan kekurangan dari produk tersebut serta bagaimana produk ini dapat memberikan manfaat bagi target pasar,

   


(45)

maka perusahaan perlu membuat suatu pola bauran komunikasi, yang sering disebut sebagai bauran promosi (promotion mix).

Dalam berpromosi, informasi yang dipaparkan harus sesuai dengan spesifikasi produk itu sendiri dan tidak boleh menutupi informasi tentang suatu produk. Salah satu prinsip dalam Islam adalah kejujuran. Jujur merupakan moralitas iman dan karakteristik yang paling menonjol dari orang-orang beriman.13 Oleh karena itu, sifat terpenting yang diridhai Allah bagi pengusaha adalah kejujuran. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:14

ن دﻴ ﺴ ﻲﺑأ ل ﺎﻗ مﻟﺴ و ﻴﻟ ﷲا ﻰﻟﺻﻲﺑ ﻟا ن

: و ﻴﻴﺑ ﻟ ا ﻤ ﻴﻤﻷ اق وﺪﺻﻟ اﺮﺟ ﺎﺗﻟ ا

ا ﺀاﺪﻬﺷﻟاو ﻴﻗﻴﺪﺻﻟ )

ا اوﺮ ىذﻤﺮﺗﻟ

(

Artinya: “Dari Abi Said, Rasulullah SAW bersabda: “ Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya (penuh amanat) adalah bersama para Nabi, orang-orang yang membenarkan risalah Nabi (Shiddiqin) dan dapat dipercaya pada syahada (orang yang mati syahid)”. (HR. At-Tirmidzi).

Menurut Stanton, Etzel dan Walker, bauran promosi adalah kombinasi perusahaan dalam hal penjualan pribadi, periklanan, promosi penjualan, hubungan kemasyarakatan, dan publisitas untuk membantu meraih tujuan pemasaran perusahaan (A promotion mix is an organization’s combination of

       13

Yusuf, Qhardhawi, Peran Nilai dan Moral Dalam PErekonomian Islam, (Jakarta: Robbani Pers, 1997), h. 293.

1  Mansur, Ali Nasif, At­taj al­jami’li al­ushul fi ahadist al­rasul,  Beirut: Dar al‐fikr , 

Jilid  , h. 196.     

   


(46)

personal selling, advertising, sales promotion, public relation, and publicity to help in achieving is marketing objectives).15

Menurut Kotler, terdapat lima variabel bauran promosi, yaitu:16 a. Periklanan (Advertising)

“Advertising is any paid of nonpersonal presentation and promotion of ideas, goods, or services by an identified sponsor”. Artinya yaitu periklanan merupakan setiap bentuk yang dibayar atas prestasi pribadi dan mempromosikan ide-ide, produk, atau jasa oleh sponsor yang dikenal.

b. Hubungan Kemasyarakatan (Public Relation)

“Public relation involves a variety of programs designed to prot or protect a company’s image or its individual products”. Artinya adalah bahwa hubungan masyarakat terdiri dari beragam program yang dibuat untuk mempromosikan atau melindungi image atau produk perusahaan. c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

“Sales promotion is a variety of short-term incentives to encourage trial of purchase of product or service”. Artinya adalah sales promotion terdiri dari beragam insentif jangka pendek untuk mendorong usaha atau pembelian produk atau jasa.

       15

William, J. Stanton, dkk, Fudamental of Marketing, (T.tp., Mc Graw Hill, 1994), Ed. 9th, h. 462.

16

Philip, Kotler, Marketing Management, (New Jersey: Prentice Hall International, 2000), The Millenium Edition, h. 550.

 

   


(47)

d. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

“Face to face interaction with one or more prospective purchasers for The Purpose of making presentation, answering question, and procuring orders”. Artinya penjualan pribadi adalah interaksi tatap muka dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan untuk membuat presentasi, menjawab pertanyaan dan memperoleh pesanan.

e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

“Use of mail, telephone, fax, e-mail, or internet to communicate directly with or solicit a direct response from specific costumer and prospects”. Artinya adalah penggunaan surat, telepon, fax, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mencari respon langsung dari konsumen dan harapan tertentu.

C. Hakikat Periklanan

1. Pengertian Periklanan

Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli, seperti yang dikatakan oleh Wells, Burnett, and Moriarty periklanan adalah penyajian komunikasi non personal dengan mengidentifikasi sponsor yang menggunakan media untuk membujuk dan mempengaruhi audiens (Advertising is paid non personal

   


(48)

communication from an identified sponsor using mass media to persuade or influence an audience).17

Iklan banyak digunakan oleh perusahaan dengan maksud untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna kepercayaan dan sikap, dan citra konsumen yang terhadap produk perusahaan. Iklan dapat menjadi sarana untuk membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antara perusahaan dan konsumen, dan sebagai upaya perusahaan untuk mengatasi pesaing.

2. Iklan Sebagai Salah Satu Alat Dari Bauran Promosi

       

Periklanan merupakan salah satu variabel ekonomi yang umumnya paling banyak digunakan oleh perusahaan untuk memperlancar komunikasi terhadap pembeli dan masyarakat yang dituju:

Menurut Stanton, Etzel dan Walker periklanan terdiri dan semua aktivitas yang terlibat dalam mempresentasikan kepada konsumen sebuah produk non pribadi, dengan sponsor yang dikenal dan pesan yang harus dibayar mengenai produk atau perusahaan (Advertising consists of all activities involved in presenting to an audience a nonpersonal, sponsor identified, paid-for message about a product or organization).18

  17

Sandra Moriarty, dkk, Advertising: Principle and Practice, (Pearson: Prentice Hall, 2008), ed. 8th, h. 13.

18

William, J. Stanton, dkk, Fudamental of Marketing, (T.tp., Mc Graw Hill, 1994), Ed. 9th, h. 502.

   


(49)

3. Tujuan Iklan

       

Tujuan iklan yang utama adalah penjualan, sehingga dapat memberikan kontribusi keuntungan yang sudah menjadi tujuan perusahaan. Sementara tujuan iklan menurut Kotler sebagai berikut:19

a. Informative advertising (Iklan yang informatif). Iklan yang dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk atau untuk memperkenalkan kategori produk baru, dimana tujuannya adalah untuk membentuk permintaan utama.

b. Persuasive advertising (Iklan yang membujuk). Iklan yang penting dilakukan dalam tahap persaingan, dimana tujuannya adalah untuk membentuk permintaan selektif untuk suatu merk tertentu.

c. Comparison advertising (Iklan yang membandingkan). Iklan yang langsung atau tidak langsung membandingkan merk perusahaan yang satu dengan beberapa merk lain.

d. Reminder advertising (Iklan yang mengingat). Iklan ini penting untuk produk yang sudah dewasa sehingga konsumen tetap terus memikirkan produk tersebut dan untuk meyakinkan konsumen bahwa mereka telah melakukan pilihan yang benar.

Dalam mengiklankan suatu produk, pemasar haruslah memperhatikan semua aspek yang berkaitan dengan produk tersebut. Tujuan iklan seperti yang dikatakan Kotler diatas terfokus atau berujung kepada konsumen sebagai aspek yang paling penting. Konsumen berbeda

  19

Philip, Kotler, Marketing Management, h. 578.

   


(50)

tidak hanya dari usia dan jender saja, tetapi juga berbeda dari sisi pendidikannya, pekerjaannya, status hidupnya, aktivitasnya, budayanya, hobinya dan opininya tentang produk yang akan dibeli. Dengan beragam perbedaan yang terdapat pada konsumen, diharapkan pemasar dapat mempelajari dan mengerti mengenai segala hal tentang perilaku konsumen, agar produk yang dipasarkan diterima oleh konsumennya.

4. Manfaat Iklan

       

Manfaat iklan yang terbesar adalah membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayak umum. Iklan menjangkau berbagai daerah yang sulit dijangkau secara fisik oleh produsen melalui media elektronik dan cetak. Iklan juga merupakan investasi yang menguntungkan, mungkin tidak langsung berdampak pada laba, namun karena sifatnya yang harus diulang-ulang agar tidak terjadi “putus hubungan” dengan pasar potensial, maka iklan lebih bersifat investasi, yakni investasi yang ditanamkan dibenak konsumen.

5. Keputusan Dalam Menyusun Program Periklanan

Menurut Kotler, di dalam menyusun program periklanan, perusahaan harus membuat empat keputusan penting, yaitu: 20

  20

Ibid,. h. 638

   


(51)

a. Keputusan mengenai tujuan periklanan

Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi spesifik untuk dilaksanakan dengan audiens sasaran spesifik dengan periode waktu yang spesifik. Tujuan periklanan dapat dikelompokkan menjadi empat macam menurut Kotler, yaitu:21

1) Iklan yang informatif (informative advertising) 2) Iklan yang membujuk (persuasive advertising)

3) Iklan yang membandingkan (comparison advertising)

       

4) Iklan yang mengingat (reminder advertising)

Tujuan periklanan sama seperti tujuan perusahaan secara keseluruhan, harus dapat dioperasionalisasikan. Penentuan tujuan yang baik tidak saja efektif bagi penentuan karena untuk pengambilan keputusan, tetapi juga memberikan standar untuk membandingkannya dengan hasil akhir. Suatu tujuan bidang periklanan yang baik seharusnya mampu menunjukkan hubungan terhadap tingkat penjualan.

Aacker dan Myers dalam Kasali, berpendapat bahwa secara keseluruhan iklan mempunyai dampak untuk:22

  21

Ibid.,

22

Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.

(Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007), h. 48

   


(52)

1) Menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal selama jangka waktu tertentu, atau

2) Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli pada masa mendatang.

b. Keputusan mengenai anggaran periklanan

Setelah menetapkan tujuan periklanan, selanjutnya perusahaan menetapkan anggaran periklanan untuk setiap produk. Perusahaan kadangkala bersedia menghabiskan dana yang besar guna pelaksanaan periklanannya asal tujuan daripada periklanan mereka tercapai dengan baik. Metode yang sering digunakan untuk menyusun anggaran periklanan menurut Kotler, yaitu:23

1) Metode kemampuan perusahaan (affordable method)

       

Dalam metode ini anggaran periklanan ditetapkan atas dasar dari kemampuan perusahaan yang bersangkutan. Metode anggaran semacam ini tidak memperhatikan dampak promosi terhadap penjualan. Akibatnya anggaran iklan tahunan tidak tetap sehingga menyulitkan perencanaan jangka panjang.

2) Metode persentase penjualan (percentage of sales method)

Metode ini menentukan anggaran periklanan berdasarkan persentase dari penjualan (terakhir datau diharapkan) atau dari persentase dari harga jualnya.

  23

Philip, Kotler, Marketing Management, h. 621.

   


(53)

3) Metode sama dengan pesaing (competitive parity method)

Dalam metode ini perusahaan menetapkan anggaran periklanan yang seimbang dengan pengeluaran pesaingnya.

4) Metode tujuan dan tugas (objective dan task method)

Metode tujuan tugas sering digunakan oleh pemasang iklan dalam mencapai sasaran yang lebih spesifik dan memperhitungkan biayanya sesuai dengan kegiatan periklanan yang akan dilakukan

c. Keputusan mengenai pesan periklanan

Anggaran periklanan yang besar tidak menjamin berhasilnya kegiatan periklanan. Keberhasilan iklan dapat dilihat dari pesan iklan yang kreatif. Menurut Kotler, pengiklanan harus melalui tiga tahap untuk mengembangkan strategi kreatif, yaitu:24

1) Pembentukan pesan

Dalam prinsipnya, pesan produk harus diputuskan sebagai bagian dari pengembangan konsep produk, menyatakan manfaat utama dari merk tersebut.

2) Evaluasi dan pemilihan pesan

Pembuatan iklan atau pengiklan haruslah mengevaluasi alternatif pesan. Kotler mengutip pendapat Twedt, yang mengusulkan agar pesan dibuat peningkat atas tingkat diinginkannya,       

24

Philip, Kotler, Marketing Management, h. 641.

   


(54)

keeksklusifannya dan tingkat dipercayainya. Pesan tersebut pertama-tama harus mengatakan suatu hal yang diinginkan atau menarik dari produk tersebut. Pesan tersebut juga harus mengatakan hal eksklusif atau perbedaan yang tidak terdapat pada semua merek untuk jenis produk tersebut. Pada akhirnya pesan tersebut harus dapat dipercaya atau dibuktikan. Pengiklan harus menguji dahulu semua iklan untuk menentukan daya tarik mana yang memiliki pengaruh paling kuat.25

3) Pelaksanaan iklan

Pemasang iklan harus menyampaikan pesan iklannya agar dapat menarik perhatian dan minat konsumen sasaran. Pada umumnya, pembuat iklan menerapkan gaya, nada, kata-kata dan bentuk tertentu untuk melaksanakan pesan iklannya. Semua unsur ini harus dapat menyampaikan citra dan pesan produk tersebut.

Pembuat iklan harus memilih gaya yang cocok untuk iklannya, nada yang menarik, kata-kata yang mudah diingat dan pesan yang dapat mempengaruhi konsumen yang melihat atau mendengar pesan tersebut. Unsur-unsur format seperti ukuran iklan, warna, ilustrasi, juga akan memberi pengaruh yang berbeda dari setiap iklan.

       25

Ibid,. h. 642.

   


(55)

Menurut Kasali26 untuk menghasilkan iklan yang baik harus memperhatikan struktur iklan dan menggunkana elemen-elemen yang dikenal sebagai AIDCA.

Elemen-elemen AIDCA terdiri dari:

1) Attention (Perhatian): iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar maupun pemirsa.

2) Interest (Minat): iklan harus dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu khalayak sasaran.

3) Desire (Keinginan/kebutuhan): iklan harus dapat membangkitkan keinginan atau kebutuhan khalayak sasaran untuk memiliki dan menggunakan produk yang ditawarkan.

4) Conviction (Rasa percaya): iklan harus dapat meyakinkan khalayak dan menimbulkan rasa percaya pada produk yang ditawarkan. 5) Action (Tindakan): iklan harus dapat membujuk khalayak sasaran

untuk melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu.

d. Keputusan mengenai media periklanan

Tugas pengiklan berikutnya adalah untuk memilih media dari periklanan yang digunakan untuk menyampaikan pesan iklannya. Menurut Kotler, langkah-langkah penting dalam memilih media adalah:27

       26

Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, h. 83.

27

Philip, Kotler, Marketing Management, h. 649.

   


(56)

1) Memutuskan mengenai jangkauan, frekuensi dan dampak. 2) Memilih diantara tipe media utama.

3) Memilih wahana media spesifik. 4) Menetapkan waktu penayangan.

D. Pengertian Perilaku Konsumen dan Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Penabung

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard perilaku konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.28

Sementara itu, menurut Mowen dan Minor perilaku konsumen merupakan ilmu dari pembelian barang dan penukaran proses yang meliputi memperoleh, mengkonsumsi dan mengatur produk, jasa, pengalaman dan ide (The study of buying units and the exchange processes involved in acquiring, consuming, and disposing of goods, services, experiences, and ideas):29

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan ilmu pemasaran terpisah yang membahas khusus tentang bagaimana konsumen mengkonsumsi suatu produk atau       

28

Roger D. Blackwell, dkk, Consumer Behavior, (USA: The Dryden Press, 2004), h. 3

29

John C. Mowen and Michael Minor, Consumer Behavior , (New Jersey: Prentice Hall, 2001), h. 5

   


(57)

jasa dengan memasukkan ide-ide, pengalaman dan tindakan yang beragam untuk dapat memuaskan kebutuhan mereka.

Dalam mengkonsumsi suatu produk dan jasa, manusia sebagai seorang konsumen kerap kali harus melakukan banyak tindakan pengambilan keputusan. Tindakan pengambilan keputusan membeli ini membutuhkan adanya pemahaman bagi pemasar dari segi motivasi, kebutuhan dan preferensi konsumen. Selain memahami, pemasar juga harus dapat mempelajari, serta mengembangkan pembelajaran mengenai perilaku konsumen pada saat mereka akan melakukan suatu pengambilan keputusan untuk membeli produk dan jasa. Sebagaimana yang termaktub dalam Al-qur’anul karim surat Al-A’raaf ayat 31:

) ١ فﺮﻷ / ٧ : ١٣ (

Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) masjid, Makan dan minumlah, dan janganlah lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-A’raaf/7: 31).

Peranan konsumen sangat penting bagi suatu perusahaan, maka sudah seharusnya perusahaan menjaga dan memelihara konsumen yang ada dan juga berusaha untuk mendapatkan konsumen baru bagi usahanya. Oleh karenanya, menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk selalu mengikuti perkembangan daripada perilaku konsumen itu sendiri. Dengan

   


(58)

mengetahui hal tersebut maka perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran secara tepat yang dapat sesuai apa yang diinginkan konsumen, sehingga konsumen merasa puas.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Penabung

Menurut Kotler, perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah:30

a. Faktor Budaya

1) Budaya, yaitu merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lain.

2) Sub-budaya, dimana masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak cirri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya.

3) Kelas sosial, pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata social yang kadang-kadang berbentuk kasta dimana anggota kasta yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka.

       30

Philip, Kotler, Marketing Management, h. 161.

   


(59)

b. Faktor Sosial

1) Kelompok acuan, yaitu terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.

erpengaruh.

2) Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling b

3) Peran dan status, seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya. Kedudukan orang itu di masing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.

c. Faktor Pribadi

1) Usia dan tahap siklus hidup, orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Selera orang terhadap pakaian, perabot dan rekreasi juga berhubungan dengan usia.

2) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi, dimana pekerjaan orang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Pilihan produk juga dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang.

3) Gaya hidup atau pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup

   


(60)

menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya.

4) Kepribadian dan konsep diri, dimana kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya. Sementara konsep diri adalah sesuatu yang berkaitan dengan kpribadian.

d. Faktor Psikologis

1) Motivasi, yang merupakan suatu kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.

2) Persepsi, adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. 3) Keyakinan dan sikap, dimana keyakinan merupakan gambaran

pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal. Sementara sikap adalah evaluasi, perasaan, emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dan seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan. Konsumen dalam mengambil keputusan selain dipengaruhi oleh faktor perilaku seperti faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi.

   


(61)

Konsumen juga dipengaruhi oleh aspek sikap yang terdiri dari komponen kognitif, afektif dan konatif.31 Berikut penjelasannya:

a. Kognitif

Komponen kognitif berkenaan dengan hal-hal yang diketahui individu atau pengalaman individu baik yang sifatnya langsung atau tidak langsung. Seorang konsumen akan menunjukkan sikap tertentu apakah itu positif atau negatif tergantung pada informasi, pengetahuan maupun pengalamannya dengan produk tersebut.

b. Afektif

Komponen afektif berkenaan dengan perasaan dan emosi konsumen. Komponen afektif dapat beragam ekspresinya mulai dari rasa sangat tidak suka atau sangat tidak senang hingga sangat suka atau sangat senang. Seorang konsumen sangat senang dengan produk yang digunakannya karena memiliki pengetahuan, informasi yang semuanya serba positif tentang produk tersebut.

c. Konatif

Komponen konatif berkenaan dengan predisposisi atau kecederungan individu (konsumen) untuk melakukan suatu tindakan. Dalam penelitian pemasaran biasanya komponen konatif diukur dari intensi untuk membeli atau intensi untuk memilih merk atau intensi yang berkenaan dengan perilaku pembelian lainnya.

       31

Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran, (Jakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 162.

   


(62)

3. Tahap-Tahap Dalam Mengambil Keputusan

Menurut Kotler, seorang konsumen dalam mengambil keputusan harus melalui 5 tahap yang bisa saja dilakukan dengan tidak berurutan. Konsumen dapat melewatkan atau membalik beberapa tahap sesuai dengan yang diinginkan. Tahap-tahap tersebut terdiri dari:32

a. Pengenalan Masalah

Proses ini dimulai saat konsumen mengenali sebuag masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal dan eksternal. Rangsangan internal yang dimaksud adalah kebutuhan umum seseorang yaitu lapar, haus dan seks. Sementara rangsangan eksternal adalah rangsangan dan luar dirinya yang mendorong seseorang untuk lapar, haus dsb.

b. Pencarian Informasi

Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan mendorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya kedalam 2 tingkat. Situasi pencarian yang lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat itu seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk. Pada tingkat selanjutnya, orang itu mungkin akan memasuki pencarian aktif informasi dengan bahan bacaan, menelepon teman, dsb. Terdapat 4 sumber informasi konsumen, yaitu:

1) Sumber Pribadi: Keluarga, teman, tetangga dan kenalan.       

32

Philip, Kotler, Marketing Management, h. 178.

   


(63)

2) Sumber komersial iklan, wiraniaga, penyalur, pajangan took. 3) Sumber Publik: Media massa, organisasi yang bersangkutan.

4) Sumber Pengalaman: Penangan, pengkajian dan pemakaian produk.

c. Evaluasi Alternatif

Konsumen berusaha untuk memproses informasi merk yang bersaing dan membuat penilaian akhir. Ada beberapa konsep dasar yang akan membantu kita untuk memahami proses evaluasi konsumen yaitu:

1) Konsumen berusaha untuk memnuhi suatu kebutuhan. 2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

3) Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.

d. Keputusan Pembelian

Konsumen membentuk preferensi atas merk-merk dalam kumpulan pilihan dan kemudian berniat untuk membeli produk yang paling disukai. Dalam proses ini akan dipengaruhi oleh 2 variabel, yaitu:

1) Sikap orang lain: Preferensi orang lain terhadap suatu merk akan meningkat jika seseorang yang ia sukai juga sangat menyukai merk

   


(64)

   

yang sama. Misalnya selebritis yang disukai juga menyukai produk yang sama dalam iklan tersebut.

2) Faktor situasi yang tidak terantisipasi: Faktor-faktor ini dapat muncuk dan mengubah niat pembeli, misalnya ada pelayan took yang membuat si konsumen tersinggung sehingga ia lalu membatalkan niat membelinya.

e. Perilaku Paska Pembelian

Konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode paska pembelian. Yang harus dipantau, yaitu: 1) Kepuasan paska pembelian: Kepuasan pembeli merupakan fungsi

dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk tersebut.

2) Tindakan paska pembelian: Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, maka ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut.

3) Pemakaian dan pembuangan paska pembelian: Pemasar harus memantau bagaimana pembeli memakai dan membuang produk mereka. Jika produk tersebut disimpan di dalam lemari, maka produk tersebut mungkin tidak memuaskan. Jika konsumen menjual atau menukarkannya, maka penjualan produk baru akan menurun.


(65)

BAB III

GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH

A. Sejarah Singkat PT. Bank BRI Syariah

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang didirikan sejak tahun 1985 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit pada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 Milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 Milyar pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 Milyar.

Pendirian Bank Rakyat Indonesia segera memperoleh tanggapan positif dari pemerintah dan masyarakat. Sebagaimana tercermin pada minat untuk menjadi nasabah. Tanggal 17 April 2002, pada saat masyarakat membutuhkan jasa perbankan yang bernafaskan syariah. Bank Rakyat Indonesia memberikan fasilitas kepada nasabahnya berupa Bank Rakyat Indonesia Syariah.

Pendirian Bank Rakyat Indonesia Syariah dilandaskan pada UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang direvisi dengan UU No. 10 Tahun 1998, ketentuan BI tentang Bank Umum Syariah berupa SE BI No. 32/2/UUPB tanggal 12 Mei 1999 dan SK Dir BI No. 32/34/KEP/DIR tanggal 12 Juni 1999. Pendirian Bank Rakyat Indonesia Syariah (UUS, KCS dan KCP) juga dilandaskan pada PBI No. 41/2/PBI/2002 tentang perubahan kegiatan usaha bank umum konvensional menjadi bank umum berdasarkan prinsip syariah

49 


(66)

dan pembukaan kantor bank berdasarkan prinsip syariah oleh bank umum konvensional. Saat ini jaringan kantor cabang Bank Rakyat Indonesia syariah memiliki satu unit kantor pusat/unit usaha syariah dan delapan kantor cabang.

Nama BRISyariah dipilih untuk menggambarkan secara langsung hubungan Bank dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Bank Rakyat Indonesia, yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia. BRISyariah merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan masyarakant Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah.

Pada tanggal 19 Desember 2008,telah ditanda-tangani akta pemisahan unit usaha syariah. Penandatanganan akta pemisahan telah dilakukan oleh Bp. Sofyan Basir selaku Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia dan Bp. Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama BRISyariah, sebagaimana akta pemisahan No. 27 tanggal 19 Desember 2008 dibuat di hadapan notaris Fathiah Helmi SH di Jakarta. Peleburan unit usaha syariah Bank Rakyat Indonesia ke dalam BRISyariah ini berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.

B. Visi dan Misi Visi

Menjadikan bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah, untuk kehidupan lebih bermakna.


(67)

Misi

1. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan finansial nasabah.

2. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai prinsip-prinsip syariah.

3. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun, dimana pun.

4. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan ketentraman pikiran.

C. Stuktur Organisasi PT. Bank BRI Syariah

Struktur organisasi merupakan suatu hubungan fungsional yang mengatur tanggung jawab dan kewenangan setiap personil di dalam melakukan tugas dan / atau pekerjaan yang akan di kerjakan sekaligus menunjukkan ketegasan dan batas tanggung jawab masing-masing personil. Dengan demikian setiap personil mempunyai tanggung jawab yang berbeda. Berdasarkan fungsi tersebut, suatu organisasi akan berjalan dengan struktur organisasi yang telah ada, sedangkan baik buruknya tata laksana operasional bank tergantung pada struktur organisasi. Berikut ini adalah struktur organisasi yang ada di Bank BRISyariah:

1. Dewan Pengawas Syariah (Sharia Supervisory Board) Ketua : Prof. Drs. Hasjmuni Abdurrachman Anggota : Prof.Dr.K.H. Didin Hafidhudin, MSc


(68)

Anggota : Gunawan Yasni,SE,MM  

2. Dewan Komisaris (Board of Commissioners) Komisaris Utama : Randi Anto

Komisaris Independen : Musthafa Zuhad Mughni Komisaris Independen : Sunarsip

Komisaris Independen : Nasrah Mawardi

3. Direksi (Board of Directors)

Direktur Utama : Ventje Rahardjo Direktur Pengembangan Bisnis : Ari Purwandono Direktur Jaringan dan Operasional : Eko B. Suharno Direktur Manajemen Risiko dan kepatuhan : Budi Wisakseno Struktur organisasi yang terdapat pada BRI Pusat dapat dilihat pada lampiran.

D. Jenis Produk PT. Bank BRI Syariah

Dalam melakukan kegiatan operasionalnya yang berhubungan dengan nasabah, Bank BRISyariah menawarkan beberapa produk dan jasa kepada nasabahnya, yaitu diantaranya:


(69)

1. Produk Penghimpunan Dana –Funding Products

Ada 4 jenis produk yang ditawarkan Bank BRISyariah untuk menghimpun dana dari masyarakat, yaitu sebagai berikut :

a. Tabungan BRISyariah iB

Tabungan BRISyariah iB merupakan tabungan dari BRISyariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan (wadiah yad dhamanah), dipersembahkan untuk nasabah yang menginginkan kemudahan dalam transaksi keuangan. Hanya dengan fotokopi KTP dan Saldo mengendap minimal Rp 20.000,-, Serta mendapatkan fasilitas berupa kartu ATM, yang dapat memberikan layanan informasi saldo, ganti PIN, tarik tunai, transfer ke BRISyariah atau BRI, pembayaran tagihan PLN (khusus pulau Jawa), pembayaran tagihan Telkom, dan pembayaran tagihan Flexi. Dalam produk tabungan nasabah juga mendapatkan FAEDAH (Fasilitas Serba Mudah), yaitu berupa saldo awal ringan hanya Rp. 50.000.-, gratis biaya administrasi bulanan tabungan, gratis biaya bulanan kartu ATM, gratis tarik tunai dan cek saldo di ATM BRI, Bersama dan Prima.

b. Tabungan Haji iB

Tabungan Haji iB merupakan tabungan investasi dari BRISyariah bagi calon Haji yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), dengan prinsip bagi


(70)

hasil (Mudharabah al-Muthlaqoh). Dengan persyaratan dan ketentuan fotokopi KTP, setoran awal minimal Rp 500.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp 50.000,-. Serta mendapatkan fasilitas bebas biaya administrasi, dapat dilakukan potongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang didapatkan, setoran ringan dan dapat dilakukan diseluruh cabang BRISyariah.

c. Deposito iB

Deposito iB adalah salah satu jenis simpanan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah al-Muthlaqoh) yang dananya dapat ditarik pada saat jatuh tempo. Pilihan jangka waktu1, 3, 6 dan 12 bulan, dapat diperpanjang secara otomatis dengan nisbah bagi hasil sesuai kesepakatan pada saat jatuh tempo, dapat dilakukan potongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang nasabah dapatkan, pemindahbukuan otomatis setiap bulan dari bagi hasil yang didapat ke rekening Tabungan atau Giro di BRISyariah dan dapat dijadikan jaminan pembiayaan.

d. Giro iB Mudahnya berbisnis dalam kebaikan untuk tujuan baik. Giro iB dari BRISyariah adalah simpanan untuk kemudahan berbisnis dengan pengelolaan dana berdasarkan prinsip titipan (wadiâah yad dhamanah) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek atau Bilyet Giro. Mendapatkan buku


(71)

Cek dan Bilyet Giro sebagai media penarikan dan pemindahbukuan antar cabang BRISyariah secara online

2. Produk Pinjaman – Lending Products

Ada 4 jenis produk yang ditawarkan Bank BRISyariah untuk menghimpun dana dari masyarakat, yaitu sebagai berikut :

a. Produk KKB iB BRIS 

Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKB) BRISyariah iB kini hadir sebagai sarana untuk memperoleh pembiayaan mobil baik kondisi baru maupun bekas pakai secara secara syariah dengan proses dan dan persyaratan yang mudah dan cepat. Akad yang digunakan KKB adalah murabahah, istishna dan ijarah, plafond yang diajukan minimal 50 juta dan maksimal 1 milyar (mobil baru) atau 600 Juta (mobil bekas), jangka waktu pinjaman KKB minimal 1 tahun dan maksimal 5 tahun. Usia mobil saat jatuh tempo adalah maksimum 8 tahun dari bulan penerbitan BPKB.

b. Produk KMG iB BRIS

Produk Pembiayaan Kepemilikan Multi Guna (KMG) iB adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) kepada nasabah perorangan untuk kepemilikan barang-barang multi guna selain rumah dan mobil dengan pembayaran secara angsuran / mencicil dalam jangka waktu yang


(1)

10. i media cetak menimbulkan keinginan untuk

enabung karena layanan dan fasilitas yang Iklan produk tabungan PT. Bank BRI Syariah d m

menarik.

11. Iklan produk tabungan PT. Bank BRI Syariah menimbulkan keyakinan akan mekanisme dan aplikasi produk

12. Iklan produk tabungan PT. Bank BRI Syariah menimbulkan tindakan penggunaan produk


(2)

Butir pertanyaan Perilaku Masyarakat Penabung (Variabel Y)

O Pernyataan SS S RR TS STS

N

1. Saya tertarik menjadi nasabah BRI Syariah Syariah adalah yang terbaik.

karena keyakinan saya bahwa tabungan BRI 2. Saya tertarik menjadi nasabah BRI Syariah

karena keyakinan saya akan mekanisme produk BRI Syariah.

3. Mekanisme dan prinsip syariah yang terdapat pada tabungan BRI Syariah meyakinkan saya untuk memiliki tabungan BRI Syariah.

4. Produk tabungan BRI Syariah sudah mencerminkan prinsip-prinsip syariah

5. Tabungan BRI Syariah mempunyai layanan d fasilitas produk yang menarik perhatian

an 6. Saya menyukai kelengkapan fasilitas tabungan

BRI Syariah

7. Saya menyukai tabungan BRI Syariah karena aplikasinya yang tidak rumit

8. Syariah

an bank lain

Dalam banyak hal tabungan BRI

mempunyai nilai lebih bagi saya dibandingkan produk tabung

9. Saya menemukan kenyamanan menjadi nasabah BRI Syariah

10. Setiap kali hendak menjadi nasabah tabungan, maka tabungan BRI Syariah menjadi pilihan yang utama


(3)

Kolerasi

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Perilaku 39.6400 4.32978 75

Periklanan 47.9467 5.44975 75

Correlations

Periklanan Perilaku

.845** Periklanan Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed) .000

N 75 75

.845**

Perilaku Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed) .000

N 75 75


(4)

Regresi

Variables Entered/Removedb

Variables Variables

Model Entered Removed Method

periklanana

1 . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: perilaku

Model Summaryb

l R R Square

Adjusted R Std. Error of the

Mode Square Estimate

1 .845a .714 .710 2.33089

a. Predictors: (Constant), Periklanan

b. Dependent Variable: Perilaku

ANOVAb

es df Mean Square F

Model Sum of Squar Sig.

1 Regression 990.668 1 990.668 182.341 .000a

Residual 396.612 73 5.433

Total 1387.280 74

a. Predictors: (Constant), Periklanan

b. Dependent Variable: Perilaku

Coefficientsa

Model

Unstanda

Standardized rdized Coefficients Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.449 2.399 3.105 .003

Periklanan .671 .050 .845 13.503 .000


(5)

Struktur Organisasi PT. Bank BRI Syariah   General Meeting of Stakeholders  

  Board of

Commissioner Board of Sharia

  President Director, CEO                          

Sumber: Annual Report BRISyariah 2009

Chief of information and

technology Managing Director,

Compliance Human capital &

performance culture group Network & logistic group Operation group Accounting & financial control Learning centre group

Risk management & compliance group Financing approval group Financing support group Special asset management group Information technology group Electronic banking group Business process Management information system Consumer Banking Group Treasury Group Corporate Secretary Group Internal Audit Group Corporate Planning Group Planning Management Office Marketing Communication Managing Director, Business Development

Retail & Linkage Banking Group Commercial Banking Group Micro Banking Group Managing Director, operations


(6)

Tampilan Iklan Tabungan BRISyariah di Koran

KOMPAS


Dokumen yang terkait

Kesadaran Menabung Masyarakat Menengah Ke Bawah Di Bank Rakyat Indonesia Melalui Gerakan Indonesia Menabung (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Johor)

0 34 85

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Nasabah Penabung pada PT.Bank Jatim Cabang Jember.

0 5 67

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMBEDAKAN KEPUTUSAN MENJADI PENABUNG DAN BUKAN PENABUNG DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada Penabung dan Bukan Penabung PT Bank Syariah Mandiri Cabang Jember)

1 6 21

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMBEDAKAN KEPUTUSAN MENJADI PENABUNG DAN BUKAN PENABUNG DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada Penabung dan Bukan Penabung PT Bank Syariah Mandiri Cabang Jember)

0 6 21

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMBEDAKAN KEPUTUSAN MENJADI PENABUNG DAN BUKAN PENABUNG DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada Penabung dan Bukan Penabung PT Bank Syariah Mandiri Cabang Jember)

0 5 21

PENGARUH TESTIMONI DALAM PERIKLANAN TERHADAP KEPERCAYAAN MEREK BANK SYARIAH MANDIRI : Survei pada Nasabah Bank Syariah Mandiri Followers @syariahmandiri.

3 16 67

PENGARUH KECUKUPAN MODAL DAN KUALITAS ASET TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK BRI SYARIAH. Tbk.

0 9 56

ANALISIS MEKANISME PEMBIAYAAN MIKRO PADA BANK BRI SYARIAH : STUDI PADA PT. BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG GUBENG SURABAYA.

0 2 95

PENGARUH AKTIVITAS MEDIA TWITTER BRI SYARIAH TERHADAP KEPUASAN NASABAH BRI SYARIAH

0 0 17

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI MASYARAKAT, CITRA PERUSAHAAN DAN PENDAPATAN TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang)

8 58 136